Menantu Yang Tidak Diinginkan

Cukup lama Sinta dan Aryo berada di rumah Sukma, sampai akhirnya mereka berpamitan pulang karna hari sudah hampir gelap.

“Aku pulang dulu ya, terima kasih sudah mau mendengar cerita kami” ucap Sinta

“Kamu kayak sama siapa saja” ujar Sukma

“Ya sudah kami pulang ya Sukma” ucap Aryo

“Iya Yo, hati-hati ya”

Sinta dan Aryo masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah Sukma.

Kehidupan Sinta memang selalu saja ada ujiannya, di saat Sinta menemukan orang yang tulus dengannya, tapi terhalang restu orang tua. Sampai akhirnya Sinta memilih pergi dan memperjuangkan cintanya bersama Aryo.

Tentu orang tua Sinta sangat marah ketika tahu kalau anaknya lebih memilih pria yang baru dikenalnya dari pada keluarganya sendiri. Tapi Sinta yang sudah tidak tahan dengan sikap keluarganya yang semena-mena dan memandang orang dari tahtanya saja membuat Sinta pergi dari rumahnya dan memulai hidup baru dengan Aryo.

Tanpa sepengetahuan mereka keluarga Sinta terus mengawasi Sinta dan Aryo, bahkan mereka selalu mencari cara agar mereka berpisah dan Sinta kembali lagi ke rumah.

Pagi harinya, suasana di rumah Nita masih sama. Surya yang tak banyak bicara pada Nita, hanya bicara seperlunya saja. Sikapnya yang tidak hangat lagi membuat Nita harus bersabar, mungkin Surya masih syok dengan kejadian beberapa hari yang lalu atau dia marah karna Nita meminta untuk bekerja lagi di saat kondisinya belum pulih dan sehat total, pikir Nita.

Saat sarapan pun tak banyak obrolan, Dara yang lebih dominan bertanya pada Surya dan Surya bersikap seperti biasanya pada Dara berbeda dengan dirinya yang kadang Surya tak menyahuti ucapannya.

Dara juga semakin tidak peduli dengan Nita, kadang Dara seenaknya saja memerintahkan hal yang tidak bisa dilakukan oleh Nita seperti mengganti lampu di belakang rumah karna mati. Nita sempat menolak karna takut terjatuh, Nita juga sempat ingin memanggil orang meminta bantuan tapi lagi-lagi Dara melarang dengan Nita bisa memasangnya. Nita sempat ingin menunggu Surya dan biar Surya yang melakukannya tapi Dara melarang karna kasihan Surya baru pulang kerja pasti lelah. Mau tidak mau Nita terpaksa melakukannya untung Nita tidak terjatuh.

Nita ingin mengajak bicara nanti sepulang kerja, banyak hal yang ingin Nita katakan. Nita belum sempat menanyakan karna Surya terkadang lembur dan Nita sudah tertidur. Sore ini Nita ingin menanyakan apa yang dikatakan Dara dan juga memperbaiki hubungannya dengan Surya karna hubungan mereka seperti berjarak.

Sambil menunggu sore hari, Nita melakukan pekerjaannya. Pekerjaan yang biasa ia lakukan setelah tidak bekerja, apalagi sekarang Dara melimpahkan semuanya pada Nita. Dara tak mau tahu lagi urusan rumah karna menurutnya Nitalah yang harus mengerjakannya sebagai seorang istri. Nita hanya menurut saja, ia tak mau bertengkar dengan Dara, karna jika Nita menolak sama saja akan menimbulkan kemarahan untuk Dara.

“Huh akhirnya selesai juga semuanya, lebih baik aku bersih-bersih dan ganti baju karna sebentar lagi mas Surya akan pulang sekalian menyambutnya” ujar Nita mengembangkan senyumnya

Nita memang sudah tidak sabar menunggu Surya pulang, ia ingin meminta maaf dan memperbaiki hubungannya agar kembali seperti dulu. Meski ia tahu Surya tampak masih kecewa tapi ia akan menceritakan semuanya, Nita memang belum bercerita kenapa dia sampai terjatuh sehingga ia harus kehilangan anaknya.

