NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:160.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVII

“Kakak Yunsheng, buat wajahnya menjadi Bakpao!” seru Xue Yao dari pinggir panggung kompetisi Beladiri.

Dia saat ini digendong oleh Xuan Ji agar tidak berkeliaran atau malah melompat ke panggung kompetisi, sehingga mengacaukan pertandingan Wan Yunsheng dan membuatnya didiskualifikasi.

Murid-murid Sekte Pedang Abadi saat ini sedang dalam pantauan panitia pelaksana kompetisi. Bila mereka melakukan sedikit kesalahan saja, maka mereka akan dikeluarkan dari panggung.

“Duan Yue, dari Sekte Hongmeng!” Gadis cantik itu menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat pada Wasit, lalu menoleh ke arah Wan Yunsheng dengan tatapan mata tajam.

Pedang Pusaka kelas tinggi muncul dari ketiadaan dan berakhir di genggaman tangan Duan Yue. Kelopak-kelopak mawar putih menyelimuti bilah Pedang itu.

Mata Xue Yao terbelalak melihatnya dan bingung dari mana datangnya kelopak-kelopak bunga mawar tersebut.

“Kakek Ji, aku ingin belajar Jurus seperti itu!” seru Xue Yao menatap Xuan Ji dengan mata-mata berbinar-binar.

Tatapan mata seperti itu adalah Jurus paling ampuh untuk meluluhkan hati Xuan Ji dan kakak-kakak seperguruannya.

Namun, Xuan Ji menggelengkan kepala. Bukannya ia tak mau mengajari Xue Yao jurus seperti itu, tetapi masalahnya Dantian Xue Yao merupakan Fisik Naga Surgawi Legendaris, bukan Dantian Mawar Putih seperti Duan Yue.

Mata Xue Yao tiba-tiba berlinang airmata dan akan segera tumpah ruah, karena Xuan Ji tak mau mengajarinya Jurus yang menciptakan bunga mawar putih.

“Setelah kamu dewasa baru aku akan mengajarimu. Sekarang kamu belum cukup umur.” Xuan Ji berbohong agar Xue Yao tidak menangis.

“Wan Yunsheng dari Sekte Pedang Abadi!” Dia menyapa Wasit sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.

“Hah, Sekte Pedang Abadi tetapi tidak menggunakan Pedang!” cibir Duan Yue.

Wan Yunsheng tentu tahu Duan Yue ingin memprovokasinya, tetapi ia menanggapinya dengan senyuman.

Tidak sepertinya saudara seperguruannya, ia tidak pandai bersilat lidah. Dia tak akan menanggapi ocehan atau ejekan orang lain, lebih baik menantang dirinya dengan duel beladiri. Karena ia akan menerima setiap tantangan duel yang datang padanya walaupun yang menantangnya memiliki seni beladiri yang lebih tinggi.

Dia mundur selangkah sembari memasang kuda-kuda beladiri dan mengepal tinju. “Ayo, kita mulai!”

Duan Yue tidak menyangka Wan Yunsheng tidak terprovokasi dengan ejekannya.

“Pertandingan dimulai!” seru Wasit.

Duan Yue tiba-tiba menghilang, yang terlihat hanyalah badai kelopak-kelopak mawar putih yang memenuhi panggung kompetisi beladiri.

“Hmm?” Wan Yunsheng memperhatikan sekitarnya. Dia segera memejamkan mata dan memfokuskan energi spiritual pada pendengarannya.

Dia mencoba mencari suara detak jantung Duan Yue walaupun badai kelopak-kelopak mawar putih menimbulkan suara bising.

“Gerakan Kedua Tinju Penghancur Gunung!” seru Wan Yunsheng meninju ke arah depan.

Avatar Tinju yang diselimuti api melesat ke arah depan, lalu meledak dan melahap seluruh kelopak-kelopak mawar putih.

Dua Yue mengerutkan keningnya, karena tidak menyangka lawannya sebenarnya memiliki energi spiritual Api.

Panitia dari Klan Duan yang menghubunginya tidak memberitahu hak tersebut dan hanya diberitahu kalau lawannya menggunakan tehnik Tinju.

“Sial! Sepertinya aku tidak bisa mengakhiri pertandingan ini dengan cepat,” gumam Duan Yue melesat ke arah Wan Yunsheng.

Dia memutuskan meladeni Wan Yunsheng dengan pertarungan jarak dekat agar lawannya itu tidak menggunakan Avatar Tinju raksasa seperti tadi.

Wan Yunsheng menyilangkan kedua tangannya karena bilah Pedang Duan Yue melesat ke arah dadanya.

Trang!

Plat besi muncul di kedua tangan Wan Yunsheng. Itu adalah alat pertahanan kelas tinggi yang dapat menahan tebasan pedang.

Duan Yue dengan cepat mengubah arah tebasannya ke pinggang kiri Wan Yunsheng.

Akan tetapi, Wan Yunsheng bergeser ke kanan dan melayangkan tinju ke wajah cantik Duan Yue. Namun, Duan Yue menundukkan tubuhnya ke belakang dan mengayunkan pedangnya ke arah wajah Wan Yunsheng.

Wan Yunsheng menyilangkan kedua tangannya menangkis tebasan pedang itu, tetapi kelopak-kelopak mawar putih yang menyelimuti bilah Pedang Duan Yue mengenai wajahnya.

