Keluarga besar Bramasta tidak menyukai Dian, gadis yatim piatu dan koki biasa yang menjadi istri Stefan karena pernikahan kilat di Las Vegas.
Tidak ada yang menyangka Dian menyembunyikan identitas aslinya sebagai hacker dan juga putri bungsu dari pemilik Perusahaan Wijaya, demi untuk mendapatkan cinta Stefan yang merupakan cinta pertamanya.
Kecantikan, kecerdasan dan kehebatan Dian memimpin Perusahaan Jayanata setelah bercerai membuat semua orang yang pernah menghinanya mati kutu.
Berhasilkah Stefan rujuk kembali dengan Dian setelah menyadari kesalahannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17. Kebenaran
Anastasia melirik sekilas ke arah Pak Nyoman, manajer restoran yang masih setia berdiri di sampingnya dan Stefan. Anastasia merasa gelisah karena teringat akan ucapan Chandra tentang rekaman cctv restoran.
"Kak Stefan. Aku mau pulang ke mansion. Rambut dan pakaianku kotor," ujar Anastasia sambil menarik tangan Stefan menuju mobil mercedes benz hitam.
Stefan melepaskan diri dari genggaman Anastasia dan menatap ke arah Luis, yang masih berdiri di samping mobil.
"Luis. Panggil satu mobil Perusahaan Bramasta untuk mengantar Sia pulang. Aku mau lihat rekaman cctv di dalam restoran!" perintah Stefan.
"Baik pak Stefan," jawab Luis dengan patuh.
Perkataan Stefan membuat Anastasia panik sehingga segera menggenggam erat pergelangan tangan Stefan.
"Kak Stefan tidak percaya padaku? Mereka sengaja menjelek-jelekkanku," ujar Anastasia.
"Aku ingin tahu kebenaran!" jawab Stefan dengan wajah tanpa ekspresi.
Stefan mengqanggukkan kepala ke arah Pak Nyoman sebagai isyarat dirinya ingin melihat rekaman cctv restoran. Pak Nyoman memimpin jalan di depan, di ikuti oleh Stefan yang sudah melepaskan diri dari tangan Anastasia.
Adik perempuan menyebalkan itu terpaksa mengikuti Stefan dengan enggan.
***Restoran***
Pak Nyoman membawa Stefan dan Anastasia ke dalam ruangannya.
"Silakan duduk sebentar tuan Stefan. Aku akan menyiapkan rekaman cctv satu jam yang lalu," ucap Pak Nyoman dengan ramah.
"Baiklah," jawab Stefan dengan singkat.
Stefan duduk di kursi sofa yang terletak di dalam ruangan. Anastasia ikut duduk di samping Stefan dan semakin gelisah melihat Pak Nyoman meminta karyawan restoran untuk menyiapkan rekaman cctv satu jam sebelumnya.
"Kak Stefan. Dian itu gadis murahan. Lihat saja kemesraannya dengan Chandra Wijaya. Aku yakin dia sudah selingkuh ketika masih menjadi istrimu," ujar Anastasia.
Anastasia sengaja menjelek-jelekkan kepribadian Dian, dengan harapan Stefan marah dan membatalkan niat untuk melihat rekaman cctv.
Mata Stefan menjadi gelap dan wajahnya bertambah dingin. "Diam Sia!" bentak Stefan.
Anastasia menggigit bibir bawahnya dan terpaksa menutup rapat mulutnya karena merasa takut dengan aura dingin yang memancar dari tubuh Stefan.
***
"Tuan Stefan. Rekaman cctv nya sudah siap di lihat," kata Pak Nyoman.
"Terima kasih," jawab Stefan.
Rekaman cctv menampilkan kejadian di dalam restoran, tepatnya pada saat Dian dan Chandra tiba di sana dan mendapatkan sambutan kata kasar dari Anastasia.
Stefan tidak mengalihkan pandangannya satu detik pun dari rekaman cctv. Wajah Stefan menjadi semakin suram dan jelek, sedangkan Anastasia yang berdiri di sampingnya semakin gelisah seperti cacing kepanasan.
