NovelToon NovelToon
Light In The Darkness

Light In The Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Roman-Angst Mafia / Dokter / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.

Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?



~ Klan Keluarga Morrigan S2~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 16

Disinilah Rakhes sekarang berada, ia kembali dirumah sakit untuk melakukan CT Scan ulang dengan temani oleh Han dan juga dokter Malik sebagai pendamping. Setelah memastikan dokter Sephira baik-baik saja barulah Han mengantarkan Rakhes untuk melakukan CT Scan ulang untuk memastikan sakit dikaki Rakhes tidak bertambah parah.

Tapi, tunggu dulu sekarang nama Sephira sekarang berubah menjadi Jelita. Semua orang wajib memanggilnya dengan nama Jelita bukan lagi Sephira, mau ditambahkan dengan panggilan nyonya didepan nama nya juga tidak masalah, sesuai permintaan Rakhes.

.

Diruang radiologi itu Rakhes duduk dikursi tunggu, sementara Han dan dokter Malik duduk didepan meja dokter radiologi untuk menunggu hasil CT Scan.

"Jadi bagaimana dokter Witra kondisi kaki tuan Rakhes ?", ucap dokter Malik mewakili bertanya pada dokter radiologi yang menangani Rakhes saat melakukan CT Scan waktu itu.

Dokter Witra menghela nafas panjang lalu menyodorkan hasil CT Scan itu pada dokter Malik.

"Patah tulang yang dialami tuan Rakhes semakin parah, jika tetap masih dipaksakan untuk melakukan aktivitas berat kemungkinan tuan Rakhes bisa mengalami kerusakan permanen pada tulang dan jaringan sekitarnya", kata dokter Witra menjelaskan.

"Bahkan, ada kemungkinan juga bahwa tuan Rkahes tidak akan bisa berjalan lagi jika tidak segera mendapat perawatan yang tepat", imbuh nya

Mendengar itu, Han dan dokter Malik mendesahkan nafas nya kasar.

"Apa ada rekomendasi pengobatan yang cocok untuk tuan Rakhes dok ?", tanya dokter Malik

Dokter Witra mengangguk, "tentu ada dokter Malik. Saya menyarankan pada tuan Rakhes agar segera melakukan operasi untuk memperbaiki tulang yang patah. Dan juga saya juga menyarankan untuk tuan Rakhes melakukan fisioterapi guna mempercepat proses penyembuhan dan mengembalikan kekuatan otot-otot disekitar tulang yang patah". Terang dokter Witra menjelaskan

Rakhes yang mendengar itu, seketika berseru. "Operasi ? Fisioterapi ? Aku tidak punya waktu untuk itu"

Dokter Witra menoleh mengalihkan pandangannya menatap kearah Rakhes. "Tuan Rakhes saya sangat memahami anda. Sebagai seorang pebisnis tentu anda tidak punya waktu luang. Tapi, saya sangat menyarankan agar anda tidak memaksakan diri. Jika anda tidak melakukan pengobatan yang tepat, mak risiko cedera permanen sangat tinggi. Silahkan, pikirkan baik-baik tuan Rakhes".

Mendengar itu Rakhes terdiam, mata tajam nya sedikit menyipit, alis tebalnya sedikit terangkat. Ekspresi wajahnya datar tidak menunjukkan emosi yang berlebihan. Namun, ada kesan jika ia sedang memikirkan sesuatu. Bahkan helaan nafas panjang juga berkali-kali Rakhes hembuskan.

Melihat itu, Han segera beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Rakhes. "Tuan.. " panggilnya lalu berdiri disamping Rakhes.

"Pikirkan baik-baik apa yang dikatakan oleh dokter Witra tuan. Jika bukan untuk diri tuan sendiri, tapi setidaknya demi nona Jelita". Ucap Han lirih

Mendengar Han mengucapkan nama Jelita, sontak saja Rakhes langsung mendongakkan kepala nay menatap asistennya itu dengan tatapan yang mengintimidasi, kemudian pandangan mata nya beralih menatap dokter Witra.

"Baiklah, aku akan melakukan operasi". Kata Rakhes

Dokter Malik dan dokter Witra yang mendengar itu menganggukkan kepalanya sambil mengulas senyum tipis. Dokter Malik beranjak dari duduknya lalu berbalik badan.

"Baiklah, saya akan segera persiapkan ruang operasi nya sekarang dan juga saya juga sebagai dokter ortopedi yang akan turun tangan langsung menangani operasi anda tuan". Ucap Dokter Malik

"Hm.. Lakukan segera" sahut Rakhes

Setelah itu, dokter Malik bergegas keluar dari ruang praktik dokter Witra untuk mempersiapkan operasinya. Sedangkan, dokter Witra menghubungi asisten perawatnya diminta untuk mengantarkan surat persetujuan operasi.

.

.

Dimansion..

Setelah kepergian Rakhes kerumah sakit satu jam yang lalu, Jelita memutuskan untuk kembali beristirahat. Dan, kini dirinya sudah bangun dan duduk bersandar diheadboard ranjang. Jujur saja, dirinya masih syok dengan apa yang ia alami. Hampir saja ia mati diterkam singa didalam hutan itu.

Jelita menghela nafas pelan sambil mengusap lembut wajah nya. "Astaga, bagaimana jika tadi tuan Rakhes tidak datang. Mungkin aku sudah habis diterkam singa itu". Lirih nya bergidik ngeri

Jelita tak menyangka ia sudah berprasangka buruk pada Rakhes. Ia berpikir jika lelaki itu hanya akan menjadikannya tawanan, tapi kenapa lelaki itu juga bersikap baik juga lembut padanya? Sebenarnya apa yang lelaki itu incar dari nya ? batin Jelita bertanya-tanya.

