Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adu Mulut dengan Pelayan
Sudah lebih 2 bulan sejak Agisha tinggal di rumah Zeus, rumah yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Tidak ada kendaraan yang lewat yang ada hanya suara kicauan burung.
Mansion milik Zeus berada di tengah-tengah hutan hitam, awalnya Agisha kaget saat pertama kali melihat dirinya berada di tengah hutan tetapi makin kesini Agisha menyukainya.
Hawanya yang terasa sejuk dan damai membuat pikirannya tenang, tetapi selama dua minggu ini Agisha belum pernah keluar dari mansion. Hanya berdiam diri di kamar.
Agisha juga merasa sejak kedatangannya ke mansion ini para pelayan seolah-olah menggosipinya, bukan tanpa alasan Agisha berpikiran seperti itu. Nyatanya ada beberapa pelayan yang terang-terangan menatapnya sinis dan berbicara menggunakan bahasa negara mereka, meskipun Agisha tidak mahir berbahasa Italia tetapi sedikit-sedikit Agisha paham.
'Sudahlah, apa peduliku" ucapnya sambil mengelus perutnya yang mulai terlihat menonjol
'Bagaimana kalau kita main di luar saja?" tanyanya pada bayi yang ada di dalam kandungannya
Sebulan yang lalu Zeus pergi keluar negeri beralasan bisnis, meskipun Agisha sempat melarangnya karena takut sendirian meskipun alasannya tidak sepenuhnya salah, dia memang benar-benar takut karena belum fasih berbahasa Italia, para pelayan tidak mau berbahasa inggris padanya jika Zeus pergi, tetapi jika Zeus berada di mansion maka mereka akan pura-pura baik. Sungguh licik sekali.
Jujur saja semakin kesini Agisha nyaman berada di dekat Zeus, terlebih Zeus yang lembut padanya. Menurutinya meskipun ada beberapa yang di tolak Zeus.
Dan lihatlah sekarang para pelayan menatapnya tajam dan sinis, seharusnya dia di hormati layaknya tuan rumah karena dia adalah istri Zeus.
'I know, if you hate me" (Aku tau, jika kalian membenciku) ujar Agisha berbahasa Inggris
'What did I do wrong? Why are you guys looking at me like I'm trash!" (Sebenarnya apa salahku? Mengapa kalian menatapku seolah-olah aku adalah sampah) teriak Agisha marah
'You are nice if Zeus is around, and corner me if Zeus goes, you are so cruel!" (Kalian bersikap baik jika ada Zeus, dan menyudutkanku jika Zeus pergi, kalian sungguh kejam) isaknya
'There's no need to look at me like that!" (Tidak perlu menatapku seperti itu) teriaknya kembali
'You guys are gossiping weirdly about me, do I look small in your eyes?!" (Kalian bergosip aneh-aneh tentangku, apa aku terlihat remeh di mata kalian) Agisha menatap satu persatu pelayan yang kini menundukkan kepala mereka
Sepertinya mereka sadar dengan apa yang mereka perbuat, hatinya begitu sakit mendapatkan prilaku tidak wajar dari pelayan mansion Zeus.
'It's just that I don't understand your language, but you are doing what you want to me!" (Mentang-mentang aku tidak paham bahasa kalian, tetapi kalian berbuat seenaknya padaku) ucapnya sambil menunduk
'You are cruel" (Kalian kejam) isaknya
'Apa salahku hiks... hiks..." ucapnya dan membalikkan badannya
Tubuhnya membeku melihat sosok Zeus dan Carsen yang berdiri di depannya, sejak kapan keduanya datang? Mengapa tidak terdengar suara apapun dari keduanya? Dan apa ini? Seharusnya mereka berdua membantunya bukan diam saja, hatinya sakit karena merasa jika Zeus dan Carsen berpihak pada para pelayan, apalah dirinya yang baru datang 2 bulan terakhir ini, berbeda dengan para pelayan yang mungkin saja sudah lama bekerja dia mansion ini.
Agisha lari menuju pintu utama, hatinya sakit. Memang benar jika dirinya tidak cocok tinggal di negara empat musim ini, dia hanya cocok tinggal di negaranya yaitu Indonesia.
