TWINFLAME ;My Naughty Girl

Sore ini,

Pukul 17.00

Di langsungkan nya pernikahan, anak perempuan satu-satu nya dari keluarga Anderson.

Acara nya cukup khidmat dengan di hadiri oleh keluarga inti serta kerabat dan sahabat terdekat, yang ingin menyaksikan moment sakral tersebut.

Ada rasa bahagia campur haru menghiasi suasana hati pengantin, keluarga, maupun para tamu yang hadir.

Freya terlihat begitu cantik dengan wedding dress nya yang indah. Begitu pun dengan sang mempelai pria yang tampan dengan setelan texudo nya. Mereka terlihat sebagai pasangan yang sangat serasi. Sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

"Little princess... " Ucap sang daddy menghampiri dan memeluk pengantin perempuan, yang mana akan selalu ia anggap sebagai putri kecil nya. Walaupun sekarang Freya sudah menikah.

Terlihat raut wajah sang daddy,  Kylo yang terlihat memerah dengan mata yang berkaca-kaca. Seakan menggambarkan suasana hati nya yang sedih melepas sang anak perempuan, namun sekaligus juga bahagia dan lega karena anak nya bersama dengan pria yang ia cintai dan mencintai nya.

"Oh... Dear.. Sudahlah... Kita tidak akan kehilangan putri kita ini. " Ucap Fallon sang mommy menenangkan sang suami, dengan mengelus punggung Kylo.

Kylo pun melepaskan pelukan nya, Freya terlihat tersenyum saat pandangan mereka bertemu.

"Oh... Daddy c'mon.. Aku tak akan kemana-mana. Jangan menangis di hari bahagiaku ini. Pokok nya kita harus bersenang-senang. Okey.. " Ucap Freya dengan menyatukan ibu jempol dan jari telunjuk nya sehingga membentuk huruf o.

Sang daddy tersenyum,

"Ya.. Kau benar sayang..." Ucap nya dengan tangan yang memegang sapu tangan, menghapus sisa-sisa air mata d sudut-sudut mata nya.

"Wah... Wah... Ternyata kau sangat cengeng Mr. Anderson. " Goda Kai pada sang daddy karena terlihat menangis.

Mendengar ejekkan dari anak sulung nya itu, sang daddy mendengus menatap tajam sang anak.

"Kau tidak bisa merasakan apa yang ku rasa, sebelum kau memiliki anak perempuan sendiri. Maka segeralah menikah!! " Ucap sang daddy pada Kai yang hanya di tanggapi dengan gidikkan bahu acuh.

"Aku masih ingin menikmati masa muda ku. " Ucap Kai

"Cih... Kau sudah tidak muda lagi. " Jawab Kylo sang daddy

"Sudahlah... Kalian ini malah ribut begitu. Lagian mommy mau, Kai pertimbangkan lagi matang-matang untuk menikah dengan Jane. Mommy tidak pernah melarang anak mommy berhubungan dengan siapapun, mommy selalu mendukung selama kalian mencintai orang itu. " Kata mommy Fallon tersenyum.

Fallon merasa insting nya tidak begitu suka dengan hubungan Jane dan Kai. Selama bertunangan, sang mommy merasa Kai seperti terpaksa menjalani nya, padahal keluarga tidak ada yang memaksa nya untuk menerima pertunangan itu.

Saat mereka sedang berbincang, Aaron datang dengan pria yang sekarang menjadi kakak ipar nya. Mereka ikut bergabung dalam obrolan keluarga itu.

"Ishh... Kau bawa kemana saja pengantin ku? " Tanya Freya pada Aaron sambil meraih lengan suami nya dan bergelayut manja.

Justin sang suami hanya tersenyum sambil mengelus puncuk kepala Freya.

Daddy dan mommy nya tertawa melihat sifat manja sang anak. Sedangkan kedua saudara nya Kai dan Aaron memutar bola mata, mencebik

"Cih... Baru juga beberapa menit. Aku hanya menyapa para kerabat dan sahabat ku dengan kakak ipar. " Ucap Aaron menjelaskan

"Oh.. Iya kau juga membawa teman perempuanmu kan ya? Sekarang mana? Kau tidak mengenalkan nya? " Tanya sang mommy pada Aaron. Ia tahu bahwa Aaron membawa dua teman perempuan nya.

Sebenar nya, walaupun Aaron ini anak yang suka bergaul, tapi ia jarang mempunyai sahabat perempuan. Sahabat nya rata-rata laki-laki semua, jadi sang mommy excited untuk mengenal teman Aaron yang perempuan ini.

Mungkin saja salah satu nya menjadi teman special nya pikir sang mommy.

Tapi sayang, Aaron pure menganggap mereka hanya sebagai sahabat, Aaron orang yang bisa membedakan persahabatan dan cinta.

"Teman? Teman yang mana? " Tanya Kai langsung pada Aaron penasaran, menanggapi pertanyaan sang mommy tadi.

Aaron mengerutkan kening nya, saat menerima pertanyaan dari Kai. Lagi-lagi kakak nya ini bersikap aneh.

"Kenapa kau penasaran? Kau juga tidak akan tahu. " Jawab Aaron pada Kai

"Ck... Makannya aku bertanya, agar aku tahu. " Ucap Kai dengan  wajah dingin nya.

