CINTA KOK BEGITU

Babe Kamal menghubungi sahabatnya satu persatu. Dari beberapa sahabatnya tidak mengetahui kisah kisah Robert ketika sudah menghilang. Dan babe Kamal pun mencari info kabar, terkait dengan Baron ataupun Darso, namun mereka juga tidak tahu. Karena sudah lama tidak berkecimpung dalam dunia gelap lagi. Bahkan sebagian besar mereka sudah tobat dan beralih menjadi masyarakat biasa.

Ada salah satu orang yg belum dihubungi oleh babe Kamal. Yaitu kakaknya yg bernama Kamil. Namun hubungan keduanya tidaklah baik. Karena Kamil dulu pernah melarang babe Kamal ikut dengan Robert. Dan hal itu berlarut larut hingga sekarang. Kamil sendiri saat ini sudah pensiun dari dinas kemiliteran dan menjadi masyarakat biasa. Namun di kampungnya, ia menjadi orang yg sangat disegani.

" Rasanya kalau sekedar telepon ataupun mengirim pesan, gw merasa tidak sopan. Apalagi abang masih sangat benci dengan gw. Tapi firasatku mengatakan. Abang pasti ketemu orang orang yg dicari Tito tadi...." kata babe Kamal lirih.

Sehingga perkataannya tidak didengar oleh siapapun. Dan malam ini babe Kamal berniat datang ke kediaman Kamil, kakak kandungnya.

Babe Kamal pun berangkat menggunakan kendaraan roda empat, agar tidak kedinginan dimalam hari ini. Ada beberapa hal yg perlu disampaikan kepada kakaknya itu. Terutama kesalahpahaman dahulu.

Hingga waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Akhirnya sampai dikediaman Kamil. Namun rumah tampak sepi. Dan ada beberapa orang yg berjaga di rumah tersebut. Sepengetahuan babe Kamal tidak seperti biasanya. Dan kendaraan babe Kamal pun di berhentikan oleh penjaga tersebut.

" Turun...!!" perintah penjaga rumah Kamil.

Babe Kamal pun turun dari kendaraannya. Dan penjaga tersebut terkejut, karena orang yg turun wajahnya mirip dengan Kamil.

" Assalamualaikum, Saya adik kandungnya Kamil. Apakah Kamil nya ada....?" tanya babe Kamal kepada penjaga.

" Waalaikumsalam..."

Penjaga itu tampak bingung ingin menjawab. Karena memang belum pernah bertemu dengan babe Kamal. Dan salah satu penjaga bilang untuk menunggu terlebih dahulu. Kemudian ia masuk ke dalam rumah.

Tak menunggu sampai beberapa menit ia keluar lagi dan mempersilahkan babe Kamal masuk. dan babe Kamal pun mengikuti penjaga yg mengantarnya.

Tampak didalam rumah, Kamil sedang menikmati kopi serta rokok kreteknya. Sambil menatap babe Kamal yg sudah lama tidak ia temui.

Kamil berdiri dan langsung memeluk adiknya itu.

" Maafin abang Mal. Abang banyak salah sama elu...!" kata Kamil sambil terisak haru dan rindu jadi satu.

" Maafin gue juga bang. Kamal banyak salah ke Abang...." jawab Kamal yg juga turut haru.

Tebakannya salah terhadap kakak kandungnya yg sudah lama tidak ia temui. Keduanya kini duduk berhadap hadapan. Babe Kamal dan Kamil pun bertukar kabar, karena lama tak jumpa. Hingga tujuan kedatangan babe Kamal pun, ia sampaikan.

" Orangnya ada dibelakang sedang istirahat. Elu kenal dengan mereka...?" tanya Kamil kepada Kamal.

Babe Kamal pun geleng geleng kepala. Karena memang tidak mengenalnya. Kemudian babe Kamal pun cerita, jika orang tersebut adalah keluarga angkat dari teman anaknya Nita. Yg saat ini menunggu dirumahnya.

" Sepertinya jika mereka kembali kesana tidak akan aman. Dan lebih baik biarkan mereka disini...." kata Kamil, kakak babe Kamal.

