Gadis belia yang cantik rupawan bernama Azzara Amelia Kertapati gagal menikah sehingga ia mengalami trauma besar terhadap semua pria yang memanfaatkan dirinya yang terlahir sebagai pewaris tunggal Kertapati.
Meski 2 tahun sudah berlalu, masa lalu yang menghancurkan harga dirinya masih membayangi sosok Azzara Amelia Kertapati.
Memori itu mengajarkan Azzara yang polos bahwa manusia adalah makhluk sosial yang munafik dan mulut pria adalah yang paling manis merupakan sampah. Hanya dirinya sendirilah yang bisa dipercaya.
Oleh karena itu, ia tidak mau terjebak lagi dalam kebohongan dan memutuskan untuk menyamarkan identitasnya.
Namun, apa yang harus Azzara lakukan ketika pesona sang majikan kembali menjajah kehidupannya? Haruskah ia percaya dengan janji manis sang Xavier meski hatinya lah taruhannya? Lalu, bagaimana reaksi Xavier ketika mengetahui identitas Azzara sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Fitnah Vella dan Lingga
Lingga yang saat ini baru saja datang sangat terlambat melihat Zara di dalam kelas tanpa membawa barang dagangan membuat hati ketar-ketir padahal Lingga sudah membawa sebotol kecil cairan untuk melancarkan aksinya.
"Vella, si gadis miskin olahan itu tidak datang dengan barang dagangannya. Rencana kita semua gagal." Geram Lingga
"Iya, gua juga tahu kok tadi gua sempat berpapasan dengannya di depan kampus Kenapa semua ini bisa terjadi. Aku sama sekali tidak menyangka kalau si gadis miskin olahan itu tidak berjualan, biasanya dia paling rajin untuk datang pagi dan membawa dagangannya." Ucap Vella
"Akh, sudahlah besok saja rencana kita. Gua mau ke kantin mau ikut nggak?"Ajak lingga
"Ayo, makan seblak ya. Gua lagi ingin yang super pedes biar mood booster gua kembali." Ucap Vella
"Oke."
Mereka pun melangkahkan kakinya ke kantin
"Hei, dua iblis.." Seru Leon
"Leon? Kamu kok bicara seperti itu kepada kami?" tanya Vella
"Ini semua karena kalian! Gua jadi di benci sama Zara! kalian berdua harus tanggung jawab." Pinta Leon
"Bagus dong Zara benci sama kamu. Dia akhirnya sadar harus menjauh dari kamu." Ucap Vella
"Vella, lu jangan gila ya! Zara sangat penting buat hidup gua. Jadi gua mohon kalian bantu gua untuk bicara sama Zara kalau kalian yang hasut gua terus." Ucap Leon
"Males akh! ngapain juga kami harus selalu menjelaskan kepada Zara. Itu terjadi kan karena ulahnya sendiri." Sergah Lingga
"Betul kata Lingga, Males banget aku harus menjelaskan pada Zara." Ucap Vella
"Kalian memang dua kembar iblis yang sangat menyebalkan. Gua nggak mau kenal kalian lagi." Geram Leon
"Jangan gitu dong, Leon! aku nggak mau kamu jauh dari aku." Ucap Vella
"Hmmm, kalau begitu lakuin tugas lu untuk menjelaskan pada Zara mengenai masalah yang terjadi." Ucap Leon
"Oke, tapi aku ingin kamu tidak membenci aku atau menjauhi-ku." Ucap Vella
"Oke, setuju." Ucap Leon
Terpaksa Vella pun menghampiri Zara di ruang kelas yang berbeda dengan-Nya
"Hei, gadis miskin olahan. Gua mau menjelaskan sesuatu." Ucap Vella
"Menjelaskan apa kak Vella?"tanya Zara
"Ini mengenai masalah yang terjadi di hotel." Ucap Vella
"Maksud Kaka Vella apa?" tanya Zara
"Sebenarnya aku dan Lingga yang telah menghasut Leon ke hotel supaya Leon membenci kamu." Ungkap Vella
"Hah? jadi Kak Vella dan Lingga di balik semua ini? Kenapa Kak Vella dan Kak Lingga menuduh-ku? aku sama sekali tidak pernah jahat sama kalian." Ucap Zara
"Lu ini masih saja belaga polos ya! Gua itu melakukan semua ini karena gua cemburu Leon selalu saja mendekati lu." Ucap Vella
"Sudah berapa kali aku bilang kak, Kalau aku sama sekali tidak menyukai Kak Leon. Bahkan sekarang aku menyukai pria lain." Ungkap Zara
"Benarkah? siapa pria itu?" tanya Vella
"Dia teman kerja aku di hotel, kak." Ucap Zara
"Baguslah kalau begitu, tapi gua mau lu jangan beri harapan apa pun pada Leon. Dia masih saja menyukai lu." Ucap Vella
"Kak Vella tenang saja. Aku akan bilang ke Kak Leon untuk berhenti mendekati aku. " Ucap Zara
"Oke, aku pegang kata-kata lu. Awas kalau lu berani bohong, gua nggak akan tinggal diam." Ancam Vella
Vella tak mudah untuk percaya, apa lagi dari mulut manis Zara yang ada semua hanyalah sebuah omong kosong belaka.
