NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Niara yang sangat percaya dengan cinta dan kesetiaan kekasihnya Reino, sangat terkejut ketika mendapati kabar jika kekasihnya akan menikahi wanita lain. Kata putus yang selalu jadi ucapan Niara ketika keduanya bertengkar, menjadi boomerang untuk dirinya sendiri. Reino yang di paksa nikah, ternyata masih sangat mencintai Niara.

Sedangkan, Niara menerima lamaran seorang Pria yang sudah ia kenal sejak lama untuk melupakan Reino. Namun, sebuah tragedi terjadi ketika Reino datang ke acara pernikahan Niara. Reino menunjukkan beberapa video tak pantas saat menjalin hubungan bersama Niara di masa lalu. Bahkan, mengancam akan bunuh diri di tempat Pernikahan.

Akankah calon suami Niara masih mempertahankan pernikahan ini?

🍁jangan lupa like, coment, vote dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Memikirkan dilamar oleh senior di Pabrik tidak pernah terbesit di pikiranku, apalagi dilamar duda beranak dua. Sebuah kejutan luar biasa yang Tuhan rencanakan untukku. Apakah tidak ada kejutan yang lebih baik?

BAB 11 ( Ragu )

Hahahaha

Ayahku menepuk pundak Pak Ridwan dengan tertawa, kemudian menatap ke arahku, aku pun ikut tertawa pahit. Ayahku pasti berpikir ini hanya gurauan.

“Aneh-aneh aja, sudah pinggirin dulu mobilnya.” ucap Ayahku.

“Iya, yah dia memang agak s*nting,” bisikku kepada Ayahku.

Pak Ridwan mengernyit dan tetap bergeming berdiri di depan Ayahku.

“Benar, Pak. Saya berniat melamar Niara,” tegas Pak Ridwan.

Ayahku diam sejenak, menatapku lalu beralih ke Pak Ridwan berulang kali. Aku menarik tangan Pak Ridwan dengan kuat, mendorongnya untuk segera masuk mobil.

“Lebih baik, Bapak pulang. Ini bukan waktu yang tepat buat bercanda.” ujarku.

Pak Ridwan akhirnya berhasil masuk kedalam mobil. Aku segera menutup pintu mobil, melambaikan tangan perpisahan. Mobilnya maju kedepan, perasaan lega terasa di dada. Sedang, Ayahku bergegas kembali ke arah motornya, membawa masuk kedalam.

Saat aku hendak menutup pintu pagar, seseorang menahannya dari luar. Aku sontak kaget, ternyata Pak Ridwan belum pergi dari rumahku. Dia langsung masuk ke dalam mendahuluiku.

“Maaf, Pak. Sebelumnya saya sangat lancang. Tapi, saya benar berniat melamar Niara.” ucap Pak Ridwan mendekati Ayahku. Ibuku yang mendengarnya dari teras langsung ikut mendekat.

“Apa? Melamar?”

Ibuku menanyakan kebenaran yang dikatakan Pak Ridwan. Aku masih berusaha sekuat tenaga mencoba menarik tangan Pak Ridwan agar keluar.

“Beneran, Ra. Dia mau melamar kamu?!”

Ayahku membuka suara. Aku menggelengkan kepalaku, sedang Pak Ridwan menganggukkan kepalanya berulang kali. Pada akhirnya, Ayahku menyuruh Pak Ridwan masuk kedalam untuk membicarakan hal tersebut.

“Astaga,” keluhku putus asa.

Kami berempat duduk saling memandang.

“Ra, ambilkan minum untuk kami!” perintah ibuku. Aku cemberut, dan langsung bangkit dari tempat duduk. Aku pergi ke dapur untuk membuatkan teh. Jiwaku penasaran, cemas dan ketakutan. Entah, apa yang akan Pak Ridwan katakan kepada kedua orang tuaku.

Selesai teh aku seduh, aku membawa empat cangkir teh hangat di atas nampan ke arah ruang tamu. Ketegangan masih terasa disana.

“Apa kamu yakin mau menikahi Niara?” tanya Ayahku. Aku langsung menepuk pundak kiri Ayahku dan menggelengkan kepala. Pak Ridwan mengangguk tegas.

