NovelToon NovelToon
Anak Pembawa Berkat

Anak Pembawa Berkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rachel Imelda

Gracia Natahania seorang gadis cantik berusia 17 tahun memiliki tinggi badan 160cm, berkulit putih, berambut hitam lurus sepinggang. Lahir dalam keluarga sederhana di sebuah desa yang asri jauh dari keramaian kota. Bertekad untuk bisa membahagiakan kedua orang tua dan kedua orang adiknya. Karena itu segala daya upaya ia lakukan untuk bisa mewujudkan mimpinya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rachel Imelda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kayak Jelangkung aja sih

"Ayolah Cia, Kamu itu calon isteri aku. Ayolah kita jalan. Kamu mau minta apa aja pasti aku kasih. Orang Kaya" kata Dani sambil menyapu kerah bajunya yang tak berkerah.

Cia memutar mata malas. "Maaf ya aku bukan calon isteri kamu. Jangan sembarangan ngomong. Mending kamu pulang deh. Aku sibuk" kata Cia.

"Alahh...sibuk apaan sih Cia. palingan juga sibuk buat kue" kata Dani.

"Ya itu namanya sibuk. Daripada kamu gak punya kerjaan. Ngarep warisan orang tua. Sana pergi, aku pusing kalo liat kamu." kata Cia lalu berjalan masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.

Ibu Marni, "Maaf ya Nak Dani. Ibu gak bisa bantu. Ibu permisi masuk ya, karena memang lagi banyak kerjaan di dalam" kata Ibu Marni kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dan menutup kembali pintunya.

Dani terbengong-bengong di depan rumah Cia.

"Apa tadi mereka mengusir aku. Dani anak kesayangan Juragan Darmo dan Nyonya Sinta? gak salah? Apa dia gak liat kalo aku udah semakin tampan dengan hidung mancung ini?" kata Dani lalu berbalik dan meninggalkan rumah Cia.

"Nanti aku datang lagi. Pasti tadi Cia belum lihat hidung baru mancungku ini" katanya sambil terus berjalan menuju ke rumahnya.

Ya Dani anak Juragan Darmo ini kerjanya cuma mondar mandir gak jelas. Orang tuanya punya banyak uang tapi dia tidak mau kuliah.

Eh enggak deng bukan gak mau tapi otaknya gak nyampe kalo di bawa ke kampus. Yang ada dia cuma hambur-hamburin uang Orang tuanya aja. Sekolah SMA aja lulus bersyarat. Mana Mau Cia sama kamu Dani.

Cia itu murid berprestasi di sekolahnya dulu. Mulai dari SD sampai SMA dia selalu ranting 1. Sebenarnya dia dapat beasiswa untuk kuliah ke Jepang. Tapi dia keberatan karena selain jauh. Dia juga bercita-cita menyekolahkan kedua adiknya sampai setinggi-tingginya. Betapa mulianya seorang Cia.

"Siapa dia sekonyong-konyong datang dan bilang bahwa aku calon isterinya dia. Ih...jangan sampai hal itu terjadi Tuhan. Aku gak mau. Please jauhin laki-laki yang bernama Dani itu dari hidup aku ya Tuhan" kata Cia dalam hati.

Sambil duduk sebentar di kursi kayu usang yang ada di ruang tamu rumahnya. Dia abis jalan kaki dari sekolahannya Rino dan Rina walau pun gak terlalu jauh, tap lumayan juga jalan kaki di bawah terik matahari seperti ini.

"Mataharinya panas banget bu. Rasanya ubun-ubun aku mendidih deh" kata Cia.

Karena memang cuaca saat ini sangat ekstrem. Matahari serasa ada dua saking panasnya. Cia membayangkan kedua adiknya yang setiap hari pulang jalan kaki di bawah teriknya matahari.

"Kasian adik-adik ku ya, Tuhan. Seandainya aku punya banyak uang aku akan membeli kendaraan bagi mereka biar mereka gak kepanasan sama kehujanan. Tapi mereka baru kelas 6, sebentar lagi baru masuk SMP, belum bisa bawa kendaraan." kata Cia lagi.

"Cia, makan dulu gih. Kamu belum makan lho dari tadi pagi" kata Ibu Marni.

"Iya bu, ntar Cia makan. Cia mau ngilangin cape dulu" kata Cia.

"Ibu, kenapa itu Si Dani bisa nyasar ke sini. Tumben banget. Biasanya gak pernah mau datang ke rumah kita ini" kata Cia.

"Tau tuh, Ibu lagi asyik-asyiknya di dapur memasak untuk makan siang kita, tiba-tiba dia nongol" kata Ibu Marni.

"Kayak Jelangkung aja sih, datang gak diundang pulang gak dianter" kata Cia.

Ibu Marni pun tertawa mendengarkan perkataan putrinya.

"Nak Cia, kamu gak mau ambil beasiswa kamu itu?" tanya Ibu Marni sebenarnya sangat menyayangkan keputusan anak gadisnya yang tidak mau menerima tawaran beasiswa kuliah di Jepang karena anaknya ini sangat pintar.

"Enggak bu. Aku gak mau tinggalin ayah dan Ibu juga adik-adik aku sendiri di sini" kata Cia.

