Warnin!!!
Akan jadi baper bacanya ya..😊😊
Ethan Albert Wijaya adalah laki-laki berwajah tampan dan dingin. Riana Dwi Puspita seorang sekretaris yang di pekerjakan jadi asisten pribadi Ehtan, anak bosnya Wijaya Kusuma.
Di samping untuk meneruskan perusahaannya, pak Wijaya juga menyelidiki pacar Ethan dan sahabatnya yang di duga punya hubungan khusus di belakang Ethan.
Mampukah Riana menaklukkan bosnya itu? Bagaimana bisa Riana menyebut Ethan adalah dispenser berjalan? Apakah mereka akan saling jatuh cinta?
Cuuus, kepoin ceritanya ya ....😉😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Kejutan Dari Sahabat Dan Kekasih
Pukul dua dini hari waktu Inggris, Ethan sampai di apartemennya. Dia tidak menghubungi Jhonson dan Daby, karena memang dia ingin memberi kejutan pada keduanya. Karena sampai di Inggris sangat larut, jadi dia tidak pergi ke apartemen Daby.
Besok pagi saja dia akan pergi ke sana, tentu Daby akan terkejut dengan kedatanagnnya. Apa lagi rencananya setelah di pikirkan ketika Daby kembali ke Inggris.
Dia membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya, berusaha memejamkan mata karena dia sangat lelah sekali. Selama di pesawat, dia banyak mengobrol dengan bapak-bapak penggemar bola. Dan menjelang landing pesawatnya, dia pun bisa tidur, itu pun hanya sebentar karena lagi-lagi gangguan sedikit di pesawat.
Ethan tidak berganti pakaian, langsung dia tidur. Dia juga lupa kalau unit apartemennya itu sama dengan Jhonson, hanya saja lain gedung. Dia di lantai empat dan Jhonson di lantai sepuluh.
Jika ingin kesama bisa saja, tapi dia malas untuk naik lantai sepuluh karena lelah.
Tuuuut.
Ponselnya berbunyi, Ethan baru memejamkan matanya. Dia abaikan sambungan telepon itu, tapi ponselnya masih bunyi.
"Siapa sih yang telepon?" ucap Ethan kesal.
Dia mengambil ponselnya, di lihat layarnya. Mama, akhirnya dia pun menjawabnya.
"Halo ma? Ada apa?" tanya Ethan dengan malas.
"Kamu kok berangkat ke Inggris ngga bilang-bilang sama mama?" kata mamanya nyonya Hana.
"Maaf ma, aku buru-buru berangkatnya. Ada urusan yang harus aku lakukan di sini." kata Ethan.
"Memang urusan apa? Kok buru-buru banget."
"Adalah ma, udah dulu ya. Aku baru sampai di apartemen tadi perjalanan dari pesawat. Belum istirahat, dan mau tidur ini. Jam dua dini hari di sini ma." kata Ethan.
"Oh ya ampun, jadi di sana malam banget ya? Ya udah, mama tutup aja, jangan lupa kabari mama kalau ada apa-apa." kata nyonya Hana.
"Iya ma."
Klik!
Ethan menutup teleponnya, dia kembali memejamkan matanya. Mencoba untuk tidur, tapi dia memikirkan apa yang di ucapkan mamanya. Kalau ada apa-apa? Seperti sebuah firasat tidak bagus, itulah mamanya. Tapi kemudian Ethan sudah terlelap mimpinya untuk hal yang indah kini membayangi di alam bawah sadarnya.
_
Jam delapan pagi Ethan sudah bersiap, dia akan ke apartemen Daby lebih dulu. Memberi kejutan pada gadis itu kalau dia datang dan akan melamarnya pada orang tuanya di Mancester.
Ethan sudah sampai di apartemen Daby, di lantai lima dia mengambil. Karena memang tidak ingin terlalu lama di dalam lift katanya, jadi mengambil di lantai lima unit sepuluh. Ethan tersenyum senang, keluar dari lift. Tak lupa juga buket bunga mawar dia bawa untuk sang kekasih.
Berjalan dengan full senyum mengembang membuatnya juga berdebar hatinya. Membayangkan betapa senangnya Daby mendapat kejutan darinya.
Sampai di depan pintu apartemen, Ethan membuka pintu dengan sandi yang dia ketahui. Beruntungnya Daby belum mengganti kata sandy apartemennya, jadi Ethan bisa masuk secara diam-diam.
Tampak sepi apartemen itu, karena masih pagi. Dia melangkah ke arah kamar Daby yang paling ujung dekat dengan dapur. Karena ruangan apartemen itu di rancang memang satu kamar saja. Dengan hati-hati Ethan menarik handle kamar, tapi dia seperti mendengar suara orang yang sedang asyik bercinta.
