NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:257
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANJI

Bahkan lawyer saya juga sudah menyampaikan surat pemberitahuan secara resmi kepada keluarga mantan tunangan saya pagi ini".

Papa Catelyn mengangguk-angguk, tampak lega mendengar jawaban Ghavi. "Papa tidak akan memintamu untuk menikahi Catelyn, Ghavi. Itu adalah keputusan kalian berdua. Tapi Papa harap, kamu bisa mencintai Gavin. Jangan tinggalkan Gavin lagi". Ghavi menggenggam tangan Papa Catelyn dengan erat. "Saya berjanji, pa. Saya bukan hanya menjaga Gavin dengan seluruh jiwa dan raga saya tetapi juga Catelyn. Saya tidak akan pernah menyakiti mereka lagi".

Mereka berdua kembali ke kamar Gavin, di mana Catelyn sedang menyuapkan puding ke mulut Gavin dengan penuh kasih sayang. Kedua orang tua Catelyn dan mbak Yuni kembali pulang ke rumah karena Gavin kembali minta dibuatkan bubur. Sedangkan Annetha sudah harus menuju Legian karena ada jadwal meeting lanjutan dengan partnernya yang ada di Bali. Ghavi terpaku melihat pemandangan itu. Hatinya menghangat melihat Catelyn begitu menyayangi putranya.

"Vi, sini duduk jangan bengong" ucap Catelyn sambil tersenyum. Ghavi mendekat dan duduk di samping Catelyn. Ia mengulurkan tangannya dan mengelus pipi Gavin dengan lembut. Melihat putranya yang asik mengunyah. "Dia sangat tampan, seperti kamu" ucap Catelyn, tersenyum manis. Ghavi menatap Catelyn dengan tatapan penuh cinta. "Dia tampan karena dia adalah putra dari wanita yang paling aku cintai" balasnya, membuat pipi Catelyn merona. "Ghavi, aku ..." Catelyn menggantungkan kalimatnya, ragu untuk melanjutkan. "Kamu kenapa, Catie ?" tanya Ghavi, khawatir. Catelyn menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Ghavi dengan tatapan tulus. "Aku ... aku tidak tahu apakah aku bisa mempercayaimu lagi. Apalagi saat ini sudah ada Gavin. Jadi aku mohon jika nanti kamu menikah dengan Amara tolong jangan lupakan Gavin. Karena ia terlanjur mengenal mu" ucap Catelyn dengan suara lirih. Ia harus sadar diri bahwa Ghavi akan menikah 6 bulan lagi dengan orang lain. Ghavi menggenggam tangan Catelyn dengan erat. "Aku tahu, aku sudah membuatmu terluka. Aku tahu, aku tidak pantas mendapatkan maafmu. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku sudah berubah. Beri aku kesempatan untuk mencintai kamu dan Gavin dengan sepenuh hatiku. Dan aku sudah memutuskan pertunangan ku dengan Amara kemaren siang bahkan membatalkan rencana pernikahan yang diminta oleh keluarganya. Bahkan hari ini lawyer ku sudah membuat surat pemberitahuan resmi kepada keluarga Amara mengenai pemutusan pertunangan dan pembatalan pernikahan. Dan kakek juga sudah menyetujui nya asal aku bisa menemukan mu lagi".

Catelyn terdiam sejenak mengingat kakek Atmadja yang sangat menyayangi nya. Bahkan kakek selalu menganggap Catelyn adalah cucunya sendiri. Ia menatap mata Ghavi, mencari kejujuran di sana. Dan ia menemukannya. Ia melihat cinta, penyesalan, dan harapan.

"Aku ... aku butuh waktu, Ghavi. Aku gak bisa menjanjikan apapun" ucap Catelyn lirih. "Aku butuh waktu untuk memulihkan hatiku yang terluka. Aku butuh waktu untuk mempercayaimu lagi". Ghavi mengangguk mengerti. "Aku akan menunggu, Catelyn. Aku akan menunggu selama yang kamu butuhkan. Aku akan membuktikan kepadamu bahwa aku layak untuk mendapatkan cintamu".

Tiba-tiba, Gavin menggeliat dalam pangkuan Catelyn. Ia menatap Ghavi dengan tatapan polos. "Daddy, please don't go" ucapnya dengan lirih dan suara yang terdengar cadel, membuat hati Catelyn mencelos. Ghavi tersenyum lembut kepada Gavin. "Daddy tidak akan pergi, sayang. Daddy akan selalu ada di sini, untuk menjagamu dan Mommy". Gavin tersenyum senang dan memeluk Ghavi erat. "Daddy sayang Gavin," bisiknya kembali kepada putranya sambil mencium pipi kedua pipi Gavin dengan sayang.

