NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Rayhan spontan gugup. Ia menggaruk kecil kepalanya yang tidak gatal. Lalu menatap sang Asisten sekilas. Tapi wajah Edward malah tertutup buket tadi. Bukan apa, tapi memang disengaja.

"Oh ... Itu, itu spesial buat kamu, Sabrina!" kata Rayhan yang sudah mentok. Ia sudah kehabisan kata-kata lagi. Sudahlah, mungkin lebih cepat lebih baik. Rayhan sudah merasa frustasi seharian, kini malah bertemu Sabrina diberatkan lagi dengan pertanyaan ambigu. Jiwa Rayhan pun meronta-ronta.

Sabrina mengangkat sebelah alisnya, "Special? Maksud Pak Rayhan apa, ya?"

"Oh ya, Sabrina. Saya tadi melihat ada seseorang baru keluar dari sini. Siapa dia?" Bukanya menjawab, Rayhan malah melontarkan pertanyaan baru, karena ia juga teramat penasaran.

"Dia Ayah dari putra saya. Atau dapat dibilang mantan suami saya, Pak Rayhan!" Jawab Sabrina dengan tenang.

"Apa ini durasinya masih lama lagi? Tangan saya sudah kesemutan ...." rengek Edward merasa pegal dengan buket besar tadi.

"Terimalah, Sabrina! Saya tidak dapat menanggung biaya apapun, jika dia kenapa-kenapa!" celetuk Rayhan menampakan wajah melasnya.

Dengan besar hati, Sabrina langsung mengambil alih buket bunga tadi. Ia masuk kedalam sebentar, untuk meletakannya. Lalu kembali keluar.

"Terimakasih, Pak Rayhan!" ucap Sabrina sedikit menunduk.

"Sama-sama, Sabrina! Kalau begitu saya permisi dulu." Rayhan segera membalikan badan dan siap untuk keluar.

Karena Sabrina sore ini juga akan keluar. Jadi ia tidak sempat meminta Bosnya untuk mampir terlebih dahulu. Dan hal itu, juga membuat Rayhan yang masih didalam mobil, sedikit mengernyit kala melihat Sabrina sudah bersiap mengunci pintunya.

Tujuan Sabrina kali ini berniat untuk kerumah mantan mertuanya~Bu Farida. Tidak dapat dipungkiri, sifat serta sikap Rangga, itu menurun dari ibunya. Bu Farida tidak hanya menjadi mertuanya saja, tetapi Sabrina sudah menganggapnya sebagai Ibunya sendiri. Jadi, mau sekarang sudah berpisah dengan Rangga, Sabrina masih menyempatkan menjenguk, tapi tidak sesering dulu.

Kabarnya, wanita tua itu baru saja pulang dari rumah sakit.

Rumah besar dengan nuansa kuno itu menyambut kedatangan Sabrina. Ia turun dari taxi online tadi, dan langsung berjalan masuk kedalam.

Hening, sepi, itulah yang Sabrina rasakan begitu masuk. Biasanya, terdengar suara riuh dari dapur, tapi kini dapur itu kosong. Kemana para pelayan rumah itu?

"Mbak Sabrina susah datang?" Irma tiba dari pintu belakang, tersenyum hangat.

"Mbak Irma, kemana Ati dan Nisa?" Sabrina masih menatap heran, karena rumah itu benar-benar seperti kosong.

"Ati dan Nisa terpaksa diberhentikan Mbak Gina. Alasanya, karena Mas Rangga jabatannya diturunkan, Mbak! Jadi nggak ada yang bayar mereka!" Jabar Irma dengan wajah sedihnya.

Sabrina terdiam sejenak. Ia tahu jika mantan suaminya itu baru saja dilengser jabatanya. Mungkin saja beban yang terpikul Rangga melampaui batas. Sejujurnya ada yang masih mengganjal dalam hati Sabrina. Namun, karena ia sudah berpisah dari Rangga, tidak begitu ia pikirkan lagi. Yang jelas, Haikal masih mendapat hak nafkah dari Ayahnya.

"Ibu dimana?" Sabrina mantap Irma kembali.

"Ada didalam kamar, Mbak! Setelah pulang dari rumah sakit, syukur gula darahnya turun, Mbak," ucap Irma seraya berjalan menuju kamar.

"Syukurlah, saya ikut lega dengarnya. Terimakasih ya Mbak Irma, sudah mau menemani Ibu terus." Sabrina tersenyum, begitu pintu kamar terbuka.

