NovelToon NovelToon
Pelacur Pribadi Suamiku

Pelacur Pribadi Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Mengubah Takdir / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yuliana Rahmawati

Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Warung angkringan

Semua orang ikut serta dalam kebahagiaan Mira dan Dodi. Mereka tertawa dengan penuh suka cita.

Waktu sudah hampir larut malam, restoran pun akan segera tutup. Dodi kemudian memanggil pelayan umtuk meminta bill, ia pun membayar seluruh tagihan yang nominal nya tidak sedikit, kemudian mereka bertiga pergi meninggalkan restoran.

Sesampainya di parkiran, hp milik Dodi berbunyi, terlihat panggilan telepon dari Amak. Dodi kemudian menyuruh Mira dan Anisa untuk masuk duluan ke dalam mobil.

"halo mak, ada apa?" tanya Dodi tanpa salam

"sejauh apa langkah mu kali ini, berani ya kamu ambil keputusan tanpa izin amak" amak berbicara langsung dengan nada tinggi

"maksud amak apa? Dodi tak paham?"

"kamu ke jawa buat melamar gadis itu kan, jawab!! Tadi amak dikirim foto sama paman ku waktu kamu pasangankan cincin ke gadis itu"

"oh amak sudah tau, syukur lah" jawab Dodi santai

"sampai kapanpun amak tidak akan merestui hubungan kalian berdua"

"amak cukup. Sebelum aku berangkat ke jawa aku sudah pamit dan izin dengan baik-baik. Tapi apa respon amak? Amak malah memaki aku. Keputusan Dodi sudah bulat, dengan atau tanpa restu amak Dodi akan tetap menikahi Mira"

"oh ya satu lagi, nanti Dodi kabari tanggal pernikahan nya, semoga amak sehat dan bisa hadir" lanjut Dodi sebelum amak sempat menjawab.

Dodi langsung mematikan telpon dan memasukkan hp nya ke dalam handbag yang di bawanya.

Ternyata Mira sedari tadi memperhatikan Dodi saat berbicara, terlihat Dodi sangat menahan amarah. Walaupun tidak terdengar suaranya namun gestur tubuh Dodi sangat memperlihatkan emosi nya.

Mira tidak berani mempertanyakan hal itu kepada Dodi, ia takut merusak suasana yang sedang hangat hangat nya itu.

Dodi kemudian masuk ke dalam mobil, ia tersenyum sambil berkata

"sudah siap, mau langsung pulang atau kemana dulu" tanya Dodi

"gimana kalau kita mampir sebentar ke warung angkringan" celetuk Anisa dari bangku belakang

"loh kamu belum kenyang" tanya Mira

"hehe tadi makanan nya enak sih, tapi cuma jadi pengganjal perut aja. Aku masih laper. Sori ya" ucap Anisa dengan nada sedikit malu malu

"kamu tau warung angkringan yang rekomen gak? Ayo kita kesana" Dodi menjawab.

"ada di belakang kampus itu, nanti tenda nya warna biru ya. Pokoknya yang ramai orang. Di jamin rasanya top deh" ucap Anisa sangat exited

"haduh kalo soal makanan kamu jago nya ya nis" ucap Mira.

Dodi kemudian mengemudikan mobilnya ke arah warung angkringan yang di maksud Anisa tadi. Sesampainya disana Anisa langsung menyapa penjual warung itu. Terlihat sudah sangat akrab. Wajar saja karna Anisa adalah salah satu mahasiswi di kampus ini, dan hampir setiap hari ia datang untuk jajan di warung ini.

Anisa memilih menu favorit nya yaitu sego bandeng dan sate usus, sedangkan Mira dan Dodi hanya memesan Susu hangat saja.

Di sela-sela menunggu pesanan datang, memperhatikan Mira yang sepertinya kedinginan. Ia kemudian inisiatif untuk duduk bergeser lebih dekat dengan Mira, kemudian Dodi menggenggam kedua tangan Mira. Lagi-lagi Anisa melihat pemandangan yang membuat dirinya merasa melting.

"haduh, mas mas Sumatera ini memang love language nya nempel nempel gitu ya, udah kaya prangko aja bang" ucap Anisa menggoda mereka berdua

Alih alih malu, Dodi malah semakin mendekat dengan Mira, ia ingin memastikan pujaan hati nya tidak kedinginan lagi.