'Prenditi cura di tutto!" (Urus semuanya) perintah Zeus pada Carsen yang mengangguk mengiyakan
Zeus berlari keluar mencari istrinya, sekarang sudah waktunya musim dingin (winter). Tentunya di luar akan terasa dingin, apalagi Agisha tidak memakai coat atau jaket untuk melindunginya dari rasa dingin.
'Nyonya ada di ruang kaca tuan" lapor seorang penjaga
Zeus pun berjalan ke arah ruang kaca yang di khususkan untuk tanaman atau bunga yang memiliki beberapa khasiat. Di sudut ruangan dekat bunga Gardenia miliknya terlihat Agisha yang menangis sesenggukan.
'Mengapa kabur?" tanya Zeus lembut
'Aku membencimu dan juga teman-teman mu itu semua!" teriak Agisha terisak
'Kalian jahat, mentang-mentang aku tidak fasih berbahasa Italia kalian seenaknya padaku" ucap Agisha sedih
'Kamu memper*kosaku, memaksaku tanpa mau mendengarkan ucapan ku, apa aku terlihat remeh di matamu?!" amuknya
'Aku membencimu!" teriaknya
'Mafkan aku" sesal Zeus
'Aku tidak butuh maaf dari mu, kamu jahat!" ucapnya menatap tajam Zeus
'Seharusnya aku tidak hamil dan menikah dengan mu, bayi ini tidak seharusnya hadir. Dia harus mati!" teriak Agisha terisak
'Jangan katakan kata-kata kejam seperti itu sayang, itu menyakitiku dan menyakiti bayinya" ucap Zeus dengan suara rendah bahkan terdengar bergetar
'Aku minta maaf akan semua ini, ini salahku jangan menyalahkan bayinya. Dia tidak tau apa-apa" ucapnya pelan
'Makanya jangan jahat padaku" balas Agisha
'Baiklah, kedepannya aku tidak akan jahat padamu. Aku akan menyayangi dan mencintaimu sayang" ucapnya mematuhi Agisha
Agisha mematung, sejak kapan Zeus mengubah kalimat 'saya" menjadi 'aku" dan tadi Zeus memanggilnya sayang? Apa Zeus tengah mengoloknya? Tetapi raut wajah Zeus tidak menyiratkan kebohongan.
'Mari masuk, di luar dingin. Ini sudah masuk musim dingin, apa kamu tidak kedinginan?" tanya Zeus lembut
Agisha terdiam, pantas saja saat dirinya berlari keluar tiba-tiba hawanya terasa dingin bahkan rasa dinginnya menusuk ke tulangnya. Wajar saja Agisha merasakan hal itu karena dirinya sudah terbiasa dengan negara yang dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Jangan membullynya atau mengatainya kampungan, sejak kecil dirinya tidak pernah keluar negeri seperti papa mamanya dan juga kakaknya Issabella. Agisha hanya pernah ke berbagai kota di negaranya saja.
'Aku tidak mau ke rumah itu" tunjuk Agisha pada mansion Zeus
'Baiklah sayang, bagaimana kalau kamu ikut denganku ke rumah anggur, apa kamu mau? Kali ini aku tidak memaksamu, aku berikan keputusan ada di tangan mu sayang" ucap Zeus menatap bola mata Agisha
'Rumah anggur?" tanya Agisha bingung
'Benar, rumah anggur" Zeus melepaskan jaketnya dan memasangnya pada Agisha
'Rumahnya ditutupi oleh pohon anggur, kamu mau melihatnya?" tanya Zeus
'Kamu tidak bohong?" tanya Agisha ragu
'Kali ini cukup percaya padaku sayang" Zeus menyodorkan tangannya berharap Agisha mau menyambutnya
Agisha cukup penasaran dengan rumah anggur yang di katakan Zeus, akan tetapi Agisha takut jika Zeus hanya akan membohonginya saja, tidak ada salahnya percaya, lagian Agisha malas untuk masuk ke mansion itu. Dia takut marahnya berpengaruh pada kandungannya.
🌾🌾🌾
riri-can
