Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.
Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.
"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.
Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 17 Berbaikan
Karena Nala tidak mempercayai perkataannya Kaisar kembali meminta kepala IT diperusahaannya untuk meretas ponsel Jasmine yang memiliki video itu dengan lengkap dan mengirimkan padanya sesegera mungkin.
Kini video itu sudah berada diponselnya.
“Lihat ini.” Kaisar menunjukan video lengkap tersebut pada Nala.
“Aku nggak bohong sama kamu, Nala. Jasmine yang menciumku. Kamu bisa lihat sendiri Jasmine mau jatuh dan aku menangkapnya tapi kami justru jatuh bersama disofa dan dia mencumbuku. Tapi setelah sadar aku langsung mendorongnya dan pergi meninggalkannya," jelas Kaisar masih terus berusaha mengembalikan kepercayaan Nala padanya.
Bila tadi video diponsel Nala berdurasi pendek, kini video yang Kaisar tunjukan itu cukup panjang. Mulai dari Jasmine menghidangkan makan malam hingga Kaisar pergi dari apartemen itu.
Rupanya Jasmine menyalakan kamera sejak menghidangkan makan malam dan merekam semua yang aktivitas wanita itu dengan Kaisar.
Benar apa yang Kaisar katakan bila pria itu mendorong Jasmine hingga terbentur tepi meja dan melukai kepala wanita itu dan pergi. Suaminya itu tidak melakukan sesuatu buruk yang ia pikirkan.
Kaisar mengusap jejak air mata dipipi Nala kemudian mengecup kening wanita itu. “Nala, aku minta maaf karena sudah membuatmu kecewa tapi sungguh tidak ada sesuatu yang terjadi di antara kami selain yang ada di dalam video itu," kata Kaisar sungguh-sungguh.
Nala menatap Kaisar kemudian mendudukkan tubuhnya dan memeluk pria itu. "Iya aku percaya sama kamu, Mas. Maafkan aku yang sudah salah paham sama kamu," balas Nala tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Dia juga lega karena sesuatu buruk yang dia pikirkan tidak pernah terjadi.
"Makasih, Sayang, kamu sudah percaya sama aku," kata Kaisar kemudian mencium pipi Nala dan mendekatkan bibirnya di telinga wanita itu. "Apa kita akan melakukan malam pertama sekarang?" bisik Kaisar dengan senyum mengembang di bibirnya.
Pipi Nala merona namun ia teringat bila dirinya sedang datang bulan. Nala menggigit bibirnya lalu berkata, "aku lagi datang bulan, Mas."
"Loh, bukannya tadi belum ya?" tanya Kaisar yang memang sebelumnya sudah bertanya pada Nala.
"Iya, Mas, baru aja aku datang bulannya," jawab Nala membuat Kaisar mendesahkan nafas kasar karena ia harus puasa lagi.
Pada akhirnya mereka menghabiskan malam pertamanya dengan tidur saling berpelukan.
...***...
Jasmine tersenyum puas setelah dia mengirimkan potongan video yang dia rekam sendiri pada Nala. Dia yakin Nala dan Kaisar akan bertengkar setelahnya. Menatap Khayla disebelahnya dia kemudian mengangkat tangan mengajak sang sahabat untuk menyatukan telapak tangan padanya.
“Makasih ya, Khay, kamu memang sahabat terbaikku,” kata Jasmine pada Khayla yang dia minta datang ke apartemennya.
“Aku nggak nyangka kamu punya ide licik seperti itu,” balas Khayla setelah menenggak soft drink yang Jasmine berikan padanya.
“Aku juga nggak tahu tiba-tiba aja ide itu muncul dikepalaku.”
Khayla menganggukkan kepala. “Semoga aja sesuai dengan apa yang kamu harapkan, Kaisar dan adikmu bertengkar karena itu dan nggak jadi malam pertama.”
Helaan nafas keluar dari mulut Jasmine. Dia tidak rela Kaisar dimiliki Nala, membayangkan saja dia benar-benar tidak sanggup. Kaisar miliknya dan dia akan berusaha untuk memiliki pria itu kembali.
“Ya semoga aja.”
“Lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini? Menggugat hak asuh Erlan? aku rasa kamu nggak akan berhasil.”
“Aku tahu, Khay, tapi mungkin itu senjata terakhir yang akan aku gunakan meski pun sudah pasti akan gagal. Sekarang yang penting mereka nggak jadi malam pertama karena bertengkar, jadi hanya aku yang hamil anak Kaisar," kata Jasmine dengan senyum penuh kemenangan.
