NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan

Hari telah berganti, kicau burung yang terdengar laksana sebuah kidung yang mengalun merdu, mampu mengundang rasa tenang dan sejuk yang menyusup dalam hati.

Dalam sebuah ruangan berisi pulau-pulau buku berselimut keheningan dan rasa sunyi. Sepasang mata tajam tengah memperhatikan huruf demi huruf yang tersusun menjadi kalimat mengandung sebuah ilmu yang sedang ia pelajari.

Di hadapannya secarik kertas berwarna putih bersih menjadi lantai dansa sebuah pulpen yang melenggak-lenggok membentuk sebuah tulisan berisikan catatan penting.

“Tidak kusangka tugasnya akan sebanyak ini. Dosen itu berniat membunuhku sepertinya," keluhan berupa sebuah lirihan yang terbawa angin, berharap lirihan keluh kesah itu tersampaikan pada seseorang yang bersangkutan.

Orion memandang lepas hamparan langit biru di luar sana. Merasakan hembusan angin lembut yang menyusup masuk melalui celah-celah jendela.

Meraih sebuah pena, tangannya menulis sesuatu di sana, merangkai sebuah kata-kata menjadi sebuah puisi indah.

Bunga Mawar ....

Melambangkan kecantikan dan keindahan

Namun tak semua orang dapat meruntuhkan pertahanan yang melindungi dirinya

Atau mereka akan terluka karenanya

Begitu pula denganmu

Bagai setangkai Mawar Merah yang indah dan cantik.

Namun tak bisa semua orang menyentuhmu

Termasuk diriku

Dirimu bagai mawar berduri yang hanya bisa dikagumi tetapi tak bisa dimiliki

Jika memaksa merengkuhnya dalam genggaman

Hatiku dan hati semua orang yang akan terluka

“Seperti sebuah mawar yang dirawat sepenuh hati oleh pemiliknya kemudian diambil paksa oleh pencuri, mereka sama-sama terluka bukan? Jika pencuri terluka karena duri tajam sang mawar, lain dengan pemiliknya yang terluka karena merasa kehilangan," Orion bergumam pada langit biru.

Berharap sang langit memahami kegelisahan hatinya.

Dengan mata terpejam, Orion mencoba mengistirahatkan dirinya, ia merasa lelah, pikirannya terbelenggu bayangan sang sepupu yang menari-nari seolah meledek dirinya.

“Mengapa begitu sulit menghapus bayanganmu, Cassie. Tidak seharusnya kau masuk ke dalam pikiranku tanpa permisi," Orion mulai frustasi.

Saat tenggelam dalam pikirannya ponsel Orion berbunyi.

“Ya, Dad?"

“Kau masih ada jam kuliah hari ini?"

“Tidak."

“Suaramu lemas sekali, kau belum makan?"

“Aku hanya sedang malas saja."

“Kau galau karena cinta?"

“...."

“Tidak menjawab, berarti benar, ya?"

“Daddy itu sebenarnya siapa, sih? Dikatakan manusia biasa rasanya tidak mungkin, Daddy selalu membaca pikiran seseorang dengan tepat."

“Siapa gadis sial yang kau cintai itu?"

“Gadis sial?"

“Ya, gadis itu akan menemui kesialan karena dicintai olehmu."

“Ck ... Dad, tes DNA yuk!"

“Ha-ha-ha ...."

“Sebenarnya apa yang ingin Daddy katakan?"

“Bisa kau ambilkan map biru di ruang kerja Daddy. Daddy lupa membawanya. Karena kau menjadi pengangguran yang tidak ada jam perkuliahan, jadi, kau yang mengantar berkas penting itu."

“Jadi Orion harus pulang?"

“Ya, iya dong Cyril Orion Stevenson, anak Daddy yang paling jelek sedunia. Begitu saja masih bertanya?"

“Dad, bertengkar, yuk?"

“Baiklah, Daddy tidak keberatan. Kau mau pesan yang seperti apa. Ditembak langsung dengan Glock 17, seret menggunakan mobil, langsung, mutilasi dengan mengeluarkan bola matamu untuk donor, merebusmu hidup-hidup, kau pilih yang mana?"

