NovelToon NovelToon
MOY - MY ONLY

MOY - MY ONLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Tamat
Popularitas:113
Nilai: 5
Nama Author: Muhamad Wirdan

Arkan, seorang pria kaya dan berkuasa dengan kepribadian yang dingin dan suka mengontrol orang lain, terjebak dalam permainan cinta dengan Aisyah, seorang wanita muda yang cantik dan berani. Aisyah memiliki tujuan tertentu untuk Arkan, dan ia akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.

Arkan memiliki rencana untuk Aisyah, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Aisyah. Ia mulai mempertanyakan perasaan dirinya sendiri dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam hatinya.

Aisyah sendiri juga memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh Arkan. Ia memiliki tujuan untuk membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti keluarganya, dan Arkan menjadi bagian dari rencananya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhamad Wirdan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

Arkan memandang Rachel dengan mata yang tajam. "Rachel, aku butuh informasi tentang Aisya," katanya dengan suara yang tegas.

Rachel mengangguk dan mulai mencari informasi tentang Aisya. Setelah beberapa saat, dia menemukan sesuatu. "Tuan, aku telah menemukan informasi tentang Aisya," kata Rachel. "Dia memiliki hubungan dengan seseorang yang sangat berpengaruh."

Arkan memandang Rachel dengan mata yang penuh dengan minat. "Siapa?" dia bertanya.

Rachel ragu-ragu sebelum menjawab. "Dia memiliki hubungan dengan seseorang yang bernama... Maestro," kata Rachel dengan suara yang lembut.

Arkan memandang Rachel dengan mata yang terkejut. "Maestro?" dia mengulangi. "Apa yang kamu maksud?"

Rachel menjelaskan bahwa Maestro adalah seorang yang sangat berpengaruh dan memiliki kekuasaan yang besar. "Aisya tampaknya bekerja untuknya," kata Rachel.

Arkan memandang ke depan, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Aisya bekerja untuk Maestro? Dan apa yang menjadi tujuan sebenarnya?

Tiba-tiba, ponsel Arkan berdering. Dia menjawab panggilan itu dan mendengar suara Aisya di seberang garis. "Arkan, kamu tidak akan pernah menemukan aku," kata Aisya dengan suara yang dingin.

Arkan memandang ke depan, matanya menyala dengan tekad. "Aku akan menemukanmu, Aisya," dia berjanji. "Dan aku akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

AIsya tertawa di seberang garis. "Kamu tidak akan pernah menemukan aku, Arkan," katanya dengan suara yang dingin. "Saya sudah siap untuk kamu."

Arkan memandang ke depan, matanya menyala dengan tekad. "Aku akan menemukanmu, Aisya," dia berjanji. "Dan aku akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Aisya tertawa lagi. "Kamu tidak tahu apa yang kamu hadapi, Arkan," katanya. "Tapi aku akan memberimu petunjuk. Pertemuan kita akan segera tiba."

Panggilan itu terputus, dan Arkan terpaksa menunggu dengan sabar. Dia memandang Rachel yang masih berdiri di depannya. "Rachel, aku butuh kamu untuk melacak panggilan itu," kata Arkan.

Rachel mengangguk dan mulai bekerja. Setelah beberapa saat, dia menemukan lokasi panggilan itu. "Tuan, aku telah menemukan lokasi panggilan itu," kata Rachel. "Lokasi itu adalah sebuah gudang di pinggiran kota."

Arkan memandang ke depan, matanya menyala dengan tekad. "Aku akan pergi ke sana," dia berkata. "Siapkan tim, Rachel. Kita akan menghadapi Aisya."

Rachel mengangguk dan mulai bekerja. Arkan memandang ke depan, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan. Apa yang akan terjadi di gudang itu? Apakah dia akan berhasil menemukan Aisya? Dan apa yang akan terjadi jika dia bertemu dengan Maestro?

Arkan dan timnya tiba di gudang itu dengan hati-hati. Mereka memeriksa sekeliling, memastikan bahwa tidak ada bahaya yang mengintai. Arkan memandang Rachel yang berdiri di sampingnya. "Rachel, aku butuh kamu untuk memeriksa gudang ini," kata Arkan.

Rachel mengangguk dan mulai memeriksa gudang itu. Setelah beberapa saat, dia kembali ke Arkan. "Tuan, aku telah menemukan sesuatu," kata Rachel. "Ada seseorang yang menunggu di dalam gudang itu."

Arkan memandang ke depan, matanya menyala dengan tekad. "Siapakah itu?" dia bertanya.

Rachel ragu-ragu sebelum menjawab. "Aku tidak tahu, Tuan. Tapi aku rasa itu adalah Aisya."

Arkan mengangguk. "Baiklah, mari kita lihat siapa yang ada di dalam gudang itu."

Arkan dan timnya memasuki gudang itu dengan hati-hati. Mereka memeriksa sekeliling, mencari tanda-tanda bahaya.

Aisya tersenyum lagi, dan kali ini ada sesuatu yang berbeda dalam senyumnya. Arkan bisa melihat keangkuhan dan kekuatan di balik mata Aisya.

"Apa itu?" Arkan bertanya, suaranya tetap dingin dan tidak menunjukkan emosi apa pun.

Aisya mengangkat tangannya, dan tiba-tiba gudang itu dipenuhi dengan suara-suara yang keras dan cahaya yang menyilaukan. Arkan dan timnya terpaksa menutup mata mereka karena cahaya yang kuat.

Ketika mereka membuka mata lagi, Aisya sudah tidak ada di sana. Tapi, di depannya berdiri seseorang yang tidak pernah Arkan duga akan melihatnya lagi.

"Selamat datang, Arkan," kata orang itu dengan suara yang dalam dan berwibawa. "Aku telah menunggu kamu."

Arkan memandang orang itu dengan mata yang terkejut. "Kamu... siapa?" dia bertanya, suaranya bergetar sedikit.

Orang itu tersenyum, dan Arkan bisa melihat keangkuhan dan kekuatan di balik mata itu. "Aku adalah Maestro," kata orang itu. "Dan kamu, Arkan, adalah kunci untuk mencapai tujuan saya."

1
Yakumo Tsukamoto
Habis baca cerita ini, aku merasa jadi karakter di dalamnya. Luar biasa, thor!
Muhamad Wirdan: siap kk makasih
total 1 replies
Lory_kk
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Muhamad Wirdan: baik kk nanti aku usahain lebih banyak lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!