Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengangkat Tubuh Yeza
...***...
Malam Hari
"Pa.. Bener nggak sih yang di ucapkan menantu papa itu? " tanya Desi yang masih penasaran dengan mas kawin yang Dirga berikan pada Yeza.
Daniel menghentikan Kunyahannya, lalu menatap Desi.
"Bukannya mama yang cariin suami untuk Yeza. Dan mama yang tau kehidupan Calon suami Yeza. Lalu kenapa mama malah menanyakan pada papa. Seharusnya papa yang bertanya begitu." jawab Daniel.
Desi hanya tersenyum menanggapi ucapan Daniel. "Mama juga tidak tau pa. Kehidupan dia seperti apa. Dan lagi Anita tidak menyuruh Lelaki manapun untuk mengganti posisi Juna.", jawabnya
" apa maksud mama?" terdengar suara Daniel yang mulai hawatir akan putrinya.
"Emm.. Maksud mama.. Pria itu datang sendiri dan menikahi Yeza. Bukan karena paksaaan dari Anita", jawabnya sambil menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal.
Braakkkk... Daniel menggebrak meja dengan keras. sehingga gelas yang ada di meja pun guling.
" keterlaluan kamu ma... Papa pikir kamu menyayangi Yeza seperti putrimu sendiri. Ternyata dugaan ku salah. Kau bermaksud menjual Yeza ma.. Papa benar benar kecewa sama kamu ma." kata Danil sambil mencengkram rahang Desi.
"Pa.. Hentikan pa.. Mama tidak bersalah. Mama hanya, melakukan yang seharusnya mama lakukan." ucap Desi yang terbata karena cengkraman Daniel begitu kencang
"Papa tidak akan memaafkanmu ma. Sebelum papa tau keadaan Yeza." ujar Daniel.
"Pa.. Lepaskan mama pa.. Anggi mohon." ucap Anggi
Daniel segera melepas cengkramannya pada Desi.
Lalu menatap wajah kemerahan Desi. Setelah itu Daniel meninggalkan ruang makan dan segera melangkah ke kamar Yeza.
Kalo tidak ada Anggi. sudah tentu Daniel akan melakukan fisik pada Desi.
Daniel membuka pintu pelan, lalu aroma kamar has milik Yeza segera menguar memasuki hidung Daniel.
Daniel mengambil foto Yeza bersama dirinya bebrapa hari yang lalu. Senyumnya sungguh sangat manis. Tiba tiba air mata Daniel keluar begitu saja
"Maafin papa nak." gumam Danil. Lalu segera mendekap foto itu ke dadanya
"Semoga pria itu adalah orang yang baik. Maafin papa tidak bisa, menjagamu." lirih nya.
Daniel mengelus tempat tidur milik Yeza. Lalu segera merebahkan tubuhnya di sana.
...***...
Dirga sudah berada di markas.
Dirga segera melangkah ke tempat di mana Juna di sekap.
Dirga menyalakan lampunya. "Owhh.. Ternyata kau puasa?" tanya Dirga. Saat melihat makanan untuk Juna masih utuh.
"Lepaskan aku bodoh.. Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Juna
"Aku hanya ingin sedikit informasi tentang ayahmu." jawabnya
"Ayahku.. Untuk apa kau ingin tau?" tanya nya.
"Aku ingin tau. Berapa banyak kau di bayar agar menjadi suami dari wanita yang tengah hamil itu?" tanya Dirga
"Itu bukan urusanmu. Dan karena kau menyekap ku. Aku gagal mendapatkan apa yang aku inginkan." balas Juna
"Aku akan menggantinya. Jika kau mau bekerja sama denganku." sahut Dirga
"Aku tidak akan menerima tawaranmu bodoh." balasnya
Mendengar kata kata BODOH yang keluar dari mulut Juna dari tadi.
Sontak emosi Dirga pun memuncak.
Bughhhh... Seketika tubuh Juna terjatih ke bawah dengan kursi yang ia duduki.
Tau kan otot Dirga begitu kuat. Jangankan untuk memukul manusia. Untuk memukul Kudanya saja seketika kudanya langsung terkapar 🤭
"Aku ingin dia tetap seperti ini. Katakan jika dia sudah menerima tawaranku." ucap Dirga pada Dani. Lalu segera keluar meninggalkan Ruangan gelap nya.
...***...
Yeza tengah duduk di sofa sambil melihat televisi.
Dari tadi Yeza melihat luar jendela kamar. Mengawasi kehadiran pria yang baru saja jadi suaminya
Yeza ingin menanyakan apa yang membuat pria itu mau menikahinya?
Dan apa keuntungan dia yang sudah menikahi Diri nya.
Yeza melangkah dari jendela ke sofa. Begitu terus sampai kakinya merasakan lelah.
