Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 17 - Plan C Gagal
Setelah mendapat laporan sebelumnya, Saka mencoba konsentrasi untuk memeriksa laporan yang ada di mansion.
Lelaki itu memegang pulpen untuk menandatangani pencarian dana kebutuhan rumah tangga.
Saat menancapkan pulpen itu di kertas, ujung dari pulpen itu patah.
"Tuan?" tegur Jois yang ada di ruang kerja Saka dan melihat itu.
Jika sudah begitu pasti ada yang mengganggu pikiran Saka walaupun wajah lelaki itu hanya datar saja.
"Siapkan mobil, kita akan pergi!" perintah Saka.
"Baik, Tuan." Jois bergegas dan memberitahu supir pribadi beserta para bodyguard untuk bersiap-siap.
Sebelum pergi, Saka melihat keadaan Chris di kamarnya. Anak itu ternyata sudah tertidur dan Saka bisa tenang meninggalkan putranya.
Di dalam perjalanan, Saka mendapat laporan lagi kalau Axton telah meninggalkan kediaman Sera.
"Kau pulanglah dan kembali besok pagi!" perintah Saka yang ingin keluar dari mobil.
Mobil itu berhenti agak jauh dari tempat Sera, sebelum turun dari mobil, Saka melepas jas mahalnya dan menggantinya dengan jaket yang bisa menutupi kepalanya. Lelaki itu juga memakai masker dan rela berjalan kaki supaya tidak ada yang mengenalinya.
Saka selalu hidup dengan kewaspadaan karena bukan hanya satu dua orang yang mengincar nyawanya.
Setelah sampai di depan pintu, Saka segera memencet belnya. Dia berdiri dengan tenang sampai pintu dibuka oleh Sera.
"Apa ada..."
Sera tidak mampu melanjutkan kalimatnya karena dia mengira jika Axton yang kembali tapi ternyata seseorang yang amat dibencinya.
"Saka..." batinnya.
Kemudian dia memasang wajah galak. "Kenapa kau kemari?"
Tanpa Sera duga, Saka mendorong tubuhnya dan menutup pintu memakai kakinya.
"Mau apa kau?" Sera memundurkan tubuhnya.
Dan Saka semakin berjalan maju dengan wajah tanpa ekspresi seraya menatap Sera tajam.
"Aku akan menghubungi polisi!" ancam Sera.
"Silahkan jika kau ingin polisi mendengar jeritan kenikmatanmu!" balas Saka.
Saka ingin melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Sera dan perempuan itu memang bukan Sera yang dulu selalu malu-malu padanya.
"Berani kau menyentuhku, aku pasti akan menghajarmu!" ancam Sera lagi. Dia sudah berlatih dialog ini jika kelak bertemu dengan Saka.
"Kau tahu, rencanamu sangat mudah ditebak! Pertama kau mendekati temanku dan mencari informasi, kedua kau masuk ke kediamanku untuk bisa dekat dengan Chris, ketiga kau pasti berniat menghancurkan rumah tanggaku..."
Saka maju dan mencengkram dagu Sera. "Katakan sejauh mana kau tahu? Dan sejauh apa tekadmu balas dendam!"
Bohong kalau Sera tidak takut sekarang, mereka baru bertemu tapi Saka seolah sudah bisa mengulitinya sampai habis.
"Katakan! Supaya aku bisa terkesan akan kegigihanmu!" tambah Saka.
Tidak ada cara lain, Sera harus menggunakan plan C. Rencana saat dia dalam keadaan terdesak.
Sera berjinjit kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Saka. Dengan keberanian penuh, Sera mencium bibir Saka.
Otomatis cengkraman di dagunya langsung terlepas. Sera berusaha meruntuhkan pertahanan lelaki itu namun plan C itu ternyata gagal karena Saka yang sekarang memimpin permainan.
Lelaki itu membalas ciuman dengan keahliannya bermain lidah kemudian mendorong tubuh Sera sampai terjatuh ke atas sofa.
"Oh tidak!" jerit Sera dalam hatinya. Dia berusaha mendorong dada Saka tapi justru kedua tangannya dikunci dan ditarik ke atas kepalanya.
"Dasar iblis mesum!" umpat Sera yang merasa sudah kehabisan tenaga untuk melawan.
"Setelah ini aku harus pura-pura pingsan supaya aku bisa terhindar dari rasa malu!"
go go semangat bertempur Sera😅