NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 17 KSATRIA NAGA HITAM DITAWAN GENG RED-BLUE GIRLS 8

Setelah menerangkan sedikit tentang tujuan keberadaan Pasukan Siluman Topeng Merah yang ternyata milik Prabu Gandara, seorang sakti berhati iblis, Ksatria Naga Hitam benar-benar hendak meninggalkan kediaman Pak Menhankan Negara.

Dan Jenderal Himawan, Pak Wapres Bambang, maupun dua konglomerat tidak lagi bertanya apapun kepadanya, seolah meluaskan dia pergi.

Namun siapa sangka ternyata di depan jalur lintasan dia berjalan sudah berdiri berjejer 4 personil geng Red-Blue Girls 8. Lebih tepatnya keempat gadis cantik itu menghadangnya.

"Mau apa kalian?" tanya Ksatria Naga Hitam langsung bernada datar bercampur dingin. Sepasang matanya yang hitam kelam menyorot tajam seakan hendak menghujam nyawa keempat gadis cantik itu.

Hati dan perasaan serta mimik wajahnya yang selalu datar sama sekali tidak tergiur dengan wajah-wajah cantik yang memagari jalannya itu. Sikapnya tenang dan datar, bahkan terkesan dingin.

Sejenak keempat gadis itu tidak langsung menjawab pertanyaan Ksatria Naga Hitam. Untuk beberapa saat lamanya mereka harus menikmati kengerian dan perasaan horor akibat merasakan aura kuat dan tatapan tajam yang menggidikkan dari lelaki itu.

Namun beberapa saat berselang Ksatria Naga Hitam seperti menurunkan kadar energi saktinya, sehingga keempat gadis cantik itu tidak lagi bergidik ngeri atau merasa horor ketika memandangnya.

Malah sekarang mereka tampak asyik mengamati segala apa yang ada pada Ksatria Naga Hitam; style pakaian yang dikenakan yang seperti dari bahan kulit yang lentur, pedang berkepala naga berwarna hitam di punggung kanannya.

Terutama mereka mengamati bentuk wajah Ksatria Naga Hitam. Sungguh mereka belum bisa meyakini kalau wajah halus hitam berkilap itu adalah topeng. Karena wajah itu mirip asli. Meski selalu tampak datar, bahkan terkesan dingin.

Atau memang wajah hitam itu benar-benar asli?

Sedangkan Clarissa yang sudah mengamati wajah Ksatria Naga Hitam sebelumnya juga belum bisa menyimpulkan kalau wajah lelaki misterius itu apakah asli atau memang topeng?

★☆★☆

"Untuk apa kalian memikirkan sesuatu yang tidak penting?" seketika kebisuan yang membungkam suasana langsung hancur berkeping-keping saat Ksatria Naga Hitam berkata.

Ucapannya itu seperti menegur dan sekaligus seolah tahu apa yang dipikirkan oleh keempat gadis cantik itu.

"Apakah wajahmu itu memang topeng atau benar-benar asli?" tanya Michella amat penasaran, tidak menggubris teguran Ksatria Naga Hitam.

Ksatria Naga Hitam tidak segera menjawab dan tidak ingin menjawab pertanyaan gadis itu. Dia hanya menatap gadis itu beberapa detik lamanya. Lalu berkata tanpa menggubris pertanyaan gadis berambut tergerai sepunggung itu.

"Maaf, kalau tidak ada hal yang lebih penting yang kalian ingin tanyakan, tolong beri jalan biarkan aku pergi!"

"Baiklah kalau kamu tidak mau ditanya tentang sesuatu yang menyangkut perihal dirimu," kata Arabella seolah mewakili ketiga temannya.

"Sekarang tolong kamu jawab pertanyaanku karena ini penting bagi kami!" lanjut Arabella dibuat seserius mungkin.

"Pertanyaan apa?" tanya Ksatria Naga Hitam seolah ingin menanggapi.

"Tadi kamu bilang kalau Pasukan Siluman Topeng Merah juga akan membunuh keluarga para pejabat pemerintah dan para konglomerat," papar Arabella. "Sementara kami adalah anak pejabat dan konglomerat...."

"Berarti Pasukan Siluman Topeng Merah menarget kami juga 'kan?" lanjut Arabella bernada tanya. "Lalu, bagaimana kami bisa menghubungimu kalau ingin meminta bantuanmu?"

"Kalian tidak perlu menghubungiku," sahut Ksatria Naga Hitam masih tetap datar suaranya dan terdengar seram, namun tegas"dan tidak bisa menghubungiku."

"Tidak perlu menghubungimu?" kata Arabella langsung kaget.

"Tidak bisa menghubungimu?" sambung Michella juga tidak bisa menahan keterkejutannya.

"Apa kamu membiarkan saja kami dimangsa oleh makhluk-makhluk menyeramkan itu?" tanya Clarissa pula seakan melanjutkan tanggapan kedua sahabatnya atas pernyataan Ksatria Naga Hitam.

"Sebenarnya kalian hanya perlu menjaga diri agar tidak sering keluar pada malam hari," kata Ksatria Naga Hitam mengungkapkan, "karena Pasukan Siluman Topeng Merah lebih sering melakukan operasi pada malam hari."

"Kalau tidak salah kamu tadi memanggilku Tuan Putri," ungkap Clarissa teringat saat dia bersama lelaki misterius itu tadi. "Apa kamu sudah tahu siapa aku?"

"Bukan hanya kamu yang aku ketahui tentang perihalnya, Tuan Putri," sahut Ksatria Naga Hitam seraya memandang gadis itu, "bahkan aku amat mengetahui tentang kalian semua, termasuk 4 kawanmu yang ada di dalam rumah Tuan Menteri."

