"Vyora Valor De Alba!" Bentak seorang wanita dewasa dengan sorot mata yang datar, terlihat sangat jelas bahwa dia tidak menyukainya.
Sosok wanita yang baru saja di panggil itu langsung mendongak dengan ekspresi wajah datar, siluet penuh kebencian terlihat begitu menonjol dalam tatapan matanya yang tajam seperti silet.
"Apa kau tidak mendengarkan aku? harusnya kau tetap koma dan terbaring di rumah sakit! kemunculan mu tidak akan berpengaruh di sini!"
"Apa ibu sudah selesai bicara? aku ingin istirahat." Balas Vyora yang langsung pergi begitu saja.
"VYORA!!"
Vyora tidak menghiraukan panggilannya, dia tetap pergi kedalam kamarnya. Namun, siapa sangka setelah pintu kamarnya terbuka terlihat seorang wanita yang menatapnya dengan ekspresi wajah penuh kemenangan, dia bahkan sampai melambaikan tangannya pada Vyora.
"Hai Vior, lama tidak berjumpa." Sapa nya dengan santai, Tangan Vyora terkepal saat melihat interior kamarnya sudah berubah. Ini bukan lagi kamarnya, lalu dimana kamarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir
Di setiap penjuru kota maupun desa, berita tentang Vyora sudah menyebar. Mereka terus membicarakannya, bahkan di kantornya pun tetap seperti itu.
Mungkin, besok pagi berita tersebut akan semakin memanas dan Vyora benar-benar menantikan nya.
"Apa yang kau lihat? cepat makan." Ucap Vyora yang makan dengan lahap.
Caelus diam, dia menatap ragu makanan yang ada didepannya. Semua olahan daging sudah di jauhkan oleh Vyora, yang tersisa hanyalah olahan sayur dan berbagai makanan yang terbuat dari sayur.
"T-tidak, aku akan makan di..."
"Kau tidak menghargai ku?" Tanya Vyora tak senang.
Lagi dan lagi, Caelus terlihat bingung. Dia menatap Vyora yang tengah melototi nya, tapi saat dia melihat sayur, mereka semua terlihat aneh dan...
"Buka mulutmu!" Ucap Vyora yang menyodorkan sayur tersebut menggunakan sendok nya.
Caelus menatap Vyora dan sendok yang ada didepannya, entah kenapa dia menginginkan sendok itu masuk kedalam mulutnya. Caelus segera membuka mulutnya, dia tidak menghiraukan apa yang ada di atas sendok tersebut, baginya dia harus merasakan sendok nya bukan makanan yang ada di atasnya.
Saat sendok itu masuk kedalam mulutnya, Caelus segera membuka matanya dan mereka saling bertatapan. Vyora tersenyum dan kembali memakan makanannya dengan sendok yang sama.
"Bagaimana, enak kan?" Tanya Vyora yang tersenyum senang.
Caelus mengangguk, dia mulai mengunyah makanannya. Rasanya aneh, namun karena Vyora yang menyuapinya, semuanya terasa berbeda. Perutnya terasa ada yang menggelitik, perasaan asing ini dia sangat menyukainya.
"Lagi?" Tanya Vyora, Caelus hendak menggelengkan kepalanya namun lagi-lagi Vyora menyuapi nya.
Inilah yang Caelus mau, di suapi oleh Vyora.
Hingga akhirnya, Vyora terus menyuapinya hingga Caelus kenyang. Vyora senang karena Caelus makan sayur yang telah dia buat, mungkin kedepannya dia harus memantau Caelus untuk terus memakannya.
"Kedepannya, kau harus sering makan sayur agar tubuh mu sehat dan stamina mu kuat." Jelas Vyora yang membereskan piring bekas mereka makan, ahh hanya piring nya karena piring Caelus masih bersih dan rapih.
"Aku...."
"Kenapa? kau tidak ada trauma apapun kan dengan sayur?" Tanya Vyora menebak.
"Itu, sebenarnya aku takut memegang sayur." Bohong Caelus, tapi hal itu benar-benar membuat Vyora shock.
"Maksud mu, kau takut sayur atau sayur yang sudah matang saja?" Tanya Vyora memastikan.
"Sayur yang sudah matang." Jelad Caelus.
"Karena itulah kau harus di suapi?" Tanya Vyora dan Caelus mengangguk tanpa ragu.
"...... Baiklah, aku akan terus menyuapi mu jika kau ingin makan sayur!" Tegas Vyora, dia pergi dengan membawa piring kotor.
Senyum miring terbit di sudut bibir Caelus, dia berhasil maju satu langkah lagi untuk lebih dekat dengan Vyora. Dia menatap punggung Vyora yang sedang mencuci piring di wastafel, dilihat dari belakang pun Vyora terlihat begitu seksi dan mempesona.
Tanpa sadar, Caelus mulai menghampiri Vyora dan berdiri tepat di belakangnya. Caelus bisa mencium aroma sampo di kepala Vyora, aroma lembut dan harum terasa sangat segar dalam Indra penciuman Caelus.
"Vyora." Panggil Caelus, hal itu membuat Vyora segera membalikkan tubuhnya dan Vyora tersentak karena dia tidak menyadari keberadaan Caelus dibelakangnya karena dia sibuk memikirkan keanehan Caelus yang takut dengan sayur.
