Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi Tawaran
Ajeng yang sendirian di apartemen merasa bosan,Ajeng lalu jalan jalan sore ke bawah apartemen,karena di bawah apartemen ada taman yang cukup rame kalau sore hari.
Ajeng duduk di bangku ,sambil melihat ke anak anak yang sedang bermain,ada juga mba mba yang sedang menjaga anak bosnya.
Saat sedang duduk ,kaki Ajeng tiba tiba terkena bola,Ajeng mengambilnya.
"Kaka,,itu bola Dion,,"anak laki laki berumur 6 tahun datang mendekati Ajeng.
"Oh,,ini ambilah,,"
"Makasih kak,,,Kaka sendirian,,"Ajeng mengangguk.
"Ikut main bola aja yuk Kak sama Dion,,"
"Kaka ngga bisa,Kaka lihat Dion main aja yah,,"
"Yah Kaka ngga asik,,"
Dion lalu pergi sambil membawa bolanya,Ajeng di taman sekitar satu jam,setelah itu balik ke atas.
Sampai di apartemen,Ajeng nonton Tv dan sampai malam Ajeng tidur.
Tiap hari Ajeng bersih bersih dan hanya sendiri,apa lagi Ajeng tidak ada hp,jadi tambah rasanya kesepian.
"Seminggu lama banget sih,,Aku udah pengin kerja,di sini hanya diam gini bosen banget rasanya,,"Ajeng berkata sendiri di kamarnya.
Hari berlalu Dafa pun datang karena hari ini hari Minggu ,jam 4 Dafa sampai di apartemen.
"Sore Tuan,,"Sapa Ajeng karena sedang ada di ruang Tv.
"Sore,,ambilkan saya air minum yang dingin,saya haus,,"
"Baik Tuan,,"Ajeng masuk ke dapur,sedang Dafa duduk di sofa.
"Ini Tuan minumnya,,"
"Iya Trimakasih,"sambil di ambil gelas dari tangan Ajeng.
Dafa meminumnya sampai habis,setelah Minum Dafa mau ke kamarnya,tapi Ajeng mencegahnya.
"Maaf Tuan,,tunggu sebentar,,apa saya boleh pinjam hpnya,,?"Dafa merasa aneh buat Apa Ajeng pinjam hpnya.
"Buat apa,,?"
"Saya mau menelfon suster Mita Tuan,,"
"Buat apa telfon dia,,?"
"Saya kan sudah sembuh,saya tidak ingin di sini terus karena jadi merepotkan Tuan,saya mau kerja,Suster Mita dulu bilang kalau temanya punya yayasan penyalur ART,saya mau ke yayasan itu,"
"Kamu mau kerja,kenapa ngga pulang aja,kamu itu ngga punya KTP,,apa bs kerja,,?
"Kata suster Mita dia yang nanti jadi jaminan tuan,,saya mau pulang juga ngga ada ongkos,dan saya juga belum mau pulang karena ingin kerja biar dapat uang biar bisa bantu keluarga"
"Apa kamu ingin sekali bekerja,,?"
"Iya Tuan,,saya ingin sekali kerja,saya ingin mengumpulkan banyak uang buat beli tanah di kampung,biar orang tua saya bisa bertani,tidak seperti sekarang yang hanya kerja di kebun orang,kerja seharian panas perih hanya dapat uang 50 rb saja,"
Dafa yang mendengar cerita Ajeng seperti itu pun sedikit kasihan.
"Saya capek,besok aja kita bicara lagi,dan soal hp juga besok saya pinjam Kanya,,"Ajeng hanya menjawab iya.
"Tuan,,Ma,,"
"Apa lagi,,"Ajeng belum selesai bicara Dafa sudah memotongnya,membuat Ajeng takut.
"I,,itu,,a,,apa Tuan mau makan malam,,"Ajeng gagah bicaranya,Dafa yang melihat Ajeng seperti ketakutan langsung merasa ngga enak.
"Ya,,nanti saya akan makan malam,,"Dafa langsung masuk,Ajeng mengelus dada karena merasa lega Dafa masuk kamar.
Ajeng ke dapur untuk melihat bahan yang akan bisa di masak.
Dan yang sisa hanya ada terong sama kentang,Terong mau di balado sedang kentang mau di buat bergedel.
Ajeng langsung masak,biar cepat matang,Saat Ajeng sedang memasak ,Dafa masuk ke dapur karena mau ambil minum.
