Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengamankan Tiara
"Tiara nangis Keizaa juga ikut nangis... Yang berarti kalau kalian menyakiti Tiara, itu sama saja dengan menyakiti Keizaa... Yang berarti juga kalian telah menyakiti saya dan keluarga saya!!" tegas Kenzou dengan suara dingin, tapi terdengar sama menakutkannya dengan raungannya.
Melihat om Danu yang hanya diam saja sambil menunduk, Kenzou kembali menambahkan, "Sebaiknya Om camkan kata-kataku, atau akan aku buat kalian semua menyesal!!"
"Ii... Iya saya mengerti, Nak Zou.... Pak Wito memaksa saya untuk menyerahkan Tiara padanya... **.. Tapi saya tidak akan melakukan itu lagi..." sahut om Danu tergagap.
"Zaa, bantu Tiara packing baju-bajunya, biar dia menginap di rumah kita sampai berangkat ke Bali!" seru Kenzou.
"Baik, Kak... Ayo Ra...."
Kenzou melihat Keizaa yang merangkul Tiara masuk ke dalam rumahnya. Hatinya terasa sakit melihat gadis kecilnya ketakutan seperti itu.
Untuk sementara ia hanya bisa mengamankan Tiara di rumahnya, yang sudah pasti akan terkena marah dari om dan tantenya karena masalah ini. Sampai ia menemukan bukti kejahatan om dan tantenya itu.
Dan setelah sosok kedua wanita itu tidak terlihat lagi, Kenzou mengalihkan lagi perhatiannya ke keluarga parasit itu.
"Untuk sementara Tiara akan tinggal bersama kami, Keizaa ingin Tiara ikut keluarga kami untuk menghabiskan akhir tahun di Bali. Itulah tujuan kami ke sini, untuk meminta izin pada kalian, tadinya..." ujar Kenzou.
Om Danu kembali mengangguk, "Ya, ya Silahkan... Sudah pasti kami akan mengizinkannya...."
"Sekarang apa saya boleh bicara empat mata dengan Dasha?" tanya Kenzou, yang langsung membuat perubahan di wajah Dasha, yang tadinya pucat kini menjadi sumringah saat Kenzou ingin bicara dengannya.
"Ya, silahkan. Kalau begitu saya dan istri saya ke dalam dulu...." jawab om Danu, lalu melangkah masuk ke dalam rumah bersama dengan tante Risya.
"Apa kamu akan mengajakku juga ke Bali?" tanya Dasha penuh harap.
"Adik saya mengirimkan gaun malam warna hitam untuk Tiara pakai ke pesta ulang tahunnya, dan saya sendiri yang mengantar gaun itu untuknya, dan asisten rumah tanggamu yang menerimanya... Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa Tiara tidak memakai gaun itu?" tanya Kenzou mengabaikan pertanyaan Dasha tadi.
"Gaun? Saya tidak melihat gaun chanel itu...." jawab Tiara.
Kenzou melipat kedua tangannya, matanya menatap tajam kedua mata Dasha, membuat raut ketakutan kembali terlihat di wajah cantiknya itu.
"Saya tidak menyebutkan merk gaun itu tadi...."
Seketika Dasha menjadi salah tingkah, wajahnya bertambah pucat.
"Sekarang jangan berkilah lagi, ambil gaun itu sekarang juga, dan bawa ke saya. Jangan pernah mengambil lagi apa yang Keizaa berikan untuk Tiara, atau aku akan mencari pak Wito lainnya untuk menikahimu!!" gertak Kenzou.
Tanpa menjawab Kenzou lagi, Dasha langsung lari ke dalam rumahnya untuk mengambil gaun itu, dan tidak butuh waktu lama untuknya kembali lalu mengulurkan kotak chanel itu ke Kenzou, yang langsung diambil Kenzou.
"Mulai hari ini, kalau Keizaa melihat memar baru lagi sekecil apapun di tubuh Tiara, saya akan menghancurkan keluarga kalian!! Mengerti?!!"
"Iya... Kak...." jawab Dasha lalu air matanya mengalir keluar dan badannya bergetar hebat karena ketakutan.
"Sampaikan juga apa yang tadi saya katakan padamu ke orang tuamu...."
"Iya...."
"Dan jangan menyebarkan rumor lagi di kampus, kalau saya sedang mengejar-ngejarmu, atau saya akan pastikan kau ditendang dari kampus itu!" ancam Kenzou lagi tanpa ampun.
