*Karena kecelakaan mobil yang pria itu alami, dia diagnosa mengalami kelumpuhan permanen pada kakinya. Karena itu dia di copot dari ahli waris keluarga barbara.
*Gadis itu adalah anak angkat dari keluarga braham yang di paksa menikah dengan tuan muda barbara yang lumpuh. Semua orang mengetahui bahwa dia adalah gadis bodoh yang mengidap penyakit mental.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Balala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pameran seni
Sheila dengan jelas memperhatikan bahwa brayan tidak termasuk di dalam kelompok itu.
“Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu akan merayakannya untukku? Mengapa aku tidak melihat brayan?” Tatapan sheila menyapu semua orang lagi, tapi dia masih tidak melihat wajah brayan.
"Saya yang mengajak anda untuk merayakannya, tuan muda tidak pernah menyukai keaktifan, Saya akan membiarkan beberapa teman untuk datang merayakannya bersama anda." Jackson berdiri dari tempat duduknya.
Tatapan sheila menyapu orang-orang di lantai tiga. Dia juga dapat melihat mereka semua agak terkendali.
Orang-orang ini biasanya tidak berani naik ke lantai tiga. Jika mereka tidak menerima pesan, bagaimana mereka bisa naik ke lantai tiga untuk merayakannya?
Dia merasa tidak memahami brayan. Dia jelas memperhatikannya, tapi dia tidak mau mengakuinya.
"Kalau begitu, ayo makan. Terima kasih karena telah menjaga kami selama ini." Sheila dengan murah hati mengangkat cangkir jusnya dan memberikan cangkir kepada semua orang terlebih dahulu.
Penampilannya pun membuat semua orang heboh. Segera orang-orang datang untuk bersulang bersamanya.
Sheila adalah gadis yang hanya makan sedikit. perayaan ini hanya berlangsung satu jam. Setelah sheila meletakkan garpunya, yang lain tidak makan lagi.
Jackson melihat itu dan berkata, "Semua orang ada di sini hari ini, Anda bisa pergi dan beristirahat. Kami yang akan membersihkan tempat ini."
Sheila mengangguk dan mundur ke samping.
Dengan instruksi jackson, ruang tamu di bersihkan dalam waktu kurang dari tiga menit dan kembali seperti semula.
Sheila duduk di sofa dan melihat buku yang telah brayan baca.
Tiba-tiba, dia melihat bayangan di buku itu. Dia mendongak dan melihat brayan mendorong kursi rodanya ke depannya.
Keduanya sedang duduk, tetapi brayan masih satu kepala lebih tinggi darinya.
"Kamu kembali?" Sheila meletakkan buku itu di tangannya.
"Apakah kamu tertarik pada investasi?" Brayan menatap sheila.
Sheila mengangguk, "Meski saya punya prestasi di bidang seni lukis, akan lebih baik jika saya punya penghasilan tambahan."
"Jadi, kamu juga ingin belajar cara berinvestasi?" Brayan mengambil buku itu darinya
Sheila mengangguk, "Apakah kamu bersedia mengajariku?"
"Saat kita kembali, saya akan meminta orang terkait untuk membimbing kamu." Brayan masih dingin.
Mata cantik sheila melihat ke atas dan kebawah. Jawabannya tidak jauh berbeda dengan apa yang di harapkan, dia tahu dia pasti akan menolak.
"Terima kasih banyak, ini sudah larut. Tidur lah lebih awal." Kata sheila dan ingin menodong kursi roda brayan.
"Kembalilah ke kamar, aku masih ingin membaca beberapa buku." Brayan tidak mengendalikan kursi rodanya.
Sheila membuka mulutnya, sisanya di telan.
Dia tahu bawah brayan tidak ingin terlibat dengannya.
......................
keesokan paginya, sheila tidak melihat brayan lagi.
Dia bertanya kepada orang-orang di bawah, tetapi mereka semua adalah bawahan brayan, tak satupun dari mereka yang bersedia memberitahu di mana brayan berada.
Hari-hari ini, berlangsung selama seminggu. Sheila juga telah menunggu hari pameran.
Pagi itu, Sheila menyelesaikan sarapannya. Dia melihat jackson berdiri di depan pintu.