"Kamu masak apa,kok kaya pedas gitu,,"Ajeng sedikit takut karena takutnya Dafa ngga doyan pedas.
"Ini Tuan,sayuran tersisa di kulkas hanya ada terong sama Kentang,jadi Terongnya saya cabein dan kentangnya saya buat bergedel,"
"Oh,,"sambil menganggukan kepalanya.
"Maaf Tuan,apa Tuan doyan pedas,soalnya Terongnya ini pedas,,"
"Saya doyan apa saja,yang penting bukan racun,,"
"Iya Tuan,,"
"Saya ke kamar dulu,nanti kalau sudah matang panggil saya,saya sudah lapar,,"
"Baik tuan,,"Dafa kembali ke kamar,dan Ajeng lanjut masak.
"Rupanya dia benar benar pintar masak dan masakanya juga enak,"kata Dafa sambil tersenyum masuk ke kamarnya.
Ajeng selesai buat terong balado,sekarang tinggal buat kentang bergedel.
Setelah semua selesai,Ajeng yang merasa bau dan berkeringat memutuskan mandi dulu,karena ngga enak kalau nanti melayani Tuanya badanya bau.
Ajeng buru buru mandi,karena jam sudah setengah tujuh,selesai mandi Ajeng pakai bajunya dan menyisir.
Ajeng tidak punya bedak juga pewarna bibir karena tidak pernah pakai,sisir aja itu di kasih suster Mita.
Tok,,tok,,,
"Tuan,,makanya sudah siap,,"Ajeng mengetuk kamar Dafa.
Dafa membuka pintunya,lalu keluar,dan keduanya menuju meja makan.
Dafa duduk,dan Ajeng yang sekarang sudah bisa menyajikan makanan,langsung cekatan,dari mengambilkan nasi dan juga minum.
Kalau lauknya Dafa yang ambil sendiri,"Ayo kita makan,,"kata Dafa.
"Ya Tuan,,"ke dua nya makan bersama.
Mereka makan saling diam,Dafa keenakan makan masakan Ajeng,Dafa sampai minta tambah nasi,Ajeng dengan sigap langsung mengambilkannya.
Ajeng tersenyum tipis saat melihat Dafa makan dengan lahap.
"Kenapa senyum senyum,,"Ajeng yang ketahuan senyum langsung menunduk.
"Maaf tuan,,saya tersenyum karena merasa senang Tuan suka dengan masakan saya,"Dafa tidak berkata lagi karena memang benar dirinya suka dengan masakan Ajeng.
Selesai makan Dafa masuk kamar,sedang Ajeng merapikan meja dan cuci piring,selesai semuanya Ajeng masuk kamar untuk istirahat.
Pagi harinya Ajeng tidak memasak sarapan,karena sudah habis semuanya termasuk beras.
Yang tersisa hanya telur dan sayur kubis,Ajeng membuat telur dadar dengan di campur irisan kubis,niatnya buat makan sendiri,biar nanti saat pergi ke yayasan,Ajeng sudah terisi makanan.
"Jeng buatkan saya kopi,,"
"Baik tuan,,"Dafa rupanya meminta di buatkan kopi,Dafa masih pakai baju rumahan,belum pakai baju kerja.
"Kamu ngga masak,,?"
"Ngga Tuan,soalnya semuanya sudah habis,hanya sisa telur dua biji,jadi saya dadar aja,"
"Kenapa kamu ngga belanja,uang yang kemarin saya kasih 300 rb udah habis,?"
"Uang yang tuan kasih masih utuh kok,ini uangnya,,saya kan akan pergi jadi takutnya kalau saya belanja nanti tidak memasak tuan,,"sambil memberikan uang 300 rb ke depan Dafa.
"Kamu jadi mau kerja jadi ART,?"
"Iya Tuan,,"Sambil memberikan kopi ke Dafa.
"Berapa gajih jadi ART,,?"
"Katanya 2,5 juta tuan,,"Dafa berfikir murah sekali.
"Kamu ngga usah kerja di tempat lain,kamu kerja di sini saja,akan saya gajih 3 juta sebulan buat kamu,gimana,,?"Ajeng langsung kaget dengar Dafa menyuruhnya kerja di apartemennya.
"Gimana,,,mau ngga kamu,,?"
Ajeng masih diam sambil berfikir.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