Tidak tahu saja Jasmine bila Kaisar dan Nala kini sudah berbaikan dan mereka tidak melakukan malam pertama bukan karena bertengkar melainkan karena Nala datang bulan.
"Ya udah, ya, aku pulang. Di rumahku ada Erlan kasihan dia nggak ada teman," kata Khayla membuat Jasmine mengerutkan keningnya.
"Erlan? Kenapa dia di rumahmu? Siapa yang membawanya?" tanya Jasmine.
"Rangga yang bawa, Jas, padahal aku nggak mau karena masih trauma sama anak kecil tapi dia maksa dan aku mau nggak mau menerimanya," jawab Khayla.
“Kalau begitu bawa aja dia kesini kalau kamu keberatan Erlan di rumahmu," balas Jasmine yang tidak enak juga anaknya merepotkan sahabatnya.
Kayla menggelengkan kepala. "Rangga pasti nggak bolehkan Erlan sama kamu."
"Kenapa nggak boleh? Erlan anak aku, aku yang lebih berhak dari pada Rangga. Dan lagian kalian bikin anak sendiri aja dari pada anakku yang dibawa kalian," cetus Jasmine yang tidak terima Rangga tidak mengizinkan Erlan bersamanya.
"Ya udah lah, Jas, aku pulang. Jangan lupa lusa kita ada pemotretan di Bogor," kata Khayla kemudian pergi meninggalkan Jasmine yang mendesahkan nafas panjang.
Dia kembali sendirian, tidak ada siapapun yang menemaninya. Baik saudara, anak dan pasangan kini sudah tidak ia miliki karena keegoisannya sendiri.
Kembali Jasmine menatap layar ponselnya kemudian tersenyum puas. Setidaknya rencana menggagalkan malam pertama Kaisar dan Nala berhasil.
...***...
Kaisar mendapat kabar dari Mama Elena bila Oma dilarikan kerumah sakit karena tiba-tiba pingsan sehingga ia mengajak Nala untuk membesuk Oma dan akan bertemu dengan Rangga di rumah sakit untuk mengambil Erlan.
Nala tiba dirumah sakit langsung disambut dengan tatapan tidak suka dari banyak orang terutama para sepupu Kaisar yang tidak menyukainya. Namun Khayla hanya mampu memberi tatapan tidak sukanya sebab sang suami terus mengawasinya untuk tetap menjaga sikap.
Disisi lain juga ada Jasmine yang baru saja datang bersama dengan kedua adik kembar Khayla yakni Kiana dan Kiara.
Jasmine menatap bingung pada Kaisar dan Nala yang sedangkan bergandengan tangan padahal seharusnya mereka sedang bertengkar dan Kaisar tidak datang dengan Nala.
“Ma, bagaimana keadaan Oma?” tanya Kaisar pada Mama Elena yang duduk dikursi tunggu bersama Tante Alena.
Namun kedua wanita paruh baya itu tidak ada yang memberi jawaban karena mereka juga tidak tahu bagaimana kondisi Oma.
Bahu Kaisar ditepuk sang Papa membuat pria itu menoleh. “Doakan saja semoga Oma baik-baik saja," kata Papa Satria.
Helaan nafas keluar dari mulut Kaisar kemudian menganggukkan kepala dan mengajak Nala duduk di kursi tunggu bersama para wanita.
Kaisar menghampiri Rangga yang menggendong Erlan kemudian mengambil alih sang putra ke dalam gendongannya.
"Gimana, berhasil semalam?" tanya Rangga sembari menaik turunkan alisnya menggoda sang sahabat yang baru menikah.
"Gagal! Nala datang bulan," bisiknya membuat Rangga terkekeh dan menepuk bahu Kaisar.
"Sabar, cuma puasa seminggu kok," kata Rangga.
"Iya, tapi serasa lama banget," balas Kaisar diakhiri helaan nafas.
Tak jauh dari tempat mereka bicara Jasmine bangkit dari duduknya namun tidak lama kemudian wanita itu pingsan dan tergeletak di lantai.
"Kai cepat tolong Jasmine!"
tamat....
kan rangga belum ketemu sama shafira
gimana rasanya mengurus anak, seorang jasmin mau mengurus anak, nikmati aja, sakit lagi si erlannya, ya wajar karna dipisahkan dg orang tua yg dg kasih sayang mengasuh dan nerawatnya dr bayi