" Lalu bagaimana kesehatan dari mak Ijah jika disini. Tentu akan menjadi beban Abang nantinya. Dan kata Tito anaknya, ia harus sering berobat ke dokter untuk pemulihannya..." babe Kamal.

" Tenang saja, gw ada dokter yg lebih ahli dalam masalah Mak Ijah. Dan sebenarnya gw sudah memantau sudah lama. Namun belum boleh beraksi hingga peristiwa penculikan itu terjadi...." kata Kamil.

" Maksudnya...?" babe Kamal.

Kamil pun bercerita, jika dirinya diutus oleh seseorang untuk mengawasi dan menyelamatkan Mak Ijah dari kelompok Darso maupun Baron. Karena memang sudah curiga sejak lama. Namun semua masih abu abu, karena belum bisa mengorek keterangan dari Mak Ijah maupun saksi lainnya. Dan semua itu terkait dengan insiden yg terjadi 5 tahun lalu. Dan Dimas serta Aqila yg menjadi korban.

" Dimas dan Aqila...?. Siapa mereka...?" tanya babe Kamal penasaran.

" Dimas adalah putra Tuan Angkasa. Dan Aqila adalah putri angkat Adila Pramesti..." jawab Kamil.

" Apaaa...!!!"

" Jadi Aqila itu putri angkat Adila, istri Robert...?" jawab babe Kamal kaget. Karena Adila yg dulu ia kenal mempunyai anak angkat bernama Aqila.

Kamil mengangguk membenarkan.

" Iya, Robert pernah bertemu dengan Abang, setelah sekian tahun menghilang. Dan ia mengangkat Aqila sebagai putrinya. Karena menurut dokter yg memeriksa waktu itu bilang, jika Adila mandul dan tidak mempunyai keturunan. Serta Robert pun menjelaskan tentang kalian. Kerja kalian, maupun tugas yg kalian terima dari atasan Robert. Dan Abang minta maaf tidak tahu sebelumnya. Hingga menuduh mu yg tidak tidak..." jawab Kamil.

Kamil pun bercerita tentang, kenapa ia diminta mengawasi mak Ijah dan kemudian menyelamatkannya.

" Jadi belum lama ini Abang bertemu dengan Robert...?" tanya babe Kamal.

" Iya, dia datang kemari. Serta minta tolong untuk mengawasi mak Ijah...." jawab Kamil.

" Apakah Robert dan Adila tidak ada putra atau putri yg lain...?" tanya babe Kamal.

Kamil pun menggelengkan kepalanya, karena memang tidak dikasih tahu. Dan tidak ingin tahu, apakah Robert mempunyai anak yg lain selain Aqila yg menjadi korban.

" Dia tidak cerita. Tapi Adila mempunyai saudara laki laki di Jakarta setahu abang. Tapi abang tidak tahu wajah dan rupanya. Karena mereka sama sama tertutup. Tidak seperti sepupu Adila yg lain yg lebih glamor..." jawab Kamil.

" Iya, Adila memang mempunyai saudara laki laki. Tapi mereka berdua menjauh dari keturunan Singoatmo. Dan tidak mau terlibat dalam perseteruan keluarga Singoatmo. Apalagi setelah Ayah mereka tiada. Mereka semakin menutup diri. Bahkan Kamal sudah lama tidak tahu menahu tentang mereka...."babe Kamal pun mengenang tentang Adila dahulu. Dan itupun menurut versi cerita dari Robert. Yang tak Lain adalah Budiawan Romulus Robertson. Daddy dari Alina.

Setelah cukup lama saling bertukar kabar dan maksud kedatangannya, akhirnya babe Kamal pamit untuk pulang. Babe Kamal yg ingin membawa kembali Mak Ijah pun akhirnya ditunda dan menurut perkataan Kamil. Ia hanya membawa pulang Mika, kakak Miko. Dan diminta untuk sementara tidak tinggal dirumahnya. Dan Tito disarankan untuk tinggal dahulu dirumah babe Kamal.

" Lhoh...kalau Tito dirumah gw apa tidak menjadi fitnah. Kan dirumah ada anak gw Nita. Mana teman satu kelas lagi..." kata babe Kamal.