Kemudian, Jelita menyibakkan selimut lalu menurunkan kakinya dari atas ranjang. Mata nya menyisir sekeliling kamar, ia baru sadar jika kamar ini bukanlah kamar yang ia tempati semalam. Fokus matanya tertuju pada etalase penyimpanan jam dan dasi. Jelita beranjak dari duduknya berjalan mendekati etalase itu, ia sangat penasaran dengan isi didalam nya. Entahlah, seperti ada dorongan kuat untuk membuka laci etalase tersebut.

Langkah kakinya terhenti tepat ditempat penyimpanan dasi-dasi. Dengan ragu-ragu ia mengangkat tangannya lalu membuka laci tersebut.

Klek!

Mata Jelita sontak memicing dan dahinya mengernyit terkejut, diraih salah satu dasi yang ada didalam laci tersebut.

"Ini seperti dasi.. "

Tok..

Tok..

Tok..

Mendengar suara kamar pintu diketuk dari luar, buru-buru Jelita langsung mengembalikan dasi itu pada tempatnya dan tak lupa ia menutup lagi laci tersebut.

Ceklek!

"Nona.. " sapa Sero

Jelita mendongak menatap anak buah Rakhes dengan wajah yang terkejut, "Y-yaa?", sahutnya terbata-bata

"Saya diperintah tuan Rakhes untuk menjemput anda". Kata Sero

Jelita mengangguk, "baik, aku akan segera bersiap ".

"Baik nona, saya akan menunggu anda diluar". Ujar Sero, kemudian ia pamit undur diri.

Setelah Sero pergi, Jelita bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut dan kembali ke kamar nya. Tanpa membuang-buang waktu lama, Jelita segera berganti pakaian. Setelah selesai bersiap Jelita segera turun kebawa.

Diruang tamu itu, Sero sudah menunggu kedatangan nya. "Sudah nona ?"

Jelita mengangguk, "ayo ".

Jelita dan Sero bergegas keluar dari mansion lalu masuk kedalam mobil yang sudah dipersiapkan oleh anak buah Rakhes yang lain. Jelita duduk dibelakang bagian kursi penumpang, sedangkan Sero duduk dikursi kemudi.

Mobil yang dikendarai Sero mulai melaju pelan meninggalkan pelataran yang luas itu menuju rumah sakit. Didalam mobil itu hanya ada mereka berdua, namun dibelakang nya ada beberapa mobil yang beriringan mengawalnya.

"Ekhem.. " Jelita berdehem memecah keheningan didalam mobil itu.

"Siapa nama mu ?", tanya nya pada Sero

"Saya nona ?", sahut Sero seraya melirik Jelita dari kaca spion

"Apa orang lain lagi selain kita berdua ?", ucap Jelita sedikit ketus

"Maaf nona, nama saya Sero". Jawab Sero

"Sero, bagaimana kondisi tuan mu itu ?". Jelita bertanya

"Dari informasi yang saya dapatkan dari tuan Han, jika tuan Rakhes sebentar lagi akan menjalani operasi untuk mengembalikkan tulang nya yang patah. Luka cedera yang dialami tuan Rakhes semakin parah nona, jika tidak segera ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan kaki tuan Rakhes tidak bisa lagi digunakan untuk berjalan". Kata Sero menjelaskan

Jelita tertegun mendengar nya, ia tidak menyangka jika luka yang dialami Rakhes semakin parah hanya karena lelaki itu menolong nya tadi. Jelas, sebagai dokter ia juga paham jika luka patah tulang yang semakin parah dan tidak ditangani dengan segera bisa mengakibatkan kelumpuhan permanen.

"Ya Tuhan, ku mohon berikanlah tuan Rakhes kesembuhan.. "

.

.

.

 Bersambung...

1
aleena
wah apa jangan jangan Han dan sero di sekap
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
mars
knp tuh'jgn2 perbuatan jerry lagi atau paman Jelita
mars
cie udh mulai berani ngelawan
mars
anak ku kali ya
mars: oia muda ya😀😀😀'semangat ka
Buna_Ama 🌹: itu sebenarnya mau ketik muda,.tapi kurang da nyan🙏🏻
total 2 replies
vnablu
buna Klo bisaa visual mereka orang luar semua biar makin menghayal /Grin//Grin/... btw aku penasaran sama Han kek apa wajah ny
Buna_Ama 🌹: jatuh cinta ya kamu sama Han ? 😂
total 1 replies
Wine Wins
makin seruuuu....
dobel up
Buna_Ama 🌹: nanti yaaa 🤗
total 1 replies
vnablu
buna minimal kasih lah visual nya Han sama Jerry /Smile//Smile/
Buna_Ama 🌹: ntar yaa, biasanya Buna kasih visual di bab 53 🤗
total 1 replies
aleena
wah wah jika benar jarry mulai berhianat,
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
mars
semoga terbuka semua biar g ada pertumpahan darah saudara
aleena
kenapa langsung di bunuh
Kan harus di jadikan saksi
mars
waduh gimana jadinya
Wine Wins
siapa ya penghianatnya?
Buna_Ama 🌹
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
mars
waduh jerry penghianat kah'udh lupa sama cerita agatha
vnablu
ya ampun Rayner ga nyangka bentar lagi udah hampir selusin anaknya /Grin//Grin//Joyful/
Buna_Ama 🌹: mau bikin tim kesebelasan 😂
total 1 replies
aleena
wah jesi semakin menjadi manja dan salalu membantah /Drool//Drool//Drool/
aleena
nah lo siapa gerangan
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut
Tiara Bella
siapakah gerangan.....
mars
ortu jelita kali ya
Buna_Ama 🌹: iyaa, maaf ya udh Buna koreksi 🙏🏻
total 1 replies
mars
nah gitu doong pinter dikit😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!