“Dia sangat kekanak-kanakan, berantakan, egois dan pemalas,” ujar ibuku. Aku mengernyit, ke arah ibuku yang memilih menceritakan keburukanku.

“Saya akan menerima segala kekurangan Niara,” balas Pak Ridwan.

“Astaga, bahkan dia lebih banyak kekurangannya daripada aku,” gumamku. Ibuku yang mendengar langsung menepuk betisku.

“Terserah kalau Niara mau, segeralah kalian menikah, lebih cepat lebih baik.” ucap Ayahku.

“Hah,” aku sontak terkejut dengan ekspresi dan sambutan dari Ayahku, padahal Ayahku belum tahu latar belakang Pak Ridwan. Asal aja langsung setuju.

“Iya, Ibu juga setuju saja. Daripada dia keluyuran tidak jelas.” imbuh ibuku.

Aku langsung menggebrak meja dengan kesal. “Aku tidak mau menerima lamaran ini!” “Apa ibu tahu dia sudah memiliki dua ana?” kataku, menyeringai ke arah Pak Ridwan.

“Sudah, dia tadi barusan bercerita jika duda dengan dua anak,” balas ibuku santai.

“Ibu, Ibu.. tahu kan aku mengurus diriku saja belum sanggup. Masa iya menikah langsung mengurus 2 anak!” ketusku.

“Apa salahnya? Mungkin kamu bisa belajar lebih sabar dan tidak keras kepala!” balas ibuku. Ayahku mengangguk mendengar pendapat Ibuku. Seakan kedua orangtuaku sudah terperangkap dalam tipu muslihat Pak Ridwan yang sok ramah dan lembut.

“Ya sudah, Nak Ridwan silahkan pulang. Biar nanti Ibu yang bujuk Niara,” ucap Ibuku tersenyum sumringah. Pak Ridwan membalas senyuman itu, kemudian bangkit dari kursi. Ayah pun ikut bangkit dan mengantar Pak Ridwan ke luar dari pintu. Aku yang kesal dengan sikap kedua orang tuaku langsung meninggalkan ruang tamu dan pergi ke kamar.

“Masih syukur kamu ada yang lamar,”

Ibuku mengikuti langkahku dari belakang.

Aku membalikkan badan, dan mengepal kedua tanganku kesal.

“Ibu pikir aku tidak laku, aku hanya butuh waktu!” tegasku.

“Waktu apa lagi! Dia punya pekerjaan mapan, meskipun punya dua anak dia bilang ada dua baby sitter yang mengurusnya!” ucap Ibuku, mendorong keningku dengan telunjuknya.

“Aku tidak menyukainya!” bentakku.

Ibuku mendorong keningku lebih keras

“Kau mau terus-menerus menangisi Reino! Dia sudah beristri!”

“Aku tidak menangisinya, bukan berarti juga aku mau dengan Pak Ridwan. Apa kata teman-temanku nantinya,”

Ibu menarik tangan kiriku, mendorong tubuhku hingga jatuh ke sofa.

“ Pikir Ra! usiamu sudah tidak muda lagi! Mau cari yang bagaimana lagi. Menjelajah cinta dan ditipu lagi!” gertak ibuku. Aku diam tak menyahut.

“Jika kamu menikah dengan atasanmu, apalagi dia juga atasan Reino. Si nenek lampir itu tak akan mencari masalah lagi, Reino juga tidak akan mencarimu lagi kalau kau sudah jadi istri orang!” gertak ibuku, mendorong keningku lagi. Ibuku lalu pergi dari hadapanku. Beliau masuk ke kamarnya, kemudian beberapa menit kemudian mendekat ke arahku lagi. Melempar secarik kertas ke arah mukaku.

“Uang yang diberi Ayahmu itu untuk kuliah kedua adikmu! Kau paham!” bentak ibuku lalu pergi lagi. Aku merasa tersudut kali ini.

