NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta, Suamiku

Mengejar Cinta, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Hanum Salsabiela terpaksa menerima sebuah perjodohan yang di lakukan oleh ayahnya dengan anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren tersohor di kota itu. Tidak ada dalam kamus Hanum menikahi seorang Gus. Namun, siapa sangka, Hanum jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat sosok Gus yang menjadi suaminya itu. Gus Fauzan, pria yang selalu muncul di dalam mimpinya, dan kini telah resmi menikahinya. Namun siapa sangka, jika Gus Fauzan malah telah mencintai sosok gadis lain, hingga Gus Fauzan sama sekali belum bisa menerima pernikahan mereka. “Saya yakin, suatu saat Gus pasti mencintai saya“ Gus Fauzan menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Saya tidak berharap lebih, karena nyatanya yang ada di dalam hati saya sampai sekarang ini, hanya Arfira..” Deg Hati siapa yang tidak sakit, bahkan di setiap malamnya suaminya terus mengigau menyebut nama gadis lain. Namun, Hanun bertekad dirinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Kota Bandung diliputi kegelapan, hanya sesekali cahaya lampu jalan menembus tirai hujan yang tebal. Langit tampak muram, penuh dengan awan gelap yang bergulung-gulung, sementara bunyi hujan yang deras menyerbu atap dan jalanan, menciptakan simfoni alami yang berirama cepat dan keras.

Jalan-jalan yang biasanya ramai kini lengang, hanya ada beberapa orang yang tergesa-gesa mencari perlindungan. Genangan air di sisi jalan memantulkan cahaya lampu yang redup, menambah kesan suram pada malam yang dingin. Angin yang kencang sesekali menerbangkan daun-daun basah yang jatuh, dan air yang mengalir di selokan terdengar seperti aliran sungai kecil yang tergesa-gesa.

Yang Gus Fauzan tau, hotel hanya berjarak beberapa meter lagi, tapi karena hujan terlalu lebat membuatnya tidak bisa meneruskan laju mobilnya itu lagi.

Terlalu beresiko jika Gus Fauzan melakukannya. Dirinya bisa terkena bahaya. Apalagi pemandangan di depan sana semakin buram. Bahkan mobilnya bergerak perlahan karena angin yang berhembus kencang. Mungkin kota Bandung waktu itu sedang mengalami hujan badai..

Gus Fauzan melirik sekelilingnya, matanya menangkap tempat yang sepertinya sebuah rumah besar di pinggiran jalan beraspal itu, dirinya semakin menajamkan penglihatannya, sampai sebuah papan di atas pagar  rumah itu tampak sedikit.

Terima kost untuk anak-anak...

Tanpa berpikir panjang lagi, Gus Fauzan langsung membelokkan stir itu ke kiri, dan langsung menuju ke tempat tersebut.

Matanya melongok melihat seorang satpam yang sedang berjaga di sebuah pos kecil dekat pinggir gerbang itu.

Sedangkan Hanum, dirinya melirik, melihat suaminya yang sibuk dengan itu. Matanya menyipit. Dirinya ingin bertanya namun kembali takut jika Gus Fauzan akan marah besar padanya.

Gus Fauzan turun sambil menutup kepalanya dengan tangan, walaupun dirinya agak kesusahan sebab hujan semakin deras mengguyur kota itu.

Tuk tuk tuk

"Pak permisi."

"Eh iya mas" si pak satpam membuka sedikit celah yang menghubungkan dirinya keluar,

"Masih terima orang tidak? Saya hanya semalam saja di sini, besok pagi saya akan pulang." Kata Gus Fauzan.

"Sebentar ya, mas. Saya coba hubungi majikan saya dulu." Sang satpam mengotak-atik ponselnya, lalu tidak lama memberikan informasi jika masih ada kamar kos yang tersisa.

Satpam langsung membuka pintu gerbang itu, sementara Gus Fauzan langsung melajukan mobilnya masuk ke dalam palataran rumah besar itu.

Hanum menatapnya. "Kita mau ngapain kesini?" Tanya Hanum.

