NovelToon NovelToon
Rembulan Yang Dilupakan

Rembulan Yang Dilupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Persahabatan / Fantasi / Fantasi Wanita / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puvi

Dibesarkan oleh keluarga petani sederhana, Su Yue hidup tenang tanpa mengetahui bahwa darah bangsawan kultivator mengalir di tubuhnya. Setelah mengetahui kebenaran tentang kehancuran klannya, jiwanya runtuh oleh kesedihan yang tak tertahankan. Namun kematian bukanlah akhir. Ketika desa yang menjadi rumah keduanya dimusnahkan oleh musuh lama, kekuatan tersegel dalam Batu Hati Es Qingyun terbangkitkan. Dari seorang gadis pendiam, Su Yue berubah menjadi manifestasi kesedihan yang membeku, menghancurkan para pembantai tanpa amarah berlebihan, hanya kehampaan yang dingin. Setelah semuanya berakhir, ia melangkah pergi, mencari makna hidup di dunia yang telah dua kali merenggut segalanya darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fondasi, Terobosan, dan Misi Pertama

Setelah demonstrasi kekuatan yang menegaskan bakat mereka dan memicu persaingan, Senior Luo memanggil semua murid untuk berkumpul. Wajahnya masih sama tegasnya, tetapi ada kilatan kepuasan di matanya yang biasanya dingin.

"Kalian telah menunjukkan kemajuan yang memadai dalam mengendalikan Qi dasar," ucapnya, suaranya menggema di lapangan latihan yang mulai diterpa angin sore.

"Karena itu, mulai besok, kalian diizinkan untuk mengambil misi tingkat rendah yang tersedia di Balai Misi."

Suasana langsung riuh rendah. Antusiasme dan kecemasan bercampur di antara para murid baru. Ini adalah langkah pertama mereka untuk benar-benar mandiri di dunia sekte.

"Namun, ingat," peringat Senior Luo, menaikkan suaranya, "pelajaran meditasi dan dasar-dasar yang telah kalian terima selama sebulan ini adalah fondasi. Terapkan itu dalam setiap siklus kultivasi kalian. Kekuatan yang tidak dibangun di atas fondasi yang kokoh ibarat menara pasir di tepi pantai; suatu saat akan runtuh dan menenggelamkan kalian sendiri."

Matanya menyapu kerumunan, berhenti sejenak pada Su Yue, lalu pada kelompok Gao Feng.

"Jangan terburu-buru mengejar kemajuan dengan mengorbankan stabilitas. Dan dalam menjalankan misi, utamakan kerja sama dan kewaspadaan. Dunia di luar tembok sekte tidak sejinak lingkungan latihan ini."

Setelah pengumuman itu, latihan hari itu dinyatakan selesai. Para murid bubar dengan percakapan yang bersemangat tentang misi apa yang akan mereka ambil.

Su Yue, Xuqin, dan Lanxi kembali ke Pavilion Bunga Plum Musim Dingin dengan langkah ringan. Mereka mandi bergantian di fasilitas kecil di belakang pondok, membersihkan keringat dan debu latihan. Air dingin terasa menyegarkan di kulit mereka yang hangat.

Malam harinya, di kantin, mereka sudah membicarakan kemungkinan misi. "Kita harus ambil misi yang bisa kita kerjakan bertiga," usul Xuqin, praktis seperti biasa sambil menyeruput supnya.

"Misi merawat kebun spiritual kayaknya membosankan," keluh Lanxi. "Aku ingin yang ada petualangannya!"

"Tapi yang penting aman dulu," tambah Su Yue.

Setelah makan malam sederhana yang menghabiskan sisa Api mereka hingga tersisa sekitar dua puluh Api masing-masing, mereka kembali ke pondok. Perasaan bahwa mereka harus segera mencari pendapatan menggantung di udara.

Di dalam kamarnya yang sunyi, Su Yue duduk bersila di atas tempat tidur. Dia tidak langsung tidur. Dia merasakan tubuhnya, meridiannya, dantiannya. Meskipun tingkat kultivasinya masih mentok di Qi Refining Tahap Awal, dia merasakan perbedaan yang signifikan. Fondasi spiritualnya, yang telah dimurnikan oleh Air Terjun Embun Beku dan diperkuat oleh latihan teratur, terasa kokoh bagai batu giok yang dibentuk oleh es. Setiap siklus penyulingan Qi terasa lebih lancar, lebih efisien. Energi es murni yang dia tarik dari udara malam yang dingin seolah dengan senang hati berkumpul padanya.

