NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / matabatin
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh Belas

Ragna terbangun saat langit di ufuk timur mulai terang. Gadis kecil itu meregangkan tubuhnya sebentar dan menguap lebar. Matanya mengamati sekitar yang masih gelap dan dipenuhi pepohonan.

Ragna beranjak dari sana, memutuskan menjelajahi hutan sebelum pria itu terbangun. Dia memutuskan mengambil pisau lipat dan kantong plastik lalu pergi mencari tumbuhan obat untuk berjaga-jaga.

"Wah, di sini banyak tumbuhan obat. Bahkan di duniaku dulu, mereka sangat sulit di temukan." Gumam Ragna sambil memetik beberapa tumbuhan yang memang di perlukan. Dia juga memetik buah-buahan yang ada di sana untuk mengganjal perut.

Langit mulai terang dan sebentar lagi matahari muncul. Ragna segera kembali ke tempatnya bermalam sebelum Albert terbangun dan mengomelinya. Atau sebelum Joshua berteriak heboh saat tak mendapati keberadaan dirinya.

Saking sibuk dengan pikirannya, tanpa sadar Ragna akhirnya tiba di tempat bermalam bertepatan dengan kedatangan Joshua di kejauhan dengan handuk melingkar di lehernya. Pria itu berjalan sambil bermain ponsel dan tak menyadari kedatangan dirinya. Segera gadis kecil itu bergegas meletakkan kantong plastik dan memilih duduk di sebelah Albert.

'Drap' 'Drap' 'Drap'

"Albert! Lina telah meninggal!" Seru Joshua heboh membuat Albert menggeliat malas.

"Dia meninggal dalam keadaan hangus dengan tubuh penuh luka!"

Albert membuka matanya dan langsung duduk begitu saja. Lalu dia menatap Joshua dengan tatapan menuntut. Joshua menyodorkan ponselnya yang langsung di terima oleh pria itu.

Setelah membaca berita itu, Albert menatap Ragna yang kini sibuk meminum susu kotak dengan tatapan polosnya. Joshua yang tak mengerti pun ikut menatap Ragna yang kini menatap mereka sambil mengedipkan matanya lucu.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apakah aku semenggemaskan itu?" Tanya Ragna sambil berpose imut yang justru membuat kedua pria yang ada di sana menahan gemas.

Keduanya melihat gadis kecil itu seperti anak kucing yang lucu. Tetapi Albert teringat dengan boneka santet yang terbakar semalam. Apakah itu ulah Ragna?

Lalu Albert menscroll layar ponsel milik Joshua, matanya membeku saat melihat sebuah foto yang menampilkan kondisi mobil yang hangus terbakar beserta tiga orang yang hangus terpanggang di dalamnya.

"Kau kenapa?" Tanya Joshua saat melihat ekspresi Albert yang tampak kosong. Pria itu mengintip layar ponsel dan seketika dirinya merasa lemas.

"Apa kita benar-benar telah tewas?"

"Apa kalian berpikir seperti itu?" Tanya Ragna sambil tersenyum smirk. Joshua dan Albert menatap Ragna dengan tatapan sulit.

"Mungkin ada yang membantu kita dengan membuat tubuh palsu. Jika kalian mati, mana mungkin merasakan lapar dan sakit, bukan?"

Perkataan Ragna ada benarnya juga. Tapi kenapa anak sekecil itu bisa berpikir realistis dengan tenang?

Ragna yang bisa mendengar suara berisik di kepala dua pria itu memutuskan bersikap normal seperti anak kecil, "Paman, sampai kapan kita berada di sini?"

Albert menatap Ragna yang entah mengapa terlihat seperti anak kucing yang mengeong di depannya. Ragna yang mendengar isi pikiran pria yang berstatus paman pemilik tubuh ini hanya bisa merengut sebal.

"Ah, dia benar. Sebaiknya kita bergegas pergi dari sini. Berjaga-jaga jika keberadaan kita ketahuan." Usul Joshua.

Dua pria tengah berjalan di hutan sambil menggendong ransel. Seorang diantaranya tengah menggendong seorang gadis kecil yang merengut sebal.

"Ada apa dengan ekspresimu itu, Kitty?"

"Aku ingin berjalan. Bisakah kau menurunkanku?" Pinta Ragna untuk kesekian kalinya. Dan gadis kecil itu sudah menebak jawabannya.

"Tidak. Kakimu pendek. Kau bisa tertinggal jauh jika kau berjalan."

Ragna mendengus.

"Kau sudah melakukan sesi tanya jawab untuk hal yang sama sebanyak tiga puluh kali setiap lima menit, Nona kecil." Ejek Joshua sambil tersenyum.

"Aku bosan di gendong terus, Om," Ragna mengadu dengan menampilkan wajah memelas yang terlihat semenyedihkan mungkin.

Joshua terkekeh, "Yang dikatakan pamanmu itu benar, Ragna. Kau masih terlalu kecil."

"Aku saja pernah tersesat di dalam hutan dan bertarung dengan seekor monster saat berusia tujuh tahun. Bahkan pernah melawan seekor Vyren dan memakan dagingnya." Gerutu Ragna pelan yang di dengar jelas oleh Albert.

"Setelah ini kau boleh berjalan, Kitty."

Ragna memutar matanya bosan. Gadis kecil itu memilih mengedarkan pandangannya ke segala arah dan tak sengaja dia melihat serumpun tanaman obat.

"Paman, bisa kesana sebentar." Rengek Ragna sambil menunjuk ke arah yang diinginkannya.

