NovelToon NovelToon
Arrogant Girl Adventure

Arrogant Girl Adventure

Status: tamat
Genre:Romansa Istana / TimeTravel / Tamat / Fantasi Timur / Wanita perkasa / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Askaori

PROSES REVISI TYPO DAN TANDA BACA!!!

Jin Lien adalah seorang Jenderal Muda yang sangat berbakat. Di usianya yang ke-21 tahun, dia telah menyelesaikan banyak misi berbahaya.

Jin Lien dibesarkan oleh Kakeknya yang saat ini telah menjadi pensiunan Militer. Dia sedari kecil telah dididik dengan cara militer hingga membuatnya menjadi Jin Lien yang saat ini. tidak hanya mempelajari Strategi Militer tapi juga mempelajari Ilmu kedokteran. di waktu luangnya dia juga mempelajari cara menjadi pengusaha sukses, puisi, Kaligrafi. karena itulah, Jin Lien tidak memiliki banyak teman, dia hanya bergaul dengan rekan sesama Prajurit.

Suatu hari, dirinya menjalankan misi yang akhirnya merenggut nyawanya, dan hari itu juga dirinya yang tidak pernah tersenyum, untuk pertama kalinya menampakkan senyum manis nan tulus.

..

Saat membuka matanya lagi, Jin Lien tidak berada di tempat yang seharusnya. melainkan di Jaman dan Masa yang berbeda serta di dalam gendongan seorang Pelayan yang menangisi seorang Wanita cantik yang tidak lagi memiliki Napas.

Dia menebak jika dirinya yang sekarang merupakan seorang bayi yang berusia 1 tahun dan memiliki nama yang sama dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Askaori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AGA 17

Sangat cepat Lotus kecil membuat pakaian untuk Jin Shan. Jin Lien menatap lama pada adik laki-lakinya itu kemudian beberapa menit kemudian dia memukul dahinya seolah melupakan sesuatu.

"Lotus kecil, apakah polimer dan bahan lain masih ada?"

"Tentu tuan. Memang mau anda apakan bahan-bahan itu.."

Jin Lien tersenyum puas dan menatap Lotus kecil kembali..

"Pergilah buat dot untuk Shanshan!" Lotus kecil akhirnya mengerti. Jin Shan masihlah bayi yang berumur satu Minggu dan masih membutuhkan susu untuk asupan.

Dot dan pakaian sudah selesai, tinggal susu saja yang belum ada. Selama Jin Lien sampai di dunia aneh ini, dia belum melihat satu pun sapi.

Dia berpikir keras hingga dahinya tampak keriput hingga membuat Niu'er terkekeh geli.

"Ah, kenapa aku melupakannya. Jiejie ayo kita keluar! Biarkan Lotus kecil yang mengurus Jin Shan saat ini.."

Niu'er setuju dan mereka segera keluar dari dimensi Lotus. Setelah mereka keluar, Jin Lien segera memanggil Rui.

"Rui!"

Rui muncul di depan Jin Lien dan Niu'er.

"Besok pagi pergilah ke pasar beli semua kedelai dan bibitnya!"

"Baik Nona.." Jin Lien mengeluarkan koin emas dan ingin memberikan pada Rui tapi Rui menolak.

Setelah itu Rui menghilang entah kemana, Jin Lien dan Niu'er melanjutkan tidur mereka.

...

Di tempat lain, Rui muncul di hadapan sosok misterius.

"Tuan.."

"Mereka memintamu mencari kedelai untuk membuat susu kan?"

"Ya.."

"Pergilah ambil saja di kediaman. Kau juga bisa mengambil Susu dari Lin, katakan jika itu aku yang memintamu!"

Untuk sejenak tubuh Rui gemetar saat mendengar nama Lin tapi dia dengan cepat tenang dan menghilang.

Setelah kepergian Rui, sosok misterius tersenyum aneh. Keponakan kecilnya ternyata mewarisi sifat dari kakak perempuannya yang berhati lembut.