" Ya udah nikahin aja tuh bocah. Biar kaga jadi fitnah..." jawab Kamil sambil tertawa.

" Masih muda, tidak baik menikah cepat. Lebih baik gapai cita cita lho bang..." jawab babe Kamal.

" Ya ya ya...."

Kebetulan Mak Ijah sudah terbangun karena hari menjelang subuh. Dan babe Kamal pun menemuinya untuk membicarakan tentang rencana selanjutnya. Mak Ijah, Santi dan adik adiknya tetap tinggal di kediaman Kamil untuk sementara waktu atas permintaan dari Kamil.

" Tapi saya ingin mencari Adila Pramesti tuan. Dan harus bisa menyampaikan berita penting itu..." jawab Mak Ijah.

" Tenang saja Mak, suami dari Adila akan kesini menjemput Mak Ijah. Dan kesehatan emak harus dijaga saat ini. Dan tidak lama lagi emak bisa bertemu dengan Adila..." kata babe Kamal.

" Titip Tito ya tuan..." kata Mak Ijah sedih dan terharu. Karena harus berpisah dengan Tito untuk sementara waktu. Tapi juga akan bertemu dengan Adila, berkat pertolongan orang orang yg peduli saat ini. Terutama Kamal dan Kamil.

Dan permintaan Mak Ijah diangguki oleh babe Kamal. Karena ini juga terkait dengan Robert sahabatnya dahulu. Babe Kamal kemudian pamit bersama Mika.

Keduanya pun masuk ke kendaraan milik babe Kamal dan kembali ke kota. Kamil yg melihat adiknya telah pergi menghela nafas panjang. Dari dulu ingin menemui adik ya itu, namun tiada keberanian. Terlebih setelah Kamal dihajar habis habisan oleh babenya. Kamil merasa bersalah tidak membalas adik ya. Namun kini semua sudah berlalu, dan memulai dari awal kembali. Dengan berhubungan baik dengan adik satu satunya itu.

****

"Whaaaaaaaa......!!!"

Nita terkejut, karena kamar yg biasa dipakai Vera, ada Tito yg tertidur disana. Dan teriakan Nita pun membuat Tito terbangun dari tidurnya.

" Kenapa lu disini....!?" teriak Nita kepada Tito yg masih mengusap matanya.

Tampak wajah pucat dan lesu. Airmata yg kering masih membekas disana.

" Saya...saya. Menemui pak Kamal untuk minta tolong...." jawab Tito.

" Minta tolong....?"

" Minta tolong apa...?" tanya Nita.

" Emak dan adik adik diculik, serta kakaknya Miko juga turut diculik. Makanya saya minta tolong pak Kamal...." jawab Tito.

" Babe...?" Nita.

" Kenapa minta tolong ya ke babe. Bukan ke polisi...?" lanjutnya.

Dan Tito pun menjelaskannya, jika ia tidak boleh melaporkan ke polisi. Dan Tito juga bercerita tentang pencariannya bersama Miko dan Dewa . Dan sampai di tempat ini adalah saran dari Dewa.

" Dewa yg nyuruh elu ke sini...?" tanya Nita.

" Iya..." Jawab Tito.

" Stres tuh orang. Masa babe suruh jadi detektif. Nyariin orang diculik. Udah lapor polisi aja...!!" kata Nita.

Tak lama kemudian Alina pun datang ke tempat keramaian mulut Nita. Dan Alina juga terkejut ketika melihat Tito berada di rumah babe Kamal. Bahkan seingat Alina, jika Tito dan Miko akan menginap di rumahnya.

" Kenapa Tito ada disini...?" tanya Alina.

Nita pun menceritakan yg dialami oleh Tito. Tentang penculikan dan pencariannya. Hingga Tito datang ke tempat babe Kamal ini atas saran Dewa.

Alina diam saja mendengar pengakuan Tito dan Nita. Sehingga Alina hanya menghela nafas. Karena tindakan dari Dewa yg menyarankan ke tempat ini berakibat fatal terhadap penyamarannya.