NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Bel istirahat kedua adalah waktu yang di tunggu Erika, Erika segera meninggalkan kelasnya dan mencari keberadaan Nara, taman samping gedung sekolah tempat pertama Erika datangi.

Berharap Nara ada di taman itu, bangku panjang yang di duduki Nara dan Davin berapa jam yang lalu. Namun harapannya pupus ketika Erika tak melihat siapapun di sana, kini Erika menuju perpustakaan.

Bukannya menemukan Nara justru Erika menemukan Beni yang tengah fokus membaca buku, Erika mendekatinya lalu menyentuh pundaknya membuat Beni mendongak menatap Erika.

"Kenapa? Apa Nara belum ketemu?" tanya Beni pelan agar tak mengganggu yang lain

"Belum, Ben. Gue takut Nara kenapa-kenapa, apalagi kemarin selama satu minggu dia gak masuk sekolah karena terluka sehingga orang tuanya gak ngebolehi dia masuk sekolah. Sekarang justru Nara hilang, padahal kita tau sendiri dia anak paling rajin dan gak mungkin kan minggat"

"Atau Nara pulang? Karena masih belum sembuh?" kata Beni ikut berpikir

"Masalahnya kita tau sendiri tasnya masih ada di kelas, secara kalau dia pulang pasti tasnya di bawanya"

"Hemm, loe udah cek ke UKS belum?" tanya Beni

"Belum sih, kita cek ke UKS yuk" ajak Erika berjalan lebih dulu

Baru tiga langkah berjalan, Erika langsung berbalik dan berhenti, akibatnya Beni jadi menabrak tubuh Erika. Tubuh Erika yang lebih kecil hampir terjatuh ke belakang, untungnya dengan sigap Beni menangkap tubuhnya .

"Erika....."

Pandangan keduanya beradu membuat napas Beni lebih cepat, begitu juga dengan Erika. Jantungnya berdegup kencang dari biasanya, cepat-cepat keduanya melepaskan diri dan membuang pandangan ke sembarang arah.

"Gue kayaknya gak jadi nganterin loe ke UKS deh, gue...... gue tiba-tiba kebelet pipis" kata Beni kemudian berlari meninggalkan Erika

Sedangkan Erika hanya bisa diam mematung di tempat, kejadian barusan membuatnya menunda untuk pergi dari perpustakaan, Erika mendudukkan dirinya di bangku yang ada di perpustakaan.

Erika menyentuh jantungnya yang masih tidak bisa berdetak dengan normal, ini untuk pertama kalinya Erika bersentuhan dengan lawan jenis seperti itu, bahkan kejadian tadi begitu intim jika di ingat.

"Ya Tuhan, kenapa jantungku berdegup kencang yah. Apa Beni juga merasakan hal sama yang aku rasakan, Huh...."

Erika berusaha menenangkan hatinya yang terus berdebar, setelah lebih baik Erika ingin melanjutkan pencarian Nara, Erika berjalan pelan meninggalkan perpustakaan dengan sesekali menghembuskan napas.

Disisi lain Beni memelankan langkahnya saat sampai di kamar mandi, sebenarnya tadi Beni berbohong mengatakan kebelet pipis padahal hatinya juga tak baik-baik saja setelah berhadapan dengan Erika begitu dekat.

Namun saat tiba di kamar mandi kebohongan itu menjadi kenyataan, mungkin terlalu grogi berada di dekat Erika. Beni masuk ke salah satu bilik kamar mandi, segera menuntaskan keinginannya untuk buang hajat.

Dalam hati Beni juga menggerutu dengan sikapnya tadi terhadap Erika, mau di taruh kemana wajahnya kalau bertemu lagi dengan Erika. Setelah urusannya selesai di kamar mandi, Beni segera keluar.

Namun tiba-tiba Beni merasakan perutnya keroncongan dan meronta-ronta minta di isi, padahal biasanya jarang di jam segini Beni kelaparan, mungkin ini juga efek bertatapan dengan Erika tadi.

Di kantin Beni bertemu Davin kakak kelasnya yang tadi istirahat pertama bersama dengan Nara, Beni menghampiri meja Davin ingin menceritakan tentang Nara yang tiba-tiba tak muncul lagi dari istirahat pertama.

Bel pulang sekolah berbunyi, Erika tak berhasil menemukan Nara di waktu istirahat kedua tadi. Jadi Erika memutuskan untuk membawa tas milik Nara bersamanya, akan Erika berikan ke supir yang menjemput Nara.

Erika menghela napas panjang, padahal Erika sudah mendatangi UKS dan tempat-tempat lain yang biasa di kunjungi di sekolah ini. Tapi tetap tak menemukan Nara, Erika duduk di gazebo berniat menunggu jemputan Nara.

Erika akan menunggu sampai satu jam, jika jemputan Nara tak datang. Mungkin Erika yang percaya kalau Nara memang pulang, entah karena sakit atau hal lain sehingga Nara memutuskan pergi dari sekolah.

