Ketulusan Cinta Nabila

"Billa turun sekarang bang, salam aja ya buat Kevin,,, gak perlu dibangunin, kasihan pasti capek karena perjalanan jauh. Mari bang Alex," sambil menganggukkan kepala nya dan tersenyum pada Alex, Nabila segera membuka pintu dan melangkah keluar.

Rehan segera membuka kaca mobil, "Bill,,," panggil Rehan.

Nabila menoleh, "iya bang..." menautkan kedua alisnya.

"Makasih untuk hari ini," sambil tersenyum hangat kepada Nabila.

Nabila hanya mengangguk dan tersenyum kemudian segera berlalu, berhenti sejenak untuk menengok ke kanan dan ke kiri, setelah dirasa aman Nabila melanjutkan langkahnya menyeberangi jalan raya.

Sementara didalam mobil...

"Tunggu sebentar Lex," sambil mengamati gerak langkah Nabila yang menyeberangi jalan raya.

Rehan melihat Nabila berbelok menuju minimarket yang berada tepat ditikungan jalan.

"****,,," umpat Rehan sambil menepuk jidatnya, "aku sampai lupa menanyakan tujuan dia tadi ke pusat perbelanjaan," batinnya merutuki dirinya sendiri.

Alex yang melihat sikap Bos nya barusan mengernyitkan keningnya, "ada apa Bos?"

"Lex, kita nyebrang ke minimarket depan itu," titahnya tanpa menghiraukan pertanyaan Alex sambil menunjuk kearah minimarket dimana Nabila masuk tadi.

"Siap Bos," Alex yang paham dengan maksud tuan mudanya pun dengan sigap melajukan mobilnya menuju sebrang jalan kearah minimarket yang ditunjukkan Rehan.

Hanya beberapa menit, Alex sudah memarkirkan mobilnya di depan minimarket.

"Tunggu disini bentar Lex,,," sambil membuka pintu mobil dan segera melangkah masuk kedalam minimarket.

Rehan mengedarkan pandangan matanya menyusuri area minimarket yang tidak terlalu luas itu. Sebentar kemudian dia tersenyum,,,

"Aku lihat dari sini aja," lirih nya pada diri sendiri.

Beberapa saat telah berlalu, dari kejauhan Rehan melihat Nabila berjalan kearah kasir sambil membawa barang-barang belanjaannya yang cukup banyak.

Rehan perlahan berjalan mendekati Nabila yang sudah berada di depan kasir, dia sengaja berdiri dibelakang gadis itu tanpa bersuara.

"Berapa mas," tanya Nabila kepada laki-laki petugas kasir.

"Dua ratus enam puluh ribu mbak,,," jawab petugas kasir dengan sopan.

"Tunggu sebentar,,," Nabila membuka tasnya hendak mengambil uang.

"Pakai ini aja mas,,," Rehan menyodorkan sebuah kartu kredit sambil mendekat ke meja kasir, berdiri tepat di samping Nabila dan segera menggesek kartunya serta menekan tombol pin di mesin gesek itu.

Nabila yang seperti mengenal suara laki-laki itu segera mendongak, dia terlonjak kaget ketika mendapati Rehan sudah berdiri di sampingnya.

Rehan melemparkan senyum manisnya,,, "maaf, tadi sampai lupa tanya tujuan kamu ketika di pusat perbelanjaan," pintanya dengan penuh penyesalan.

"Gak apa-apa kok bang, gak ada yang penting juga belanjaannya,,, hanya kebutuhan harian," kilahnya. "Harusnya abang gak perlu repot-repot membayar belanjaan saya," ucapnya dengan tek enak hati. "Kok abang masih disini?" lanjut Nabila penasaran.

"Mau mastiin aja kamu sampai di tempat kos dengan selamat," ucap Rehan sambil tersenyum penuh arti.

Sampai diluar minimarket, "kami antar kamu sampai tempat kos, dan gak ada penolakan," titah Rehan memaksa Nabila untuk masuk kedalam mobil yang sudah dia bukakan pintunya.

Nabila masih termangu... "ayolah Bill, barang bawaan mu banyak, kamu akan kerepotan kalau jalan kaki," bujuknya lagi.

Akhirnya Nabila pun pasrah aja dan mengikuti kemauan Rehan.

*****

Sesaat setelah meninggalkan tempat kos Nabila, "Lex, lu tahu kan Perusahaan Garmen XX? Kirim orang kepercayaan untuk bisa masuk ke sana, bagaimanapun caranya," titah Rehan kepada Asisten Pribadinya itu.

Nampak Alex berpikir sejenak,,, "kebetulan Bos, Paman saya bekerja di Perusahaan itu sebagai HRD, saya akan coba menghubungi beliau," ucap Alex sambil mencari-cari kontak nama di ponselnya.

Tak berapa lama terdengar Alex tengah berbicara dengan seseorang di sambungan telepon...

Rehan yang duduk di kursi belakang terlihat tersenyum-senyum sendiri, entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Bos,,," panggilan Alex membuyarkan lamunannya.

"Sialan lu Lex, ngagetin aja," sambil melotot kearah Alex.

Alex yang sudah terbiasa menghadapi sikap Bosnya itu malah tertawa senang,,, "ada yang sedang jatuh cinta nih?" goda Alex kepada Bos sekaligus sahabatnya itu.

Rehan dan Alex bersahabat sejak kecil, bahkan mereka selalu bersekolah di tempat yang sama. Kecuali pada saat melanjutkan studi untuk mengambil S2 mereka terpisah,, Alex tetap di Jakarta sedangkan Rehan memilih ke Amerika untuk mengikuti kemauan pacarnya.

Karena itulah Alex sudah memahami semua sisi tentang Rehan, dia bisa tahu kapan mood sang Bos sedang baik ataupun sebaliknya. Alex juga tahu semua hal tentang kisah pribadi tuan mudanya itu, hingga saat ini dia bisa mengerti kalau hati sahabatnya itu sedang bahagia, "apapun yang bisa membuat lu bahagia Rey,,, gue akan lakukan," janji Alex pada dirinya sendiri.

"Ada lowongan untuk security di Perusahaan itu Bos, dan paman saya yang menjamin nya, gue akan suruh Pak Budiono untuk melamar ke sana besok," ucap Alex menjelaskan.

"pak Budiono, maksud lu salah satu security di rumah utama?" tanya Rehan meminta penjelasan.

"Benar Bos, gue yakin pak Budi akan bekerja dengan baik dan bisa diandalkan."

"Terserah lu aja Lex,, lu kirim foto Nabila ke pak Budi, dan suruh dia melaporkan semua hal tentang Nabila, dengan siapa saja dia berteman dan apa pekerjaannya di sana," titah Rehan panjang lebar. "Fotonya sudah gue kirim ke nomor lu, dan segera hapus fotonya dari galeri ponsel lu begitu sudah dikirim ke pak Budi," lanjutnya mengintimidasi Alex.

"Siap Bos... tapi kenapa harus gue hapus? Manis juga kok, lumayan buat dipandang sebelum tidur..." sambil melihat foto di ponselnya yang baru dikirim Rehan, dan tersenyum jahil melihat Bos nya dari kaca spion.

Rehan nampak melotot kearah spion menatap Alex yang masih aja tersenyum menggoda,,, "lu udah mulai membuka hati Rey?" tanya Alex kemudian mencairkan suasana.

"Huh,,," menghela nafas perlahan, "entahlah Lex, dia istimewa," lirih Rehan nyaris tak terdengar.

Suasana kembali hening, dan beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai Alex memasuki kawasan Apartemen.