Wajahnya pun tergores oleh sudut-sudut kelopak bunga mawar putih yang ternyata setajam belati tersebut.

Duan Yue menyeringai tipis karena berhasil melukai lawannya. Dia segera meluruskan tubuhnya untuk segera melesatkan tebasan, karena ia yakin Wan Yunsheng akan mundur beberapa langkah untuk menyeka darah yang keluar dari wajahnya, terutama darah yang menetes dari pelipisnya. Karena darah tersebut akan menghalangi penglihatannya bila tak segera diseka.

“Eh?” Duan Yue terkejut Wan Yunsheng tidak mundur dan membiarkan seluruh wajahnya berlumuran darah.

Kepalan tangan Wan Yunsheng diselimuti kobaran api yang sangat panas, sesaat kemudian saat Duan Yue hendak mundur. Wan Yunsheng melayangkan tinju ke arah depan.

Avatar Tinju raksasa melesat dan menghantam tameng mawar putih yang dibuat tergesa-gesa oleh Duan Yue.

Tameng mawar putih itu hancur berkeping-keping, kelopak-kelopak mawar putih berterbangan dan sebagian lainnya dilahap kobaran api.

“Akhhhhhh!”

Avatar Tinju menghantam tubuh Duan Yue sehingga ia terpental hingga ke sudut panggung dan hampir jatuh keluar panggung. Untung saja ia menancapkan pedangnya ke lantai panggung, sehingga ia tidak terhempas keluar dari panggung.

Seteguk darah menyembur dari mulutnya, karena hantaman Tinju Wan Yunsheng sangat keras sekali. Seolah-olah ia dihantam oleh benda yang sangat berat. Kalau ia bukan seniman beladiri, maka tubuhnya akan remuk dan tidak bisa digerakkan lagi.

Wan Yunsheng menyeka darah yang melumuri wajahnya.

“Kau cukup kuat juga,” kata Wan Yunsheng tidak menyangka murid wanita Sekte Hongmeng itu masih bisa berdiri setelah terkena Avatar Tinju raksasa.

Duan Yue menyeka darah dari sudut bibirnya. “Anjing peliharaan Zi Rouyan cukup hebat juga. Pantas saja ia berani menampakkan batang hidungnya, ternyata ia telah mengumpulkan anjing-anjing kampung cukup ganas!”

Wan Yunsheng tersenyum tipis dan segera memasang kuda-kuda beladiri serta mengepal kedua tangannya untuk bersiap meladeni serangan Duan Yue berikutnya.

“Kakak Yunsheng ... semangat!” Xue Yao bersorak dari luar panggung.

Wan Yunsheng kembali menyadari bahwa Tetua Ji dan Xue Yao ternyata menonton pertandingannya sejak tadi.

Detak jantungnya yang awalnya berdetak kencang tiba-tiba menjadi stabil. Sorakan Xue Yao membuat hatinya terasa lega, lawan sebenarnya memiliki basis Kultivasi yang sama dengannya; ia memotivasi dirinya sendiri bahwa ia pasti akan menang dan membuat adik seperguruannya bahagia.

Dia tiba-tiba teringat dengan perkataan Xue Yao, kalau ia harus membuat wajah cantik gadis di hadapannya itu berubah menjadi Bakpao.

“Bersiaplah nona menjadi gadis si buruk rupa!” Untuk pertama kalinya ia mengejek seseorang.

“Hmm?” Dua Yue mengerutkan keningnya dan sedikit terkejut karena lawan memutuskan menyerang lebih dulu, padahal informasi yang ia dapatkan; Wan Yunsheng selalu menunggu lawan menyerangnya lebih dulu.

Seniman beladiri yang menggunakan teknik Tinju akan mengamati pergerakan lawannya, dan bila lawannya sedikit lengah, maka barulah mereka melakukan serangan balik mematikan.

Duan Yue merenggangkan sedikit kakinya, kemudian mengayunkan Pedang ke arah depan. Avatar kupu-kupu raksasa terbentuk dari kelopak-kelopak mawar, itu adalah Jurus Pedang terkuatnya dan setiap kepakan sayap Avatar Kupu-kupu itu akan tercium aroma mawar yang sebenarnya adalah Racun mematikan.

“Tamatlah riwayatmu, anjing peliharaan Zi Rouyan!” cibirnya.

1
irul
mantap👍👍👍
algore
joz
algore
jos
Phoenix
apakah Loly ? atau Mini senpai sprti di Anime ?
Phoenix
X-ray..
Phoenix
wow, mata tembus pandang.../Casual/
Roni Yakub
terimakasih sudah up banyak semangat terus boskuhhh dan semoga sehat selalu
algore
joz
algore
jos
Phoenix
waduuuhh... gak bahaya tah ??
algore
joz
algore
jos
Wardi's
bkn nya gk bersyukur ya.. tp emang selalu berasa kurang banyak update nya.. bacanya gk berasa., tiba2 abis aja.. emang seseru itu sih ceritanya😅😅
exit 05
terimakasih atas up up up up up up nya 🙏🙏🙏
Wardi's
sibujang lapuk nyari kesempatan dalam kesempitan....
Roni Yakub
kerennnnn boskuhhh semangat
exit 05
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
cacacabbbbuuullllllleeeeee
Wardi's
asli ngakak... wkwkkwkwk
exit 05
bagussssssss
exit 05
ini umurnya baru cakeppppp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!