NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Hari Santai Servo

Servo sedang bersantai di kantornya. Pikirannya masih ga fokus dengan apa yang terjadi semalam.

Flashback

"Lo tenang aja, gw tidur di kamar tamu atau sofa. Ga ada masalah kan?" seru Sylvia. Servo jadi pusing, satu sisi dia fine-fine aja gadis itu tinggal, tapi dirinya juga takut kalau Kendra datang. Seolah bisa membaca pikiran pria itu, Sylvia menambahkan,

"Nanti Kendra gw jelasin lah, pelit amat si lo.."

"Bener ya kamu jelasin? Sudah. Kamu tidur di kamar tamu saja. Nanti aku hire maid supaya bantu kamu ngapa-ngapain disini..." tutur Servo, hatinya sedikit lega. Namun untuk lebih meyakinkan, dia berencana memberitahu Kendra persoalan ini.

Sylvia sendiri berpikir ini kesempatan baginya untuk pedekate. Walaupun Renata memang memintanya memonitor Servo, namun dia tak meminta gadis itu tinggal disana!

Tak berapa lama, Servo menanyakan gadis itu apa mau dititipkan makan malam. Sylvia menggelengkan kepala, pria itu segera keluar sendiri dari apartemennya.

Sementara menunggu Servo kembali, gadis itu berkutat dengan laptopnya. Dia mengerjakan tugas kuliahnya sambil mengecek berita yang ada.

"Petarung bebas Abigail Armstrong kembali memenangkan juara MMA di Toronto....mck, nih cewe masih nyeremin aja, tapi keren abis hihi..." Sylvia mengidolakan wanita itu. Karena menurutnya, wanita itu harus kuat berotot agar bebas gangguan, dia ingat Servo pernah berkata bahwa pria itu selalu mengkhawatirkan keselamatan Kendra. Membuat Sylvia mendengus kesal.

Walau Kendra bukanlah ahli bela diri, namun bukan berarti dia tidak kuat. Dia hanya kuat untuk profesinya saja sebagai pemilik bengkel dan toko spare part kendaraan. Karena beberapa spare part besar terkadang dia harus mengangkutnya sendiri.

Sylvia menguap lebar mulutnya, karena dia pindahan dengan tas besar membuatnya cepat lelah. Tanpa menunggu Servo, dia segera pergi tidur di kamar tamu.

End of Flashback

Sebenarnya semalam Servo sengaja pulang larut malam, dia takut Sylvia bertanya banyak soal Kendra atau kasus yang dia hadapi kemarin. Servo sudah menganggap gadis itu seperti adiknya, tidak lebih. Telapak tangannya kembali berpendar lemah namun hanya beberapa detik.

Dia masih belum paham, namun hari ini dia bermaksud untuk ke Gym dekat toko Kendra. Dia tak ingin menerima klien dulu selama beberapa hari sampai dia minimal paham akan apa yang dapat mentrigger kekuatannya

"Serv! Gimana hari ini, ada perkembangan apa?" tanya Sylvia tiba-tiba dari pantry kantornya. Pria itu terkejut sejenak sebelum langsung menceritakan soal perkembangan kekuatannya, tanpa menceritakan kasus Merissa. Sylvia hanya mangut-mangut sambil menulis beberapa nota di ponselnya.

"Dugaan gw ada dua kemungkinan: Pertama, kekuatan lo muncul kalo lo di emosi santai atau Kedua, lo bisa perintah sendiri pake tenaga batin...?" Servo berpikir sejenak. Dia mengingat-ingat bahwa kedua kemungkinan itu bisa saja terjadi, terutama kemungkinan pertama.

"Kayanya lebih ke yang pertama deh, soalnya aku ingat kekuatan ini muncul kalau aku sedang santai tanpa emosi aja..." ucapnya. Sylvia mengangguk paham. Dia menambahkan nota lagi.

"Apa lo inget, saat itu lo laper atau kenyang atau biasa aja?" tanya Sylvia lagi.

"Kayanya sih biasa aja, aku baru dari kafe sih. Tapi juga ga kenyang..."jawab Servo. Otak analisisnya juga merasa laparnya kurang berpengaruh terhadap kekuatannya. Namun dia lebih suka pasrahkan hal ini ke Sylvia dan Renata saja.

****

Pukul 9 pagi Servo sudah mengendarai motornya menuju toko Kendra. Setibanya disana, Kendra baru saja selesai bersiap pembukaan toko tersebut. Servo segera menanyakan Gym yang dimaksud pacarnya itu. Ternyata lokasinya hanya sekitar 200 meter dari toko tersebut.

Titan's Gym nama Gym tersebut. Servo mengernyit dan merasa lucu dengan penamaan Gym tersebut. Namun dia dengan semangat empat lima masuk ke toko tersebut. Tak lupa dia membawa ransel yang berisi baju gantinya

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!