"Dasar yang kuat..." gumamnya, mengulangi kata-kata Senior Luo.

Dia mengerti kebenarannya. Dia tidak terburu-buru. Tapi dia juga tahu, untuk melangkah lebih jauh, dia membutuhkan sumber daya. Pil pemurnian Qi, atau mungkin kristal energi spiritual tingkat rendah. Semuanya butuh Api. Dan tokennya yang hanya menyisakan dua puluh Api terasa sangat ringan.

Dia memejamkan mata, memulai meditasi rutinnya. Mengikuti "Seni Esensi Musim Dingin Abadi", dia menarik energi dingin malam. Kali ini, prosesnya terasa berbeda. Seolah ada penghalang tipis, sebuah membran yang elastis, di dalam dantiannya yang menahan kumpulan Qi-nya agar tidak bertambah lebih padat. Dia tidak memaksanya. Hanya terus menarik, memurnikan, dan menambahkan tetes demi tetes energi biru pucat ke dalam kolam Qi-nya.

Dalam keadaan setengah sadar antara meditasi dan tidur, dia mendengar suara 'plink' yang halus di dalam dirinya, seperti tetesan air yang jatuh ke permukaan danau beku. Membran itu pecah.

Energi di dantiannya tiba-tiba berputar lebih cepat, memadat, volumenya bertambah signifikan. Aliran Qi di meridiannya terasa lebih deras, lebih kuat. Sensasi dingin yang menyenangkan menyebar ke seluruh tubuhnya, membersihkan sedikit kotoran yang tersisa dari pori-porinya.

Dia membuka mata. Cahaya fajar mulai menyelinap melalui jendela. Dia mengeluarkan napas panjang, dan di udara dingin kamarnya, napas itu membentuk kristal es kecil yang berkilauan sebelum menghilang.

Qi Refining, Tahap Menengah.

Tidak ada ledakan dramatis, tidak ada perubahan fisik yang mencolok. Hanya sebuah peningkatan yang halus namun nyata dalam kekuatan intinya. Tapi bagi Su Yue, ini adalah konfirmasi. Jalannya benar. Kesabaran dan penderitaannya membuahkan hasil.

Dia berjalan keluar kamar, menemukan Xuqin dan Lanxi sudah bangun. Mereka segera melihat perbedaannya. Aura Su Yue terasa lebih stabil, lebih tajam, seperti pedang yang telah diasah.

"Kau... berhasil menerobos?" tanya Xuqin, mata berbinar.

Su Yue mengangguk. "Tahap Menengah."

"Wah! Hebat!" seru Lanxi, melompat kegirangan. "Aku masih di Awal! Tapi aku merasa juga tidak lama lagi!"

"Selamat, Su Yue," ucap Xuqin dengan tulus. "Ini bagus untuk misi kita nanti."

"Sekarang?" tanya Su Yue.

"Iya, ayo kita ke Balai Misi sekarang! Lihat apa yang tersedia!"

Mereka pun bergegas menuju Balai Misi, tak berselang lama mereka sampai. Terlihat oleh mereka bangunan besar, ramai, dan berisik. Di dinding-dindingnya yang luas, tergantung papan-papan kayu besar yang penuh dengan kertas pengumuman misi, dikelompokkan berdasarkan tingkat kesulitan dan jumlah Api yang ditawarkan.

Mereka langsung menuju area misi tingkat rendah. Banyak misi sudah diambil, terutama yang paling mudah dan aman. Hanya tersisa beberapa: "Merawat Kebun Bunga Spiritual Aula Utama (20 Api)", "Mengumpulkan 50 Batang Kayu Kering dari Hutan Sekitar (15 Api)", "Menemani Tetua Wang menguji pil pencahar baru (35 Api, risiko mual dan diare tinggi)".

"Yang terakhir itu... tidak," kata Xuqin, mengernyit.

Mereka hampir putus asa ketika mata Lanxi menangkap selembar kertas agak terpisah di pojok, di bawah kategori "Menengah Untuk Murid Baru Berpengalaman". Isinya:

DIBUTUHKAN: Pengawalan.

RUTE: Kota Mata Air ke Kota Mata Angin.

DESKRIPSI: Mengawal satu gerobak barang dagangan milik Pedagang Chen (kain, rempah, kerajinan). Perjalanan darat, memakan waktu 2 hari perjalanan normal.

BAHAYA POTENSIAL: Binatang buas biasa, kemungkinan kecil bandit jalanan.