Gus Fauzan meliriknya sebentar. "Mau istirahat lah, kamu nggak lihat hujan lagi deres? Kamu mau kecelakaan kalau saya terus nerjang hujan?" Gus Fauzan menjawabnya dengan nada ketus.

Hanum menghela nafasnya kasar, dirinya tak berbicara lagi yang akan membuat suaminya akan marah.

Sampai keduanya bertemu dengan pemilik kos, dan katanya hanya tersisa satu kamar saja, walaupun sebenarnya Gus Fauzan meminta dua kamar karena dirinya tidak mau satu kamar dengan Hanum. Karena tak tau lagi harus bagaimana, apalagi bajunya basah, Gus Fauzan menyewa satu kamar kost-an itu. Gus Fauzan juga menunjukkan buku nikah bukti jika keduanya bukan pasangan mesum.

Sang pemilik menunjukkan kamar kost-an itu, sampai keduanya kini telah berada di dalam kamar itu.

Gus Fauzan menatap kamar berukuran luas, bahkan fasilitasnya sangat lengkap.

"Kamu mandi dulu sana" Gus Fauzan melempar handuk yang ada di atas sofa sana ke wajah Hanum.

Hanum terkesiap, kepalanya mengangguk, dirinya juga risih karena tubuhnya sudah terasa sangat lengket.

Gus Fauzan menghela nafas, matanya menelisik penampilannya yang sudah basah kusup. Dirinya sama sekali tidak membawa pakaian. Karena Gus Fauzan memang tidak ada niat mau menginap. Mau beli juga hujan deras, dirinya tidak bisa keluar kemana-mana. Gus Fauzan mungkin akan sakit setelah ini.

Hanum yang sedang buru-buru ingin ke kamar mandi, tak menyadari ujung ambal lebar yang terbentang di ruang tamu. Kaki kecilnya tersandung, membuat tubuhnya limbung ke depan. Dalam sekejap, ia menabrak Gus Fauzan yang kebetulan berdiri di sampingnya

Brukkk

Keduanya jatuh di atas kasur sana.

Seperti di drama sebuah tv, Gus Fauzan terpelanting bersama dengan tubuh Hanum. Gus Fauzan jatuh di atas tubuh Hanum dan menindih tubuh gadis itu.

Deg

Dunia seperti berhenti berputar, keduanya sama-sama terdiam dan terpaku di tempatnya, mata mereka bahkan saling memandang menyusuri netra itu.

Deg

Kembali Gus Fauzan di buat terpaku dengan debar jantung yang menggila hebat, saat melihat pemandangan di depan matanya. Hijab milik Hanum terkesiap, dan itu sedikit mengusik pemandangan mata Gus Fauzan.

Glek

Gus Fauzan meneguk salivanya susah payah, matanya terus menatap ke arah sana.

Gus Fauzan mendekatkan wajahnya dengan perlahan ke arah Hanum, wajah cantik

Hanum, mengusik Gus Fauzan, apalagi saat hijab itu tersingkap, menampilkan leher Hanum yang putih bersih, membaut Gus Fauzan meneguk salivanya susah payah..

Hanum yang terpaku tak mampu mengalihkan pandangan dari mata Gus Fauzan yang begitu dalam. Jantungnya berdegup kencang, napasnya tercekat, seakan waktu berhenti berdetak.

Tiba-tiba, dengan gerakan yang tak terduga, Gus Fauzan menempelkan bibirnya pada bibir Hanum. Hanum terkejut, matanya terbelalak lebar, lidahnya terasa kelu tak bisa berkata apa-apa. Dunia seakan berputar sangat lambat, suara sekitar hilang ditelan bisu, hanya ada mereka berdua dalam gelembung yang sunyi.

Sensasi hangat dari bibir Gus Fauzan membuat pipi Hanum memerah, detak jantungnya berlomba dengan cepatnya. Pikiran Hanum kacau, tidak mengetahui harus bereaksi bagaimana.

