NovelToon NovelToon
KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: enjels

Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Tak berapa lama Nico telah sampai di depan mobil yang ia bawa, Pria itumendudukan Kimmy di kursi depan mobilnya. "jangan menangos lagi Kimmy, aku akan membawamu ke rumahku dan segera mengobati luka di lututmu", ucap Nico berusaha meredakan tangisan Kimmy.

Saat di dalam mobil, Kimmy hanya bisa mengusap kasar air mata yang mengalir di wajahnya. Berkali-kali gadis itu berusaha untuk berhenti menangis namun ucapan Nico masih terngiang-ngiang di telinganya dan membuat hatinya kembali terluka.

Perjalanan panjang tanpa percakapan itu pun akhirnya berlalu, Kimmy tampak bingung saat mobil yang ditumpanginya bersama Nico berhenti di depan sebuah rumah yang asing untuknya.

Rumah itu di tepi sebuah jalan kota irlandia dan jauh dari kebisingan. Cat warna coklat mendominasi rumah yang cukup mewah itu. Halaman rumah itu cukup luas dan ditumbuhi berbagai macam pohon dan bunga.

"ini rumah siapa Dokter Nic?" tanya Kimmy sebelum turun dari mobilnya.

"Ini rumahku Kimmy. Bukankah tadi sudah bilang akan membawamu ke rumahku untuk mengobati lukamu?" Nico balik bertanya.

Kimmy memandang rumah itu dengan pandangan kebingungan bahkan ia tak sadar jika Nico telah berada didepannya menggendong Kimmy dengan kedua tangannya.

"Dokter Nic..."

Dalam situasi seperti ini Kimmy merasa seperti seorang pengantin yang sedang di gendong oleh suaminya dan masuk ke dalam rumah baru mereka.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Nico saat Kimmy menggelengkan kepalanya pelan.

"T...tidak.. Tapi kenapa kau mengajakku ke rumah mu? apa di dalam sana ada banyak orang?" tanya Kimmy.

'Tidak ada siapapun di rumahku. Aku hanya tinggal sendiri di rumah ini." Jawab Nico.

Kimmy menyandarkan kepalanya di dada bidang  Nico. Ia bisa merasakan detak jantung dokter itu yang menurutnya bagaikan alunan nada indah. Rasanya ia ingin terlelap saat ini juga.

Tanpa terasa Kimmy relah ada di ruang tamu rumah itu. hanya suasana sepi yang bisa ia rasakan di rumah ini. Ruang tamu yang sangat luas dengan barang-barang yang tidak terlalu banyak  seperti sofa, dan beberapa lemari. Pada ujung ruangan ada sebuah ruangan  ada sebuah tangga yang menghubungkan lantai bawah dengan lantai atas rumah ini.

Tunggulah sebentar disini, aku akan membawa kota obat dulu." Ucap Nico setelah mendduudkan Kimmy sebuah sofa berwarna biru tua.

Pandangan Kimmy menelisik ke seluruh bagian ruang tamu rumah itu. Rumah itu terlalu besar jika ditempati oleh Nico seorang. Di sebuah dinding tepatnya di depan Kimmy saat ini terdapat sebuah foto keluarga berukuran cukup besar.

Kimmy bagaikan terhipnotis saat melihat foto keluarga yang kini ada dihadapannya. Foto itu menggambarkan sebuah keluarga bahagia berjumlah 4 orang. Kimmy yakin jika salah satu dari yang ada di dalam foto itu adalah foto Nico saat masih sangat muda.

Kini pandangan Kimmy fokus pada satu orang gadis belia yang ada disamping Nico. didalam foto itu, Nico merangkul gadis itu sambil tersenyum bahagia dan gadis yang dirangkulnya sama-sama memancarkan kebahagiaan. Namun bukan hal itu yang Kimmy pikirkan saat ini. Kimmy merasa seperti mengenal wajah gadis itu dengan sangat baik. wajah itu mirip sekali dengan... dirinya.

"Apa yang sedang kau lihat Kimmy?" suara khas Nico membuat Kimmy berpaling dari foto itu dan memandang Nico sedikit terkejut.

"Foto itu...?' tanpa sadar Kimmy menggumam pelan sambil emmandang foto itu kembali.

"Itu foto keluargaku. Ibu, Ayah dan Merlyn", Jawab Nico sambil menunjukkan seseorang yang ada di dalam foto tersebut.

"Merlyn?" tiba-tiba Kimmy teringat pada kejadian yang sempat ia alami saat ia bertemu dengan Marvin di ruangan Nico.

"Merlyn adalah adikku. Apa kau merasa familiar dengan wajah itu?' tanya Nico begitu melihat Kimmy yang masih menatap foto itu dengan lekat.

"Wajahnya sangat mirip denganku Dokter Nic, apakah Merlyn yang ada di dalam foto itu sama dengan Merlyn yang yang pernah Dokter Marvin katakan padaku sebelumnya?"

Nico mengangguk. Pelan-pelan ia menyiapkan sebuah perban dan kapas untuk mengobati lutut Kimmy . Samboil mengobati lutut gadis itu Nico memulai ceritanya.

"Kau benar Kimmy. Merlyn yang dokter Marvin maksud adalah Merlyn sangat menyayangi Merlyn. Walaupun usia mereka berdua terpaut sangat jauh, Dokter Marvin tak pernah mempermasalahkannya dan tetap emnyayangi Merlyn dengan tulus."