Albert menghentikan langkahnya dan melihat ke arah yang di tunjuk keponakannya itu, "Untuk apa?" Dan pria itu menuruti keinginan Ragna.

Joshua mengekor di belakang mereka dan dahinya mengernyit saat melihat rumpunan tanaman obat itu, "Bukankah ini hanya rumput?" Dia mendekati rumpunan itu dan memetik sehelai daun lalu mengamatinya sebentar.

"Tapi menurutku itu adalah tanaman obat." Tukas Ragna.

Di beberapa kehidupan sebelumnya, Ragna pernah terlahir sebagai seorang alkemis maupun dokter yang meramu obat serta racun, jadi gadis kecil itu mengetahui dedaunan obat-obatan maupun racun.

"Ya, kau benar. Ini adalah tanaman obat yang mahal. Pengobatan tradisional saat ini sangat sedikit, mengingat bahan-bahannya sangat susah di temukan."

"Kenapa kita tidak menggunakan ekstraksi tanaman obat dan tanaman herbal untuk membuat obat, Om? Bukankah itu lebih aman dan efisien? Om tinggal menggabungkan pengobatan modern dengan pengobatan tradisional." Ragna mencetuskan ide membuat Joshua tersentak dengan pemikiran gadis kecil itu.

Obat-obatan dan kosmetik dengan bahan dari tumbuhan. Kenapa tidak terpikirkan dulu sebelumnya?

Gadis kecil di depannya benar-benar jenius.

Ragna mendengar isi pikiran Joshua tersenyum tipis.

"Darimana kau mendapatkan pemikiran seperti ini, Ragna? Kau tampak seperti orang tua yang berkecimpung dalam berbagai dunia." Tanya Albert penasaran dengan nada menggoda.

"Karena aku pernah hidup sebagai dokter dan alkimia." Batin Ragna. Tapi gadis kecil itu tidak ingin mengatakannya, bisa-bisa dirinya diinterogasi oleh Albert sampai ketiduran.

"Bukankah pengobatan tradisional sangat berkurang? Coba Paman pikirkan bagaimana jika pengobatan tradisional dan modern digabungkan."

"Itu ide yang luar biasa!" Joshua berdiri sambil menatap Ragna dengan berbinar, "Darimana kau mengetahui hal seperti ini?"

"Aku pernah membaca buku-buku tentang obat-obatan sebelumnya, Om. Paman pernah mengajakku pergi ke perpustakaan kota untuk membaca."

Ya, selama dua bulan terdampar di dunia ini, Albert telah mengajari Ragna membaca, menulis dan berhitung. Dia bahkan membelikan beberapa buku cerita dan buku pelajaran, mengingat saat ini pendaftaran sekolah sudah tutup.

Dan beberapa waktu lalu, Albert pernah mengajak Ragna pergi ke perpustakaan kota untuk membaca buku selama setengah hari penuh.

Albert hanya bisa mengacak kepala Ragna dengan bangga.

"Kita sudah berada di hutan wilayah kota G. Sebentar lagi kita memasuki wilayah Grahace." Lapor Joshua pada Albert sambil menunjukkan layar smartphone miliknya.

"Kota G, ya." Gumam Albert menerawang. Lalu pria itu tersenyum sinis, "Sebaiknya kita ganti identitas. Wajah dan nama kita sudah tersebar luas."

"Aku setuju. Tidak mungkin kita menggunakan identitas lama, mengingat orang-orang keparat itu menginginkan kematian kita." Joshua berkata dengan dingin.

Albert menatap Ragna yang asik dengan cemilannya, "Nak, mulai sekarang aku dan dia," Albert menunjuk ke arah Joshua yang ikut menatapnya dengan ceria, "... Yang akan merawatmu. Kau bisa memanggilku ayah."

Ragna terdiam dan menatap mereka dengan serius. Ragna teringat dengan masa lalunya.

Di beberapa kehidupan sebelumnya, dia pernah memiliki seorang pria yang pantas di panggil ayah. Meski dia harus merasakan kasih sayangnya sebentar, mengingat ayahnya merupakan seorang prajurit yang kadang pulang dengan keadaan tak bernyawa atau meninggal karena sakit.

Dan di beberapa kehidupan sebagai bangsawan, Ragna jarang merasakan kasih sayang seorang ayah. Selain sibuk dengan tugasnya sebagai pemimpin wilayah maupun melatih pasukan serta perang, kadang mereka mengabaikannya karena dianggap tidak berguna.

"Baik, Ayah."

'Degh'

Albert menatap Ragna terharu, 'Beginikah rasanya di panggil ayah?'

Ragna tersenyum saat mendengar pikiran Albert, sementara Joshua menatap sahabatnya dengan tak percaya, 'Aku tak menyangka dengan panggilan itu, Albert bisa mengeluarkan ekspresi lain. Hihihi... Lucu juga...'

"Lalu, bagaimana dengan nama kita?" Tanya Joshua merusak momen bahagia milik Albert.

"Erlando Leonard, itu namaku. Dan kau..." Albert menatap Ragna yang kini menatapnya dengan penasaran, "Ragna Leonora."

Ragna tersenyum. Hatinya merasa bahagia dan semakin ringan. Apakah ini sisa jiwa pemilik tubuh sebelumnya?

"Terimakasih, Ayah." Ragna tersenyum tulus.

"Kalau begitu, aku juga mengganti namaku." Joshua tampak berpikir sebentar, "Alandro Mahardika, bagaimana?"

Albert yang kini bernama Erlando menganggukkan kepalanya. Dan Joshua tersenyum puas.

.

.

.

.

Jeremy

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!