"Heii..gadis ninja.." panggil Rey dengan sedikit berteriak.
sedangkan Syafira yang mendengar suara dari Rey langsung menoleh ke keri dan ke kanan lalu menunjuk dirinya sendiri..
"bodoh..iya Lo, emang siapa lagi kalau bukan Lo hah..." bentak Rey dengan emosi.
"yah mana aku tahu.." jawab Syafira dengan ketus.
sial berani sekali wanita udik bin ninja ini berbicara ketus pada nya. Rey menatap nyalang kepada Syafira sedangkan yang di tatap seperti itu hanya acuh tak acuh saja.
"Lo tahu kalau kita di jodohkan.." tanya Rey dan Syafira langsung mengangguk kan kepalanya.
"dan Lo hanya diam saja.."
"lalu aku harus apa.. berteriak teriak bahwa aku akan menikah dengan mu begitu, itu gak penting..." jawab Syafira yang sangat menyebalkan di telinga nya.
"jangan sampai Lo menerima perjodohan ini awas saja..." Rey memicingkan matanya dengan tajam padahal mata Rey sudah setajam elang.
"aku gak mungkin membantah perkataan dari orang tua ku dan gak mau membuat membuat kedua beliau kecewa.." jawa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REYHAN YANG GENGSINYA SELANGIT
Pagi ini, Reyhan bersikeras kalau dirinya ingin menjaga Syafira.
"Kak, Aku gak papa tinggal sendirian. Kan masih ada dokter sama suster disini"
"Masa lo tergantung sama suster sih. Gw kan masih ada" gerutu Reyhan tidak terima.
"Kakak masa gak sekolah!!! yang ada nanti semua orang curiga kak"
"Bodoh" Reyhan langsung menutup kedua telinganya.
"Kakak jangan bolos hari ini. Kakak harus ke sekolah"
"Berisik banget si Lo"
"Terserah gw mau sekolah apa kagak. Bukan urusan Lo. Gw juga gak sekolah bukan karena Lo.Tapi, gw lagi malas"
"Kakak banyak alasannya ihh.."
"Gw gak butuh pendapat dari Lo. Lebih baik Lo tidur biar gak cerewet seperti burung beo"
"Kakak khawatir yah sama aku?" tanya Syafira dengan senyum-senyum.
"Dihh...pede"
"Bilang aja kakak mau menjaga aku kan?" Syafira langsung menaik turunkan alisnya menggoda Reyhan.
"Siapa bilang" ujar Reyhan dengan cepat.
"Gw memang lagi malas ke sekolah"
"Alasan kakak mah banyak"
"Terserah Lo aja "
"Hmmm... perhatian nya suami aku!!!" goda Syafira yang mana Reyhan langsung memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Lebay Lo. Sana Lo tidur biar cepat sembuh. Biar gak nyusahin gw lagi"
"Kakak gak bisa di ajak bercanda sih"
"Tidur gak Syafira" Reyhan menekan semua ucapan nya dan melotot kepada Syafira.
"Yah kakak gak asik" kesal Syafira langsung menutup dirinya dengan selimut.
"Ehemm..." dehem Reyhan merasa kalau Syafira begitu imut saat kesal.
"Jangan cemberut begitu. Lo jelek kalau lagi kesal"
"Apasih kak?" Syafira kemudian membuka selimutnya dan menatap suaminya yang bermuka datar tapi memang ganteng sih?
Untuk ukuran seperti Reyhan menurut Syafira sudah sangat bagus. Badan nya tinggi, wajahnya pun dewasa, plus tampan lagi. Tapi sayang, orangnya suka marah-marah dan gengsinya selangit.
"Gw beli makanan dulu, Lo pasti laper" Ucap Reyhan dan segera beranjak dari tempat duduk nya.
"Iya kak" angguk Syafira.
Setelah beberapa saat lamanya, Akhirnya Reyhan datang dengan banyak rentengan tangan.
Reyhan meletakkan belanjanya di atas nakas.
"Kakak beli apa?"
"Apa aja, yang penting makanan" Jawab Reyhan tampa menoleh ke arah Syafira karena Reyhan sibuk menaruh bubur ke sebuah mangkok.
