NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rosenni Damanik

seorang wanita atau ibu memiliki suami pemabuk, penjudi, pemain perempuan, berusaha tangguh demi anak anaknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosenni Damanik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuhbelas

Selesai makan Jhon dan Nina kembali mencari rumah kontrakan disekitar pajak. Yang dapat rumah petak ukuran kecil dengan ruang tamu, kamar, kamar mandi. Dengan alasan suami istri pada pemilik rumah petak, jadi diijinkan menyewa. Nina sudah merasakan capek, mungkin bawaan Hamil muda tapi perkakas rumah tangga tidak ada sama sekali, mau tak mau Nina harus mengeluarkan uang membelinya.

"Sudah beres semuanya, aku harus pulang dulu kerumah, baik baik disini dan ingat jangan pernah datang kerumahku kalau kau mau aku bertanggung jawab pada bayimu", ucap Jhon dengan ancaman, Nina hanya mengangguk saja, malas berdebat karena ngantuk dan capek.

Jhon keluar dari rumah petak menuju keretanya yang terparkir dihalaman minimalis petak tersebut. "brummmmm", suara kereta Jhon, tetangga baru Nina langsung pada ngoceh "woiiiiiii.... asap keretamu mengganggu", ucap salah satu penghuni rumah petak, Jhon tidak peduli, santai saja melajukan keretanya.

Dirumah Zelo, Nedo dan Rose bercanda sama Oppung. Jhon mendengar tawa anak anaknya "hahaha....Oppung Boru jangan gelitikin adek... Hahahahaha geli Oppung Boru", ucap Rose dipangkuan Oppung. Jhon menghampiri orangtuanya dan anak anaknya. "pahoppu Oppung main dulu sana", suruh Oppung Doli sama pahoppu karena dilihatnya Jhon sudah datang dan keadaanya kucel dan bau.

"Sudah datang kau Jhon, aish mandi dulu kau, bau kali kau", ujar Oppung Boru sambil menutup hidungnyan. Jhon hanya mendengus saja dan pergi ke kamar mau ambil handuk dan baju ganti.

Lebih kurang 10 menit, Jhon sudah selesai mandinya, Jhon bersandar dikursi uang yang ada diruang tengah. "segar bah", ucap Jhon.

"Seperti sudah 1 tahun saja kau tidak mandi", ucap Oppung Doli dengan sinis.

"Jhon, sejak kemarin malam ketika kamu pergi dengan perempuanmu, Nur pergi dari rumah", Oppung Doli memberitahukan dengan pelan menunduk merasa bersalah, Oppung Boru memegang tangan Oppung Doli dan mengelusnya dengan lembut. Jhon terkejut mendengar penuturan orangtuanya. "Apa, Nur pergi dari rumah", Jhon merasa tertohok. Kemarin malam Nur memberi ultimatum.

"Dan satu lagi bang, cam kan baik baik, selangkah kau keluar dari rumah ini... Sudah kuanggap kau mati", ucap Nur.

"Degh", jantung Jhon seakan akan berhenti.

Jhon tidak menyangka Nur senekat ini. Jhon belum yakin Nur pergi. "Paling paling keluar sebentar", batin Jhon.

Tidak terasa ujian tengah semester telah selesai. Oppung Doli dan Oppung Boru kembali kekampung. "Oppung kami ikut ya", dengan mata yang berlinang Rose memohon, "Pahoppu Oppungkan anak baik, anak pintar, kalo anak baik dan anak pintar tidak boleh ikut Oppung, kalian harus sekolah yang rajin supaya jadi anak sukses kelak, ok", jawab Oppung Boru, tangannya mengelus kepala Rose dan memeluknya dengan hangatnya.

"Abang dijaga adek adek ya", ujar Oppung Boru lagi, ditatapnya Zelo dengan lembut. dan menciumi satu persatu pahuppunya "ummah, ummah, ummahhh", ciuman Oppung Boru diwajah pahoppunya. "Iya Oppung" , jawab Zelo sekaligus menyalami Oppungnya. Nedo dan Rose ikut menyalami.

Oppung Boru jg sudah menitikkan air mata meninggalkan pahoppunya, begitu juga Oppung Doli.