"Kita lihat takdir macam apa yang menunggu kalian bertiga di masa depan.."

Sosok misterius meski dia dari Ras Demon, dia percaya dengan sesuatu yang telah diatur oleh pencipta tertinggi.

Dia juga yakin jika ketiga saudara angkat itu juga telah di tentukan untuk saling bertemu..

...

Keesokan harinya, Jin Lien dan Niu'er bangun bersama dan segera pergi untuk latihan sejenak.

Merasa telah cukup, keduanya menyelinap dan pergi kediaman utama mereka.

Saat sampai, mereka tersenyum mendapati jika Dark Eagle tidak bermalas-malasan dan terus melatih 200.000 prajurit.

200.000 prajurit juga sangat tekun dan bekerja keras. Jin Lien dan Niu'er tinggal cukup lama untuk menilai siapa yang akan dia ambil untuk menjadi prajurit elit yang akan dia latih secara khusus.

Hingga matahari telah bersinar terang, keduanya memutuskan kembali ke kediaman Ye.

Membersihkan badan mereka dan mengenakan pakaian santai. Tidak banyak kegiatan yang harus mereka lakukan hari ini, itu cuma untuk mengukur mereka untuk membuat pakaian resmi agar mereka mengenakannya saat perjamuan ulang tahun Kaisar.

Jin Lien keluar di ikuti oleh Mo Yi, mereka berjalan menuju ruang makan bertujuan untuk sarapan.

Tepat saat dirinya sampai, Ye Hong Zhuang, Ye Han Hui dan Kakek Ye telah selesai dengan sarapan mereka.

"Kemari dan makanlah dulu sebelum memulai pengukuran.."

"Ya Ayah.." tidak lama setelah itu, Niu'er juga datang. Keduanya menikmati sarapan dalam diam hingga selesai.

Melihat kedua adiknya telah selesai, Ye Hong Zhuang pamit untuk menghadiri pengadilan pagi.

Berbanding terbalik dengan suasana santai di kediaman Ye, kota kekaisaran saat ini dihebohkan dengan berita tentang keluarga Menteri Kanan yang di bantai hingga tak tersisa.

Tapi dengan cepat Kaisar mengumumkan Jika keluarga Menteri Kanan merupakan mata-mata dari kerajaan lain dan mengeluarkan bukti kecurangan yang dilakukan oleh menteri kanan.

Sontak warga langsung kehilangan belasungkawa mereka dan hanya menghina keluarga menteri kanan dengan mengatakan jika itu adalah sesuatu hal yang setimpal untuk mereka.

Jin Lien dan Niu'er berada di aula utama bersama Ye Han Hui dan Kakek Ye.

Mereka bercengkrama sembari menunggu ibu bordir yang akan mengukur mereka.

"Niu'er apakah kau tahu cara bermain catur?"

Niu'er mengangguk sembari tersenyum kecil pada Ye Han Hui.

"Niu'er tahu tapi tidak semahir Lien'er.."

"Tidak apa-apa, ayo main beberapa putaran!"

Jin Lien sendiri tidak mempermasalahkan dan mengamati Niu'er dan ayah angkatnya bermain beberapa putaran.

Niu'er dan Ye Han Hui bermain beberapa putaran dengan imbang membuat Jin Lien tampak bosan hingga ibu bordir datang untuk mengukur mereka.

Pengukuran berjalan lancar, keduanya mengikuti tren yang disarankan oleh ibu bordir.

Setelah pengukuran selesai, Jin Lien pamit untuk kembali ke halamannya begitupun dengan Niu'er.

Tepat saat sampai di halaman Jin Lien, Jin Lien melarang semua pelayan untuk mendekat. Bahkan jika siapapun yang datang, mereka meminta untuk tidak di ganggu.

Setelah mengunci kamar mereka, Rui muncul dihadapan keduanya.

"Nona, ini kedelai dan bibit yang anda minta.." Jin Lien mengangguk

"Terimakasih.."

"Dan ini ada susu jika anda perlu.." Jin Lien tersenyum dan meminta Rui untuk berjaga di pintu kamarnya untuk melarang siapa saja yang masuk.