Melihat pemandangan itu, air mata Catelyn kembali mengalir. Ia tidak bisa memungkiri, ia juga merindukan Ghavi. Ia merindukan sentuhan hangatnya, ciuman lembutnya, dan tatapan cintanya. "Ghavi," panggil Catelyn lirih. Ghavi menoleh ke arah Catelyn dengan tatapan bertanya. "Maukah kamu menemaniku lagi di sini malam ini ?" tanya Catelyn, membuat mata Ghavi berbinar. "Tentu saja, Catelyn. Aku hari ini akan check out dari hotel dan membawa semua barang di mobil. Jadi setelah itu, aku akan menjagamu dan Gavin disini" jawab Ghavi, tersenyum bahagia. "Loh kamu belum sempat check out kemaren ?" tanya Catelyn kembali. "Belum sempat sayang ... kan aku gak tau kalau jarak yang ditempuh agak jauh setelah kena macet" ujar Ghavi. "Ya udah kalau begitu aku bantu kamu check out dan nanti semua barang-barang aku suruh antar ke rumah ku aja dulu atau mau langsung ke rumah sakit ?" Catelyn kembali menanyakan masalah hotel kepada Ghavi. "Loh emang bisa by phone begitu ? Reservasi atas namaku, kamar 1201. Trus jangan lupa ID Card aku masih tertinggal di receptionist. Barang antar aja ke rumah sakit biar nanti janjian di lobby deh" Ghavi sambil menatap Catelyn dengan bingung. Karena hotel mana yang dengan gampang check out trus barang-barang nya bisa diantar pulang ke lokasi tamu berada. Benar-benar tamu VVIP deh. Tak lama Catelyn langsung menginstruksikan kepada Duty Manager yang bertugas di hotel. Dan setelah itu pihak hotel mengkonfirmasi bahwa kurir sudah membawa barang Ghavi lengkap dengan identitas nya yang tertinggal menuju rumah sakit. Tepat 1,5 jam kemudian Ghavi sudah berada di lobby dan menerima semua barang beserta ID card nya secara lengkap. Iseng Ghavi menanyakan kepada kurir apakah memang bisa pihak hotel melakukan service seperti ini kepada setiap tamu yang menginap ? Dan kata kurir tentu saja tidak bisa. Karena Ibu Catelyn adalah salah satu pemegang saham di Grand Calypta Hotel & Resort, maka untuk beliau mendapatkan keistimewaan untuk menservis tamu-tamu nya. What ? Catelyn berbisnis hotel ? Benar-benar diluar ekspektasi Ghavi.

Semua barang dibawa ke kamar oleh Ghavi. Didalam kamar Gavin terlihat menangis karena mencari Daddy nya yang sedang turun ke lobby untuk mengambil barang. "Loh anak Daddy kenapa menangis sayang ? Cup ... Gavin gak boleh nangis nanti Mommy jadi sedih loh" ucap Ghavi sambil mengambil Gavin yang menangis dalam gendongan Catelyn. "Daddy hu ... hu .." Isak Gavin yang masih sesenggukan menangis dalam gendongan Ghavi. "Ayo anak Mommy gak boleh nangis terus. Kan Daddy nya sudah datang. Tadi kan Mommy bilang Daddy ke bawah sebentar ambil barang" ucap Catelyn sambil mengusap bekas linangan air mata Gavin. Gavin benar-benar nemplok ke Ghavi seperti koala. Saat di gendong Daddy nya langsung diam dan tidak menangis lagi. Catelyn sampai bingung melihat putranya yang jadi super sensitif seperti ini. Tiba-tiba di HP Catelyn terdengar notifikasi masuk ... Ting. Segera Catelyn membuka pesan yang masuk dan berkata "Gavin sebentar lagi Jodie, Marcus dan Selly mau datang kesini. Ayo gak boleh nangis. Kan udah gede malu dong" ucap Catelyn kepada Gavin. Dan tak lupa Catelyn menjelaskan kepada Ghavi bahwa 3 anak ini merupakan best friend Gavin di sekolah. Orang tua mereka sangat baik bahkan setiap ada perguncingan di sekolah yang membicarakan Catelyn dianggap punya anak tanpa bapak, mereka akan membela Catelyn. Karena mereka taunya Daddy Gavin sedang bekerja di luar negeri sehingga jarang ada di Indonesia. Ghavi mendengar cerita Catelyn merasa mendidih hatinya. Wanita yang begitu dicintainya dijadikan bahan pergunjingan tanpa ia ketahui. Ia kemudian memeluk Catelyn tanpa bicara apa-apa lagi. Hanya hatinya yang bergejolak marah dengan kondisi yang dialami Catelyn selama ini.

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!