SYARAT: Minimal 3 orang. Tingkat kultivasi Qi Refining Menengah atau setara.

UPAH: 60 Api per orang.

CATATAN: Misi ini biasanya untuk tingkat menengah, namun karena tidak ada yang mengambil dan harus berangkat hari ini, dibuka untuk murid baru yang berani. Evaluasi risiko mandiri.

"Enam puluh Api!" bisik Lanxi, matanya bersinar. "Dan kita bertiga!"

"Tapi ini misi tingkat menengah," ingat Xuqin, hati-hati. "Dan kita harus berangkat hari ini. Itu terburu-buru."

Petugas di konter Balai Misi, seorang murid senior yang terlihat bosan, melihat mereka memandangi pengumuman itu.

"Kalian minat? Itu misi bagus, upah tinggi untuk kalian. Tapi ya, risikonya lebih tinggi dari merawat bunga di kebun. Pedagang Chen butuh pengawal karena pengawal biasanya sudah berangkat dengan kafilah besar kemarin. Dia tertinggal karena urusan. Kalau tidak berangkat hari ini, dagangannya rusak."

Su Yue merenung. Enam puluh Api. Itu cukup untuk membeli setidaknya beberapa pil pemurnQi dasar, atau menyimpan untuk kebutuhan mendesak. Perjalanan dua hari. Bahaya: binatang buas dan kemungkinan kecil bandit. Mereka bertiga, dan dia baru saja mencapai Tahap Menengah. Xuqin dan Lanxi masih Tahap Awal, tapi mereka tangguh dan memiliki kerja sama yang baik.

"Kita bisa melakukannya," kata Su Yue akhirnya, suaranya tenang namun penuh keyakinan. "Kita sudah melalui hutan dan gunung sendirian. Ini dengan jalur tetap dan gerobak. Kita lebih waspada saja."

Xuqin memandangnya, lalu pada Lanxi yang mengangguk antusias. "Baik," dia setuju. "Tapi kita harus sangat berhati-hati. Dan kita harus segera menemui Pedagang Chen ini untuk mengetahui detailnya."

Mereka mengambil kertas misi itu dan membawanya ke petugas. Setelah token mereka dicatat, petugas itu memberikan segel lilin dengan simbol sekte dan alamat kedai Pedagang Chen di pasar Kota Mata Air.

"Keberuntungan untuk kalian," kata petugas itu dengan nada datar, lalu beralih ke murid berikutnya.

Dengan hati berdebar-debar campur semangat, mereka meninggalkan Balai Misi. Ini adalah misi pertama mereka. Titik awal mereka untuk benar-benar mengumpulkan sumber daya dan mengukur diri di dunia yang lebih luas di luar tembok pelatihan Sekte Qingyun.

Mereka tidak langsung kembali ke pondok untuk berkemas. Mereka menuruni jalan dari sekte menuju Kota Mata Air, kali ini dengan tujuan yang jelas. Di dalam hati masing-masing, ada kegembiraan, kecemasan, dan tekad. Bagi Su Yue, ini lebih dari sekadar mencari Api. Ini adalah langkah pertama mandiri sebagai kultivator, menguji es di hatinya dan pedang di pinggangnya, terhadap kenyataan dunia yang mungkin masih menyimpan bahaya, meski hanya berupa "kemungkinan kecil bandit jalanan".

1
Melvina Sary
Menangkan suyue
Melvina Sary
Gao Feng jahat
Melvina Sary
Hehee takut dia itu
Melvina Sary
Bagus kerjasamanya 🙏
Mistik 55
Good senior song
Mistik 55
Mantap thor lanjut
Melvina Sary
Lohh udah bab terakhir nya. Perasaan cepat banget. Satu kopi thor ☕
Puvi: Makasih kk🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Mari berangkat misi kedua 🏇
Melvina Sary
Gooooo misi kedua 💪
Melvina Sary
Mantap untuk permulaan 👍
Melvina Sary
Tetua aneh
Melvina Sary
Loh. Jumpa tuh orang
Melvina Sary
Mantap thor
HUOKIO
Bagus. Cepat up nya thor
Puvi: Makasih kak
total 1 replies
Melvina Sary
Seru banget ada komedi nya
Puvi: Makasih kakak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
UP lagi thor 👍
Melvina Sary
Mantap untung banyak
Mistik 55
Bagus banget 🙏
Puvi: Makasih kak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Pedagang Chen sangat baik☺️
Puvi: iya tuh
total 1 replies
Melvina Sary
Semakin seru thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!