Merasa telah aman, dia mengajak Niu'er memasuki dimensi Lotus. Sejak semalam, mereka tidak melihat Jin Shan terbangun. Ketika mereka memasuki dimensi Lotus, mereka menatap Jin Shan yang juga menatap mereka.

Keduanya saling melirik dan kemudian tersenyum.

"Lotu kecil, apakah yang aku minta untuk kau buat sudah selesai?"

"Ya master.."

"Ambil susu ini, masukan dalam wadah dot dan berikan pada Shanshan.."

Jin Lien memberikan wadah yang berisi susu. Dia tidak tahu susu apa yang dibawa oleh Rui tapi karena dia percaya Rui, jadi dia merasa tidak ada yang salah.

Tumpukan kedelai juga, dia menaruhnya secara acak bersama bibit. Setelah itu, barulah dia dan Niu'er mendekati Jin Shan yang menatap mereka dengan pandangan Acuh.

Niu'er tercengang merasa de javu, sedangkan Jin Lien merasa jantungnya bekerja beberapa kali lipat tapi sinar matanya memiliki harapan meski wajahnya tampak datar saat di berikan tatapan acuh oleh Jin Shan.

Niu'er tersenyum tulus dan mengangkat Jin Shan tapi expresinya berubah karena selimut Jin Shan basah..

"Oh Astaga Shanshan, kau sedang pup tapi kenapa tidak memberi tanda.." ada rona merah di wajah Jin Shan. Melihat itu, Jin Lien semakin berdebar.

Tapi dia membuang jauh-jauh pikiran konyolnya itu. Mungkin cuma firasatnya saja.

Dia segera menyiapkan air mandi untuk Shanshan dan pakaian untuknya.

Setelah Jin Shan bersih, Lotus kecil juga telah muncul dengan sebotol susu di tangannya.

"Nah adik kecil, kau pasti laparkan? Ayo minum susu dulu.." Jin Lien dengan senyum manis memberikan botol dot yang berisi susu pada Jin Shan.

Jin Shan yang dari tadi memerah malu seketika menjadi datar saat melihat botol susu di tangan Jin Lien.

Tidak memperdulikan expresi gelap Jin Shan, Jin Lien segera memasukan dot di mulut adik kecilnya.

"Kau itu adik kecil Kami, kenapa harus memasang wajah seperti itu hmm?" Jin Lien mengomeli Jin Shan yang memiliki expresi datar dan Niu'er terkekeh geli.

"Meimei, dia masih kecil bahkan masih berusia seminggu. Mana bisa dia mengerti apa yang kau katakan.."

"Hn.."

"Kau tahu, hanya ada kita berdua bersama Lotus kecil yang harus merawat Shanshan. Ibu belum memungkinkan untuk sadar dalam waktu dekat meski kondisinya sudah lebih baik.."

"Baiklah Jiejie, aku tidak akan mengomeli Shan kecil.."

"Kau lanjutkan merawat Shanshan, Jiejie akan keluar.."

"Uhhmm"

Setelah Niuer menghilang, wajah Jin Lien berubah serius dan memandang Jin Shan dengan pandangan dingin dan dominasi seorang pemimpin.

Jin Shan yang expresi datar sambil meminum susu dari dot tiba-tiba menjadi gugup merasakan aura penindasan dari Jin Lien yang dia sinyalir sebagai kakaknya.

"Astaga, ternyata ada orang yang lebih menakutkan dari diriku dan itu adalah kakak dari tubuh ini yang berarti dia juga adalah kakakku kelak.." Jin Shan hanya bisa meratap dalam hati.

"Aku tahu kau sedang mengutukku kan.." Jin Lien semakin memperlebar seringainya saat melihat Jin Shan ternganga hingga menjatuhkan dot yang berada di mulutnya.

