NovelToon NovelToon
Kakekku

Kakekku

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: perintis f

Seorang gadis yang mencari jati dirinya harus bertahan di dalam semua kebohongan yang nenek nya berikan. Hingga pada suatu saat semua pertanyaan yang selalu terngiang di pikiran nya terjawab. Dia mengetahui siapa ayah kandung nya di saat dia sudah berumah tangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon perintis f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Kini lisa sudah berada di kediaman ali. Dengan mata yang sudah sembab akibat menangis, dia sudah tak sanggup untuk menangis lagi. Walau lelah karna menangis tapi lisa tidak pernah mau beranjak dari sana.

Ya, kemarin sore lisa pingsan karna mendapat kabar seseorang yang paling di sayangi nya sudah tiada. Setelah bangun dari pingsan nya, lisa dan keluarga segera berangkat ke kediaman mira. Lisa menangis tanpa henti di sepanjang jalan, dia tidak percaya kenapa tuhan harus ambil dia sekarang.

Mereka sekarang sedang menunggu jenazah rino. Ya, yang meninggal adalah rino, dia meninggal karna kecelakaan. Dia mengendarai motor besar nya menuju ke rumah lisa sekarang. Namun takdir berkata lain, kira kira sekitar 30 menit lagi rino akan sampai ke rumah lisa, sebuah mobil tengah oleng karna sang supir dalam keadaan mengantuk.

Rino yang tidak siap dengan apa yang akan terjadi mencoba banting stir tanpa melihat situasi. Yang pada akhirnya kecelakaan pun tak bisa di elak kan lagi. Pada akhir nya rino tetap bertabrakan dengan motor dari arah berlawanan.

Warga di sana yang melihat kejadian itu pun berbondong bondong menolong rino dan pengendara sepeda motor yang lain.

Tanpa berpikir panjang mereka segera membawa rino yang pingsan menelpon keluarga masing masing.

"Hallo.... " ucap mira, memang beberapa hari ini mira merasa perasaan nya tidak enak. Dia juga sedikit merasa cemas takut sesuatu terjadi.

"Assalammualaikum bu" mira kaget karna itu bukan lah suara anak nya rino, melainkan itu suara orang asing.

"Waalaikumsalam, bapak siapa ya? Kenapa hp anak saya ada di bapak?" tanya mira. Mendadak hati nya semakin tak tenang.

"Maaf bu sebelum nya saya mau kasih kabar kalau anak ibu sekarang sedang berada di rumah sakit."

"Astagfirulloh, kenapa bisa pak?" tanya nya. Mira sudah tidak bisa menahan tangis nya lagi.

"Beliau mengalami kecelakaan bu dan sekarang sudah ada di rumah sakit X." sahut si penelpon dari sebrang sana.

"Baik pak saya akan segera ke sana sekarang juga. Saya sangat berterima kasih pak sama bapak." tanpa mendengar jawaban dari sebrang telpon. Mira segera mematikan sambungan telpon nya dan segera menelpon rendi dan ali.

Setelah mendapat kabar, kedua nya langsung pulang dan bergegas pergi ke rumah sakit X.

Di rumah sakit tampak rino sedang terkapar lemah.

"Kenapa kamu bisa kaya gini sih no?" tanya bunda mira dengan menangis.

"Maaf bun, tadi rino niat nya cuma mau menghindari mobil. Tapi sayang dari arah berlawanan yang lain ternyata ada motor juga, jadi akhir nya kaya gini bun" ucap nya lirih sambil menahan sakit di sekujur tubuh nya.

"Sudah ga usah banyak ngomong, sekarang kamu mending istirahat aja. Jangan banyak gerak." sahut ali. Bukannya dia tak tega melihat rino yang ke sakitan. Namun dia lebih kasihan dia menahan sakit karna banyak gerak.

Dengan segera rino meraih tangan rendi.

"Bang, sorry ya gue gak bisa tepatin janji gue sama lo buat jagain bunda sama ayah. Sorry juga kaya nya mulai sekarang gue gak bisa temenin lo sama lisa main kalau kita lagi kumpul. Sorry gue gak bisa liat lo nikah sama kakak ipar gue, bahkan gue juga minta maf... " kata kata rino terhenti kala jari tangan rendi menyentuh bibir nya.