Sementara itu, Gus Fauzan perlahan melepaskan ciumannya, matanya menatap dalam ke dalam mata Hanum, mencari jawaban dari apa yang baru saja terjadi.

Hanum masih terpaku, rasa terkejut dan bingung bercampur menjadi satu, membuatnya tidak mampu bergerak atau berbicara.

Sampai Gus Fauzan dengan tiba-tiba terhenyak dan langsung bangkit dari ranjang sana, dirinya langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.

*

Gus Fauzan menumpu kedua tangannya di atas dinding, matanya menatap lekat kaca buram yang ada di depannya sana. Air shower mengucur, membasahi tubuhnya, namun Gus Fauzan sama sekali tidak bergeming. Apa yang sudah di perbuat olehnya tadi, sungguh Gus Fauzan sangat menyesal. Dirinya tak pernah menyangka akan melakukan itu pada Hanum.

Tidak tidak semuanya terjadi begitu saja, dan bukan salah dirinya. Hanya saja faktor terbawa oleh suasana malam itu. Apalagi hujan deras mengguyur kota itu. 

Di sini dirinya sama sekali tidak bersalah, salahkan saja gadis itu yang memantik dirinya, kenapa mesti hijabnya malah harus tersingkap?

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, matanya menatap sendu pemandangan dirinya yang ada di cermin sana. Hatinya tiba-tiba merasa sangat bersalah karena sudah tidak menjaga first kiss-nya.  Padahal itu di jaga hanya untuk Arfira saja, kenapa harus dengan gadis itu.

Tangan Gus Fauzan terkepal erat. Bahkan langsung meninju dinding yang ada di dekat kaca sana.

...

1
kalea rizuky
hmmmm ne suami di cerai aja lah males liat dia plin plan tolol. lagi ustad kok selingkuh najis bgt ngalahin Walid aja si lu zan ozan /Puke/
Julia and'Marian: kok Walid kak🫣
total 1 replies
Reni Septianing
sepertinya ustadz fajar pelakunya. usut tuntas gus dafa soal mereka berdua
Julia and'Marian: aku buat plot twist ya kakak🫣
total 1 replies
Uthie
Wahhh.. itu ada yg mencurigakan antara ust Fajar dan santriwati yg keguguran 🤨🤨😡
Uthie
biar tahu rasa itu 😝😏😏😏
Neng Titin
ayo segera baca novel nya,. cerita nya baguss
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
panas kan tu hati , otak di kepala Gus makanya istri cantik jangan di anggurin+ di abaikan ingat ya Gus di luar sana banyak laki" yang setia menanti jandanya Hanum
Uthie
dasar manusia Abal - Abal 😌
lily shanum salihah
🥰🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
partini
hah Gus Gus ga gitu juga kali
ada yah Gus macam itu
🤦🤦🤦🤦
lily shanum salihah
lanjuut Thor semangaatt semangaat 💪💪💪🥰🥰🥰
A Writer a book
💞💞💞💞
A Writer a book
💞💞💞
Uthie
Langsung Suka saaat Awal Mampir nya 👍👍👍👍
bikin Emosi dan Kesel soal Gus Abal-abal yg sok Suci dan Bener itu 😡😤
Uthie
Kasih Kaca yg Besar tuhhh pada si Guss Abal-abal itu 😡😡😡
biar ucapannya dilihat sendiri... siapa yg demikian hina nya melakukan apa yg dituduh kan nya itu 😡😡😡😤
Uthie
sukurin 😡😡😡😤
Uthie
dasar Gus KW 😡
Uthie
si Gus memang mesti di panasin terus...biar sadar terus otaknya 😏😏😏
Uthie
Wahhh.. ada yg gengsi gak rela istri cantiknya diliat orang lain 😏😏😏
Uthie
Wahhh... kayanya anak pemilik Ponpes hamil diluar nikah itu 😏😏

itulah akibat nya, bergaul dengan lawan jenis walau disebut Klien..
intinya Barangsiapa telah melanggar aturan Alloh, pasti ada Akibat yg di Tanggung nya !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!