"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perasaan aneh
Di lokasi balap, sudah ada ramai orang terutama anak anak muda yang ingin melihat balap liar. Sky dengan Hoodie hitam dan topi hitam berdiri bersama kerumunan, tapi karena dia tinggi jadi tetap saja mencolok.
Sejak tadi Sky merasa ingin pulang, dia tidak betah padahal dulu kegiatan seperti ini adalah salah satu hobinya. Dari tadi pikirannya selalu ke ekspresi marah Yola saat dia berangkat tadi, atau Yola kesulitan mengurus Langit sendirian.
"Gue balik aja deh, lagian balapan utamanya juga udah selesai." Batin Sky.
Sky dengan wajah dingin dan murungnya itu, membuat teman-teman yang tadi mengundangnya jadi takut dan canggung. Mereka berpikir Sky tidak puas dengan pertandingannya.
Mahesa dan Senja juga ada disana, mereka asyik melihat balap motor hingga Mahesa menantang Sky balapan. Sky hanya mendengus kesal karena semakin tidak mood, dia hanya ingin menonton.
"Jika menang, Yola milikmu." Ucap Mahesa.
"Sejak awal dia emang punya gue, gausah berisik bawa nama dia. Lo ngga cukup sama satu cewe? nggausah sok keren." Sky menjawab sinis, sekarang dia tau jika bahasa Mahesa sangat aneh dan menggelikan.
"Takut heh?." Mahesa tersenyum smirk.
"Gue ngga ada waktu." Sky berbalik hendak pergi.
"Gimana nih? ternyata Yola ngga sepenting itu ya buatmu, kasihan sekali nasibnya." Mahesa memprovokasi.
Greb
"Nggausah banyak bacot, gue ga minat balapan sama manusia gajelas kaya lo. Kalo lo ngajak berantem disini ayo, gausah bawa-bawa nama Yola, Yola penting buat gue jadi gausah sok tau." Sky marah, mencengkram kerah jaket Mahesa.
"Kekanakan, kalian berdua emang cocok." Sinis Mahesa.
"Stop Kak, kalian jangan berantem aku takut." Suara Senja terdengar.
Mahesa lalu mundur, dia merengkuh Senja menenangkan. Sky tidak peduli dan langsung pergi dari sana begitu saja, mood nya jadi berantakan sekali.
Sky pergi menuju minimarket dan Apotek yang buka 24 jam, membeli semua pesanan Yola. Saat hendak masuk ke dalam mobil, Sky bertemu dengan rombongan manusia menjengkelkan.
"Wah lihat ini, ternyata Sky punya penyakit?." Ujar Mahesa.
"Kakak sakit apa?." Senja sok perhatian.
"Bacot." Sky memasukan semua belanjaan di bagasi.
Saat hendak masuk ke dalam mobil, Sky di tarik kebelakang oleh anak buah Mahesa. Berbeda dengan Sky, Mahesa memang memiliki gank yang anggotanya banyak. Mirip seperti gank motor anak muda gaul.
bugh
"Apaan sih." Sky menepis tangan orang yang menariknya.
Sky menatap dengan dingin ke arah gerombolan Mahesa, merasa sangat kesal karena selalu diganggu. Padahal dia diam saja, kanapa Mahesa caper sekali padanya.
"Mau lo apa sih bangsat." Sky mulai kesal.
"Hubungan Yola denganmu itu apa?." Ucap Mahesa dingin.
"Hahah, urusannya sama lo apa? jangan bilang lo nyesel karena ninggalin Yola, mending lo minggir aja jauh-jauh karena saingan lo itu gue." Ucap Sky, mulai cemburu.
"Aneh, padahal dengan tampangmu, pasti bisa mendapat wanita yang lebih daripadanya." Ucap Mahesa, dengan bahasa bakunya.
"Ngomong apasih, bahasa lo gajelas. Gausah ganggu gue kalo masih mental keroyokan, malu sama jembut." Ucap Sky, masuk ke dalam mobilnya.
Mahesa menatap kepergian Sky dengan tatapan berang, dia sendiri tidak tau kenapa dia sekarang sangat tidak suka pada Sky. Apa karena Yola? itu mustahil karena Yola bukan tipenya.
"Kakak... apa bener Kakak suka sama Kak Yola?." Lirih Senja, meneteskan air mata.
"Ngga Sweety, nggausah dengerin omongan dia." Mahesa memeluk Senja.