"Lo gak perlu minta maaf, ini bukan lebaran. Lebaran tuh masih lama, jadi maaf maafan nya ntar aja kalau pas lebaran. " ucap rendi dengan senyum yang di paksa kan. Sebenar nya hati nya sedang menangis karna ucapan sang adik barusan.

"Gue gak kuat bang, gue capek , gue juga pengen tidur. Gue mohon tolong jaga ayah sama bunda, itu permintaan terakhir gue buat lo bang." ucap nya lirih.

"Gak no, kamu pasti kuat sayang. Bunda gak mau kehilangan kamu, jadi jangan ngomong kaya gitu ya. Kamu harus tetep semangat ok!"  ujar mira mencoba menyemangati. Jujur mira juga sedih, hati nya sakit mendengar ucapan rino barusan.

"Boleh rino minta sesuatu?" tanya rino.

"Apa yang kamu mau no? Apa? Ayah janji bakal turutin apa yang kamu mau, tapi kamu harus janji sama kita kalau kamu ga bakalan tinggalin kita ya" ucap ali.

"Rino gak mau apa apa yah, rino cuma minta tolong setelah ini kalian jangan benci sama lisa, tolong jaga dan sayangi dia demi rino. Dan rino juga minta setelah ini jangan ada yang menangisi kepergian rino ya yah, bun dan lo bang"

"Gak, kamu gak boleh ngomong kaya gitu, kamu harus tetep sembuh sayang. Sekarang kamu istirahat ya" ucap mira. Tangis nya pecah ketika mendengar permintaan terakhirnya.

Rino hanya tersenyum menanggapi tangisan bunda nya.

Beberapa menit kemudian rino pun benar benar pergi untuk selama nya. Rino menghembuskan nafas terakhir nya.

Tangis mira pecah melihat sang anak sudah pergi. Dan tiba tiba dia pingsan.

15 menit berlalu kini mira sudah bangun dari pingsan nya.

"Yah rino mana?" tanya mira.

Karna tak mendengar jawaban dari sang suami, akhirnya dia celingukan mencari rendi yang sedang mengurus jenazah sang adik.

"Rendi mana yah? Aku mau tanya sama rendi rino dimana?" tanya kembali mira.

"Tenang ya bun, nanti kita ketemu sama mereka ya" ucap ali menenangkan mira.

"Berarti aku cuma mimpi kan kalau rino pergi?" hanya senyuman yang dapat ali berikan. Dia bingung apa yang harus di ucap kan ke pada mira.

"Kalau begitu kita keluar yu bun, kita ketemu sama mereka ya" mira mengangguk.

Di sini ali benar benar menahan air mata nya agar tidak turun. Dia bingung apa yang akan terjadi ke depan nya.

Mira dan ali kini sudah sampai di depan kamar tempat rino berada. Mira juga melihat rendi sedang duduk menangis.

"Kenapa di sini yah? Kamu juga kenapa ren, ko nangis?" benar benar mira belum sadar dengan apa yang terjadi, diamasih beranggapan apa yang barusan terjadi itu adalah mimpi.

Dengan cepat rendi memeluk mira, membuat mira terdiam mematung. Otak nya berpikir apa mungkin itu bukan mimpi?

"Gak, kalian bohongkan?" mira masih tidak percaya, sulit bagi nya untuk percaya dengan apa yang terjadi.

Rendi dan ali hanya diam. Seketika mira tau jawaban apa atas apa yang terjadi. Secepatnya dia membuka pintu kamar yang ada rino di sana. Membuatnya kembali mematung.

"Rinooo... " teriak nya histeris. Mira menangis histeris melihat rino yang sudah terbujur kaku. Mira mencoba membangunkan rino, namun rino tetap diam.

"Udah bun, bunda harus ingat apa permintaan rino. Dia gak mau ada yang menangisi ke pergian nya. Kasihan rino bun, bunda harus ikhlas ya. Allah lebih sayang sama rino" rayu rendi.

"Iya, bunda gak boleh kaya gini, inget pesan dari rino jangan menangisi kepergian nya" ujar ali.

Dengan tatapan kosong mira mengangguk. Dan mengurus jenazah rino yang akan di bawa pulang ke rumah nya.

1
Cliks Zuan
Kirain Kerja Diluar Kota Ternyata Diluar Negeri Yh Thor
introvert: ke luar negri tapi cuma 3 tahun aja
total 1 replies
Axelle Farandzio
Menghipnotis
menhera Chan
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
Pøtåtø ÙwÚ
Takjub!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!