"Sudah tugas saya, Mbak! Ya sudah, saya pamit kebelakang dulu. Oh ya, Mbak Sabrina mau tak buatkan minum apa?"

Sabrina menggelangkan kepala pelan, "Nggak usah, Mbak Irma! Nanti kalau haus saya bikin sendiri." Setelah itu Sabrina langsung berjalan mendekat kearah ranjang mantan mertuanya.

Wajah Bu Farida tidak sepucat waktu lalu. Wajah keriput itu lebih terlihat segar. Mungkin efek dari infus, waktu lalu. Mendengar gerak Sabrina, perlahan Bu Farida bangun. Ia mengulas senyum hangat, dan berusaha untuk bangkit.

Sabrina menahannya, namun Bu Farida tetap berusaha.

"Ibu sudah lebih dari sehat, Sabrina!" pungkasnya.

Sabrina mengusap tangan keriput mantan mertuanya. Wajahnya kembali mendongak, mengulas senyum nanar. "Maaf, kalau Sabrina nggak dapat menemani Ibu saat di rumah sakit."

"Ibu tahu, kamu pasti sibuk bekerja! Dan Ibu juga sudah tahu semuanya dari Irma," kata Bu Farida menatap iba kearah mantan menantunya itu. "Seharusnya yang meminta maaf adalah Ibu! Maaf untuk semua kesalahan putra Ibu terhadap kamu. Ibu juga tidak menyangka, perempuan yang sering datang kerumah sama Gina, dia yang sudah mengganggu rumah tanggamu!" Mungkin Aruna lah yang dimaksud Bu Farida.

"Dia dengan anaknya, sekarang tinggal di rumah Mas Rangga!" Sabrina tersenyum getir.

Raut wajah Bu Farida sepontan berubah. Ada rasa tidak terima, kala selingkuhan putranya malah tinggal di rumah milik Sabrina dulu.

"Itu rumahmu dan Haikal! Usir saja mereka!" pekik Bu Farida.

"Haikal belum cukup kematangan menghadapi mereka. Sabrina tidak memberatkan apapun pada cucu Ibu! Yang terpenting saat ini, dia harus belajar dan fokus pada masa depannya!" Sabrina masih menggenggam telapak tangan Bu Farida.

"Nanti kalau Rangga datang, biar itu yang bicara! Kok enak saja tinggal masuk! Kamu yang diajak berjuang, selingkuhannya yang tinggal ongkang-ongkang. Jika saja Ibu sehat, pasti sudah Ibu usir mereka berdua! Perempuan tidak tahu malu!" geram Bu Farida, terlihat dadanya ikut naik turun.

"Ibu tidak perlu memikirkan apapun! Kesehatan Ibu lebih dari segalanya. Biarkan mereka bersenang-senang! Sabrina sudah tidak mempedulikan apapun." Sabrina memaksakan tersenyum. "Gina dan Danang? Sejak tadi Brina nggak lihat mereka?"

"Setelah Ibu pulang dari rumah sakit, mereka berdua pergi! Katanya tamasya dari kantornya Danang. Ibu juga nggak begitu paham." Bu Farida masih ingat betul, kala Gina memutuskan pergi bersenang-senang dengan suaminya, kala ia baru pulang dari rumah sakit.

'Mereka benar-benar keterlaluan!' geram Brina menggerutu dalam batinnya.

*

*

Baru saja ia akan pamit keluar, tiba-tiba ada mobil mewah berhenti didepan rumah Bu Farida.

Gina? Danang? Mereka turun sambil menyeret koper besar, yang berarti kepergiannya sudah beberapa hari, semenjak mantan Mertuanya pulang dari rumah sakit.

Beberapa paperbag tergenggam erat dalam genggaman mantan Iparnya itu. Kacama hitam bertengker dikepala, dress hitam selutut, beberapa perhiasan mutiara yang melekat pada tubuhnya, semakin membuat pikiran Sabrina mengarah ke hal negatif.

Bukan iri atau apa. Cuma ... Kemewahan yang Gina dapat, tidak sebanding dengan gaji dari suaminya yang hanya karyawan biasa. Sementara Danang, pria itu terlihat tertunduk, sambil menyeret kopernya segera beranjak menuju teras rumah.

"Ngapain Mbak Sabrina kesini? Mau ngemis sama Ibu, agar Mas Rangga mau sama Mbak lagi?" cibir Gina dengan gaya sombongnya.

"Jaga ucapanmu, Gina!" tekan Sabrina menuding wajah mantan Ipanya. "Begini kelakuan kalian? Ibu baru pulang, sudah kalian tinggalkan?! Dimana otak kalian berdua!" Sentak Sabrina.

