NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:889
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuduhan Tidak Berarti

Nichol menyesuaikan langkah kakinya dengan langkah kaki Flora dan Bianca. Kedua perempuan itu memiliki langkah kaki yang pendek. Sehingga butuh kesabaran lebih untuk Nichol bisa berjalan beriringan dengan kedua dokter perempuan itu.

Malam hari. Suasana sepi. Tidak ada pasien gawat darurat yang datang. Membuat mereka memiliki sedikit waktu untuk beristirahat setelah melakukan banyak sekali pekerjaan sebelumnya.

"Aku dengar adikmu sering makan malam dengan suamiku. Apa itu tidak masalah?" tanya Bianca melirik ke arah Flora yang berjalan di sisi kirinya.

"Benarkah? Adikku tidak pernah bercerita," jawab Flora terkejut.

"Apa suamimu tidak masalah dengan kehadiran adikku?" tanya Flora penasaran.

"Sepertinya tidak. Teman suamiku juga seorang dokter di Rumah Sakit Scarlet. Mereka selalu makan malam di sana. Kamu bisa mengunjungi mereka setelah ini," balas Bianca.

"Rumah Sakit Scarlet? Bukankah itu cukup jauh dari sini? Lalu apakah tidak masalah calon pemimpin Keluarga Mith berkunjung ke aset milik penting milik keluarga lain? Bukankah itu akan merugikan keluargamu?" tanya Nichol masuk ke dalam pembicaraan.

"Aku sudah memperingatinya. Tapi sepertinya dia butuh waktu untuk mencari tempat lain. Jadi aku akan membiarkannya sementara waktu," ujar Bianca melirik Nichol yang berjalan di sisi kanannya.

"Aku rasa, kamu harus menegurnya dengan keras," hasut Nichol.

"Tidak. Dia sudah besar. Dia tau mana yang salah dan mana yang benar," ujar Bianca dengan suara lemas.

Bianca dan Flora menghentikan langkahnya saat melihat ada emergency bed diletakkan di pinggir koridor. Itu bukan tempatnya. Tidak seharusnya berada di sana.

Flora berjalan menuju ke arah emergency bed. berniat untuk membawanya dan mengembalikan ke tempat seharusnya. Dan Bianca pun mendekat. Menyentuh bagian kanan. Untuk memastikan emergency bed berjalan sesuai dengan kemauan mereka. Tidak berbelok sendiri. Nichol melakukan hal yang sama dengan Bianca. Menyentuh sisi kiri.

"Apa aku bisa menggunakannya?" tanya seorang laki-laki dari arah belakang Flora.

Sontak Flora kaget dan berlari menuju ke arah belakang Bianca. Dengan lututnya terasa lemas, Flora mencoba mengintip dari balik tubuh Bianca. Dan melihat ada seorang laki-laki dengan kemeja putih yang sobek di beberapa bagian sedang membopong tubuh seorang laki-laki di pundaknya bagian kanannya.

Mata Nichol membulat. Nichol terkejut. Namun yang membuat Nichol terheran-heran adalah hawa keberadaan laki-laki itu benar tipis. Bahkan Nichol tidak bisa mendengar suara langkah kaki dari laki-laki itu. Laki-laki itu muncul begitu saja seperti hantu.

Sedangkan Bianca yang sudah sempat terkejut tadi langsung kebingungan saat melihat suaminya muncul dengan wajah babak belur.

"Kenapa? Tumben sekali kamu memeriksakan tubuhmu di sini? Bukankah selalunya kamu ke Rumah Sakit Scarlet?" tanya Bianca memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong.

"Ah, bukan aku yang harus kamu periksa. Tapi dia," ujar Aether berjalan mendekat ke arah Bianca.

Dengan sedikit usaha, Aether membaringkan tubuh laki-laki yang dibopong ke atas emergency bed. Dan Flora dikejutkan untuk kedua kalinya saat menyadari ternyata adiknya yang dibawa oleh Aether. Tidak ada ada luka parah di wajah Ethan. Hanya ada sobekan kecil pada bibir Ethan.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu terluka?" tanya Flora panik menyentuh tangan Ethan.

Ethan tidak menjawab. Membuat Bianca menaruh curiga pada Aether.

"Apa kamu yang melakukannya?" tanya Bianca menatap tajam Aether.

"Kamu tidak melihat luka di wajahku? Aku lebih parah darinya. Jika aku yang menyerangnya, aku tidak mungkin membawanya ke sini," jawab Aether menunjuk mukanya sendiri.

"Lalu kenapa dia tidak menjawab?" tanya Bianca.

Aether duduk di atas emergency bed. Tepat di samping kepala Ethan. Aether mengangkat sedikit tangannya lalu menepuk kuat kening Ethan berulang kali.

