Cinta Yang Salah

Saat ini Karin memasuki kamar nya sambil menangis. Dia memang mencintai Aiden tapi untk memiliki nya sungguh tidak pernah terlintas di benak Karin . Karena dia tidak ingin menjadi penghancur dari hubungan kakak nya.

''Hiks hiks. Aku memang mencintai kak Aiden , tapi sungguh aku tidak pernah berniat untuk merebut nya hiks hiks'' tangis Karin berbicara sendiri

Tiba tiba seseorang telah berdiri di depan pintu Karin dengan tatapan membunuh.

''Jadi selama ini kau mencintai Aiden Karin!!!'' teriak Raisa

Benar . Seseorang itu adalah Raisa , Raisa memang berniat mendatangi kamar Karin untuk menanyakan semua kejadian nya dengan Aiden .

Tapi tak di sangka , Raisa malah mendengar Karin mengatakan bahwa dia mencintai Aiden.

Raisa berjalan menuju ke arah Karin . Sedangkan Karin dia begitu terkejut dengan kehadiran kakak nya , dan lebih fatal nya lagi Raisa mendengar ucapan tadi .

''Kak!! . Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan'' ucap Karin mencoba menenangkan Raisa

''Kau dasar wanita ******'' Raisa menampar pipi Karin dengan amarah yang membuncah

''PPPLLAAKK!!!''

''Kak !! . Hiks hiks'' tangis Karin sambil memegang pipi nya

''Aku tidak menyangka Karin bahwa kau akan sekejam ini pada Ku . Aku ini kakak mu, kenapa kau tega menjadi pelakor dari kakak mu sendiri Hah!!!!'' teriak Raisa sambil menangis

Semua orang pun datang ke kamar Karin karena mendengar keributan yang terjadi antara Karin dan juga Raisa.

''Ada apa ini Raisa??'' tanya Dika

''Pah!! . Apa Papah tau , bahwa Karin mencintai Aiden ??'' tanya Raisa pada Dika

''Apa maksud kamu Raisa??''

''Tadi aku tidak sengaja mendengar bahwa Karin mengatakan , dia mencintai Aiden Pah!!'' ucap Raisa sambil menangis

''Karin ?? . Apa semua yang di katakan oleh kakak mu benar??'' tanya Dika pada Karin

Karin hanya diam tak menjawab , dia hanya bisa menangis tidak tau harus menjawab apa.

Felis langsung berjalan menuju ke meja Karin dan mencari sesuatu yaitu buku Diary Karin .

Dan saat dia menemukan benda itu , Felis langsung membuka nya dan membaca beberapa lembar.

''Pah!! . Lihat ini'' Felis memberikan buku Diary Karin pada Dika

Dika , Sarah dan juga Raisa membaca secara bergantian buku Diary Karin.

''Karin !! . Apa benar kamu mencintai Aiden??'' tanya Dika

''Dasar wanita sialan . Kau sama aja dengan ibu perebut laki orang , kenapa kau tidak menyusul ibu mu saja di neraka sana !!!' teriak Sarah meluapkan emosi nya

''Mah . Kau harus tenang . Felis , bawah Mamah mu pergi. Semua ini biarkan Papah yang mengatasi nya'' ucap Dika pada Felis

Dan Felis pun membawa Sarah keluar dari kamar Karin dengan masih memaki Karin .

''Dan kau Raisa . Sekarang kau pergilah , biarkan Papah yang membereskan semua masalah ini''

Tanpa menjawab Raisa langsung keluar dari kamar Karin dengan air mata yang mengalir sambil menatap tajam ke arah Karin.

Dika menghampiri Karin dan mendudukkan Karin di ranjang .

''Karin ?? . Kenapa kau menyimpan semua sendiri nak , kenapa kau tidak menceritakan nya pada Papah??'' tanya Dika dengan lemah lembut

Dia sangat tau , bagaimana keseharian nya Karin selama ini . Dia sangat menderita dengan perilaku Sarah dan juga ke dua kakak kakak nya.

''Pah !!. Karin memang mencintai kak Aiden , Karin akui itu . Tapi jika untuk merebut Kak Aiden dari Kak Raisa . Sungguh , Karin tidak pernah memiliki niatan seburuk itu hiks hiks . Ku mohon Pah , percaya pada Karin hiks'' tangis Karin memohon pada Dika