NovelToon NovelToon
LEGENDA SANG PENGUASA

LEGENDA SANG PENGUASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: CHALINKA

Kekacauan tiga alam melahirkan seorang pahlawan yang menegakkan kebenaran dan keadilan bagi umat manusia dengan julukan Sang Penguasa Alam.

Kekuatan Sang Penguasa membuat tiga alam terguncang dan kemudian bersekutu untuk menghukumnya.

Perjalanan Sang Penguasa belum berakhir.

Legenda Sang Penguasa baru saja di mulai untuk menuntaskan tugasnya yang belum terselesaikan dan membuat sejarah baru bagi umat manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 | Utusan sekte Matahari Dunia

Pemimpin dari rombongan yang mencegat Shang Xi dan Huang Shi memegangi pipinya yang ditampar oleh Huang Shi dengan wajah gelap.

“Kurang ajar!”

Pria itu melayangkan tangannya hendak menampar wajah Huang Shi.

Plak!

Shang Xi bergerak lebih dulu dan menampar wajah lelaki itu hingga membuatnya terjungkal dengan darah membasahi wajahnya.

“Ka-kalian... Serang mereka!”

Lelaki itu berteriak memberi perintah pada teman-temannya yang masih terbengong tidak percaya dengan kejadian itu.

Begitu mendengar teriakan pemimpinnya, mereka segera melompat dengan senjata terhunus menyerang ke arah Shang Xi dan Huang Shi.

Bugh! Bagh! Plak!

Plak! Plak! Bugh!

“Akhh... Ugh!”

Satu persatu para penyerang itu terkena pukulan dan tamparan dari Shang Xi dan Huang Shi. Orang-orang itu bukanlah tandingan mereka sehingga dengan mudah mereka menjatuhkan semua orang dalam satu pukulan.

“Orang-orang seperti kalian tidak layak berlatih bela diri.” Shang Xi mendengus lalu menarik tangan Huang Shi untuk pergi meninggalkan orang-orang itu.

“Awas kalian! Kami akan membalas kejadian ini.” Teriak pemimpin mereka sambil mengacungkan kepalan tangannya.

Shang Xi dan Huang Shi tidak menghiraukan mereka dan kembali ke penginapan malam itu.

Keesokan paginya, mereka pergi dari kota Hebei hendak kembali ke kediaman Teratai Putih.

Di tengah jalan mereka kembali di hadang oleh orang-orang dari sekte Bulan Sabit yang kali ini datang bersama dua orang tetua mereka yang lebih kuat.

“Itu mereka!” Teriak pemimpin orang-orang semalam.

Dua orang tetua sekte Bulan Sabit berjalan menghadang perjalanan Shang Xi dan Huang Shi.

“Kalian yang telah menghajar murid-murid kami?”

“Aku hanya membantumu sebagai guru mereka dengan memberi pelajaran agar tidak mempermalukan dunia bela diri.”

“Lancang!”

“Kamu berani melukai murid-muridku dan menentang sekte Bulan Sabit.” Salah satu tetua itu menunjuk ke arah Shang Xi dengan wajah marah.

Shang Xi menghela nafasnya dan menoleh pada istrinya. “Sepertinya perjalanan kita akan tertunda sedikit.”

“Tidak apa-apa, mereka juga bukan orang baik.”

“Patahkan kaki dan tanganmu dan gadis ini harus menemaniku malam ini.” Tetua sekte itu berteriak kembali sambil menyeringai dengan wajah kotornya.

“Ah, ternyata guru dan murid sama saja. Kali ini kami tidak akan berbelas kasih pada kalian.”

“Cih, Sombong! Beri mereka pelajaran!” Tetua itu memberikan perintah pada para muridnya untuk menyerang bersama-sama.

Bugh! Plak! Bugh! Bagh!

Dengan tinjunya, Shang Xi memukul para penyerang yang menyerang dirinya.

Set! Crash! Sat! Wushhh...

Huang Shi mengeluarkan pedangnya untuk melawan para penyerang yang datang bersamaan.

“Sekte Teratai Putih?” Mata kedua tetua itu berkedut ketika melihat jurus yang dimainkan oleh Huang Shi. Jurus Pedang Persik merupakan jurus utama aliran sekte Teratai Putih.

Melihat lawannya berasal dari sekte Teratai Putih, kedua tetua itu tidak lagi bermain-main. Mereka langsung menghunus pedang mereka dan menyerang ke arah Huang Shi dan Shang Xi.

Trang! Trang! Trang!

Jurus pedang tetua sekte Bulan Sabit bertemu dengan jurus sekte Teratai Putih yang dimainkan oleh Huang Shi. Sementara Shang Xi menggunakan tinjunya untuk menghadang serangan tetua sekte lainnya.

Trang! Bugh! Bugh!

Tinju Shang Xi bertemu dengan pedang tetua sekte itu dan mengakibatkan tetua itu terdorong ke belakang dua langkah.

“Kekuatan bocah ini cukup tinggi. Aku tidak boleh bermain-main dengannya.”

Kedua tetua itu berada pada kultivasi spiritual tahap raja. Kekuatan mereka seimbang dengan Huang Shi. Namun jurus pedang Teratai Putih berada satu tingkat di atas jurus pedang milik sekte Bulan Sabit.

Sementara Shang Xi mengandalkan kekuatan tubuh fisiknya untuk melawan salah satu tetua sekte.

“Tubuh dewa?” Mata tetua sekte itu terkejut ketika pedangnya tidak mampu melukai Shang Xi.