"Aku sudah memperhatikan keanehan tubuhmu yang sama sekali tidak bergerak sejak Jiejie membawamu setelah membantai keluarga menteri kanan yang merupakan mata-mata dari kerajaan lain dan tidak hanya bertindak sebagai mata-mata tapi juga keluarga menteri kanan terlibat dengan kurupsi hingga bisnis ilegal lainnya, karakter keluarga itu sangat buruk.."

Wajah Jin Shan sangat buruk mendengar penuturan dari Jin Lien.

"S*alan, aku bisa menebak jika aku dibawa oleh gadis yang lebih besar dari rumah menteri kanan karena menurutnya aku tidaklah berdosa dan tidak ada sangkut pautnya dengan kejahatan yang dilakukan menteri kanan dan keluarganya. Syukurlah aku tidak tumbuh di keluarga kotor seperti itu.."

Melihat expresi Jin Shan yang kini menjadi adiknya, Jin Lien tetap memasang wajah dingin dan seringai menakutkan miliknya.

"Tubuhmu yang tidak memiliki reaksi dan bahkan tampak tenang saat aku dan Jiejie datang, kau masih tampak tenang dengan pup yang memenuhi bawahmu. Aku menebak jika kau bukan jiwa asli tubuh ini kan? Mengangguk jika aku benar! jangan berani berbohong karena semua terlihat dari expresi wajahmu!"

"Sungguh kenapa aku harus memiliki kakak yang menakutkan sepertinya, oh Lord apa salahku? Setelah dikhianati oleh saudara dan tunanganku, sekarang kau memberiku kakak yang merupakan iblis wanita.."

"Berhenti mengutuk!"

Glup

Jin Shan dengan berat hati mengangguk dan mendapati senyum puas dari Jin Lien.

"Aku tidak peduli dan tidak ingin tahu dari dunia mana dirimu, yang aku harapkan, cukup kau menjadi adik laki-laki ku yang baik dan penurut serta tidak mengecewakan ibu yang masih dalam masa koma.." Jin Shan mengangguk kembali dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sungguh memalukan untuk diriku yang merupakan pangeran kutub ini merasa tertindas oleh kakak perempuanku yang bahkan masih berumur 3 tahun?" Hingga beberapa saat membatin sedih, Jin Shan melotot horor memandang Jin Lien penuh tanya.

Mengerti maksudnya adik kecilnya itu, Jin Lien memberi senyum lembut dan tulus miliknya.

"Aku sama sepertimu, bedanya aku menggantikan jiwa tubuh ini saat berusia 1 tahun karena pemiliknya diserang demam tinggi.."

Jin Shan mengangguk mengerti, dia merasa masuk akal jika Jin Lien merasa aneh melihat expresi bayi sepertinya.

"Namamu sekarang adalah Jin Shan, kau paham?" Jin Shan kembali mengangguk, dia tidak menyangka jika ada seseorang yang memiliki aura yang bahkan lebih mendominsasi dari dirinya di kehidupan pertama.

"Nah sekarang habiskan susumu, dan jangan malu jika aku dan jiejie membersihkan mu karena dirimu saat ini masihlah bayi berumur satu Minggu.." wajah Jin Shan memerah dan mengangguk pasrah.

"Anak baik.."

Lotus kecil sendiri sedang mengolah banyak kedelai menjadi susu dan menanam bibitnya di sudut tanah lapang.

Setelah berbicara dengan Jin Shan, Jin Lien membawanya untuk melihat keadaan Mu Xue.

"Ibu, bagaimana keadaanmu? Lien mohon cepatlah bangun! Lien dan Jiejie tidak lagi memiliki siapapun selain ibu semenjak ayah mati di tangan Kaisar Kerajaan Ming karena di jebak. Kami juga sekarang memiliki Jin Shan yang masih membutuhkan sosok ibu.." suara Jin Lien tampak bergetar karena sedih. Sejujurnya dia sangat ingin merasakan kasih sayang dari wanita yang disebutnya sebagai ibu.

Jin Shan juga memiliki expresi sedih dan tertekan menyaksikan Jin Lien yang tidak berhenti berharap wanita yang disinyalir sebagai ibu untuk segera bangun.

