Dendam Roh Kaliztra

Frans masih termenung. Berdiri ditengah teras rumahnya. Dari situ ia bisa melihat kedalam rungan dirumah dokter Fatir.

" Hei...Sayang, kamu mengapa mengintip istri orang?" Suara Anjeli mengejutkannya.

" Aduh, kaget saya!" Kata Frans seraya menoleh kearah tubuh istrinya.

Anjeli ikut celingukan, melihat kearah pandangan Frans tadi.

" Itu Erita ngobrol dengan siapa ya...?" Ujarnya bergumam sendiri.

" Maka dari itu sayang, saya berada cukup lama disini. Karena melihat Erita sejak tadi bicara sendiri!" Timpal Frans lagi.

Dalam beberapa menit keduanya tenggelam didalam perasaan heran tersebut. Lalu...

" Coba anda panggil dia, kita lihat reaksinya..." Anjeli berkata.

" Baiklah...Tapi tolong anda masakin saya air panas ya, nanti saya hendak membuat kopi."

" Siap, sayang..." Ujar Anjeli lagi.

Dia lantas petgi masuk kedapur. Sedangkan Frans berjalan mendatangi ketempat Erita berada.

" Eh...Anda telah kembali ya..." Sambut Erita dengan wajah ceria.

Tentu saja Frans terkejut mendengrnya! Kapan pula Erita melihatnya pergi...? Tanya Pria ini, berpikir sendiri.

" Anjeli...Itu suami anda telah pulang! "

Erita kini berujar pada Anjeli, yang tampak duduk juga dihadapannya.

Tubuh Frans serasa akan terjerembab jatuh ditempatnya! Bagaimana mungkin Anjeli tiba tiba sudah ada duduk disitu?!

Lelaki ini berkali kali mengusap kedua matanya. Mengerjap ngercap tak percaya pada pandangannya...

Tapi, memang benar adanya! Frans melihat Anjeli ada disitu, duduk secara berhadapan dengan istri pak dokter. Bahkan sekarang, kedua wanita tersebut sedang tersenyum kepadanya.

" Hah...Terus, siapa yang sedang memasak air panas tadi?!" Kata Frans, bicara pada dirinya sendiri.

Sambil berpikir penuh kecemasan, Frans membalikan langkahnya. Ia tak jadi masuk kedalam ruangan tamu Erita.

Pria ini malah bergegas menuju kedapur, didalam kediamannya.

" Anje...li...!!!" Teriak Frans tertahan...

Anjeli terlihat sedang berdiri sambil menuangkan air panas kedalam sebuah gelas.

" Ada apa yang? Kok anda berteriak memanggil saya?!" Balas Anjeli diantara kesibukannya tersebut.

Ia juga heran, mendapatkan keadaan pada wajah Frans saat itu...

Berdiri kaku bersama wajah yang sudah tampak bersimbah peluh!

" Ya Allah, kenapa anda ada dua?" Jawab Frans dengan suara perlahan.

" Maksud anda apa yang? Aduh sayang saya ini, ada apaan sih sebenarnya...?"

Kini Anjeli menyentuh kedua pipi Frans, mencoba menyadarkannya.

" Hayo duduklah...Kopi anda telah saya siapkan..." Ujar Anjeli sambil membimbing tubuh suaminya duduk dikursi makan.

Frans pun mengikuti ajakannya. Setelah itu, ia menghirup seteguk minuman tersebut, lantas menyandarkan tubuhnya.

" Bukankah tadi anda berada bersama Erita. Kalian duduk mengobrol. Terus, kenapa pula bisa disini, membuat kopi?" Tanya Frans.

" Ya ampun yang...Sayang, hem...sayang saya ini semakin tak karuan bicaranya...Coba anda tenangkan diri dulu...Tarik nafas dalam dalam, ya..." Sahut Anjeli sambil tertawa kecil.

Belum ada sehari berada didalam rumah ini, frans sudah memperlihatkan sikap yang aneh...Ada apa sih...? Pikir Anjeli lagi.

Sesaat keduanya berdiam diri. Frans pun mulai kelihatan lebih tenang.

Ia berpikir, tak akan melanjutkan pertanyaannya lagi...Yang pastinya akan membuat istrinya tetap tak mempercayainya. Anjeli juga bisa keheranan saja.

Lebih baik ia pendam sendiri saja.

" Bagaiman sekarang perasaan anda, sayang...?" Anjeli bertanya kembali.

" Iya...Rupanya tadi saya salah orang. Mungkin yang berbicara dengan Erita itu, berwajah mirip seperti anda..." Jawab Frans.

Pria ini menampakan senyum getirnya.

" Hem, Itu kan...Makanya jangan suka menatapi istri orang..." Canda Anjeli seraya menepuk kecil kebahu Frans.

Sikap manjanyanya terlihat disitu. Frans lalu membalasnya. Ia juga mencubit pipi istrinya dengan pelan, lalu tertawa kecil.

Dalam gerakan canda bahagia itu, isi benak Frans tetap bertanya tanya...

Siapakah perempuan misterius tadi? Apakah benar, Erita mempunyai seorang teman... yang memiliki kesamaan dengan wajah Anjeli? Pikir Frans sendiri...

Bersambung.