Setelah duduk beberapa menit. Yeza kembali melakukan hal yang sama lagi.
Hingga Yeza melihat jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 19.00. Kanapa pria yang di tunggu belum datang juga
Tok... Tok.. Tok..
Yeza tersentak saat mendengar Ketukan pintunya.
Yeza segera membuka pintunya. Dan melihat wajah bi Uci yang sudah ada depan pintu.
"Non.. Sudah saatnya makan malam." ucapnya
Yeza mengangguk. Sesaat Yeza terdiam, lalu segera menari bi Uci untuk masuk.
Yeza mengambil kertas yang sudah ada di mejanya. Lalu segera menulis.
📝"Biasa tuan bi Uci pulang jam berapa.?" tanya Yeza lewat coretannya
Bi Uci tau jika Yeza adalah wanita yang tidak bisa bicara. Itu karena Dirga sudah memberi taunya sebelum Dirga membawa Yeza kesini.
"Tidak pasti Non. Terkadang jam 12 pm baru pulang." jawabnya
Yeza hanya mengangguk menghela nafas dengan pelan. Lalu kembali menulis sesutu.
📝"kalo begitu.. Saya akan menunggu tuan datang saja. Saya akan makan jika tuanmu juga sudah makan." tulis Yeza lagi
Bi Uci tertegun. Lalu segera mengatakan sesuatu. Sebelum tuannya pulang dan marah marah.
"Non.. Sebaiknya Non jangan menunggu tuan. Nanti tuan akan marah." terangnya
Yeza terdiam.
📝"Aku hanya ingin melakukan yang seharusnya seorang istri lakukan." jawabnya.
"Tapi Non.. Tuan akan sangat marah jika tau hal ini." sahut bi Uci
Yeza tersenyum. 📝"Aku ingin tau. Apa yang akan membuatnya marah. Dan apa yang akan membuatnya senang. Jadi biarkan aku melakukan tugasku bi." tulisnya lagi
Bi Uci mengangguk lalu menatap Yeza. Majikan barunya. Selain cantik ternyata Yeza juga wanita yang lembut dan perhatian. Batin bi Uci.
Bi Uci segera keluar meninggalkan kamar majikan wanitanya.
Yeza segera merebahkan tubuhnya di sofa. Sambil menonton televisi.
Mungkin karena lelah Yeza pun tertidur di sofa
...***...
Dirga sudah masuk ke rumahnya dan segera melangkah ke atas. Ingin segera masuk ke kamarnya
Dirga mendengar kaki yang melangkah mendekati dirinya
"Tuan.. Tuan sudah datang?" tanya bi Uci.
"Ada apa bi?" tanya Dirga sambil menggulung lengan kemejanya.
"Itu tuan.. Nona Yeza.. Nona Yeza belum makan." jawabnya
Dirga mengerutkan keningnya.
"Apa dia menginginkan sesuatu?" tanyanya
Bi Uci menggeleng.
"Lalu.." tanya Dirga lagi
"Nona menunggu tuan datang." jawabnya.
Dirga terdiam, lalu menatap kamar Yeza dan terlihat dari kaca. Jika Yeza masih melihat acara televisi.
"Baiklah.. Bibi boleh kembali beristirahat." ucap Dirga. Dirga menatap langkah bi Uci. Hingga tak terlihat.
Dirga, melanjutkan langkahnya. Dirga menuju kamarnya. Namun Dirga segera menyadari jika Yeza tengah mengandung anaknya.
"Siall.. Menyusahkan sekali wanita itu." umpat Dirga.
Dirga membatalkan dirinya memasuki kamarnya. Lalu segera melangkah menuju kamar Yeza.
Cekleekk..
Dirga membuka pintunya dengan sangat pelan. Lalu pandangannya segera jatuh pada sofa. Yang diatasnya ada seorang wanita yang tertidur sangat nyenyak.
Tangan Dirga terulur hendak membangunkannya. Namun tangan Dirga segera di tarik kembali. Melihat wajah lelah dan mata panda milik Yeza. Dirga pun tak tega untuk membangunkannya.
Dengan sangat pelan Dirga segera mengangkat tubuh Yeza ke tempat tidurnya. Setelah itu segera memberi selimutnya. Dan menutup kan nya sampai dada Yeza.
Dirga mematikan televisinya. Lalu segera mengganti lampu ruangan dengan lampu tidur.
...***...
"Siapa yang membawaku pindah kesini?" gumam Yeza dalam hati.
🌹**Semoga bisa up tiap hari. agar tak lupa alurnya. terkadang sehari tidak nulis. maka alurnya akan lupa sendiri.
walau nggak ada yang like. tapi masih ada pembacanya. terimakasih yang sudah sabar menunggu kelanjutan Dyeza. 🌹**
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