“Dad, itu mengerikan!"

“Ha-ha-ha ... aku hanya bercanda. Ya sudah cepat ambil berkasnya, atau semua fasilitasmu Daddy sita?"

“Baiklah aku berangkat, sekarang."

Sambungan terputus, Orion langsung mengambil langkah seribu, bergegas mengambil berkas penting milik ayahnya.

Di tengah koridor kampus ada sebuah kejadian yang merebut atensinya. Seorang pemuda tengah berlutut di depan seorang gadis.

Mata Orion menajam, menatap tak suka. Aura gelap merengkuh dan menguasai dirinya.

“Cassie, sejak pertama aku melihatmu jantung ini berdebar keras untukmu, aku pikir, aku menderita penyakit jantung. Namun, setelah kurasakan lagi debaran ini terasa menyenangkan saat mata ini beradu pandang denganmu. Aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku dan menerima perasaanku?"

Cassie diam terpaku, ia bimbang saat ini. Satu sisi ia ingin merasakan bagaimana rasanya berpacaran seperti anak muda pada umumnya. Namun, di sisi lain ia juga takut daddy-nya akan marah besar jika mengetahui dirinya tengah menjalin kasih dengan seorang pria.

Sret!

Tiba-tiba saja Orion menyambar tangan Cassie sehingga tubuh Cassie tertarik dan hampir terjatuh. Beruntung ia bisa menguasai dirinya dan mau tak mau langkah kakinya harus mengikuti langkah kaki Orion.

“Rion?" gumam Cassie saat mata mereka beradu pandang.

“Hei, kau. Dasar pengganggu!" pemuda yang menyatakan perasaan pada Cassie itu berteriak tak terima. Karena menganggap Orion mengganggu momen romantis mereka.

“Rion, kau mau membawaku ke mana?" Cassie menatap Orion penuh tanya.

“Ayo ikut aku, kita jalan-jalan sebentar. Kau sudah tidak ada kelas lagi, kan? Lagipula aku dengar hari ini serial novel yang kau tunggu itu sudah rilis. Kau ingin membelinya, bukan?"

“Hei, kau tidak bisa membawa Cassie begitu saja, dia masih ada urusan denganku!"

Orion menghentikan langkahnya, “Atas dasar apa aku tidak bisa melakukannya. Aku bisa melakukan apa pun yang kumau. Apa yang tidak bisa dilakukan Stevenson. Jika kau tak terima, mau aku patahkan lehermu?"

Mendengar nama Stevenson disebut membuat pemuda itu berkeringat dingin, siapa juga yang ingin mencari masalah dengan perusahaan raksasa itu.

“Aku ingat perusahaan orang tuamu bergantung pada perusahaan milik daddy-ku. Jadi, jika aku menyuruh Daddy mencabut sahamnya, kira-kira bagaimana ya, nasib perusahaan milik keluargamu?"

Mahasiswa yang menyaksikan mulai merasakan hawa mencekam di sekitar mereka membuat bulu kuduk berdiri. Ucapan Orion yang pelan namun sarat ancaman itu seolah membuat siapapun membeku bagi mereka yang mendengarnya.

“Rion," panggil Cassie dengan lirih. Ia mengerti jika mood sepupunya itu sedang tidak baik, oleh karena itu, ia terpaksa mengikuti Orion pergi, meninggalkan pemuda yang hanya menatap mereka dalam diam.

“Kasihan," Vega hanya memandang sinis pemuda yang meremehkan sepupunya.

“Ke mana nyalimu yang sempat berapi-api itu, apa sekarang sudah lenyap?" Leo menyeringai dan meninggalkan pemuda tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah beberapa menit singgah sebentar untuk mengambil berkas milik sang ayah, kini Orion dan Cassie sudah berada di sebuah rumah sakit.

“Itu berkas apa?" Cassie melirik map yang dibawa Orion.