Bagi orang dunia bela diri, kemampuan kultivasi fisik yang mampu menahan serangan senjata adalah tahap tubuh dewa karena sangat jarang bertemu dengan orang yang berkultivasi fisik mampu menembus ke tahap tubuh surgawi.

Beberapa jurus berikutnya mulai terlihat kedua tetua sekte Bulan Sabit mulai kewalahan melawan Shang Xi dan Huang Shi.

Crash!

Pedang Huang Shi akhirnya bisa melukai lengan dari salah satu tetua sekte itu.

Bugh! Bagh! Bugh!

Tak lama berikutnya Shang Xi berhasil memukul dada tetua sekte yang lain hingga membuatnya terjungkal dan memuntahkan darah segar.

Melihat kedua tetua mereka dikalahkan oleh Shang Xi dan Huang Shi, wajah para murid sekte terlihat pucat dan tanpa sadar mundur.

Kedua tetua itu saling memandang lalu bergegas kabur meninggalkan murid-murid mereka yang masih berbaring di tanah kesakitan.

“Cih, hanya tetua sampah yang menghasilkan para sampah ini.”

“Kakak Shang, sampah harus dibuang pada tempatnya.” Huang Shi berjalan mendekati pemimpin dari orang-orang itu yang masih duduk di tanah.

“Ampun! Mohon maafkan kami. Beri kami kesempatan,” pinta pemimpin rombongan itu dengan tubuh gemetaran.

“Kalian sudah mendapatkan kesempatan itu semalam. Tapi kali ini kalian datang kembali untuk mengantarkan nyawa.”

Shang Xi menatap pemimpin itu dengan wajah acuh tak acuh dan berjalan mendekatinya. Aura membunuh terpancar dari tubuh Shang Xi membuat orang-orang itu menggigil ketakutan.

“Ampun...”

Crash! Crash!

Pedang Huang Shi tidak memiliki mata langsung menebas lelaki itu hingga meregangkan nyawanya.

Orang-orang sekte lainnya yang melihat hal itu langsung ciut nyali mereka dan kabur meninggalkan tempat tersebut.

“Benar-benar sekte sampah.”

Shang Xi mengajak Huang Shi melanjutkan perjalanan mereka kembali menuju kediaman sekte Teratai Putih.

DI kediaman sekte Bulan Sabit, kedua tetua itu langsung melaporkan kejadian itu pada ketua sekte Bulan Sabit, Xu Xiang.

Wajah Xu Xiang tampak jelek mendengar laporan kedua tetuanya. Kemudian dia tiba-tiba mengangkat tangan kanan dan mengarahkan ke kedua tetua itu.

Crashh... Crashh...

“Ampun... Akhhh...”

Dua buah cahaya energi pedang keluar dengan cepat dari tangan kanan ketua sekte dan menyambar leher kedua tetua itu hingga hampir terputus. Kedua tetua itu tewas mengenaskan di tempat itu tanpa bisa menghindarinya.

“Dasar sampah! Melawan dua orang murid sekte Teratai Putih saja tidak becus.”

Ketua sekte Xu Xiang menjadi geram mendengarkan laporan kedua tetuanya itu.

“Ketua, sudah saatnya kita pergi ke kediaman sekte Teratai Putih.” Salah satu tetua lainnya mengingatkan ketua sekte.

Wajah ketua sekte Xu Xiang tampak serius mendengarkan kata-kata tetuanya itu. “Kumpulkan lima tetua sekte kita untuk bersiap,” perintahnya.

“Ketua, utusan dari sekte Matahari Dunia datang menemuimu.”

Mendengar kedatangan utusan itu membuat wajah ketua sekte Bulan Sabit menjadi tegang.

“Ketua Xu, apa khabarmu.”

Tampak seorang lelaki tua dengan janggut putih menghiasi wajahnya berjalan dengan santai menemui ketua sekte Xu Xian.

“Utusan kiri?”

Ketua sekte Xu Xiang langsung berdiri untuk menyambut utusan dari sekte Matahari Dunia dan memberi hormat padanya.

1
Meichan
good
Mahayabank
Skip aja dulu nih cerita..ngak tau lanjut lagi....tks.
Sofandsyah
Thooor jangan malu2 u/ Up up up yg banyak....🙏🙏🙏
Sofandsyah
lanjuutkan....
Sofandsyah
kenapa Shang xi gak dapet gulungan atau Cincin penyimpanan di tubuh mayat zhang di....?
Sofandsyah
kethoke apik...coba dilanjutkan... semoga tdk berhenti di tengah jalan...🙏
Aris Robaka
novelnya lompat2 ceritanya dan MC msih minim ilmu beladiri nya dan bagaimana dgn ingatan mcnya tor.kok ane ceritanya
Aris Robaka
blum apa2 sdh bunting hah novel gk jelas
Aris Robaka
percuma juga punya fisik dewa kalo gk bisa terbang .tor ini novel apaan
Aris Robaka
kata dikmu kondisikan tor jgn alay.pake kata saudara lebih pnts.
kultivator fisik kalo diserang dari jarak jauh dgn energi spritual gimana tu jdinya autor 🗿
saya rasah novel ini lebih di untungkan kultivator spritual
Aris Robaka
novel yg agak lain dari yg lain🤣😅🤦🏼
kata2nya masih ada yg kacau
Aris Robaka
sektenya berada di gunung persik tapi nama sektenya teratai putih.gak lawak ni tor.
Mahayabank
Pelit koment para pembaca disini /Sleep/
Mahlubin Ali
ini flashback aja Ampe banyak banget
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Ok//Ok//Good//Good/
Mahayabank
Mantaaap shang xi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!