"Tapi sayang sama kepintaran kamu kalo gak di kembangkan. Kata kamu mau menyekolahkan adik-adik kamu setinggi mungkin. Gimana kamu mau biayain uang sekolah adik-adik kamu kalo kamu gak punya uang yang banyak. Kalo kamu kuliah di jepang kemungkinan untuk kamu dapat pekerjaan di Jepang sana juga besar. Gaji di Jepang itu gede lho Nak. Bisa kamu pake untuk bayarin sekolahnya adik-adik kamu." Kata Ibu Marni lagi.

Cia tampak berpikir dan menurutnya ada benarnya juga perkataan ibunya.

"Tapi gimana sama Ibu dan Ayah. harus kerja sendiri" kata Cia.

"Kan ada Rino dan Rina. Mereka juga sudah bisa bantuin ayah dan Ibu.

" Kata Ibu Marni lagi. Cia tampak terdiam dan sedang berpikir. Lalu dia berkata "Baiklah Bu, Cia mau manfaatkan beasiswa ini. Cia akan pergi kuliah ke Jepang. Doain Cia ya bu biar nantinya Cia jadi orang yang sukses dan bisa mewujudkan impian Ayah Dan Ibu juga Rino dan Rina" kata Cia.

Dia sudah bertekad akan pergi kuliah ke Jepang. Ketika mereka berdua sedang asyik ngobrol ayah Beny juga pulang dari kebun. Bersamaan dengan Rino dan Rina juga pulang dari sekolah.

"selamat siang..." Sapa mereka bertiga

Ayah dari pintu belakang sedangkan Rino dan Rina dari pintu depan.

"Eh udah pada pulang. ayok cuci tangan lalu kita makan saing bareng" Kata Ibu Marni.

"Dan ada yang akan di sampaikan oleh Kakak" kata Ibu Marni.

"Apa tuh?" tanya Rino dan Rina.

"Eh iya kak, tadi Pak Galih titip salam buat kakak" kata Rino.

"Ngapain titip-titip salam" kata Cia ketus. Ayah Beny dan Ibu Marni cuma saling pandang.

"Ya gak tau kak, orang Pak Galih cuma bilang Rino sampaikan salam dari Bapak sama Kakak kamu ya. Gitu katanya" kata Rino lagi.

Lalu Cia menjawab "Lain kali kalo Pak Galih titip salam lagi kamu bilang aja 'Saya bukan tempat penitipan salam Pak'." kata Cia lagi.

Rino pun bingung lalu menjawab "Oke kak, nanti aku bilang kayak gitu sama Pak Galih".

"Kamu sih Rino gak bilang kalo kak Cia udah punya pacar, jadi gak boleh titip-titip salam lagi" kata Rina.

'Eh Rina kecil-kecil udah ngomongin pacar. Emang kamu tau pacar itu apa?" tanya Ayah Beny.

"Taulah Pak, Pacar itu kan orang yang suka dan sayang sama kita Yah" jawab Rina.

Ayah Beny, Ibu Marni dan Cia pun tertawa mendengarkan jawaban Rina.

"Waduh ternyata Rina juga udah tau pacar-pacaran. Jangan-jangan kamu udah punya pacar ya?" tanya Cia.

"Iya Kak di sekolah ada tuh yang suka sama Rina si Eki" Kata Rino.

"Ih apaan. Enggak kok. Aku belum punya pacar. Sembarangan aja kalo ngomong. Aku masih kecil tau" kata Rina lagi.

"Bentar lagi udah SMP artinya udah mulai gede jadi hati-hati dalam berteman dan bergaul yah Rino Rina" kata Ayah.

"Ayah tenang aja Rina gak bakalan pacaran sebelum Rina punya kerjaan dan bisa cari uang sendiri." kata Rina dengan suara cemprengnya.

"Rino juga Yah, tenang aja." kata Rino.

"Iya deh Ayah percaya, anak-anak Ayah dan Ibu semuanya baik-baik" kata Ayah Beny lagi.

"Oh Iya Ayah Cia mau ngomong sesuatu." Kata Cia.

"Apa Nak? ngomong aja" kata. ayah Beny.

"Cia udah ngomong sama Ibu kalo Cia memutuskan untuk menerima tawaran beasiswa ke Jepang" Kata Cia.

Ayah Beny terdiam. "Gimana menurut Ayah?" tanya Cia lagi karena Ayahnya cuma diam.

"Ayah tahu kamu anak yang pintar, Nak. Dan Ayah yakin pasti keputusanmu yang terbaik. Ayah sangat mendukung keputusan kamu. Kejarlah cita-citamu dan wujudkan mimpi-mimpimu. Jadilah kebanggaan Ayah dan Ibu" Kata Ayah Cia.

Cia merasa terharu mendengar perkataan ayahnya. Dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya, air matanya jatuh di pipinya.

"Iya, pasti Cia akan membahagiakan kalian. Kalian orang-orang yang sangat aku sayangi" kata Cia.

"Kakak nanti kalo kakak sampai ke Jepang tolong kirimkan bunga sakura buat aku ya" kata Rina.

Semua tertawa mendengar perkataan Rina yang polos.

"Iya pasti kakak kirimkan yang banyak buat kamu" kata Cia.

Lalu mereka pun menikmati makan siang mereka dengan tenang.

Bersambung

1
Afifah Aliana
lanjutkan semangat tor
Professor Ochanomizu
Asik banget!
Rachel Imelda: Makasih....
total 1 replies
Rachel Imelda
Makasih loh🙏. Sabar ya...
AteneaRU.
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!