Dada Ethan bergemuruh, dia ingin lanjut untuk membuka pintu itu. Tapi suara dessahan dua orang sedang mencapai puncak itu membuat Ethan memgepalkan tangannya. Suara tawa dari dalam kamar karena puas mendapatkan kenikmatan bercinta itu.
Ya, Ethan marah besar. Dia tahu suara laki-laki di dalam kamar Daby tersebut. Dan tentu saja kalimat terakhir dari laki-laki itu membuat Ethan semakin mengepalkan tangannya.
"I love you Daby, i love you."
Begitu suara laki-laki di dalam sana, dan di sambut jawaban Daby dengan kalimat yang sama. Dan ...
Braakk!!
Pintu di dorong oleh Ethan, keduanya terkejut. Masih dengan tubuh telanjang, Daby menutupi tubuhnya dengan selimut. Jhonson pun terkejut, mereka semua terkejut karena Ethan datang tiba-tiba dan masuk ke dalam kamar Daby. Sialnya lagi dia memergoki keduanya sedang berhubungan di kamar.
"Kupikir kalian adalah orang-orang baik yang aku percaya selama ini. Ternyata ini balasan kalian padaku?" tanya Ethan dengan wajah memarah karena marah.
"Ethan, maafkan aku." kata Jhonson.
"Cukup! Jadi kamu menolak tidur denganku karena kamu sudah jadi kekasihnya?!" tanya Ethan pada Daby.
"Maaf Ethan, aku mencintai Jhonson. Dia tidak bersalah, dia sudah menolaknya tapi aku yang memaksa karena aku mencintai dia." kata Daby.
"Heh! Mencintai. Seharusnya kamu katakan padaku kalau sudah tidak mencintaiku lagi. Kenapa main di belakangku?!"
"Ethan, aku yang salah. Aku seharusnya menolaknya, tapi dia mencintaiku. Dan aku juga mencintainya. Aku yang salah Ethan, aku tidak menolaknya. Maafkan aku." kata Jhonson lagi.
"Apa? Hahah! Lucu sekali kalian. Kenapa kalian tidak mengatakannya padaku?! Bahkan kalian datang ke negaraku berdua dan pulang juga sangat terburu-buru?! Seharusnya kalian mengatakannya padaku di sana, agar aku tidak usah datang lagi kemari melihat kalian bercinta di depanku?! Apa itu yang kalian mau, aku melihat kalian bercumbu?!" ucap Ethan dengan mata yang tajam menusuk pada Jhonson.
Jhonson terdiam, dia merasa bersalah karena mencintai bahkan kini meniduri kekasihnya. Dia pun bangkit dari ranjang Daby, dengan memakai selimut karena Daby sudah memakai baju tipisnya.
"Ethan, maafkan aku." kata Jhonson lagi.
"Aku tahu sekarang, kalian tidak mengatakannya padaku karena kafe itu? Kamu bilang Daby menanam saham di kafe itu, agar kafe itu jadi milik kalian?!"
"Ethan, aku ingin bicara awalnya setelah kamu memberitahuku akan datang kemari. Tapi ..."
"Bulshiit! Kalian memang cocok jadi penghianat!" ucap Ethan.
Dia membanting buket bunga mawarnya, lalu pergi keluar dari kamar dan pergi keluar dari apartemen Daby. Dia tidak menyangka dengan kejutan yang di berikan sahabat dan juga kekasihnya itu.
Ethan masuk lift, di dalam lift dia termenung kemudian dia pun berteriak kencang dan memukul dinding lift beberapa kali. Merasa marah karena di hianati oleh dua orang terdekat sekalihus.
"Aaaargh! Brengsek! Sialan!" umpat Ethan dengan memukul beberapa kali dinding lift.
Tak lama lift terbuka, dia keluar dengan tergesa. Pikirannya kacau sekali pagi ini. Perutnya yang lapar membuat dia jadi semakin kacau. Ethan menyetop taksi, sekarang entah kemana tujuannya. Di dalam taksi, Ethan terus mengumpat sahabat dan kekasihnya itu.
"Benar-benar kedua orang itu. Sejak kapan mereka seperti itu? Pantas saja ketika di Indonesia Deby selalu melirik terus ke arah Jhonson. Jadi dia sudah ada hubungan, bahkan mereka pun pulang dengan terburu-buru. Sialan kalian semua!" ucap Ethan masih mengumpat di dalam taksi.
Hingga supir taksi pun melirik padanya karena terlihat sedang marah.
_
_
**********************
makasih Thor 🙏
terus berkarya 👌
semangat 👌
tapi apakah Bu naimah tau ya klo suaminya menikah lagi🤔
bisa salah paham ibumu Riana🤦
terima resiko 🤦😁😁