"Gua nggak akan mudah untuk percaya. Gua yakin banget si Zara hanya membual. Gua akan tetap pada rencana Lingga untuk mengeluarkan dia dari kampus elit ini. Dia tak pantas berada di sini." Batin Vella
********
Kantin kampus
"Lu sudah menjelaskan bahwa lu adalah biang kerok semua ini?" tanya Leon
"Iya, gua sudah bilang. Sekarang lu sudah puas kan? jadi jangan jauhi gua." Ucap Vella
"Oke, tentu saja sesuai kesepakatan." Ucap Leon
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
7 hari kemudian ..
Hari ini seperti biasa Zara bangun di pagi buta untuk menyiapkan bisnis olahan yang sudah siap saji di depan meja besar
"Wah, anak Mommy sudah bangun subuh lagi." Ucap Mom Delia
"Iya dong, Mom! kemarin-kemarin itu Zara telat karena lembur malam di hotel karena kesalahan Zara sudah memecahkan piring." Ucap Zara
"Astaga, hanya karena itu kamu pulang tengah malam dan bangun telat?" tanya Mom Delia
"Iya, aku terpaksa lembur karena hukuman Bu Dina, sang manager di sana." Ucap Zara
"Sabar ya, Mom kan sudah bilang lebih baik indentitas kamu ini di buka saja kalau kamu ini adalah putri tunggal keluarga Kertapati." Ucap Mom Delia
"Ini belum waktunya, Mom. Aku belum dapat menemukan pria yang tulus." Ucap Zara
"Bukankah kamu sudah punya gebetan di hotel?" tanya Mom Delia
"Kok Mommy tahu kalau aku punya gebetan di hotel?"tanya Zara
"Kan mata Mommy itu ada di mana-mana." Ucap Mom Delia
"Oh, ya! lupa.." Ucap Zara
"Sudah sana berangkat ke kampus. Mommy sudah bantuin kamu untuk masukin seluruh barang dagangan kamu ke dalam keranjang." Ucap Mom Delia
"Makasih ya, Mom." Ucap Delia
*
*
*
Universitas Pattimura
Seluruh mahasiswa dan mahasiswi saat ini sedang mengantri panjang di dalam kamar mandi untuk bergantian membuang hajat
"Astaga, perut gua kenapa sih sakit sekali setelah tadi siang makan masakan si Zara." Ucap salah satu mahasiswi yang saat ini sedang mengantri
"Tuh kan, kalian jadi sakit perut karena makan masakan murahan dari si gadis miskin olahan itu. Mending kalian kasih tahu rektor deh." Ucap Vella
"Benar apa kata Vella, lebih baik kita kasih tahu rektor supaya si gadis miskin olahan itu di keluarkan dari sini karena dia menyebakan kita semua diare. Gua yakin masakannya tidak higienis." Ucap Lingga
"Oke, kita semua setuju." Ucap serentak para Mahasiswa
Zara berjalan dengan langkah cepat menuju kamar mandi karena ingin membuang hajat. Perutnya terasa terpontang-panting akibat sisa makanan yang tak bisa terjual habis. Namun Zara harus menahan buang hajat karena antrian di kamar mandi sangat panjang
"Kenapa sama perut aku ya, kok rasanya sakit sekali. Padahal aku makan masakan aku sendiri bukan masakan orang lain." Batin Zara
Para mahasiswa menatap tajam ke arah Zara yang saat ini sedang mengantri di dalam kamar mandi. Mereka semua berpikir buruk tentang Zara akibat hasutan Lingga dan Vella.
"Pergi lu dari sini gadis miskin olahan! ini semua karena lu. Semua para mahasiswa yang membeli dagangan lu jadi bolak-balik ke dalam kamar mandi hanya karena mereka ingin buang hajat." Ucap Vella
Bersambung...
...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...
...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...
q tak rela leon meninggal
apa kabar ka?
ya tegang banget ya ...
kasian Leon ya .
semangat kaka author
di tunggu karya baru
ak jg berharap bisa jadi author seperti Kaka
spaya tidak di rendahkan lagi harga dirinya
wkwkw
oh ya Kaka,aku Uda mampir nih btw semangat ☺️☺️