Kai menerka-nerka, apa Kamari, teman yang di bawa oleh Aaron ke cruise ini. Jika benar, apa mereka benar-benar memiliki hubungan?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul, membuat Kai merasa tidak suka. Ia tidak suka kalau kenyataan nya Kamari dan sang adik mempunyai hubungan special.

"Hello... All" Suara seseorang menyapa di tengah perbincangan mereka.

Mereka menoleh ke arah sumber suara ternyata itu adalah Arnold, kerabat mereka.

"Selamat Mr. Anderson, atas pernikahan putrimu ini. " Ucap Arnold sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat dengan Kylo dan yang lain nya.

Mereka pun menerima uluran tangan Arnold dengan hangat. Sampai pada Kai, Arnold mengulurkan tangan nya dan tersenyum pada Kai.

"Hello... Kai. Bagaimana kabarmu? Oh.. Ya Kau tidak bersama tunanganmu? " Tanya Arnold tiba-tiba

Kai mengerutkan alis nya, menelisik Arnold dari kepala sampai kaki. Tanpa menerima uluran tangan Arnold, Kai berbalik pergi begitu saja.

"Hey... Kai, kau mau kemana? " Tanya sang daddy

"Toilet." Jawab Kai singkat

Daddy dan mommy Kai yang melihat itu merasa tidak enak hati dengan perlakuan Kai terhadap Arnold. Buru-buru sang daddy meminta maaf pada Arnold atas sikap sang anak, yang di terima oleh Arnold dengan bijak.

Namun tidak mereka ketahui ada senyuman licik yang di tampilkan oleh Arnold. Ia merasa menang dari Kai karena Jane tunangan Kai, mungkin sekarang masih tertidur nyenyak di ranjang nya setelah pelepasan yang Arnold berikan di sesi hubungan panas nya tadi.

Kai terus berjalan keluar ballroom, ia mengatakan ingin pergi ke toilet sebenar nya hanya alasan saja. Sejujurnya Kai dari dulu merasa tidak suka dengan kerabat nya yang bernama Arnold itu. Dalam dunia bisnis sudah di ketahui bahwa Arnold selalu melakukan cara licik untuk mencapai tujuan nya.

Kai berjalan di sisi kabin cruise, ia ingin mencari angin segar. Ia merasakan bebas sejenak karena Jane yang tidak mengikutinya lagi. Ngomong-ngomong tentang Jane ia tidak tahu dimana, dan Kai pun tidak peduli, justru ia merasa bebas karena tidak ada yang merecoki nya lagi.

Sampai Kai berhenti, kala mendengar obrolan dua orang perempuan yang tak jauh dari nya.

"Jadi... Kau tadi melihat pria itu ada di cruise ini? "

"Hm... Ya tadi aku melihat nya, dia sedang berbincang dengan pengantin perempuan dan orang tua dari pengantin itu. "

"Oh... God. Berarti pria itu nyata Kamari! Bukan hanya imajinasimu dalam mimpi. " Kata Laura

Kamari hanya mengangguk membenarkan.

Ya.. Benar mereka adalah Laura dan Kamari. Tadi saat mereka di ajak Aaron untuk menghampiri keluarga nya, Kamari mendadak ijin pergi ke toilet. Padahal bukan itu alasan nya, ia merasa shock karena tiba-tiba sosok yang selama ini dalam mimpi nya menjadi nyata.

"Lalu kenapa kau tidak menemui nya? " Tanya Laura

Kamari menoleh ke arah Laura dan menghela nafas..

"Untuk apa Lau? Apa aku harus bilang kalau dia ada dalam mimpiku? C'mon... Dia bisa menyebutku orang gila. Memimpikan seseorang yang belum pernah bertemu sebelum nya. " Ucap Kamari

"Ck... Kau ini sungguh bodoh, kau tidak perlu mengatakan tentang mimpimu. Kau cukup berkenalan dengan nya dan siapa tahu selanjutnya kau bisa berkencan dengan nya. " Ucap Laura sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda sang sahabat.

"Ish... Kau ini berfikir terlalu jauh Lau. " Ujar Kamari

"Ya.. Kan siapa tahu saja, kau bisa melakukan adegan dalam mimpimu secara real. " Ucap Laura tersenyum dengan menaik turunkan alis nya.

Kamari sontak melotot dan menabok bahu sahabat nya itu. Sekarang wajah Kamari sudah sangat memerah, menahan malu.

"Wow... Kau blushing Key? Apa sekarang muncul adegan panas dalam kepalamu ini? " Ucap Laura tertawa sambil mengelus kepala Kamari dengan kedua tangan nya.

"Oh... Cukup hentikan Lau. " Ucap Kamari cemberut, Laura terus tertawa menanggapi nya.

Tanpa mereka tahu di sana ada Kai yang masih mendengarkan perbincangan mereka.

Kai tersenyum senang mendengar penuturan Kamari dan teman nya. Walaupun sedikit aneh karena ternyata yang bermimpi bukan hanya dirinya. Tapi Kamari pun memimpikan hal yang sama.

Oh... Dan dari pernyataan Kamari tadi berarti dia tidak ingat tentang apa yang di lakukan nya dengan Kai di club.

Kai mungkin sedikit kecewa tentang hal itu. Tapi tidak apa...

'Sekarang aku akan buat mimpi itu jadi kenyataan, gadis nakal... ' batin Kai menyeringai