"Tolong bersihkan lukanya dan berikan dia obat penghilang rasa sakit. Dia baru saja melakukan hal yang sangat menakjubkan walau caranya salah," ujar Aether menatap ke arah Nichol.

"Diam dan pergilah," ujar Ethan menepuk punggung Aether.

"Kenapa? Apakah kamu malu jika kakakmu tau kamu baru saja mendekati perempuan yang sudah memiliki pacar dan dikeroyok oleh pacarnya?" tanya Aether tersenyum ke arah Ethan.

Ethan sontak berdiri. Turun dari emergency bed. Mencoba untuk mendorong serta memukul Aether. Sedangkan Aether sendiri tertawa kecil sembari menghindari dan menahan serangan Ethan. Hingga pada akhirnya, kepala Ethan berakhir di dekap samping tubuhnya. Kepala Ethan tersangkut antara sisi samping perut dan tangan kanan Aether.

"Sepertinya kamu harus belajar dari kakakmu cara mendekati perempuan yang baik dan benar," ujar Aether setelah berhasil menahan kepala Ethan.

"Ah, sialan. Kenapa juga Paman harus membawaku ke sini? Bukankah tadi Paman mengatakan akan pergi ke Rumah Sakit Scarlet?" tanya Ethan kesal.

"Jika lukamu dibiarkan akan menjadi masalah. Infeksi. Kamu masuk ke jurusan kedokteran tanpa mengetahui itu? Apakah kamu bodoh?" tanya Aether melepaskan kepala Ethan.

"Paman lebih bodoh. Selalu membicarakan alien dan hantu setiap makan malam," kesal Ethan menjauhkan diri dari Aether.

"Anak kecil ini?! Aku sudah dua kali menyelamatkan nyawamu. Seharusnya kamu berterimakasih padaku," geram Aether melihat tingkah Ethan.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Flora untuk memperjelas keadaan.

"Dia baru saja menggoda istri orang," ujar Ethan menunjuk Aether.

"Ah, sialan. Kenapa kamu melemparkan masalahmu padaku?" tanya Aether mengepalkan tangan di udara.

"Tidak. Dia berbohong. Ada rekaman kamera pengawas. Aku akan memberikannya padamu setelah ini," lanjut Aether menatap Bianca.

"Siapa yang benar?" tanya Bianca.

"Aku," jawab Aether dan Ethan secara bersamaan.

Aether menghadap ke arah Ethan dengan tangan di pinggang. Menatap secara saksama anak laki-laki yang telah ia selamatkan nyawanya. Ini adalah kedua kalinya Aether membantu anak itu. Dan sekarang anak itu berniat mendorong Aether ke jurang. Berniat membiarkan Aether tidur di luar rumah.

"Aku memiliki rekaman kamera pengawas sebagai buktinya. Apa yang kamu miliki sebagai buktimu?" tanya Aether dengan wajah sombong.

"Kamu harus menjauhinya. Dia ini orang gila. Setiap malam dia bertemu dengan temannya hanya untuk membicarakan hal yang tidak masuk akal," ujar Ethan menatap Bianca dengan sesekali melirik ke arah Aether.

"Akhirnya kamu mengakui kesalahanmu," ujar Aether tersenyum.

"Sudah sana. Pergilah dan bersihkan lukamu. Kamu harus berterimakasih padaku setelah ini. Untung saja ada aku yang selalu baik hati pada orang-orang lemah," lanjut Aether mendorong tubuh Ethan ke arah Flora.

"Lihat saja nanti. Aku akan mengadukanmu ke istrimu jika aku tau Paman melakukan kesalahan," ujar Ethan menunjukkan kepalan tangannya ke arah Aether.

"Untung saja aku tidak pernah mencoba mendekati perempuan lain," ejek Aether.

Ethan kembali ke sisi Flora dengan tatapan masih tertuju pada Aether. Ia merasa kesal karena Aether tidak benar-benar menceritakannya secara rinci. Memberikan sedikit kebohongan atas apa yang terjadi.

"Mau ke mana?" tanya Bianca saat melihat Aether berbalik dan ingin pergi.

"Mencari makanan, kenapa?" jawab Aether sedikit memiringkan tubuhnya supaya bisa melihat Bianca.

"Dengan wajah penuh luka seperti itu?" tanya Bianca.

"Aku akan kembali dan membawakanmu cokelat," ujar Aether mengabaikan pertanyaan Bianca dan pergi begitu saja.

1
Cinta Kirana
ditungguu kelanjutannyaa
Cinta Kirana
kerenn lanjuttt thorr
Jing Mingzhu5290
Mengharukan
Athena: Sebisa mungkin jam 8 malam
Cinta Kirana: lanjut kak mau tanya biasanya update jamberapa ka?
total 2 replies
SimplyTheBest
Bagus banget deh, bikin nagih!
Naomi Leon
Ngakak banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!