"Tapi kenapa Kakak selalu bawa-bawa Kak Yola?." Senja aslinya kesal.
"Cuma pengen Sky sadar, kalo Yola itu wanita paling buruk yang pernah ada." Ucap Mahesa.
"Kakak jangan gitu, Kak Yola itu baik cuma emosian aja." Ucap Senja sok imut.
"Pftt, kamu itu bener-bener polos dan baik banget Senja." Mahesa mengelus rambut Senja.
"Hihihi Kakak suka?." Senja meniru suara anak kecil.
"Suka dong, mau jajan apa hari ini?." Ucap Mahesa tersenyum.
"Eskrim." Pekik Senja.
Rombongan manusia alay itu pun pergi menuju minimarket untuk membeli eskrim, sedangakan Sky baru saja sampai di garasi rumah saat waktu sudah lewat jam 1 malam. Sky langsung merapihkan barang belanjaan ke dalam kulkas.
"Iki cimi sibintir, bikil piling sibilim jim duibilis milim." Suara Nyenyenye terdengar dari arah tangga.
Deg.
Sky berbalik terkejut, tersenyum kaku karena dia terlambat pulang karena bertemu gerombolan manusia alay tadi. Yola turun dengan bersedekap dada, dia menduga jika terlambat karena mengantar Senja pulang seperti di cerita asli.
"Ngga kasih kabar, pulang lambat. Benar-benar tukang bohong." Ketus Yola.
"Gue ketemu Mahesa sama pacarnya di apotek tadi, mereka hadang waktu gue mau balik." Ucap Sky jujur.
"Mahesa sama Senja?." Kaget Yola.
"Iya, balapan selese lebih cepet dari dugaan. Mahesa sempet nantang gue balapan tapi gue gamau, mungkin karena kesel dia jadi hadang gue di apotek." Ucap Sky.
"Tapi lo gapapa kan? jangan bilang lo berantem?." Yola khawatir.
"Ngga kok, cuma adu bacot aja." Sky tersenyum, merasa senang di khawatirkan.
"Beneran lo ketemu Mahesa sama Senja? bukan cuma Senja aja?." Tanya Yola memastikan.
"Iya, kenapa? jangan bilang lo cemburu?." Sky tersenyum lebar.
"Pake nanya, lama-lama lo nyebelin ya. Tidur di sofa aja lo malem ini." Yola kesal jadi berlari balik ke kamarnya.
Sky yang melihat itu mengejar Yola, perbedaan panjang kaki dan kekuatan otot membuat Sky duluan yang masuk kamar dan mengunci pintu dari dalam. Yola yang terkunci di luar menggedor pintu dan merasa kesal, kenapa malah jadi dirinya yang tidur di luar.
Setelah drama yang ada Sky dan Yola kini sudah bersiap tidur, sebenarnya Yola merasa kesal karena sampai saat ini Sky belum menegaskan apa hubungan mereka saat ini.
"Sebenarnya hubungan kita ini apa sih? pacar bukan, sahabat masa tidur bareng. Gue ga mau ya living together begini." Ketus Yola.
"Tunggu lulus baru kita nikah." Jawab Sky.
"Halah omongan musang, bilang aja lo males terikat hubungan tapi pengen deket sama cewe." Yola merengut.
"Ya ampun kenapa si lo pikirannya selalu negatif, padahal gue hampir 24 jam sama lo terus." Sky tidak habis pikir.
"Gue cuma butuh kepastian, lo pikir karena kita udah sahabatan lama dan gue suka sama lo, jadi lo bisa seenaknya begini? harga diri gue berapa sih di mata lo." Yola lagi sensi.
"Kan gue udah pastiin kalo gue bakal nikahin lo, lo pengen pacaran? gue gamau, takutnya nanti lo setiap hari minta putus." Ucap Sky, sangat tau watak Yola.
"Ya kalo gue minta putus artinya lo salah." Kesal Yola.
"Oke, tidur aja sekarang nanti gue kasih surprise yang lo bayangin itu." Ucap Sky, menahan senyum.
"A-apaa sih, surprise apa." Yola malu, tertangkap basah.
Sky hanya tertawa geli, dia tau jika Yola ingin mendapatkan gift dan pengakuan cinta yang romantis. Sky juga sudah memikirkannya, hanya saja waktunya belum tepat dan dia harus bersabar sedikit lagi.