Gina sekilas memalingkan wajah sambil mendengus kesal. "Ingat, Mbak! Kamu itu bukan istrinya Mas Rangga lagi, jadi nggak usah sok-sokan ngatur hidup kita! Lebih baik sekarang Mbak pergi-"

"GINA!" Sahut Danang, meninggikan suaranya.

Gina menatap muak suaminya, lalu melenggang masuk begitu saja.

1
yumi chan
wLapun mika beranggp gk slh..ttp aja slh ..ank mna yg akan mau mnbgi ksh syg bpknya...db mliht luka ibuknya..tdk ada ank yg mdh merima bgitu saja..bnci itu msti ada..kalau aku jg haikl pintu maaf itu slit merima..atas perbtan mrka.
Septi.sari: nggak semua kesalahan berakhir dengan kata maaf🤧🤧🤧 kasian, Haikal pasti hancur
total 1 replies
Lee Mbaa Young
jd mika anak pelakor. kok bisa ya anak anak pelakor itu Pede pede dan gk merasa bersalah dng anak sah.
hnya dng kata maaf di pikir semua akn kembali. huuhhh mungkin anak anak sprti mika bgitu dah hilang rasa malu nya. ya gimana ibu nya saja jd pelakor gk malu kok.
Nurhayati Sobana
Rayhannya kayak anak kecil kalau mau serius masak Sabrina dipecat dari pekerjaannya dengan alasan gak masuk akal, harusnya kalau mau melamar,, lamar aja,mkalau udah kawin baru Sabrina resign jadi nama Sabrona tètap bagus di kantor,, dasar aki2 kolot ke bocah2an
Septi.sari: Kak, semuanya sudah di handle.ama.Rayhan 🤣🤣
total 1 replies
yuli a
Semangat kak...Tambah Menarik ceritanya....
Septi.sari: kak makasih, peluk jauh🤗❤❤❤
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
Septi.sari: Kak syukron bintang lengkapnya❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
lbh baik nsp mu kyk gitu aruna dr pd km jd plkor...jngn sampk aja ank km tau nanti nsp mu..
Septi.sari: malang betup nasibnya kak🤧
total 1 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kasihan aruna kyknya dijual sm pria itu..
coba klo nurut kakaknya
retiijmg retiijmg: kshan kak terlepas dr sikap aruna yg gak baik
Septi.sari: benar kak, dijual 🤧
total 2 replies
retiijmg retiijmg
haikal & irene berpikir bijak gak mau egois.
smoga diksh yg terbaik.
liat aruna kshan juga ditinggalin sndirian
Septi.sari: kak, lebih kasian si Mika🤧
total 1 replies
retiijmg retiijmg
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kshan irene sm haikal klo sm papa n mamanya menikah..
rangga tanggung jwb juga ya smua asetnya buat anaknya dr istri sah..
ceritanya bagus lho..
Septi.sari: iya kak, banyak sosok suami yang gagal, tapi tidak dengan peranya❤❤
total 1 replies
yumi chan
mika km jngn smpk mnghianati kebaikn sabrina...km hrus mnjauh mamimu agar hdp u gk tertekn...dn bt pak reyhan cpt lmr sabrina..agr rangga skit hti dgr mntnya mau nikh lg..
Septi.sari: hihi iya kak bener banget🤧🤧
total 1 replies
Rahma Yanti
Lumayan
april
hallo ka .. aku mampir
Septi.sari: selamat membaca kak, usahakan jangan loncat2 ya🤗🤗
total 1 replies
Sri Winda
haikal sama irene sungguh bijak sekali tidak mementingkan egonya....di sisi lain kasihan sama mika dia hanya korban ke egoisan orang tuanya lamjut thor💪🏼
Septi.sari: benar kak, kasian Mika🤧🤧😭
total 1 replies
Sri Winda
biarkan haikal sama irene jadi saudara tiri aja thor biar sabrina sama rayhan bahagia..lanjut💪🏼
Septi.sari: lucu tapi kasian ya kak🤧🤧
total 1 replies
Machmudah
mengalah aja anak2 biar mama Dan papah bahagia dl....anak2 pasti dpt yg lbh baik
Septi.sari: agak lucu tpi sedih ya kak😢🤧🤧🤧🤣
total 1 replies
Septi.sari
iya kak benci kali aku sama gina🤣🤣🤣
yumi chan
thor gina sptutnya di lmpr aja ke kdng singa aja..biar otk dia berfungsi..
Sri Winda
makin seru lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: makasih kak❤❤❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!