Pesanan pun datang, Dodi kemudian membantu Mira untuk meniup susu yang masih panas dan memberikan nya untuk Mira. Tiba-tiba Anisa menyeletuk

"eh kalian mau nikah kapan sih" tanya Anisa

" dalam bulan ini" jawab Dodi spontan

Mira tentu saja terkejut dengan jawaban Dodi, bahkan bukan hanya Mira, Anisa juga kaget. Kok bisa sat set banget.

"kenapa enggak sekalian aja pas ulang tahun Mira, besok tanggal 31 Mira ulang tahun" ucap Anisa.

Mira mengedipkan mata kepada Anisa sebagai isyarat untuk berhenti berbicara, karna kalau Dodi sampai tahu kapan dirinya ulang tahun, pasti akan sangat merepotkan.

"iya memang rencana ku juga tanggal itu, nanti kado buat Mira ijab sah aja" ucap Dodi.

Kali ini Mira benar-benar tidak bisa berkutik. Ia hanya menunduk dan tidak tau ingin menjawab apa, pasrah adalah jalan yang diambil Mira.

Setelah cukup lama menghabiskan waktu di angkringan, Dodi mengajak mereka berdua untuk pulang. Mira kemudian membuka sekilas hp miliknya yang sedari tadi tidak ada panggil apapun.

"ada apa?" tanya Dodi

"oh ini, tumben ibu tidak spam chat aku. Biasanya kalau aku pergi sebentar aja pasti udah di cariin" jawab Mira gelisah

"haduh, lagian tadi kan juga udah pamit, pergi nya juga jelas sama siapa kan. Gausah khawatir, nanti kalo pintu rumah mu di kunci, tidur di rumah ku aja" celetuk Anisa

"iya jangan khawatir, ada mas disini" ucap Dodi.

Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan untuk Pulang. Karna memang dari pusat kota ke desa Mira itu cukup jauh, perjalanan pun berlangsung cukup lama, Anisa yang berada di bangku belakang itu pun tertidur. Tersisa Mira dan Dodi saja yang masih terjaga.

Mira kemudian membuka pembicaraan dengan Dodi yang sedang fokus berkendara

"mas, ada sesuatu yang Mira mau sampaikan" ucap Mira

"apa sayang?"

"perihal ibu mu, kamu masih yakin mau melanjutkan hubungan ini?" tanya Mira, ia terlihat berkaca-kaca sangat mengatakan hal itu

Dodi kemudian menepikan mobil yang ia Kendarai lalu duduk menghadap Mira

"sayang, tidak ada satupun alasan buat Mas tidak melanjutkan hubungan ini, kamu sekarang adalah tujuan hidup Mas" ucap Dodi sambil memegang tangan Mira.

"tapi setelah menikah, apa kita benar-benar akan tinggal terpisah dengan orang tua mas, Mira takut" ucap Mira lesu

"sayang, Mas sudah belikan kamu rumah berserta isinya. Setelah kita menikah kamu cukup dirumah saja menunggu aku pulang kerja sambil bermain dengan anak anak" ucap Dodi meyakinkan Mira

Wajah Mira masih tertunduk lesu, Dodi kemudian mengangkat dagu Mira, tak lupa ia pun memperhatikan keadaan sekitar memastikan Anisa benar-benar tidur. Dodi langsung mencium bibir Mira. Mira yang awalnya lesu, matanya langsung berbinar. Entah energi apa yang di tularkan oleh Dodi. Kali ini Mira tidak hanya pasrah seperti kali pertama waktu itu, Mira lebih agresif. Dodi pun membalas ciuman Mira dengan arogan pula.

Merasa cukup berciuman, Dodi pun melepaskan tangannya yang dari tadi memegangi dagu Mira. Mereka saling melempar senyuman.

"kamu kalau ngantuk bobo aja gak papa, kalau sudah sampai Mas bangunin ya" ucap Dodi sambil mengusap halus rambut Mira.

Mira yang awalnya memang sudah mengantuk menjadi segar kembali setelah mendapatkan asupan dari Dodi, ia memutuskan untuk menemani Dodi selama berkendara.

1
Hanisah Nisa
lanjut
Ayano Kouji
Cerita ini sangat inspiratif, terima kasih author!
Rafkalia28
Sumpah, endingnya bikin hati berbungaa, moga-moga ada lanjutannya🤗
Alhida
Aku tidak bisa tidur sebelum membaca kelanjutannya, jadi cepat update ya thor! 😴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!