"A-apa yang kau lakukan? kau membuatku terkejut...." Kaget Vyora, dia kembali memunggungi Caelus dan fokus untuk mencuci piring nya.
"Bagaimana bisa tubuhmu sekecil ini? apa makan mu tidak banyak?" Tanya Caelus dengan memegang kedua pinggang Vyora sehingga tangan besar dan hangatnya dapat merasakan tubuh Vyora.
Vyora tersentak saat jari tangan Caelus menyentuh area sensitifnya, Vyora merasa panas dingin dengan jantung yang berdebar kencang. Dia mengepalkan tangannya lagi, posisi ini sangat tidak baik untuk jantungnya.
"B-benarkan? aku rasa penglihatan mu yang buruk. Di lihat dari mananya jika aku kurus?" Tanya Vyora yang membalikkan tubuhnya sehingga mereka saling berhadapan dengan posisi yang begitu dekat.
"Benarkah? apa penglihatan ku yang salah, aku akan memastikan nya..." Ucap Caelus yang kembali memegang pinggang Vyora.
Mata Vyora membulat, Caelus terlihat seperti sedang memeluknya. Jari jari kaki Vyora terus bergerak, dia begitu gugup sekarang.
Sebelah tangan Caelus melepaskan pinggang Vyora dan mulai mengangkat dagu Vyora agar menatapnya sehingga kini mereka saling bertatapan.
"Ternyata benar, penglihatan ku yang salah." Ucap Caelus yang tersenyum pada Vyora, suaranya terdengar berbeda. Vyora menelan ludahnya sendiri susah payah, dia begitu terhipnotis dengan wajah tampan Caelus yang begitu menarik perhatian nya sejak awal.
Wajah Caelus semakin mendekat, hingga hidung keduanya bersentuhan. Vyora memejamkan matanya, Caelus memindahkan tangannya yang sebelumnya memegang dagu Vyora kini beralih untuk memegang lehernya. Bibir mereka saling menempel, namun......
"Vyora!! ada sesuatu yang men..... APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"
Vyora segera mendorong tubuh Caelus, dia menatap sosok laki-laki yang berdiri tegak dengan sorot mata yang tajam, Caelus mengepalkan tangannya kuat. Dia menatap sosok Kariel yang tengah menatapnya seperti seorang pemburu yang bersiap untuk menerkam mangsanya.
"I-itu, aku.... aku ingin tidur, selamat malam." Gugup Vyora yang langsung pergi dengan terburu-buru dan mengunci pintu kamarnya dengan jelas.
Vyora melemparkan dirinya ke atas ranjang, dia benar-benar malu!! padahal, tinggal sedikit lagi mereka berciuman. Tapi, meskipun hanya menempel sedikit, sudah membuat Vyora uring-uringan seperti sekarang.
Sedangkan, di luar. Caelus nampak tak senang saat keberadaan Kariel di sana. Caleus benar-benar sudah berhasil menciptakan suasana yang pas untuk bisa mendekati Vyora, tapi laki-laki itu malah mengganggunya dengan tidak tahu malunya seperti ini.
"Kau benar-benar melewati batasan mu, Cael!" Datar Kariel.
"Apa maksudmu? kau akan terus mengekang Vyora untuk tidak dekat dengan laki-laki hah?" Tanya Caelus.
"Vyora terlalu muda untuk...."
"Dia sudah bukan anak-anak! dan lagi, apa menurutmu Vyora tidak akan menikah? jika sikapmu selalu seperti ini, kemungkinan besar Vyora akan tetap melajang seumur hidupnya. Kau Vyora seperti itu?"
"Apa? tidak, tentu saja tidak. Hanya saja, kenapa harus kau sialan!!" Kesal Kariel.
"Jadi, menurutmu siapa yang pantas bersama Vyora? coba kau bandingkan dengan ku..." Tanya Caelus dengan santai, ekspresi wajahnya terlihat penuh kepercayaan diri.
Kariel terdiam, dia memikirkan beberapa saat namun detik berikutnya dia mendengus kesal. Memang tidak ada yang bisa menyaingi kesempurnaan Caelus, dari segi fisik dia menang, k kekayaan juga menang, kepopuleran.... Caelus tidak senang jika dirinya terekspos, dan itu menjadi poin unggul dalam penilaian Kariel.
Caelus juga sangat kuat, dia memiliki koneksi di mana-mana. Sangat mudah menghancurkan orang, dan membunuh orang adalah hal kecil untuknya. Mungkin, tidak ada yang bisa menyaingi kesempurnaan nya jika berhadapan dengan Vyora.
Karena itulah Kariel tidak mengatakan apapun lagi setelah Caelus mengatakan hal tadi, Kariel kalah telak.
Semangat upx thorr 💪💪
Aq sampai hampir lupa ceritax 😊❤️😘
sehat terus biar lancar up-nya tiap hari🤲🙏
ayolah up yang banyak hari ini 🤲🥹
semoga kisah Vyora,bisa panjang Bab-nya kayak kisah Chareen Lee(Chef tampan) sampai 100 bab lebih.🤲🙏🙏
lama" rontok iman Bang Elus,Vyo..🫣☺️