"Buka cadar nya" pinta Reyhan yang mana Syafira reflek menggelengkan kepalanya.
"Lo mau makan Syafira, buka aja cadarnya!!! lagi pula gak ada orang lain disini"
"Tapi kakak ada disini"
"Maksud Lo, gw orang lain" sulit Reyhan d egan nada tidak terima.
"Bukan begitu maksud nya kak" ucap Syafira dengan cepat.
"Gw juga sudah lihat wajah Lo, dan gw juga Suami Lo. Lo tidak akan rugi memperlihatkan wajah Lo ke gw"
"Menurut kakak, wajah aku bagaimana?" tanya Syafira dengan antusias nya.
"Biasa aja" jawab Reyhan dengan singkat sambil mengaduk-aduk bubur nya.
"Masa sih kak" tanya Syafira sekali untuk memastikan jawaban dari suaminya.
"Iya Syafira, Muka Lo B aja. Gak ada yang bisa di lihat"
Jawaban suaminya membuat Syafira sedikit kecewa.
"Baperan amat jadi orang. Nih makan dulu. Cepat lepas cadar nya" suruh Reyhan yang sudah menyodorkan bubur nya.
Walaupun cemberut, tapi Syafira tetap melakukan perintah dari Reyhan yaitu membuka cadarnya.
Reyhan kemudian menyuapi Syafira dengan telantentenya.
"Benar kak, aku gak cantik? sedikitpun gak ada." tanya Syafira sekali lagi.
"Bawel banget jadi orang"
Syafira langsung terdiam memikirkan perkataan dari suaminya. Salah satu dirinya memakai cadar adalah karena dirinya ingin melindungi diri dari zina mata yang memandang nya. Terutama dengan pria disana. Bukan apa Syafira mengatakan seperti ini. Alhamdulillah karena dirinya di beri wajah yang sempurna oleh sang maha kuasa makanya Syafira memutuskan memakai cadar saat dirinya sudah lulus SD.
Setelah makan pun Syafira masih kepikiran.
"Kak..." panggil Syafira yang mana membuat Reyhan langsung menoleh kepada Syafira karena Reyhan sibuk membereskan piring kotor sisa makan mereka.
"Fira ingin uang" Syafira mengadah tangannya. Membuat Reyhan menyerhit.
"Lo masih sakit. Tapi, masih memikirkan uang?"
Tak...
"Auuuu.."
Reyhan langsung menyentil kening Syafira gemas dengan wanita yang berada di depannya ini.
"Sakit kak...." Syafira mengusap-usap keningnya dengan cemberut.
"Buat apa uang nya hmmm..."
Jantung Syafira langsung berdetak dengan cepat karena Reyhan berkata dengan lembut.
"Ii..itu kak, aa..aku mau beli skincare"
Reyhan langsung mengulum senyumnya tapi dirinya tahan agar Syafira tidak kepedean.
"Udah, Lo gak usah beli yang begituan. Mau pakai skincare apapun muka Lo tetap GK bakalan berubah"
Membuat Syafira langsung manyun.
Sungguh Reyhan begitu gemas melihat bibir Syafira yang maju beberapa senti itu. Rasanya dirinya ingin melumat habis bibi kecil itu sampai habis.
Kalau Syafira memakai Skincare nanti, mungkin Syafira akan semakin cantik. Reyhan takut bakalan gak bisa menahan untuk anu-anuin Syafira lagi. Kan gak enak kalau Syafira sudah bunting tapi masih sekolah.
Kalau dirinya mah ada nya aja. Di kasih anak yah bersyukur, kalau gak di kasih juga tidak apa-apa.
"Aku marah sama kakak" kesal Syafira.
Cuppp...
Syafira langsung terpaku mendapat ciuman dari suaminya untuk pertama kali nya tepat di keningnya dimana tadi Reyhan menyentil nya.
"Sudah gak marah lagi kan"
"Ihhh kan aku baper jadinya!!!" senyum-senyum Syafira malu, sekaligus merasa bahagia.
"Lebay Lo" ujar Reyhan tapi dirinya juga senang melihat senyum Syafira yang terpancar keluar.