Meski belum waktunya mereka pulang sekolah, ketika tengah duduk di gazebo sendirian. Beni dan Adi datang menghampiri Erika, sedangkan Raden terlihat pergi lebih dulu dengan mobilnya.

"Loe, ngapain disini? Ayo naik, gue antar" kata Beni memerintah Erika naik ke motor maticnya

"Gue masih mau disini selama satu jam, nungguin jemputan Nara. Kalau saja supirnya jemput, kasihan keluarga Nara kalau tau Nara ilang entah kemana"

Erika bersikukuh untuk tetap duduk di gazebo, tak ingin berdebat Beni dan Adi memutuskan ikut menemani Erika. Sekolah SMA tersebut sudah mulai sepi, selain Erika dan Beni serta Adi yang tengah duduk di gazebo.

Ada Selina, Sofia dan Salwa yang masih di koridor sekolah, ketiganya tengah berdiskusi apa yang akan mereka lakukan sekarang ini. Membiarkan Nara begitu saja di gudang belakang, atau memastikan keadaan Nara.

Sofia dan Salwa tak mau sampai Nara mati, mereka berdua tak ingin terlibat dalam kasus pembunuhan, bahkan hati keduanya terlihat gelisah dari tadi semenjak meninggalkan Nara yang tergeletak tak berdaya.

"Gimana kalau Nara mati, terus jadi hantu dan gentayangan karena ingin balas dendam dengan kita. Ihhh..... Takut" kata Salwa bergidik ngeri membayangkan hal yang tidak-tidak

"Kalian ini, apaan sih. Makanya jangan kebanyakan nonton drama, jadi pikiran kalian ngawur. Mana ada arwah gentayangan, Nara juga gak akan mati semudah itu"

"Memang loe gak kasihan sama tu anak?" tanya Sofia

"Kasihan? Yah, gak lah. Ngapain kasian sama tuh bocah, dia sendiri yang cari masalah Ama gue. Yuk, cabut. Kayaknya cuma mobil gue yang masih terparkir, entar kita malah ke kunci disini"

Meski terpaksa, Sofia dan Salwa tetap memutuskan untuk ikut dengan Selina, tentu mereka berdua tak mau terkunci di sekolah yang terkenal angker dan horor setiap malam hari tersebut.

Selina membuka pintu mobilnya, di ikuti oleh kedua temannya itu. Ketiganya pergi tanpa peduli dengan keadaan Nara yang tergeletak tak berdaya di dalam gudang belakang, tak ada rasa iba di dalam hati mereka.

Erika mengamati mobil Selina yang melintasi mereka begitu saja, Erika membatin dalam hati. TUMBEN? Selina keluar paling akhir, apa benar hilangnya Nara ada kaitannya dengan Selina dan geng-nya.

"Ehh itu mobil jemputan Nara bukan? Yang nunggu di sana?" kata Erika menunjuk mobil silver terparkir tidak jauh dari mereka

"Sepertinya iya, deh. Ayo, kita ke sana" sahut Beni yang ikut melihat ke arah jari telunjuk Erika

Ketiganya berjalan beriringan menuju mobil tersebut dan mengetuk kaca mobil dengan sopan, membuat Mang Udin yang di dalam mobil langsung menoleh dan menurunkan kaca mobil.

1
" sarmila"
Luar biasa
Tamirah
balas dendam mah gak kenal dosa neng
Tamirah
namanya aja cerita novel walau dibully tetap sabarr luar biasa .
kalau di dunia nyata ya langsung sdh ambil tindakan berurusan dgn pihak yang berwajib.
Tamirah
Emang dibuat sedemikian rupa ceritanya sama author tdk ada perlawanan biar yg baca semakin penasaran toh nnt diakhir cerita happy ending
Debbie Teguh
bukannya ketos sblm beni itu davin ya?
Debbie Teguh
apa gak dosa ya rencana kerjain org kayak gt?
Debbie Teguh
parah bullying
bunda
Luar biasa
ngabdul salah
Lumayan
Asma Mohd Arsyad
cerita bodoh malas mau baca
Imang Tiah
Luar biasa
Mom's Putrhy Liontin
Gak lnjut ku bcanya bikin emosi aja ,
Mom's Putrhy Liontin
kok aku emosi sndri ya bcanya ,, nara nya ini ingin ku cekek aja seklian , biar na tau Klau udah mau mati di bilng sulap
zian al abasy
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Alfiyah Hasna
jd emosi sendr baca nya,LBH baik berhenti di sini baca nya dr pada darah tinggi naik
Alfiyah Hasna
BKN wanita kuat judul nya tp wanita bodoh,dah hampir mati jg masih
Alfiyah Hasna
jgn terlalu lembek donk,JD gerged JD nya
Nur Lela
luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Darti Darti
😍😍😍
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya 😉😉
total 1 replies
Madun Haikal
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!