Dasha terisak sebentar sebelum akhirnya menjawab, "Iya, Kak."
"Mereka datang, hapus air matamu cepat!" desis Kenzou dari sela-sela giginya. Dan Dasha langsung menghapus air matanya.
Keizaa dan Tiara mendekati mereka sambil menarik koper Tiara, om Danu dan tante Risya mengekor di belakangnya.
"Sudah siap, Kak...." ujar Keizaa.
Kenzou mengambil alih koper Tiara dengan tangan yang bebas, lalu menariknya ke arah mobil dan langsung memasukkannya ke dalam bagasinya, beserta kotak baju yang ia pilihkan untuk Tiara.
"Kalian masuk dulu ke mobil, Kakak masih mau bicara sebentar dengan Om Danu dan Tante Risya!" seru Kenzou, sambil menutup pintu bagasinya.
"Iya, Kak...." jawab Keizaa dan Tiara bersamaan.
Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Kenzou kembali menghampiri Dasha dan orang tuanya,
"Kami pamit dulu Om... Tante... Dan Dasha, maaf kamu tidak bisa ikut karena ini adalah acara keluarga. Tiara ikut karena Keizaa merajuk pada orang tua kami, hingga mereka mengizinkan...." ujar Kenzou.
Ia terpaksa memakai Keizaa sebagai alibinya.
"Oh iya tidak apa-apa, Nak Zou... Dasha juga mengerti kok... Ya kan, Sayang?"
Dasha langsung mengangguk, mengiyakan pertanyaan om Danu.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu...."
Tanpa menunggu jawaban dari mereka, Kenzou langsung balik badan menuju mobilnya.
"Kenapa Kakak masih berbaik hati saja sih dengan keluarga sampah itu?!! Mereka orang jahat, Kak... Mereka mau menjual Tiara!" geram Keizaa saat Kenzou duduk di balik kemudi dan memakai seat beltnya.
"Mereka orang tua Dasha, tentu saja Kakak harus menghormatinya...." elak Kenzou lalu tancap gas keluar dari rumah Tiara.
"Tapi, Kak...."
"Sudah jangan di bahas lagi, Zaa...." potong Kenzou.
Sambil memberengut kesal Keizaa melipat tangannya, dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Cantik saja tidak cukup, Kak... Semua percuma kalau kelakuannya minus...." desah Keizaa.
"Maaf...." ujar Tiara pelan dengan nada menyesal.
Kenzou langsung melihat Tiara dari kaca spionnya, nampak kesedihan di wajahnya.
"Kenapa?" tanya Keizaa.
"Karena gara-gara aku kalian berdua jadi bertengkar...." jawab Tiara.
"Bukan, Ra... Bukan karena kamu... Aku memang tidak suka dengan sepupumu itu. Dan Kakakku yang super benar ini pun mengetahuinya, kalau aku sudah menilai seseorang, akan sulit untuk merubahnya...." jelas Keizaa sambil mendengus kesal ke Kenzou.
Kenzou hanya terdiam, ia tidak mau berkomentar apapun untuk permintaan maaf Tiara tadi.
Tapi Tiara mengartikan diamnya Kenzou itu adalah membenarkan kalau mereka ribut karenanya. Dan itu membuat Keizaa semakin tidak enak hati.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah Keizaa. Tiara menatap takjub ke rumah mewah itu, rumah yang besarnya limaa kali lipat dari rumahnya, padahal rumahnya termasuk besar juga.
"Ayo, Ra... Kita langsung ke kamarku saja yaa...." seru Keizaa sambil menarik tangan Tiara.
"Tunggu, koperku...."
"Biarkan saja, nanti Om Dean yang membawanya ke kamarku...."
Mau tidak mau Tiara mengikuti langkah Keizaa. Kembali ia dibuat takjub saat masuk ke dalamnya, Tiara merasa seperti memasuki lobby hotel bintang lima.
The real sultan....
Foto keluarga Keizaa dalam bingkai besar terpampang di ruang tamu ini. Keluarga yang terlihat begitu bahagia, saling menyayangi dan mengasihi, serta saling melindungi. Keluarga yang sempurna.
Dear Readers...
Bonus bab nih untuk kalian... Jangan lupa votenya yaa...✌️😁
Happy reading....
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