NovelToon NovelToon
Wanita Milik 5 Tuan Muda

Wanita Milik 5 Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Momoy Dandelion

Tantangan Kepenulisan Noveltoon

Bagaimana rasanya dijodohkan dengan 5 laki-laki tampan? Tanyalah kepada Irene Abraham.

Cantik, pintar, dan kayaraya membuat kehidupan Irene serasa sempurna. Apapun yang inginkan selalu bisa didapatkan dengan mudah. Hidupnya sangat bebas sesuka-suka hatinya.

Sampai suatu ketika, sang kakek berencana untuk menjodohkannya dengan salah satu putra keluarga Narendra. Ada lima tuan muda yang bisa Irene pilih menjadi pendampingnya, Alan, Alex, Alfa, Arvy, dan Ares. Kelima tuan muda memiliki sifat dan karakter yang berbeda.

Irene yang belum siap menikah, memutuskan untuk menyamar sebagai wanita jelek dan kampungan. Tujuannya satu, agar tidak ada dari kelima tuan muda yang akan menyukainya.

Apakah tujuan Irene berhasil? Ataukah Irene akan jatuh cinta pada salah satu dari kelima tuan muda itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Menikmati Liburan

"Siapapun pasti akan bahagia saat dicintai. Apalagi dicintai oleh banyak orang. Tapi, rasa cinta yang berlebihan juga terkadang membuat repot." Arvy berkata sambil tertawa. Ini bukan pertama kali ia bermasalah bertemu dengan fans. Ia sering kerepotan saat ingin berjalan-jalan di tempat umum namun pada akhirnya diserbu oleh penggemarnya. Biasanya Marco jadi orang yang paling sibuk untuk mengamankannya.

Jika manajernya tahu hari ini ia pergi ke taman hiburan tanpa memberi tahu, Marco pasti akan marah berjam-jam. Arvy bilang akhir pekan hanya ingin istirahat di rumah. Nyatanya, ia mengajak Irene pergi ke taman hiburan yang sudah pasti dipadati oleh banyak remaja dan wanita muda yang mengidolakannya. Taman hiburan merupakan daftar tempat paling terlarang dikunjungi oleh Arvy.

"Terkadang aku rindu masa-masa sebelum menjadi idola. Aku bebas kemanapun yang aku suka."

Irene sedikit banyak bisa memahami apa yang Arvy rasakan. Meskipun bukan artis, tapi kehidupan Irene juga hampir seperti artis. Ia dicintai oleh banyak orang karena memang dia wanita yang sempurna. Kaya, cantik, dan pintar. Para wanita berharap bisa menjadi temannya, sementara para lelaki berharap bisa mendapatkan hatinya.

Irene lebih menyukai kehidupannya yang sekarang. Melakukan penyamaran di kediaman Narendra membuatnya bisa menemukan banyak pengalaman lain. Ia bisa merasakan dunia baru yang sebelumnya tidak pernah dibayangkannya. Bahkan, bergaul dengan kelima tuan muda dengan watak dan dunia yang berbeda, menjadikan dirinya semakin punya banyak wawasan.

"Apa kamu mau menikmati akhir pekan ini tanpa beban?" tanya Irene.

Arvy tertawa kecil. "Tentu saja. Siapa yang tidak mau seperti itu?"

"Aku bisa membantumu."

Arvy menatap serius ke arah Irene. Ia tak percaya dengan solusi yang diberikan wanita jelek itu. Mana mungkin Irene punya ide yang cemerlang. Otaknya saja kelihatanya pas-pasan. Wanita itu tampak sibuk mencari-cari sesuatu di dalam tasnya. Tak berapa lama kemudian, ia menunjukkan beberapa alat make up di tangannya.

"Untuk apa kamu bawa alat make up? Wajahmu itu jelek, ditutupi dengan bedak juga tetap kelihatan jelek."

Irene melirikkan matanya tajam. Arvy memang lelaki kurang ajar. Dia sudah berniat baik malah dihina oleh lelaki itu.

"Memangnya kenapa kalau wajahku jelek? Orang yang wajahnya tampan juga hidupnya tidak tenang, kemana-mana selalu khawatir ada fans yang mengikuti."

Sindiran Irene sangat mengena. Tak selamanya terkenal dan ganteng itu menyenangkan. Apalagi saat bertemu dengan fans bar-bar. Jika nekad dalam kerumunan, mungkin ia sudah habis dicubit-cubit oleh para fans saking gemasnya.

"Kenapa diam? Jelek tidak selamanya buruk, kan? Kamu pasti mengakuinya," ucap Irene dengan penuh percaya diri.

Baru kali ini Arvy benar-benar mendengarkan ucapan Irene. Rasa bencinya sementara hilang berganti dengan penasaran. Wanita itu sepertinya tak sebodoh yang dipikirkannya. Sebenarnya ucapannya terdengar cerdas dan masuk akal, hanya saja dirinya tak mau mengakui keunggulan yang wanita jelek itu miliki.

"Aku akan merias sedikit wajahmu supaya tidak dikenali orang. Tenang saja, aku tetap akan membuatmu terlihat ganteng meskipun seperti orang lain."

Arvy memasrahkan wajahnya ketika Irene mulai menyapukan alat make up yang dibawanya. Jarak wajah mereka terlihat dekat. Irene sedang fokus mendandaninya. Sementara, Arvy memiliki kesempatan untuk menatap wanita itu lebih dekat.

Meskipun kulit Irene tampak kusam, tapi ada sisi cantik yang terpancar dari wajah wanita itu. Entah ia sedang salah lihat atau Irene memang benar-benar cantik. Ia juga tidak tahu.

Irene menyapukan tipis-tipis bedak di wajahnya. Wanita itu mengeluarkan sebuah ikat rambut untuk mengikat rambut Arvy di bagian tengah atas. "Selesai ...," ucap Irene dengan nada bahagia. Ia kagum sendiri dengan hasil karyanya. "Kamu bisa pakai softlense?" Ia mrngeluarkan kotak perisi softlense berwarna abu-abu kepada Arvy. Lelaki itu menerimanya lalu memakai softlense itu sendiri. Sebagai artis, ia memang sudah terbiasa memakai softlense untuk keperluan syuting.

Arvy masih belum bisa melihat seperti apa dirinya hasil make over Irene. Dari ekspreai wajah yang Irene tunjukkan, sepertinya wanita itu sangat puas memandanginya. Arvy belum bisa bernapas lega sebelum melihat sendiri hadil make up itu. Bisa saja Irene mengerjainya, mendandani dirinya seperti badut.

"Ayo, ikut aku! Kamu harus melihat hasil riasanku. Kamu pasti suka."

Irene bangkit dari tempat persembunyiannya. Arvy turut keluar mengikuti Irene. Ia menoleh ke kanan kiri, masih takut jika ada fans yang mengejarnya.

"Tenang, tidak akan ada yang mengenalimu sebagai Arvy," ucap Irene.

Wanita itu mengajak Arvy berjalan menuju depan sebuah kafe. Ia menyuruh Arvy melihat sendiri dirinya di depan pantulan kaca yang tersedia di sana. Arvy tampak tertegun melihat dirinya sendiri. Apa yang ia lihat di dalam cermin tidak seperti biasanya.

Irene mendandaninya seperti seorang idol Korea dengan gaya rambut man bun yang membuatnya terkesan imut namun manly. Wajahnya yang sebenarnya ada turunan Eropa bisa berubah menjadi wajah Asia. Tangan Irene benar-benar ajaib. Bahkan dirinya tak bisa mengenali dirinya sendiri.

"Kamu tidak perlu masker atau topi lagi untuk bisa jalan-jalan di dalam. Apa kamu masih mau masuk ke sana?" tanya Irene.

Arvy menyunggingkan senyum. "Tentu saja. Kerja kerasmu tidak boleh disia-siakan. Ayo kita antre lagi!"

Arvy semangat empat lima mengajak Irene kembali mengantre di barisan tiket khusus. Kali ini dia bisa bersikap santai selama mengantre. Meskipun ada beberapa wanita yang memperhatikannya, sepertinya mereka memang benar-benar tidak mengenali kalau sebenarnya dia adalah Arvy.

"Eh, lihat itu ... apa mereka pacaran?"

"Aku rasa tidak. Masa orang sejelek itu bisa pacaran dengan orang seganteng itu."

"Tapi kalau mereka tidak pacaran, masa pergi ke taman hiburan bareng. Nggak mungkin kan kalau ada cowok dan cewek bisa berteman."

"Aduh, cowoknya ganteng banget mirip Abang Siumin EKSO yang gemes. Imut banget sih."

"Heh! Jangan gatel sama pacar orang, nanti pawangnya marah!"

"Kalau masnya mau sama aku, aku rela deh jadi pelakor. Lagipula aku lebih cantik daripada si dekit itu."

"Selera orang bule memang sepertinya tipe-tipe seperti dia."

"Dunia kan memang adil, menciptakan orang ganteng pasangannya orang jelek. Kalau orang kaya pasangannya sama orang miskin."

Irene hanya senyum-senyum sendiri mendengar bisik-bisik sekelompok remaja yang antre tak jauh dari mereka. Ia sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan mereka yang menilai bahwa fisiknya jelek. Ia hanya fokus bahwa mereka tidak mengenali Arvy yang sudah ia poles dengan hati-hati.

Sementara, Arvy terus memandangi Irene. Ia agak khawatir wanita itu tersinggung mendengar ada yang menjelek-jelekkannya. Tidak ada orang di dunia ini yang mau dijelek-jelekkan.

1
Depiyanti Oktaviansyah
Luar biasa
GuGuGaGa_90
jalan ceritanya panjang tapi mantap... tapi aku lbh suka ren sama hamish... titik.
GuGuGaGa_90
hmm... dasar pentingkan diri sdri...
hamish tgh sekarat pun sempat lagi bercium... nyampahhhh
GuGuGaGa_90
kamu degil ren...
GuGuGaGa_90
menyerah jelah... awal2 dh aku x setuju ko dgn alan/Proud/
GuGuGaGa_90
Luar biasa
GuGuGaGa_90
baru je jumpa dh bergaduh .. hmmmmm
GuGuGaGa_90
Sorry aku Byk skip sbb terlalu panjang.
GuGuGaGa_90
kesian Alex la... kan Alex yg bersikap baik Dr awal... LG pun Alex x pernah bercium...
GuGuGaGa_90
hmmmm... x nakkkk/Cry/
GuGuGaGa_90
aku x mau irene sama alan/Left Bah!//Right Bah!/
GuGuGaGa_90
irene sama hamisah je
GuGuGaGa_90
jgn sama Alan kerana mulut Alan sudah x suci🤣🤣🤣🤣
Nuratul yurifah
Hamish
Nuratul yurifah
Irene sama Hamish aja!!!
Nuratul yurifah
apa jadinya ya kalo Bryan ketemu Hamish, bisa² langsung ditembakkk🤣
Nuratul yurifah
Kok aku lebih pro ke Hamish ya. gemesss banget sma Irene lebih cocok😉
Nuratul yurifah
Aku malah ngeshipp Irene sama Hamish😁
GuGuGaGa_90: btl2... sbb dh kenal lama... lagi pun hamish syg mati Kat irene
total 1 replies
Sisilia Fonny Alit
lucu dan nakal irene
Sisilia Fonny Alit
nakal sungguh irene tp kocak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!