“Ini berkas pasien Daddy. Daddy memang pelupa, maklum faktor usia. Mungkin dia itu vampir. Jadi, meski Daddy sudah berumur lanjut, wajahnya masih tampak muda. Dasar penipuan!"

Gerutuan Orion membuat Cassie terkikik geli, “Kenapa kau tertawa?"

“Kau itu lucu, jika Uncle itu vampir, berarti kau juga vampir, Rion. Wajahmu mirip sekali dengan Uncle," jelas Cassie sambil tersenyum manis.

Waktu seakan berhenti bergerak bagi Orion karena senyuman manis Cassie mampu membekukan segalanya. Namun, membuat hati esnya mencair.

Langkah kakinya terhenti di depan ruangan Triton. Orion langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Betapa terkejutnya ia, kala melihat Daddy dan mommy-nya berada dalam posisi intim dan tengah berciuman. Refleks Orion menutup mata Cassie yang masih sangat polos itu, membuat Cassie memekik.

“Astaga Dragon. Mom, Dad jika ingin berkembang biak mohon perhatikan tempat, ya. Ini rumah sakit!"

“Rion, ada apa, kenapa kau menutup mataku?!" Cassie memekik kesal.

“Oh, diamlah, Nak. Kau memang tidak diperkenankan untuk melihat karena belum menerima rapor!"

Bukannya merasa bersalah, Triton dan Cleo justru tertawa terbahak-bahak.

“Maaf-maaf," Cleo turun dari pangkuan sang suami dan membenahi pakaiannya. “Jadi kalian ada perlu apa?"

Seolah tersadar dengan tujuan utamanya, Orion langsung menyingkirkan tangannya dari wajah Cassie dan menyerahkan map berisi data pasien, “Ini berkas yang Daddy minta. Aku dan Cassie langsung pamit. Kami akan pergi ke toko buku."

“Baiklah, kalian hati-hati dan jaga Cassie, jangan biarkan ia tergores atau Rain akan murka," peringat mommy-nya.

“Aku mengerti."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Siang mulai berganti malam, setelah pulang dari rumah sakit, Orion dan Cassie memang membeli novel yang diinginkan gadis itu, setelahnya Orion mengajak Cassie ke pasar malam. Dan di sinilah mereka sekarang, tepatnya di sebuah bianglala dengan suara Cassie yang memekik antusias, dengan euforia setelah mencoba beberapa wahana permainan.

“Indah sekali!"

“Kau bahkan lebih indah dari pemandangan di bawah sana," Orion bergumam.

“Kau bicara apa?"

“Tidak!"

Cassie kembali melihat pemandangan setelah Orion berkata tidak.

“Cassie," panggil Orion. Saat Cassie menoleh, dengan cepat Orion menyambar bibir tipis yang sudah menjadi candunya. Ciuman itu begitu lembut dan dalam. Membuat Cassie memejamkan matanya dan terhanyut dalam ciuman mereka.

Saat oksigen dirasa menipis, Orion melepas tautan mereka, tangannya menangkap wajah sang bintang.

“Cassie, aku mencintaimu."

1
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudia Jung 🐻🐰: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudia Jung 🐻🐰: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudia Jung 🐻🐰: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudia Jung 🐻🐰: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudia Jung 🐻🐰: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudia Jung 🐻🐰: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudia Jung 🐻🐰: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudia Jung 🐻🐰: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudia Jung 🐻🐰: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
waduh,
Cassie sasaran empuk nih 😣
Claudia Jung 🐻🐰: huum 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tuh kan, hati"
Claudia Jung 🐻🐰: ihiiik
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Triton takut anak dan keponakannya yg jadi sasaran musuh 😁
Claudia Jung 🐻🐰: Triton peka memang
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Anak dari musuhnya ya 🤔
Claudia Jung 🐻🐰: entah?
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
udah sehati nih 🤭
Claudia Jung 🐻🐰: cieee
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Betul tuh 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion realistis, Kek bapaknya
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: 😍😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: gratis lebih enak
total 1 replies
Dewi Payang
Hancurkan durinya, ayo Orion...
Dewi Payang: Mantap👍👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion: “Akan kuhancurkan!"
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!