"Lalu dimanakah Merlyn Sekarang?" Apa aku boleh bertemu dengannya? Aku ingin melihat berapa mirip dia denganku jika dilihat dari dekat'Kata Kimmy

"Kau tidak akan bisa bertemu dengannya Kimmy. Bahkan aku pun tak bisa menemuinya lagi"

Ucap Nico parau . Baru kali ini Kimmy melihat raut sendu di wajah Nico.

"Kenapa seperti itu Dokter Nic?"

"Merlyn sudah meninggal"

Seketika Kimmy merasa terkejut dan iba pada dokter itu. Barulah ia sadar mengapa Marvin dan perawat yang ada di Beteshda Hospital melihatnya seolah melihat hantu pada saat itu.

"Apakah itu sebabnya Dokter Marvin begitu terkejut saat melihatku?" Apakah aku benar-benar sangat mirip dengan Merlyn?" tanya Kimmy ingin memastikan.

"Iya.., kau sangat mirip dengan Merlyn. Karena itulah aku ingin menjagamu dan berusaha untuk menyelamatkanmu saat kau melakukan aksi bunuh diri saat itu"

"Air mata Kimmy jatuh dengan bebas saat Nico menyelesaikan perkataanya. Kimmy mulai mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang selama ini ada di dalam hatinya.

"Jadi apa karena aku mirip dengan Merlyn maka kau begitu memperhatikankuselama ini? Apa jika aku tidak mirip dengan Merlyn kau tak akan peduli sedikitpun padaku dokter Nic?" Kimmy menangis seketika saat mengatakan hal itu. Barulah Nico menyadari Jika hati Kimmy begitu terluka saat ini.

"maafkan aku untuk semua hal itu Kimmy. Tapi sungguh aku menyayangimu dnegan tulus seperti aku menyayangi Merlyn. Saat kau hadir dikehidupanku, aku merasa menemukan kembali semnagat dalam hidupku. Aku ingin menebus semua kesalahanku pada Merlyn dengan cara membahagiakanmu Kimmy.

"Aku memang bodoh selama ini hanya merasakan kasih sayang palsu darimu Dokter Nic!"

Kimmy berdiri dari duduknya. walaupun kakinya tengah sakit saat ini, ia tak ingin memperdulikan hal itu dan ingin segera pergi dari rumah Nico.

"Jangan pergi Kimmy. Kumohon dengarkan penjelasanku terlebih dahulu. Aku tak pernah memberikan kasih sayang palsu padamu. Semua yang kulakukan adalah hal tulus yang ingin kuberikan padamu. Hanya itu saja Kimmy.

"Kau tidak akan mengerti bagaimana perasaanku saat ini Dokter Nic. Bagimu mungkin hal ini hanyalah hal kecil yang tiada artinya, tapi bagiku ini sangatlah menyakitkan. Apa kau tak tau bahwa aku mencintaimu?!" Teriak Kimmy diiringi tangisan yang masih bergulir di pipi nya.

Nico terhenyak dengan pemutaran Kimmy. ia bagaikan terkena cambukan akibat perbuatan nya sedniri. Benar yang dikatakan oleh Marvin., Kimmy pasti salah paham dan akan membencinya jika semua kebenaran terkuak.

Kimmy memaksakan kakinya untuk melangkah, namun Nico menggenggam tangan gadis itu untuk tetap tinggal di sana.

"lepaskan Aku, Dokter Nic! Aku ingin pergi!" teriak Kimmy begitu nyaring di rumah yang cukup sepi itu.

"Kimmy, tolonglah dengarkan ini baik-baik. Tak bisakah kau emnganggapku sebagai kakakmu? Aku tulus menyayangimu seperti  menyayangi Merlyn. Ku mohon, Jadilah pengganti Merlyn. Aku akan memberikan seluruh perhatianku padamu jika kau mau mengadi penggantinya."

Kimmy terdiam mematung dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. Genggaman tangan Nico sangat hangat namun menimbulkan perih di hati Kimmy. Bukan ini yang Kimmy harapkan Kimmy tak ingin Nico menyayanginya sebagai seorang adik. Gadis itu menginginkan menjadi kekasih Nico yang bisa merasakan kasih sayang seorang pria terhadap wanita yang dicintainya.

"Cukup...!!" Jangan bicara apa-apa lagi Dokter Nic!. Aku bukan adikmu! Aku tak ingin menjadi pengganti Merlyn!!" Teriak Kimmy. Gadis itu menghempaskan tangan Nico hingga pautan tangan dokter itu terlepas dari tangannya. Dengan kaki yang masih sakit, Kimmy berusaha berlari dengan cepat. Tak ia hiraukan rasa sakit yang begitu melekat di lututnya. Ia hanya ingin pergi dan segera sampai di rumah demi melupakan kejadian hari ini.

""Kimmy!!" Teriak Nico namun Kimmy tak menghiraukan teriakan itu dan berlari. Saat ada sebauah bus melintas, Kimmy menyetop bus itu dan meninggalkan Nico yang tidak berhasil mengejarnya.

"Ini sangat sakit Dokter Nic. Kau begitu jahat!! Dengan mudah kau membuat aku marasa terbang di atas langit, tetapi dengan seketika kau menghempaskan tubuhku ke jurang yang begitu dalam". Batin Kimmy.

Detik-detik dalam bis hanya ia lewatkan dengan uraian air mata yang mengalir deras di pipi nya. Mulai detik ini, rasanya Kimmy ingin menyerah saja. Bukankah perasaan cinta Kimmy sudah terjawab bahkan sebelum ia mengungkapkannya?".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!