Setelah mengeluarkan uneg-unegnya, Jin Lien meletakkan Jin Shan di tempatnya semula.

"Kau baik-baik disini, aku akan keluar dan jika butuh sesuatu, cukup dengan menangis untuk memanggil Lotus kecil.."

Jin Shan mengangguk dan Jin Lien segera keluar dan muncul dikamar miliknya.

Tepat saat dia muncul, Ye Hong Zhuang juga membuka pintu kamarnya yang menampakkan Rui dengan wajah permohonan maaf.

"Ada apa Ge?"

"Tidak apa-apa, hanya ingin mengajakmu berkeliling.."

"Baiklah, tapi gendong.."

Ye Hong Zhuang menggendong Jin Lien dan keluar dari kamarnya.

"Dimana Jiejie?"

"Niu'er sudah pergi lebih dulu bersama Putra Mahkota dan yang lainnya.."

"Aku mengerti, lalu bagaimana dengan pengadilan pagi tadi.."

"Semua berjalan lancar dengan perdana menteri kanan telah digantikan oleh orang yang lebih dapat di percaya.."

"Itu bagus, lalu Gege mau membawaku kemana?"

"Tentu saja ke toko perhiasan.."

"Tidak perlu Ge, perhiasan milikku sangat banyak dan aku bingung ingin memakai yang mana.."

"Baiklah, tapi Gege punya hadiah untukmu. Kau juga tidak boleh menolak.." Jin Lien mengangguk saja.

Dia dan Ye Hong Zhuang memasuki kamar pribadi Ye Hong Zhuang. Ye Hong Zhuang mendudukan Jin Lien di tepi ranjangnya dan dirinya melangkah menuju lemari pakaiannya.

Dia mengambil kotak brokat dan menyerahkannya pada Jin Lien.

"Apa ini?"

"Bukalah!"

Jin Lien membuka kotak brokat tersebut menampakan kalung dengan liontin giok berwarna merah.

Jin Lien memandang liontin tersebut dengan teliti. Dia bisa merasakan Qi Spiritual pekat pada liontin giok tersebut dan kembali memandang Ye Hong Zhuang.

"Itu adalah kalung peninggalan ibu, aku memutuskan untuk memberikannya padamu sebagai hadiah.."

"Ini terlalu berharga Ge.."

"Kau lebih berharga dari kalung itu, jadi terimalah.."

Ye Hong Zhuang mengambil kalung tersebut dan memakaikannya pada Jin Lien. Setelah Jin Lien memakai kalung tersebut, Jin Lien merasa arus hangat mengalir kedalam tubuhnya..

Jin Lien masih merasa enggan menerima, karena dia tahu jika kalung yang diberikan Ye Hong Zhuang sangat berharga.

....

1
Yayu Putriamsah
Luar biasa
Yayu Putriamsah
Lumayan
yos helmi
Luar biasa
P&B
ya ampun pak kirain jdi garda terdepan 😭🤣
Imam Banong
ha ha ha ha 🤣🤣🤣🤣
Imam Banong
baca ULANG 😍😍😍
ga bosen 👍👍👍
sipuuttt
putra ke 4
sipuuttt
askaaaaa kangen deh sama update nya
sehat kah? kok lama nggak update perjalanan terakhir
sipuuttt
aska ayo dong dilanjut 🥺
sipuuttt
askaaa...
ayo lanjut...
sipuuttt
askaaa, ayoo lanjut, aku sampai baca bolak balik ini
sipuuttt
aska kangenn...
kapan dilanjut perjalanan terakhirnya...
Wahyu Purwati
seru kok Thor..
beda dari yang lain
Achmad Hilmi
tidak akan perna bosan
bukketuuuu
kembali mengulang baca, setelah hampir 2 tahun
Lyssa Ly Alex
jom kita sokong dgn meningalkan jejak /Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone/
RH88
Luar biasa
RH88
pada tukang bakso
RH88
👣👣👣👣👣👍
RH88
👣👣👣👣👣👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!