"Dadahhh Oppung, hati hati dijalan", Ketika Oppung Doli dan Oppung Boru sudah naik angkot tanpa menunggu kedatangan Jhon. Oppung hanya mengangguk dan mendada balik.

Ketiganya berpelukan "Sttttt", jangan menangis, ayok masuk kerumah" ajak Zelo pada kedua adiknya. Mereka melangkah masuk kerumah.

Malamnya Rose demam tinggi dan dan mengigau. "Mama..." ngigau Rose. Zelo terbangun ditengah malam mendengar ada yang panggil panggil mama. Zelo melihat kearah Rose ternyata Rose sudah menggigil, dirabanya kening Rose, Zelo terkejut merasakan demam tinggi. Zelo bangkit dan keluar dari kamar menuju kamar mamanya, mau ambil kotak obat.

Diambilnya obat penurun panas, sebelum keluar Zelo menggeleng melihat papanya tidur berantakan dan tidak tau ntah jam berapa papanya pulang kerumah. Ibaratkan seperti jelangkung. Zelo keluar dan ambil minum didapur. "Dek... Dek...bangun, minum dulu obatnya" ,Zelo membangunkan Rose "hmmmm", Rose hanya menyahut lemas, Zelo mendudukkan Rose.

"Minum obatnya dulu dek, biar turun demamnya", sahut Zelo, Rose hanya membuka mulutnya saja. Dan Zelo memasukkan tablet penurun panas yang manis. "Minum yang banyak dek", Zelo memberikan cangkir kemulut Rose. Rose meminum sampai habis.

"Sudah Abang", ucap Rose, "Ya sudah sekarang tidur lagi ya", Sahut Zelo, "Tapi Abang, adek rindu mama", ucap Rose tapi matanya sudah terpejam, "Semester kelak kita diantar Oppung sama mama, sabar ya" , jawab Zelo. Rose hanya menganggukkan kepalanya. Zelo melihat Rose sudah tidur, Zelo beranjak ke dapur ambil air panas tuk kompres Rose.

Zelo menangis tergugu saat mengompres Rose, "Kita semua merindukan mama dek, kita doakan mama dapat pekerjaan supaya kita dijemput mama, bertahanlah", ucap Zelo pelan. Disela sela tangisnya Zelo menyampaikan doanya.

Pagi harinya Zelo terlambat bangun karena menjaga Rose, Rose masih terlelap, dilihatnya disampingnya Nedo sudah bangun. "Abang ayok minum teh manis, Abang tadi malamkan begadang jaga adek", ujar Nedo, Zelo merasa terharu melihat adeknya, dan berterima kasih. "Terimakasih ya dek", ucap Zelo. Nedo hanya mengangguk. Sebetulnya Nedo terbangun saat abangnya menangis. Tapi Nedo tidak bisa menahan kantuknya.

Zelo, Nedo menikmati teh dipagi hari diruang tengah. Karena hari ini hari Minggu, mereka akan kegereja.

"Wahhhh.... Wahhhhh.... Wahhhh enak ya, minum teh manis, untuk papa mana", tiba tiba Jhon keluar kamarnya. Zelo dan Nedo saling melirik. "Zelo buatkan teh manis untuk papa", Perintah Jhon sambil duduk dikursi.

"Gula habis papa", bukan Zelo menjawab tapi Nedo. "Beli ke kedailah", sahut Jhon agak meradang mendengar jawaban putra kedua.

"Duitnya papa", ucap Nedo dan menengadahkan tangannya sama Jhon.

1
Abel_alone
hah masih ada cinta dng semua perbuatan yg udah di lakukan suaminya????
1 kata utk perempuan itu BODOH
Johanah Tata
judulnya "wanita tangguh" cocok tangguh disiksa, miskin, bodoh hiiiiiiiiiii
Johanah Tata
baru mau baca ceritanya sudah seperti ini hiiiiiiiiiii
Rosenni Damanik
Laki laki pengecut kau Jhon
filzah
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Rosenni Damanik: terimakasih sudah membaca dan komentar ini membuat aku menjadi semangat menulis 🙏 mohon saran dan kritikannya 🙏
total 1 replies
Hiro Takachiho
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!