Selesai berganti baju, Nita duduk di tepi ranjang.

Kreek

Pintu terbuka, Nita melihat bahwa suaminya yang datang. Nita langsung menghampiri dan mencium punggung tangan Surya.

“Sini mas” Nita mengambil tas yang dibawa Surya dan menaruhnya di tempat biasanya

“Mas aku mau berbicara” ucap Nita

“Aku mandi dulu, sudah gerah banget” Surya pun masuk ke dalam kamar mandi

Nita hanya melihat Surya yang sudah menutup pintu kamar mandi.

Setelah menunggu beberapa menit, Surya keluar dengan lebih segar. Handuk yang terlilit di tubuhnya serta rambut yang masih basah membuatnya semakin tampan.

Surya memakai baju dan duduk di samping Nita “Ada apa?” tanya Surya

“Aku ingin menceritakan kejadian itu kenapa aku bisa terjatuh dan apa sebabnya” Nita melihat pada Surya

Sedang Surya masih diam seakan bersedia mendengar cerita Nita.

“Aku membersihkan kamar mandi karna aku disuruh ibu mas, aku sudah menolak karna kamu juga melarang aku untuk berhati-hati apalagi di sana licin tapi ibu tetap  menyuruhku” Nita menghentikan ucapannya ia menunggu respons dari Surya

“Ibu bilang itu keinginan kamu, ibu melarang tapi kamu kekeh mau membersihkannya” sahut Surya

Nita terkejut dengan apa yang dikatakan Surya, bagaimana bisa Dara berbicara seperti itu. Padahal dirinyalah yang membuat Nita harus melakukan pekerjaan itu. Mungkin Dara takut Surya tahu dan akan marah sehingga mengarang cerita sampai-sampai Surya mempercayai semua itu.

“Tidak mas, aku tidak pernah ingin melakukan itu. Aku tahu kamu khawatir makanya kamu menjaga aku dan aku juga berusaha menjaga diri aku sendiri dengan menghindari hal-hal yang kemungkinan berbahaya untuk aku agar tidak terjadi sesuatu” jelas Nita

Nita merasa sikap Surya berubah karna percaya dengan apa yang dikatakan oleh Dara. Tapi sekarang Nita tahu penyebabnya dan ingin meluruskannya.

“Ya sudah yang penting kamu harus hati-hati lain kali meskipun itu ibu yang menyuruhnya, kamu ataupun ibu sama-sama bersalah” jelas Surya

Benar apa yang dikatakan Surya, dirinya juga bersalah karna tidak hati-hati. Mau membela diri juga tidak akan ada gunanya.

“Iya mas, satu lagi aku ingin menanyakan sesuatu sama kamu”

“Mau tanya apa?”

“Apa benar kalau aku akan susah untuk hamil lagi?”

Surya bingung mau berkata seperti apa, meski dirinya sedih dan sulit untuk menerima semuanya tapi Surya juga tidak sanggup kalau harus mengatakan pada Nita yang bisa membuatnya menjadi beban pikirannya.

“Kamu tahu dari mana?”

“Ibu yang bilang mas, apa benar semua itu?”

Surya menarik nafasnya sebelum ia mengatakan kenyataan pahit “Benar, akibat benturan yang cukup keras kamu akan susah hamil”

Nita diam, dia sudah menduga kalau hal itu adalah kenyataan meski Dara yang mengatakannya tapi selama ini Dara tak pernah berbohong jika menyangkut hal yang menyakitkan bagi Nita. Dara akan memberitahukannya karna Dara merasa puas jika melihat kesedihan pada Nita.

“Dokter hanya bilang susah bukan tidak bisa, kita masih bisa berusaha” hibur Surya

Meski beberapa hari ini sikap Surya dingin dan cuek pada Nita tapi rasa sayang itu masih sama di hati Surya, ia hanya belum bisa menerima kenyataan saja.

“Sudahlah Nita, lebih baik kita makan malam pasti ibu sudah menunggu. Kalau kamu seperti ini kamu akan pesimis kita harus bisa berpikir positif biar hasilnya juga positif”