pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Niat hati, hanya ingin menemani sang suami tidur, ternyata Aisyah pun ikut tertidur dengan pulas nya, sambil berpelukan ria dengan sang suami.
UUUGGGGHHHH.... lenguh Rido sambil mengerjap ngerjapkan matanya, yang terbangun dari tidur indahnya.
Rido tersenyum saat bangun, ternyata ada wanita cantik yang memeluk tubuhnya dengan posesif.
"Terimakasih" sayang, selalu ada di samping kaka, semoga kita bisa melewati ini semua dengan baik ya sayang, hanya kamu satu satunya yang membuat kaka bertahan"
Rido membelai surai rambut sang istri, dengan penuh ke lembutan dan pengecup jidat sang istri.
Rido baru tersadar klau hari sudah gelap.
"Rupanya gue tidur sangat pulas" gumamnya, dan bangkit dari kasur, sebelumnya dia membetulkan selimut sang istri yang merosot, dan mencium lembut pipi yang mulai tembam itu.
Rido menutup jendela kamar mereka dan menutup hordeng juga dan pergi keluar menuju dapur, dia ingat sang istri tadi lagi masak di dapur itu.
Rido menyelesaikan masakan sang istri, yang tadi dia tinggalkan dengan telaten, setelah selesai masak Rido menata di meja makan dan mencuci perabotan kotor yang habis ia gunakan.
"Sayang.... bangun yuk..." Rido membangunkan sang istri, dengan cara mengecupi pipi putih mulus tersebut dengan gemes.
Uugghhh.... lenguh Aira, yang membuka mata, karena terganggu oleh sang suami.
"Kaka..." panggil Aira.
Rido tersenyum lembut melihat sang istri sudah bangun.
"Bangun dulu ya sayang, kita makan malam dulu nanti baru lanjut tidur lagi" ucap Rido membelai surai rambut sang istri penuh kasih.
Aisyah tersenyum dan memindahkan kepalanya ke paha sang suami dan membenamkan kepalanya di perut sispek sang suami.
Rido mengelus elus punggung istri cantiknya itu dengan penuh kasih.
"Sudah sayang, nanti lanjut lagi manjanya, sekarang makan duku ok?!" Rido lansung membopong tubuh sang istri ke kamar mandi dan mencucikan wajah istri cantiknya itu, dan kembali menggendong Aira menuju meja makan.
Aira merasa senang sang suami sudah kembali dengan wajah cerianya.
"Kak lanjutin masakan Ica" tanya Aira.
"Iya sayang" sambil melihat sang istri dengan senyum lembutnya.
Aisyah senang dengan itu semua, mereka makan dengan lahap, karena memang makan malam yang sudah kemalaman malah.
Kini mereka duduk di sofa depan ruang tv, sambil menonton drakor, itu hanya Aisyah sedangkan suami gantengnya itu, sedang bekerja dengan laptop mahalnya, yang tak pernah di bawa keluar, karena banyak pekerjaan rahasia yang dia kerjakan di sana.
Karena merasa sudah larut malam, besok mereka harus sekolah, akhirnya Rido menyudahi pekerjaannya, dan menyimpan laptop itu dengan aman, setelahnya dia mematikan tv dan membopong sang istri dengan ala koala, Aisyah tidak ada protes, dia tau saatnya tidur, dan besok harus sekolah, minggu depan mereka sudah ujian naik kelas.
"Sini sayang" Riso menarik sang istri ke dalam dekapannya, dan tak butuh waktu lama bagi mereka untuk masuk ke dalam dunia mimpi, karena memang sudah mengantuk berat.
Pagi menjelang, Rido terbangun dari tidurnya, dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, dan memakai seragam sekolah, dan membuat coklat panas, dan sandwich untuk sarapan mereka berdua.
Aira pun sudah selesai mandi, dan sedang berdandan cantik di depan meja rias, memakai skin care, yang di belikan oleh sang suami tercinta, dan tak lupa memakai parfum di tubuhnya.
Selesai melakukan perawatannya Aira keluar dari kamar sambil membawa tas sekolah dia dan sang suami.
Rido yang melihat istri cantiknya sudah berada di meja makan, lansung tersenyum
"Kakak bikin sarapan apa?" tanya Aira.
"Cuma coklat panas sama sandwich aja" ucap Rido dengan senyum tangannya.
"Terimakasih" kaka" ucap Aisyah sambil memberi kecupan manis di pipi sang suami.
"Sama sama sayang" ucap Rido dan membalas kecupan sang istri.
Bersambung...