Aku melihat rincian biaya kuliah kedua adik kembarku 2 bulan lagi. Aku merasa sangat sedih, kemudian perlahan air mataku turun. Aku merasa menjadi beban bagi Ayah tiriku dan ibuku. Banyak masalah yang mereka tanggung karena ku selama ini.

Ayahku giliran mendekat, lalu duduk disampingku. Dia mengambil kertas itu, melipatnya, lalu dimasukkan ke dalam sakunya.

“Sudah jangan kamu pikirkan, urusan adik-adikmu biar Ayah yang pikirin,” ucap Ayahku.

Aku menatap wajah Ayah tiriku sangat dekat untuk pertama kalinya. Melihat lipatan kerutan di wajahnya, usianya 60 tahun dan masih berusaha memberikan kebahagiaan kepada kami. Meskipun dia Ayah tiriku, dia selalu bertanggung jawab, berusaha memberikan apa yang aku inginkan. Aku hanya kehilangan senyum Ayah kandungku yang hampir pudar untuk aku ingat. Tetapi, Ayah tiriku selalu berusaha memberi apa yang terbaik di sepanjang perjalanan hidupku.

“Dia Pria yang baik, penyabar dan penyayang kedengarannya. Bukankah cocok untukmu.” ucap Ayahku, lalu pergi dari hadapanku.

Aku menatap punggung Ayahku lama, sebelum menghilang masuk kedalam kamarnya.

Aku merasa bimbang. Belum cukup waktu untuk ku bisa melupakan Reino. Namun, jika terus seperti ini. Aku akan tetap jadi orang yang paling salah di keluarga Reino.

“Haruskah aku menikah?” aku menggumamkan pertanyaan itu berulang kali, bertanya pada logika dan hatiku yang masih menggebu ingin merebut Reino.

1
Violette_lunlun
olahraga apa itu? aku kasian sama si kasur. jadi saksi bisu:)
Violette_lunlun
aku gak liat kok...aku gak liat:^
Violette_lunlun
heh! anak kecil minggir! minggir!
Violette_lunlun
suami sendiri pake handuk diliatin doang?
mana main!!!!

tarik atuh!
Violette_lunlun
Gayanya sok keras.
nanti giliran di tinggal istri baru sesak nafas.
Noveria_MawarViani: junho kaya gitu juga pasti nantinya 😂
total 1 replies
Violette_lunlun
No...Chika tak terluka.
Kau yang lebih terluka.
Noveria_MawarViani
/Sob/ ketemua terus berpelukan aja yuk
Violette_lunlun
sedih aku....
gak bisa diginiin:(
bunga for you nael
Noveria_MawarViani: 😭 kejamnya dunia
total 1 replies
Violette_lunlun
Violette: "malam pertama bukannya dimanja malah jadi kacang. kita sama, ya."

btw bikin Reno mati atuh Thor
Violette_lunlun
apa?! anak sekecil itu mati?!
Thor...bawa reoni kesini!!

gak bisa gak bisa!
apaan baru baca udah ada yang mati:>
✧༺▓✠ Cahaya ✠ ▓ ༻✧
bagus bget tulisan nya
Anyelir
keren kak
Violette_lunlun
Reino kalau mau mati, mati sendiri aja!!.
ihh pengen cubit ginjal nya
Violette_lunlun
samawa ya!!!
jujuu ZuBaidah
pernikahan berdarah.sungguh tragis.

thor cerita mu tak bisa d tebak.
kerenn bangeettt 👍👍👍
Noveria_MawarViani: terimakasih kak,

stay tuned 🌟🌟🌟🌟🌟
total 1 replies
iqbal nasution
semoga sukses
Noveria_MawarViani: makasih kak
total 1 replies
iqbal nasution
oke
Violette_lunlun
belum sah Syang:')
Noveria_MawarViani: udah kebelet
total 1 replies
Violette_lunlun
namanya juga anak-anak....:)
🌞Oma Yeni💝💞
knp bisa ketabrak
🌞Oma Yeni💝💞: berarti harus diulangi lagi
Noveria_MawarViani: Sebelumnya udah pernah ku edit kak, cuma kayanya nggak nyimpen. makasih udah diingetin.
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!