KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

BAB 1

“Bahkan bunga pun punya pilihan untuk mekar di musim yang dia inginkan.

Lalu kenapa kau tak membiarkan aku memilih ?

Aku hanya ingin hidup di hatimu

Karena sebenernya aku tak mampu hidup di hati orang lain.”

Betesda Hospital, 04.00 pm

“Apa yang sedang kau lakukan disana?” tanya seorang dokter pada pasiennya yang tengah berada di sudut taman rumah sakit. Passien itu tidak menaggapi ucapan dokter yang tadi bertanya pada nya. Ia hanya sibuk mencari-cari sesuatu dibawah tumpukan salju di sudut taman.

“Aku sedang mencari bunga salju”, jawab pasien itu singkat setelah beberapa saat yang lalu hanya terdiam. Tangan nya masih sibuk menyingkap salju putih tebal yang menutupi taman itu.

“Bunga salju” Dokter mengernyit bingung, tak mengerti dengan perkataan gadis berbadan mungil itu.

“iya, bunga salju. Seseorang pernah bilang bahwa walaupun musim salju sangat dingin, ada sebagian unga yang mekar saat salju menutupi nya. Sekarang aku sedang mencari nya”.

“Benarkah ? tapi ini musim dingin tak akan ada bunga yang mekar saat musim dingin ini. Lebih baik kau sekarang kembali ke ruang rawatmu. Aku harus segera memeriksa kondisi mu”, perintah dokter itu tegas. Terlihat raut khawatir pada wajah nya saat melihat gadis itu hanya memakai pakaian pasien berwarna biru muda tanpa mengenakan matel.

Gadis yang ada dihadapannya hanya menghela nafas gusar. Ia malas menghadapi semua perintah dokter yang sedang merawatnya kini. Nicolas, seorang dokter tampan bertubuh tinggi tegap berhasil menyelamatkan nyawanya saat mencoba melakukan aksi bunuh diri.

“Aku tidak mau kembali ke ruang rawat itu! Dia pasti ada disana bukan?” Tanya gadis itu. Ia memangg pergi ke taman Rumah Sakit untuk menghindari seseorang yang sangat dibenci nya saat ini.

“Dia sudah pergi, lebih baik skarang kau cepat ikut aku! Udara disini semakin dingin, sangat buruk untuk kesehatan mu”.

Gadis bernama Kimmy itu hanya bisa menuruti perkataan dokter muda itu. Ia tak punya alasan untuk menolak perkataan Nico.

“Dokter Nico, mengapa kau menyelamatkan ku ? Bukankah kau sudah tau bahwa aku sudah bosan hidup di dunia ini ? Aku sudah lelah.. “ Ungkap gadis itu saat nico selesai memeriksa kondisi nya. Nico hanya bisa menghela nafas panjang saat mendengar perkataan gadis manis yang dihadapannya.

“Aku seorang dokter Kimmy, menyelamatkan nyawa seseorang adalah tugas utama ku. Terlebih ayahmu begitu mengharapkan mu untuk tetap hidup. kau pikir aku akan sanggup melihat ayahmu kehilangan putri yang dicintainya ?”

“Tapi aku benci ayahku! Dia telah membuat ibu meninggal !” Jawab gadis itu. Perlahan butiran bening mengalir di pipinya.

“Dia ayahmu Kimmy. Walau aku tak tau permasalahan apa yang ada diantara kalian , tapi aku bisa melihat dengan jelas bahwa ayahmu sangat menyayangimu. Tolong jangan lakukan hal bodoh lagi. Masih banyak hal indah di dunia ini yang belum kau lihat. Bunuh diri hanya perbuatan bodoh. Apa kau tau? Di luar sana banyak sekali orang yang ingin hidup. Tapi apa yang kau lakukan? Kau ingin mengakhiri hidup mu di usia 19 tahun? Jangan bertindak gegabah Kimmy” Jelas Nico panjang lebar.

“Kimmy hanya bisa menangis dan membalikkan badannya. Membelakangi Nico yang kini masih beriri tidak jauh dari tempat tidurnya.

“Istirahatlah, aku akan kembali lagi nanti”. Ucap Nico. Dokter tersebut pun perlahan pergi dari ruang rawat Kimmy.

“Kimmy menangis di ruang rwat nya saat Nico telah pergi ari ruangan itu. Ia memang menyesal, menyesal karena telah melakukan hal bodoh, bunuh diri. Tetapi melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan. Ia sakit, ia terluka karena ibu nya meninggal akibat kanker rahim.

Hal yang membuat nya sedih adalah ketika ibu nya pergi tiba tiba tanpa memberitahu Kimmy tentang penyakit nya. Kesedihan Kimmy semakin mendalam saat ayahnya sama sekali tidak peduli terhadap ibu nya. Ayahnya terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya sampai-sampai ibunya yang sakit tidak pernah mendapatkan perhatian.

“Aku benci ayah”, gumamnya pelan sembari menangis.

“Seandainya Ayah selalu disamping Ibu, Ibu pasti masih hidup” lanjutnya lagi. Air matanya semakin deras mengalir membasahi pipinya. Ketika ia mulai lelah, akhirnya ia terlelap.

******

Nico melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Kimmy. Seharusnya ia sudah bisa pulang karena hari sudah malam. Tetapi satu hal yang mengganjal di hatinya. Ia tidak bisa pulang sebelum memastikan keadaan Kimmy baik baik saja.