"Bukankah kalian yang tergabung dalam sebuah geng yang bernama Red-Blue Girls 8?" lanjut Ksatria Naga Hitam yang membuat keempat gadis cantik itu sedikit terkejut.

Rupanya lelaki misterius serba hitam itu memang mengetahui tentang mereka. Sampai nama geng mereka dia dapat mengetahuinya.

Masalahnya, geng Red-Blue Girls 8 cuma terkenal dikalangan tertentu saja, terutama di sekolah. Adapun di keumuman masyarakat, mungkin nama geng mereka tidak ada yang mengenalnya.

Sedangkan Ksatria Naga Hitam menyebut nama geng mereka dengan fasih dan lancar. Itu menandakan kalau lelaki itu memang benar-benar mengetahui siapa mereka bukan?

"Maaf, aku tidak bisa berlama-lama," kata Ksatria Naga Hitam yang langsung mencegat Arabella atau Michella yang hendak berbicara lagi setelah beberapa saat mereka bungkam. "Tolong beri jalan!"

★☆★☆

Aurellia, si gadis pendiam, yang sejak tadi cuma diam saja menyimak pembicaraan sambil terus memperhatikan wajah Ksatria Naga Hitam, tiba-tiba berkata yang membuat ketiga sahabatnya terkejut.

"Aku tahu, wajahmu yang tampak di luaran itu memang bukan wajah aslimu, melainkan cuma topeng. Kalau begitu... boleh aku lihat wajah aslimu?"

Tiga orang sahabat Aurellia langsung berebut menatapnya hampir bersamaan. Pikiran mereka seakan sepakat dengan apa yang diungkapkan sekaligus ditanyakan gadis berambut ikal itu.

Lalu hampir bersamaan pula mereka kembali menatap Ksatria Naga Hitam, mengisyaratkan tuntutan agar permintaan Stella dipenuhi tanpa ditolak.

"Jangan pernah meminta sesuatu yang konyol dariku kalau kalian tidak ingin binasa," kata Ksatria Naga Hitam dengan mode suara khasnya, bernada datar, dingin, tanpa getar suara.

Sambil berkata begitu dia menatap Aurellia dengan tanpa ekspresi, datar. Sambil berucap tangan kanannya terangkat ke atas, ke wajahnya. Kemudian telapak tangannya yang jerijinya terbuka sedikit lebar menyentuh wajah bagian atasnya.

Sementara keempat gadis cantik itu menatap tak berkedip apa yang dilakukan Ksatria Naga Hitam tanpa tahu apa gerangan yang hendak diperbuatnya.

Maka kejap berikutnya seketika tubuh Ksatria Naga Hitam seketika berubah menjadi asap bagai kabut warna hitam. Lalu kabut hitam itu dengan cepat berubah menjadi kabut tipis, terus kemudian lenyap begitu saja tanpa bekas.

Sementara Aurellia yang ditatap oleh Ksatria Naga Hitam tadi dengan ekspresi yang begitu rupa, jelas langsung merasakan kengerian dan ketakutan.

Begitu sepasang mata gadis berambut ikal tergerai itu yang membulat melihat lelaki serba hitam itu berubah menjadi kabut asap terus lenyap, bukan main terkejutnya dia.

Tidak terkecuali tiga orang sahabatnya. Mereka terkejut bukan main tidak tanggung-tanggung.

"Apa Ksatria Naga Hitam ilang?" gumam Arabella bernada terkejut.

"Ke mana tu Naga Hitam?" desah Clarissa pula dalam kejutnya bagai merasa kehilangan sesuatu.

Ya, dia merasa kehilangan akan lelaki itu yang semakin membuncah rasa penasarannya. Dan menyeret keingin tahuannya yang sangat untuk mengenal lebih dekat sang idola.

"Kayaknya doi emang udah ilang," tutur Michella bagai memberi tahu sambil tak lepas menatap di tempat Ksatria Naga Hitam tadi berdiri. "Dia emang udah tinggalin tempat ini."

"Dengan ilang kayak gitu?" kata Arabella seakan tidak percaya.

"Orang sakti kayak dia mah," komentar Aurellia bernada santai, "apa aja bisa dilakuin. Jangan kata cuma ilang kayak gitu."

Arabella langsung menatap gadis yang terkesan pendiam itu. Sembari benaknya kembali mengingat gadis berjubah biru yang dijumpai beberapa waktu yang lalu.

Gadis misterius itu juga menghilang begitu saja bagai ditelan bumi. Apa proses perginya gadis berjubah biru itu sama dengan yang dilakukan Ksatria Naga Hitam barusan?

Empat personil Red-Blue Girls 8 terus saja berbincang-bincang tentang kehadiran Ksatria Naga Hitam yang mengundang banyak pertanyaan itu.

Apalagi saat kedatangan 4 personil geng Red-Blue Girls 8 yang lainnya; Renatha, Floulla, Jovanka, dan Keysha. Semakin membuat rame obrolan mereka bagai arisan ibu-ibu sosialita.

Saat diumumkan kalau keadaan sudah aman, barulah keempat gadis feminim itu berani menampakkan diri di luaran setelah tadi dievakuasi ke dalam rumah Jovanka. Begitu bebas mereka langsung ngacir ke sesama gengnya.

Sementara itu puluhan aparat keamanan sudah berdatangan di kediaman Menteri Pertahanan dan Keamanan Negara.

Mengamankan apa yang perlu diamankan, termasuk mengamankan mayat-mayat penjaga yang mati secara mengenaskan sekaligus mengerikan dalam peristiwa atau tragedi berdarah itu.

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!