"Ada apa?" Sheila berpura-pura melihat kalender tetapi pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Anda akan pergi ke pameran seni hari ini. Kapan anda berangkat? Saya yang akan mengantar anda ke sana." Jackson berdiri di depan pintu dengan ekspresi canggung di wajahnya.
"Bagaimana kamu tahu saya akan pergi ke pameran seni?" Sheila bertanya.
Dia tidak bertemu brayan selama seminggu, dia tidak tahu dimana dia berada.
"Saat anda mengobrol dengan nona serena, saya tidak sengaja mendengarnya." Jackson berbohong tanpa mengubah ekspresinya.
"Kalau begitu kamu benar-benar mempunyai pendengaran seribu mil. Namun, aku sudah siap, ayo pergi." Sheila menuruni tangga dan mencoba memikirkan cara untuk membuat brayan mengangkui bahwa dia peduli padanya.
Dialah yang melakukan segalanya, tapi pada akhirnya, itu semua perbuatan jackson.
Apa yang di pikirkan brayan?
Sheila tidak melanjutkan masalah ini lebih jauh, dia mengikuti jackson ke bawah. Hanya ada beberapa orang di klinik di lantai bawah. Mungkin itu hanya imajinasi sheila, tapi bau darah di klinik tampak lebih menyengat dari pada pengharum.
Dia mengikuti jackson ke dalam mobil dan menyerahkan surat undangan ke pada jackson.
Jackson melihat alamatnya, lalu menginjak pedal gas dan pergi.
Sheila dengan jelas merasakan pemandangan di luar tampak lebih berwarna setelah jackson pergi dari kota kecil itu.
Mobil telah sampai di lokasi pameran.
Pameran ini sangat sederhana, ketika sheila keluar dari mobil, dia melihat sekeliling tetapi tidak melihat bangunan khusus.
Sheila mengeluarkan ponselnya dan bersiap menelepon serena.
Dia baru saja menekan nomor serena tetapi sebelum dia dapat menghubungi nomor tersebut, Sheila melihat serena berjalan dengan gaun berwarna merah.
"Akhirnya kamu sampai di sini, pameran seni ini ada di lantai dua, karena ada sedikit orang yang lebih suka diam, maka tidak banyak orang yang di undang ke pameran seni ini. Saat kamu naik ke atas perhatikan dengan siapa kamu berbicara."
"Baiklah." Sheila menoleh dan melambai ke arah jackson.
"Apa itu pacar mu?" Serena sedikit mengangkat alisnya.
Sheila menggelengkan kepalanya, "Dia adalah salah satu teman suami saya, karena suami saya sibuk selama ini, dia meminta temanya untuk mengantar saya ke sini."
"Dia berlumuran darah, kamu harus lebih memperhatikannya." Serena mengingatkan.
"Saya akan lebih memperhatikannya, saya hanya akan tinggal di kota M sementara waktu." Sheila tidak tahu terlalu banyak tentang kota M.
"Sebelumnya tidak terlalu semrawut, tapi saya dengar ada insiden dengan pemimpin pasukan di utara. Wilayahnya langsung berubah menjadi bakpao daging. Selama kurun waktu ini, terjadi perebutan tanah, padahal tanah di sana murah. Saya juga punya beberapa rumah di kota M. Jika kamu hanya tinggal di sini sementara, kamu bisa tinggal bersama suami mu di sana. Lagi pula, rumah itu kosong." Sikap serena sangat santai.
Sheila berpikir sejenak, tampaknya komentar dunia luar tentang serena adalah karena dia adalah orang menentukan dalam dunia bisnis. Memberi perhatian hanya sebagian dari pelayanan publik. Tetapi banyak yang mengatakan bahwa serena adalah orang yang sangat kejam.
Tapi kenapa dia tiba-tiba membantunya...
"Saya tidak perlu untuk saat ini. Saya merasa tempat tinggal saya saat ini masih aman. Lagi pula, saya akan kembali sebentar lagi. Pameran seni akan segera dibuka kan? Ajak saya melihat lukisan itu, Bukankah fokus kita hari ini pada pameran seni." Sheila menunjuk ke jalan di depan dan mengubah topik kembali ke pameran seni.