Pelan-pelan Nico membuka pintu ruang rawat Kimmy. Dilihatnya Kimmy sedang terlelap. Nico melihat mata gadis itu sedikit sembab sekalipun gadis itu kini sedang terpejam. Perlahan Nico mendekati tempat tidur Kimmy dan menatap gadis itu dengan pandangan yang sulit untuk diartikan, seperti memandang seseorang yang sangat dirindukan karena tidak bertemu dalam waktu yang sangat lama.

“Apa kau menangis lagi?” tanya Nico pelan, seperti pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Nico memandangi wajah Kimmy sambil sesekali menyentuh pipi Kimmy dengan lembut.

“Kumohon jangan menangis lagi, tangisan mu membuatku teringat padanya…” gumam Nico.

Kini Nico duduk di kursi yang tak jauh dari tempat tidur Kimmy. Tangannya menggenggam tangan gadis itu hati-hati seolah takut Kimmy terbangun dari tidurnya.

“Apa Tuhan sengaja mempertemukan ku dengan mu karena Tuhan tau aku sangat sepi tanpanya?” ucapnya lagi. Tatapannya sangat sendu. Tak mampu dijelaskan apa yang ada di dalam hati nya saat ini.

“Baiklah…, tidurlah yang nyenyak..” bisik Nico sambil mengusap rambut gadis itu dengan lembut. Ia pun beranjak keluar dari ruang rawat Kimmy sementara kimmy tak tau apa yang dilakukan oleh Nico karena saat itu Kimmy tertidur sangat lelap.

Mentari paagi telah terbit untuk memberikan sedikit cahaya terang pada dunia. Saat ini memang masih musim dingin, mentari tidak begitu menampakkan sinarnya. Namun seikit cahayanya mampu membangunkan seorang gadis dari tiur lelapnya. Kimmy. Ya gadis itu terbangun saat mentari mulai terbit pagi hari ini.

“morning…” Sapa Nico sambil tersenyum saat memasuki ruang rawat Kimmy

“Morning too..” jawab gadis itu sambil seidikit melemparkaan senyum pada dokter yang sudah merawat nya dari beberapa hari lalu.

“Bagaimanaa kondisi mu? Apa kau sudah merasa jauh lebih baik ?” tanya Nico. Pria itu mengamati gadis manis yang kini tengah mengucek-ngucek matanya karena baru bangun dari tidurnya.

“hmm” jawab gadis itu sambil mengangguk pelan.

“Dokter Nico, ini masih terlalu pagi. Mengapa kau datang ke rumah sakit sepagi ini?” tanya Kimmy heran.

“Terlalu pagi? Ini sudah jam 8 pagi Kimmy. Dan aku datang kesini untuk memeriksa kondisimu. Sekarang berbaring lah!” perintah Nico.

Kimmy hanya bisa menuruti perintah Nico. Ada perasaan aneh yang muncul di hati Kimmy. Entah kenapa gadis itu selalu tiak bisa melawan perkataan Nico saat ia manatap dokter tampan itu.

“mengapa kau tak ingin pulang? Bukankah bagus jika kau bisa tinggal di rumah mu lagi? Kebanyakan orang tiak suka dengan suasana rumah sakit,” kata Nico heran.

“Aku hanya belum siap Dokter Nik…” Ucap Kimmy sambil menunduk. Semuanya memang terasa berat bagi gadis itu. Kembali kerumah haanya menambah luka bagi dirinya, karena disana banyak sekali kenangan dia dan ibu nya yang kini sudah tiada.

“Belum siap? Maksudmu?” tanya Nico kini duduk di kursi yang tak jauh dari tempat tidur Kimmy.

“Bukan apa-apa kau tak akan mengerti dokter Nik,” jawab gadis itu.

Nico menatap raut  wajah Kimmy yang berubah menjadi murung. Dalam hatinya, ada sebuah keinginan besar untuk membuat gadis itu kembali tersenyum lagi.

“Aku memang tak tau ada masalah apa antara kau dan ayahmu. Tapi, aku harap kau bisa menjalani hidupmu dengan baik. Aku tidak ingin mendengar kabar tentang kau bunuh diri lagi. Apa kau mau berjanji?”

“Maksud dokter?” Kimmy masih bingung dengan perkataan Nico

“Aku akan membantu melupakan kesedihan yang kau alami. Kau harus menjalani hidupmu dengan baik Kimmy. Apa kau tau masih banyak hal indah yang belum kau liat di luar sna. Aku akan menunjukkan padamu” Jelas Nico.

Kimmy terdiam mendengar perkataan Nico entah apa yang dirasakan oleh gadis itu saaat ini. Seperti ada kelopak bunga berwarna merah muda bermekaran di hati nya. Sesuati yang indah seolah membuat hati Kimmy yang membeku kemudian mencair karena menemukan kehangatan.

“Bagaimana? Apa kau mau berjanji?” tanya Nico

Kimmy mengangguk dengan penuh semangat. Baru kali ini dia merasa semangat untuk hidup di dunia ini lagi. Semua itu hanya karena Nico, seorang dokter muda yang mampu menyentuh hati Kimmy yang rapuh belakangan ini.

“Baiklah…, aku pegang janji mu Kimmy”

Nico berdiri dari duduknya dan mengusap rambut Kimmy lembut sebelum dia pergi meninggalkan ruang iyu.

“Apa yang terjadi denganku? Mengapa jantungku berdebar-debar seperti ini Dokter Nico sepertinya aku menyukaimu…” gumam Kimmy dalam hati.

Senyuman kemudian menghiasi wajah gadis itu. Mungkin senyum pertama yang terlukis di wajahnya setelah sekian lama hanya raut seih dan wajah yang murung  gadis itu tunjukkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!