Umpatan serta penghinaan dari mulut Laura dan Anastasia membuat Stefan gusar. Pria muda itu semakin marah sewaktu melihat jelas reaksi Dian yang terlihat sudah terbiasa dengan semua hal itu.
Stefan semakin yakin Laura dan Anastasia sering memperlakukan Dian dengan buruk di Mansion Bramasta dan dirinya sama sekali tidak mengetahuinya.
Stefan meninggalkan ruangan pada saat rekaman cctv memutar Dian menuangkan anggur merah di atas kepala Anastasia. Stefan tidak menyalahkan Dian, melainkan menganggap balasan yang diberikan oleh gadis muda itu terhadap Anastasia tidak cukup. Pantas saja Chandra menyindir Keluarga Bramasta tidak memberikan didikan tata krama yang baik terhadap Anastasia.
Anastasia berlari kecil mengikuti Stefan hingga ke mobil mercedes benz. Stefan duduk bersandar sambil melipat kedua tangannya di depan dada, sedangkan Anastasia berdiri di luar mobil.
"Sia! Selama ini kamu sering memperlakukan Dian seperti hari ini?" tanya Stefan sambil menatap tajam Anastasia.
"Tidak! Tadi aku…aku benci melihatnya bersama pria lain sehingga memarahinya. Padahal dia kan baru saja bercerai dengan Kak Stefan dan berani sekali bermesraan dengan pria lain di depan umum." Anastasia berusaha membela diri sendiri.
"Kamu harus minta maaf ke Dian!" perintah Stefan.
"Aku tidak mau! Dia yang harus berlutut meminta maaf padaku! Aku yang jadi korban. Kenapa Kak Stefan membelanya?" tolak Anastasia sambil menangis tersedu-sedu.
Stefan merasakan sakit kepala dan bertambah kesal dengan sikap playing victim yang sedang dimainkan oleh Anastasia sehingga menoleh ke arah Luis.
"Luis! Antar Sia ke mobil perusahaan!" perintah Stefan.
"Baik pak Stefan!" jawab Luis.
***
Luis naik ke dalam mobil mercedes benz hitam di bagian samping sopir setelah mobil perusahaan yang mengantar Anastasia pulang ke mansion pergi.
"Pak Stefan. Kita menuju ke tempat meeting dengan Pak Dwico sekarang?" tanya Luis sambil menoleh ke belakang.
"Iya," jawab Stefan dengan singkat.
Luis pun memberitahukan alamat tempat meeting ke sopir. Mobil mercedes benz hitam melaju dengan kecepatan sedang. Suasana di dalam mobil tenang dan sepi.
"Luis!" panggil Stefan.
"Iya pak Stefan," jawab Luis sambil menoleh ke kursi belakang.
"Kamu tahu ibu dan Sia memperlakukan Dian dengan buruk?" tanya Stefan secara tiba-tiba.
"Tidak tahu pak Stefan. Setiap bulan sewaktu saya mengantar uang untuk nona Dian, nyonya Laura dan nona Anastasia tidak ada di mansion," jawab Luis dengan jujur.
Dian sudah bercerai dari Stefan sehingga Luis tidak memanggilnya nyonya di depan Stefan. Sementara Stefan termenung sebentar setelah mendengar jawaban Luis.
"Mungkin pak Stefan bisa menanyakannya ke para pelayan Mansion Bramasta," ucap Luis dengan hati-hati.
"Untuk apa pak Stefan mencari tahu lagi? Sudah terlambat karena nona Dian bukan istri pak Stefan lagi," batin Luis.
"Tidak akan ada jawabannya," gumam Stefan, yang terdengar jelas oleh Luis.
Stefan melipat kedua tangannya di depan dada dan menutup rapat kedua matanya sambil bersandar. Luis pun menghadap kembali ke depan.
Stefan dan Luis tahu pasti para pelayan Mansion Bramasta sudah diancam oleh Laura dan Anastasia untuk tidak mengatakan apa pun ke Stefan mengenai perlakuan buruk mereka terhadap Dian.
***
Selamat siang readers. Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya besok ya readers tercinta.
Author LYTIE mau rekomendasi lagi novel dari author kece lainnya. Mampir yuk 🥰🥰🥰
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE