Wanita Milik 5 Tuan Muda

Wanita Milik 5 Tuan Muda

Bab 1: Mendadak Dijodohkan

Deru suara knalpot bersahutan memecah kesunyian malam di sepanjang jalan yang dilalui sekelompok anak muda peserta balap liar. Mereka memacu kendaran masing-masing dengan kecepatan tinggi. Saling senggol dan berusaha untuk menjatuhkan lawan sesekali dilakukan. Tidak ada aturan yang pasti dalam sebuah balapan liar. Hal terpenting adalah bisa sampai di garis finish pertama dan memenangkan hadiahnya.

Semakin dekat dengan garis finish, ambisi juara mereka semakin terpacu. Hiruk pikuk suara penonton menggema, menyambut kedatangan sang juara. Malam ini, pemilik motor Kawasaki Ninja C2 Carbo warna merah menjadi pemenangnya. Pembalap yang tertinggal selangkah di belakangnya tampak kesal.

“Irene … Irene … Iren ….” Suara penonton di sekitar area balapan riuh menyambut juara mereka.

Siapa sangka pemenang balapan malam itu adalah Irene Abraham, wanita cantik berambut panjang, putri kesayangan keluarga Abraham. Berasal dari keluarga kaya raya, Irene sudah terbiasa dimanjakan dengan kemewahan.

Apapun yang ia inginkan selalu bisa ia dapatkan.

Sejak kecil, ia telah diasuh oleh kakeknya. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat Irene masih berusia 3 tahun. Meskipun demikian, Irene tak pernah merasakan kekurangan harta maupun kasih sayang. Keluarga besar Abraham yang lain juga sangat menyayanginya.

“Dari mana kamu?”

Irene menghentikan langkah kaki ketika mendengar suara kakeknya. Ia sudah berusaha untuk tidak menimbulkan suara saat pulang agar orang rumah tidak tahu saat ia pulang larut malam. Irene hanya bisa meringis menunjukkan gigi kelincinya kepada sang kakek.

“Duduk! Kakek ingin bicara denganmu,” pinta sang kakek.

Irene menurut. Ia menghampiri kakeknya dan duduk tepat di hadapan lelaki tua yang sangat ia sayangi.

“Kakek belum tidur?” tanyanya basa-basi.

“Jawab pertanyaan kakek! Dari mana saja kamu selarut ini baru pulang?” Tanya kakek dengan nada kesal. Ia sengaja tidak tidur untuk membuktikan ucapan pelayan rumah yang melapor jika Irene sering pulang larut malam.

“Main sebentar ke rumah teman, Kek,” kilah Irene.

“Teman mana yang orang tuanya mengizinkan orang bertamu sampai larut malam?”

Irene menggaruk kepalanya dan duduk tidak tenang karena merasa bersalah. Irene tahu jika kakeknya marah karena mengkhawatirkan keselamatannya.

“Kakek tahu kalau kamu sering ikut balapan liar.”

Irene semakin tertunduk mengetahui kakeknya tahu apa yang ia lakukan. Sebenarnya Irene hanya bosan saja. Hidup dirasakan terlalu mudah untuknya sehingga ia menginginkan tantangan baru salah satunya balapan liar.

“Kakek membesarkanmu bukan untuk menjadi seorang wanita liar, Iren. Usiamu sudah cukup dewasa untuk mulai memikirkan masa depan dengan serius.”

“Aku minta maaf, Kek.”

“Buktikan saja permintaan maafmu dengan perbuatan!” tegas sang kakek. “Sepertinya ini saatnya kakek harus mengatakan wasiat kedua orang tuamu. Sebelum mereka meninggal, kamu telah dijodohkan dengan keluarga Narendra dari Surabaya. Mereka memiliki lima orang putra, kamu bisa memilih untuk dijodohkan dengan salah satu dari mereka.”

Irene membelalakkan mata mendengar kata perjodohan yang keluar dari mulut kakeknya.

“Hahaha … ini bukan zaman kakek lagi, mana ada perjodohan?”

“Kakek bicara serius.”

“Aku tidak mau!” tolak Irene.

“Kalau kamu tidak mau, kakek akan mencabut semua fasilitas yang selama ini kamu nikmati. Lalu, kakek akan mengirimmu tinggal di Nusa Kambangan selamanya,” ancam sang kakek.

Irene sampai tercengang mendengarnya. “Mana mungkin Kakek tega melakukan itu padaku?”

“Itu amanat. Kalau kamu tidak mau melaksanakannya, maka kamu akan dapat hukuman.”

Irene terdiam. Jika kakeknya sudah bicara, maka hal itu akan menjadi kenyataan.

“Tinggallah di kediaman mereka untuk bisa lebih mengenal kelima tuan muda dari kelurga Narendra. Jika kamu sudah bisa menentukan pilihan, kakek akan mempersiapkan pernikahan kalian.”

Irene menghela napas.”Baiklah, Kakek. Aku akan melakukannya. Irene akan tinggal di sana selama satu tahun. Jika selama itu Irene tidak menyukai satupun dari mereka, biarkan Irene memilih jodoh Irene sendiri.” Padahal sebenarnya Irene belum memikirkan sama sekali tentang jodoh dan pernikahan. Meskipun usianya sudah menginjak 20 tahun.

“Oke, kakek setuju. Minggu depan kamu akan dikirim ke sana. Jaga nama baik keluarga kita selama di sana. Sekarang,kamu boleh istirahat.”

Irene beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kamar mewahnya. Ia merebahkan diri di atas kasur super nyaman sembari memandangi keseluruhan ruangn itu. Tak bisa ia membaynagkan harus tinggal di Nusa Kambangan seperti terpenjara seumur hidupnya.

***

Akhirnya, hari yang paling Irene hindari tiba. Ia harus naik kereta sendiri menuju Kota Surabaya. Sebelum tiba, Irene sengaja mengolesi wajah, tangan, serta kakinya dengan body painting yang memberikan kesan bahwa wajahnya hitam, kusam, jelek, dan tidak menarik. Irene juga mengubah tatanan rambutnya menjadi kunciran dua. Pakaian yang ia kenakan memiliki warna bertabrakan yang terkesan norak. Jika kelima tuan muda itu benci dengannya, maka kemungkinan perjodohan akan dibatalkan.

Kereta tiba di Kota Surabaya. Mulai hari ini, Irene akan menjalani kehidupannya di lingkungan yang baru. Entah seperti apa hari-harinya ke depan, Irene hanya berharap bia bertahan selama satu tahun di sana.

Suasana stasiun begitu ramai. Irene sempat kebingungan memandangi orang-orang yang berlalu lalang. Ia lupa meminta nomor ponsel orang yang akan menjemputnya di sana.

Setelah berjalan beberapa langkah, dari sekumpulan penjemput penumpang, ada kelompok lelaki yang tampak menonjol di sana.

Empat orang lelaki tampan dengan dandanan fashionable menjadi pusat perhatian orang-orang. Salah seorang di antara mereka membawa secarik kertas lebar bertuliskan ‘Keluarga Narendra’.

Irene menyunggingkan senyum. Tidak disangka, ia akan dijemput oleh sekumpulan tuan muda yang tampangnya seperti pangeran. Mereka memang tampan, tapi bagi Irene tetap menyebalkan. Gara-gara mereka ia harus meninggalkan kehidupan nyamannya.

Iren membentangkan kertas yang dibawanya di hadapan kelima tuan muda. Tulisan yang tertera di kertasnya ‘Irene Abraham dari Jakarta’. Irene menunjukkannya sambil tersenyum manis.

Empat tuan muda yang melihat keberadaan wanita itu seketika tercengang. Mereka saling berpandangan heran, seakan tidak percaya melihat sosok wanita yang akan mereka jemput.

“Sebenarnya kita mau menjemput calon istri atau calon budak? Yakin, ini putri keluarga Abraham dari Jakarta? Kenapa penampilannya norak seperti wanita kampung?” celetuk Arvy, putra keempat keluarga Narendra. Ia tidak menyangka harus membatalkan agenda pemotretan hanya untuk menjemput seorang gadis buruk rupa. Selama bekerja di dunia hiburan, tidak pernah ia melihat wanita sejelek itu. Ia kira wanita Jakarta pastilah lebih modis daripada wanita di Surabaya. Ternyata, ada wanita yang penampilannya lebih buruk daripada pelayan di rumahnya.

Alex mencubit pinggang Arvy yang sudah bicara sembarangan di depan tamu mereka. Alex merupakan putra kedua yang pemikirannya paling dewasa. Pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan keluarga.

“Apa benar kamu Nona Irene dari Jakarta?” tanya Alex dengan nada bicara yang sopan.

Irene mengangguk. Ia tidak menyangka dari kelima tuan muda yang menjemputnya, ada satu orang yang bisa berlaku sopan padanya.

Saudara-saudara Alex yang lain tampak tidak terlalu peduli dengan kehadirannya. Mereka bahkan tidak sungkan memperlihatkan tatapan benci dan kesal saat melihat Irene.

❤❤❤❤❤

Hai ... selamat membaca karya baru author. Semoga kalian suka, ya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak like atau komentarnya 😘

Terpopuler

Comments

RINDI INEKE XIE 23

RINDI INEKE XIE 23

mampir...thorr kayanya menarik

2023-09-23

1

Nisa🙂

Nisa🙂

seru bangat cerita nya🙂

2023-08-18

0

Lisa Andriyan

Lisa Andriyan

kira kira di kasih visual nya gak ni, biar makin semangat ngehalu nya😁

2023-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mendadak Dijodohkan
2 Bab 2: Wanita Kampungan yang Dekil
3 Bab 3: Wanita yang Digilir
4 Bab 4: Mengenal Alex
5 Bab 5: Erika Wanita Aneh
6 Bab 6: Hantu Cantik di Mansion
7 Bab 7: Cerita dengan Hantu
8 Bab 8: Alan Narendra
9 Bab 9: Sisi Baik Ares
10 Bab 10: Pacar Alan
11 Bab 11: Pertemuan 5 Tuan Muda
12 Bab 12: Penyamaran Sang Idola
13 Bab 13: Syuting Iklan
14 Bab 14: Figuran yang Bersinar
15 Bab 15: Pandangan Arvy
16 Bab 16: Nasib Menjadi Idola
17 Bab 17: Menikmati Liburan
18 Bab 18: Taman Hiburan
19 Bab 19: Salah Paham
20 Bab 20: Bertemu Sovia
21 Bab 21: Perkelahian
22 Bab 22 : Perusak Acara
23 Bab 23: Suatu Kejutan
24 Bab 24: Cantik Seadanya
25 Bab 25: Dendam Sovia
26 Bab 26: Tuntutan Tanggung Jawab
27 Bab 27: Hantu Diajak Jalan
28 Bab 28: Bertemu Dosen
29 Bab 29: Jenius yang Tersembunyi
30 Bab 30: Ada Rasa
31 Bab 31: Sama-Sama Beban
32 Bab 32: Mencari Strategi
33 Bab 33: Hamish Abraham
34 Bab 34 : Teman Serba Guna
35 Bab 35: Anak Hilang
36 Bab 36: Kemiripan
37 Bab 37: Rasa Tidak Wajar
38 Visual
39 Bab 38: Irene dan 5 Pelindung
40 Bab 39: Sumber Inspirasi
41 Bab 40: Biang Kerusuhan
42 Bab 41: Mengisi Kegabutan
43 Bab 42: Kegaduhan
44 Bab 43 : Partner in Crime
45 Bab 44: Misi Berhasil
46 Bab 45: Kesurupan
47 Bab 46: Perasaan Samar
48 Bab 47: Pura-Pura Musuhan
49 Bab 48: Siapa Dia?
50 Bab 49: Pandangan Alex
51 Bab 50 : Kegalauan dan Amarah
52 Bab 51: Keresahan
53 Bab 52: Kecurigaan
54 Bab 53: Beban Baru
55 Bab 54: Keisengan Berbuah Manis
56 Bab 55: Alenta
57 Bab 56: Cewek Bar-Bar
58 Bab 57: Dikerjai Pak Wibowo
59 Bab 58: Teman Asrama Julid
60 Bab 59: Kecurigaan
61 Bab 60: Why?
62 Bab 61: Gosip
63 Bab 62: Diam Tapi Dibela
64 Bab 63: Rasa yang Tumbuh
65 Bab 64: Mencari Pelakunya
66 Bab 65: Terbongkar Sendiri
67 Bab 66: Hyena
68 Bab 67: Bertemu Hamish
69 Bab 68: Hadiah dari Hansen
70 Bab 69: Wanita yang Semakin Menarik
71 Bab 70: Sikap Aneh Irene
72 Bab 71: Irene Sakit
73 Bab 72: Pulang ke Desa
74 Bab 73: Silsilah Keluarga
75 Bab 74: Muntahan
76 Jalan-Jalan
77 Olahraga Menghajar Orang
78 Kaya dari Batu
79 Bab 78: Bertemu Elios
80 Bab 79: Kamu Sebenarnya Siapa?
81 Bab 80: Hadiah Apa?
82 Bab 81:
83 Bab 82: Pernyataan Cinta
84 Bab 83:
85 Bab 84:
86 Bab 85:
87 Bab 86: Alan's Party
88 Bab 87: Harmoni Piano
89 Bab 88: Rencana Nakal Ares
90 Bab 89: Pengakuan Alan
91 Bab 90: Fan War
92 Bab 91: Ketiduran di Kantor Alan
93 Bab 92: Audisi
94 Bab 93:
95 Bab 94:
96 Bab 95:
97 Bab 96:
98 Bab 97:
99 Bab 98:
100 Bab 99: Perjalanan Bersama Hamish
101 Bab 100:
102 Bab 101:
103 Bab 102:
104 Bab 103: Balapan
105 Bab 104: Kericuhan
106 Bab 105:
107 Bab 106:
108 Bab 107:
109 Bab 108:
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112:
114 Bab 113:
115 Bab 114:
116 Bab 115: Malam Panas
117 Bab 116: Menahan Diri
118 Bab 117:
119 Bab 118:
120 Bab 119:
121 Bab 120:
122 Bab 121:
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136: Dewi Game Xunqi
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159: Klarifikasi
161 Bab 160: Panti Asuhan
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 164: Part 2
167 Bab 165
168 Bab 166: Tabrakan
169 Bab 167: Beri Aku Uang
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171: Kematian Kakek
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174: Lamaran
177 Bab 175
178 Bab 176: Jangan Melihat Penampilan
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191: Fitting Gaun Pengantin
194 Bab 192: Lamaran
195 Bab 193: Hari Pertunangan
196 Bab 194:
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197: Pelet Apa
200 Bab 198
201 Bab 199: Ancaman Datang
202 Bab 200: Menghadapi Big-O
203 Bab 201
204 Bab 202: Pingsan di Kampus
205 Bab 203
206 Bab 204: Luka Irene
207 Bab 205
208 Bab 206
209 Bab 207
210 Bab 208
211 Bab 209: Internet Menjadi Solusi
212 Bab 210: Obat Pereda Kemarahan Wanita
213 Bab 211: Canggung
214 Bab 212: Paranoia
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218: Kebakaran
221 Bab 219:
222 Bab 220: Pertemuan
223 Bab 221:
224 Bab 222
225 Bab 223
226 Bab 224
227 Bab 225: Pesta Pernikahan Violet
228 Bab 226: Buket Bunga
229 Bab 227: Kejujuran Irene
230 Bab 288: Kejutan di Sekolah
231 Bab 229: Respon Ares
232 Bab 230: Pengakuan Ares
233 Bab 231: Mencoba Memperbaiki
234 Bab 232: Kejutan dari Hamish
235 Bab 233: Fan Meeting
236 Bab 234: Aku adalah Hyena
237 Bab 235: Sekedar Penghibur
238 Bab 236: Ancaman Hamish
239 Bab 237: Pertemuan Kembali
240 Bab 238: Penolakan
241 Bab 240: Di Bandara
242 Bab 241
243 Bab 242: Pengusiran
244 Bab 243: Hamish dan Big-O
245 Bab 244: Paksaan Hamish
246 Bab 245: Keputusan Irene
247 Bab 246: Langkah Awal Alan
248 Bab 247: Pergi (I)
249 Bab 248: Pergi (II)
250 Bab 249: Perdebatan di Rumah
251 Bab 250: Perdebatan
252 Bab 251: Irene Pimpinan Cookie
253 Bab 252: Pencarian Irene
254 Bab 253: Perasaan Ares
255 Bab 254: Rencana Pernikahan
256 Bab 255: Malam di Restoran
257 Bab 256: Hari Pernikahan
258 Bab 257: Alan Terlambat
259 Bab 258: Pelarian
260 Bab 259: Bersatunya Kekasih
261 Bab 260: Romantisme Malam
262 Bab 261: Perhatian Jeha
263 Bab 262: Irene dan Tuan Muda
264 Bab 263: Penerimaan Calon Mertua
265 Bab 264: Mengunjungi Alex
266 Bab 265: Arvy dan Adila
267 Bab 266: Penampilan Baru
268 Bab 267: Kesal
269 Bab 268: Taman Hiburan dengan Alan
270 Bab 269: Black Shadow
271 Bab 270:
272 Bab 271:
273 Bab 272
274 Bab 273
275 Bab 274
276 Bab 275
277 Bab 276
278 Bab 277
279 Bab 278
280 Bab 279
281 Bab 280
282 Bab 281
283 Bab 282
284 Bab 283
285 Bab 284
286 Bab 285
287 Bab 286
288 Bab 287
289 Bab 288
290 Bab 289
291 Bab 290
292 Bab 291
293 Bab 292
294 Bab 293
295 Bab 294
296 Bab 295
297 Bab 296
298 Bab 297
299 Bab 298
300 Bab 299
301 Bab 300
302 Bab 301
303 Bab 302
304 Bab 303
305 Bab 304
306 Bab 305
307 Bab 306
308 Bab 307
309 Bab 308
310 Bab 309
311 Bab 310
312 Bab 311
313 Bab 312
314 Bab 313
315 Bab 314
316 Bab 315
317 Bab 316
318 Bab 317
319 Bab 318
320 Bab 319
321 Bab 320
322 Bab 321
323 Bab 322
324 Bab 323
325 Pacarku Berandalan
326 Papaku Seorang CEO
327 Penghangat Ranjang Suami Orang
Episodes

Updated 327 Episodes

1
Bab 1: Mendadak Dijodohkan
2
Bab 2: Wanita Kampungan yang Dekil
3
Bab 3: Wanita yang Digilir
4
Bab 4: Mengenal Alex
5
Bab 5: Erika Wanita Aneh
6
Bab 6: Hantu Cantik di Mansion
7
Bab 7: Cerita dengan Hantu
8
Bab 8: Alan Narendra
9
Bab 9: Sisi Baik Ares
10
Bab 10: Pacar Alan
11
Bab 11: Pertemuan 5 Tuan Muda
12
Bab 12: Penyamaran Sang Idola
13
Bab 13: Syuting Iklan
14
Bab 14: Figuran yang Bersinar
15
Bab 15: Pandangan Arvy
16
Bab 16: Nasib Menjadi Idola
17
Bab 17: Menikmati Liburan
18
Bab 18: Taman Hiburan
19
Bab 19: Salah Paham
20
Bab 20: Bertemu Sovia
21
Bab 21: Perkelahian
22
Bab 22 : Perusak Acara
23
Bab 23: Suatu Kejutan
24
Bab 24: Cantik Seadanya
25
Bab 25: Dendam Sovia
26
Bab 26: Tuntutan Tanggung Jawab
27
Bab 27: Hantu Diajak Jalan
28
Bab 28: Bertemu Dosen
29
Bab 29: Jenius yang Tersembunyi
30
Bab 30: Ada Rasa
31
Bab 31: Sama-Sama Beban
32
Bab 32: Mencari Strategi
33
Bab 33: Hamish Abraham
34
Bab 34 : Teman Serba Guna
35
Bab 35: Anak Hilang
36
Bab 36: Kemiripan
37
Bab 37: Rasa Tidak Wajar
38
Visual
39
Bab 38: Irene dan 5 Pelindung
40
Bab 39: Sumber Inspirasi
41
Bab 40: Biang Kerusuhan
42
Bab 41: Mengisi Kegabutan
43
Bab 42: Kegaduhan
44
Bab 43 : Partner in Crime
45
Bab 44: Misi Berhasil
46
Bab 45: Kesurupan
47
Bab 46: Perasaan Samar
48
Bab 47: Pura-Pura Musuhan
49
Bab 48: Siapa Dia?
50
Bab 49: Pandangan Alex
51
Bab 50 : Kegalauan dan Amarah
52
Bab 51: Keresahan
53
Bab 52: Kecurigaan
54
Bab 53: Beban Baru
55
Bab 54: Keisengan Berbuah Manis
56
Bab 55: Alenta
57
Bab 56: Cewek Bar-Bar
58
Bab 57: Dikerjai Pak Wibowo
59
Bab 58: Teman Asrama Julid
60
Bab 59: Kecurigaan
61
Bab 60: Why?
62
Bab 61: Gosip
63
Bab 62: Diam Tapi Dibela
64
Bab 63: Rasa yang Tumbuh
65
Bab 64: Mencari Pelakunya
66
Bab 65: Terbongkar Sendiri
67
Bab 66: Hyena
68
Bab 67: Bertemu Hamish
69
Bab 68: Hadiah dari Hansen
70
Bab 69: Wanita yang Semakin Menarik
71
Bab 70: Sikap Aneh Irene
72
Bab 71: Irene Sakit
73
Bab 72: Pulang ke Desa
74
Bab 73: Silsilah Keluarga
75
Bab 74: Muntahan
76
Jalan-Jalan
77
Olahraga Menghajar Orang
78
Kaya dari Batu
79
Bab 78: Bertemu Elios
80
Bab 79: Kamu Sebenarnya Siapa?
81
Bab 80: Hadiah Apa?
82
Bab 81:
83
Bab 82: Pernyataan Cinta
84
Bab 83:
85
Bab 84:
86
Bab 85:
87
Bab 86: Alan's Party
88
Bab 87: Harmoni Piano
89
Bab 88: Rencana Nakal Ares
90
Bab 89: Pengakuan Alan
91
Bab 90: Fan War
92
Bab 91: Ketiduran di Kantor Alan
93
Bab 92: Audisi
94
Bab 93:
95
Bab 94:
96
Bab 95:
97
Bab 96:
98
Bab 97:
99
Bab 98:
100
Bab 99: Perjalanan Bersama Hamish
101
Bab 100:
102
Bab 101:
103
Bab 102:
104
Bab 103: Balapan
105
Bab 104: Kericuhan
106
Bab 105:
107
Bab 106:
108
Bab 107:
109
Bab 108:
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112:
114
Bab 113:
115
Bab 114:
116
Bab 115: Malam Panas
117
Bab 116: Menahan Diri
118
Bab 117:
119
Bab 118:
120
Bab 119:
121
Bab 120:
122
Bab 121:
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136: Dewi Game Xunqi
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159: Klarifikasi
161
Bab 160: Panti Asuhan
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 164: Part 2
167
Bab 165
168
Bab 166: Tabrakan
169
Bab 167: Beri Aku Uang
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171: Kematian Kakek
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174: Lamaran
177
Bab 175
178
Bab 176: Jangan Melihat Penampilan
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191: Fitting Gaun Pengantin
194
Bab 192: Lamaran
195
Bab 193: Hari Pertunangan
196
Bab 194:
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197: Pelet Apa
200
Bab 198
201
Bab 199: Ancaman Datang
202
Bab 200: Menghadapi Big-O
203
Bab 201
204
Bab 202: Pingsan di Kampus
205
Bab 203
206
Bab 204: Luka Irene
207
Bab 205
208
Bab 206
209
Bab 207
210
Bab 208
211
Bab 209: Internet Menjadi Solusi
212
Bab 210: Obat Pereda Kemarahan Wanita
213
Bab 211: Canggung
214
Bab 212: Paranoia
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218: Kebakaran
221
Bab 219:
222
Bab 220: Pertemuan
223
Bab 221:
224
Bab 222
225
Bab 223
226
Bab 224
227
Bab 225: Pesta Pernikahan Violet
228
Bab 226: Buket Bunga
229
Bab 227: Kejujuran Irene
230
Bab 288: Kejutan di Sekolah
231
Bab 229: Respon Ares
232
Bab 230: Pengakuan Ares
233
Bab 231: Mencoba Memperbaiki
234
Bab 232: Kejutan dari Hamish
235
Bab 233: Fan Meeting
236
Bab 234: Aku adalah Hyena
237
Bab 235: Sekedar Penghibur
238
Bab 236: Ancaman Hamish
239
Bab 237: Pertemuan Kembali
240
Bab 238: Penolakan
241
Bab 240: Di Bandara
242
Bab 241
243
Bab 242: Pengusiran
244
Bab 243: Hamish dan Big-O
245
Bab 244: Paksaan Hamish
246
Bab 245: Keputusan Irene
247
Bab 246: Langkah Awal Alan
248
Bab 247: Pergi (I)
249
Bab 248: Pergi (II)
250
Bab 249: Perdebatan di Rumah
251
Bab 250: Perdebatan
252
Bab 251: Irene Pimpinan Cookie
253
Bab 252: Pencarian Irene
254
Bab 253: Perasaan Ares
255
Bab 254: Rencana Pernikahan
256
Bab 255: Malam di Restoran
257
Bab 256: Hari Pernikahan
258
Bab 257: Alan Terlambat
259
Bab 258: Pelarian
260
Bab 259: Bersatunya Kekasih
261
Bab 260: Romantisme Malam
262
Bab 261: Perhatian Jeha
263
Bab 262: Irene dan Tuan Muda
264
Bab 263: Penerimaan Calon Mertua
265
Bab 264: Mengunjungi Alex
266
Bab 265: Arvy dan Adila
267
Bab 266: Penampilan Baru
268
Bab 267: Kesal
269
Bab 268: Taman Hiburan dengan Alan
270
Bab 269: Black Shadow
271
Bab 270:
272
Bab 271:
273
Bab 272
274
Bab 273
275
Bab 274
276
Bab 275
277
Bab 276
278
Bab 277
279
Bab 278
280
Bab 279
281
Bab 280
282
Bab 281
283
Bab 282
284
Bab 283
285
Bab 284
286
Bab 285
287
Bab 286
288
Bab 287
289
Bab 288
290
Bab 289
291
Bab 290
292
Bab 291
293
Bab 292
294
Bab 293
295
Bab 294
296
Bab 295
297
Bab 296
298
Bab 297
299
Bab 298
300
Bab 299
301
Bab 300
302
Bab 301
303
Bab 302
304
Bab 303
305
Bab 304
306
Bab 305
307
Bab 306
308
Bab 307
309
Bab 308
310
Bab 309
311
Bab 310
312
Bab 311
313
Bab 312
314
Bab 313
315
Bab 314
316
Bab 315
317
Bab 316
318
Bab 317
319
Bab 318
320
Bab 319
321
Bab 320
322
Bab 321
323
Bab 322
324
Bab 323
325
Pacarku Berandalan
326
Papaku Seorang CEO
327
Penghangat Ranjang Suami Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!