NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupa

"Dia suami mu? " tanya Bintang sambil menatap remeh ke arah Awan.

"Hahaha astaga Bening apa tidak ada yang lebih baik dari dia hahaha" Bintang tertawa geli seolah mengejek mereka berdua.

"Tapi dia memang lebih baik dari mu Bintang" ucap Bening dingin.

Bintang langsung menghentikan tawanya saat mendengar Bening berkata seperti itu.

"Dia? lebih baik dari hahaha kau sungguh lucu Bening" Bintang melanjutkan mengejek.

"Memang begitulah kenyataannya karena dia adalah pilihan ayah" ucap Bening kembali.

Bintang langsung terkejut mendengar perkataan Bening kali ini. Dia baru teringat perkataan ayahnya beberapa hari yang lalu kalau Tuan Fabian sudah menyiapkan calon suami untuk Bening dan dia pasti akan di calonkan menjadi CEO di perusahaan Tuan Fabian.

sial kenapa harus dia sih?!.

Batin Bintang kesal.

"Ayo... suami ku kita pergi dari sini" ajak Bening yang lalu menggenggam tangan Awan dan memasang wajah sombong.

Dan Awan pun menanggapinya.

"Baiklah istri ku" Awan pun ikut bersikap mengejek.

Dan itu berhasil membuat Bintang geram.

"Sial! kalian jangan berpura-pura menjadi sepasang suami istri yang romantis, karena aku tahu bagaimana isi hati kalian dasar murahan" maki Bintang geram.

"Iri... tanda tak mampu" ucap Awan dengan nada mengejek dan lalu berjalan kembali bersama Bening.

Dengan wajah kesal dan tatapan tajam Bintang menatap keduanya.

"Awas kalian tak ku biarkan kalian bahagia" gumam Bintang kesal.

Saat Awan dan Bening berjalan menuju ruangan Bening tiba-tiba ponsel Awan berdering, Awan pun langsung mengambil ponselnya di kantung celananya.

"Eh... emak sebentar ya gue jawab telpon dulu" ucap Awan pada Bening dia pun langsung melepaskan tangannya dari Bening.

Bening melihat kearah tangannya yang di lepaskan oleh Awan, entah kenapa dirinya merasa seperti di abaikan oleh Awan dan ada perasaan yang menyayat di dadanya saat Awan melakukan itu padanya.

Dia sendiri pun bingung kenapa harus merasakan seperti ini padahal Awan baginya adalah suami yang hanya sekedar status saja.

Bening pun berjalan meninggalkan Awan yang sedang berbicara di telpon, tapi baru beberapa melangkah.

Greb.

Tangan Bening di raih kembali oleh Awan.

"Maaf gue cuekin elu tadi" ucap Awan yang meraih tangan Bening kembali.

Bening pun langsung keheranan hingga dia melihat kearah tangannya yang dipegang oleh Awan.

"Tadi emak telpon gue diminta bawa elu kerumah, soalnya disana habis panen di kebon" jelas Awan.

"Ooo...begitu" hanya itu yang di katakan Bening.

"Elu nggak keberatan kan dateng kerumah gue? " tanya Awan ragu karena melihat ekspresi istri nya itu datar saja.

"Nggak kok, memang nya panen apa? " tanya Bening lembut.

"Panen singkong dan buah nangka" jelas Awan lagi.

"Ooo" Bening hanya ber oh saja.

"Elu suka nggak singkong atau nangka? " tanya Awan.

"Nggak aku nggak suka dua-duanya" ucap. Bening ketus.

"Tapi gue yakin elu bakalan suka singkong buatan emak gue" ucap Awan percaya diri.

"Oya memangnya di apain itu singkong hingga kamu yakin aku akan suka memakannya? " tanya Bening ketus lagi.

"Nanti sampe rumah elu bakalan tahu, udah ikut ajah ya" Awan menarik tangan Bening dengan semangat.

Bening yang melihat Awan penuh dengan semangat hanya melihat tangannya yang digenggam terus oleh Awan sambil berjalan. entah apa yang saat ini ada di hatinya tapi ddi dadanya dia merasakan kesejukan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat mereka tiba di parkiran Awan melangkah menuju area parkir motor, Bening kebingungan.

"Awan kita mau kemana? " tanya Bening bingung.

"Ambil motor gue tadi naek motor kesini" jelas Awan santai.

"Kita naik mobil saja mobil ku, aku parkir di sana" tunjuk Bening kearah area parkir khusus dokter.

"Eh... iya gue lupa elu kan tadi berangkat duluan ya" ucapnya sambil menepuk dahinya sendiri.

Akhirnya mereka berdua pun berjalan kearah area parkir khusus dokter, saat Bening mengeluarkan kunci dari saku jasnya, Awan langsung merebut kunci tersebut.

"Biar gue yang bawa elu istirahat ajah, elu cepek kan dari tadi pagi udah operasi pasien dan sibuk nanganin pasien mau lahiran juga tadi" ucap Awan penuh pengertian.

"Oiya gara-gara kamu aku jadi lupa ijin sama asisten ku kalau aku harus pulang lebih dulu" Bening langsung teringat asistennya dia pun menghubungi asistennya dan temannya yang memang sebentar lagi pergantian shift dengannya.

Awan dengan sabar menunggu Bening yang berbicara di telpon dan saat Bening selesai menelpon Bening berjalan mendekati Awan.

Awan bersiap membukakan pintu mobil bagian depan, dan tak lama terlihat asisten Bening berjalan kearah mobil mereka dengan membawa goodie bag yang Awan bawa tadi.

"Ini bu" ucap sang asisten pada Bening saat memberikan goodie bag tersebut pada Bening.

"O iya Terima kasih ya maaf merepotkan mu" ucap Bening saat menerima goodie bag tersebut.

Sang asisten lalu melihat heran kearah Awan karena Awan bersama Bening di mobil yang sama.

siapa sih dia ada hubungan apa dia dengan bu dokter

Batin asisten Bening.

"Aku pamit duluan ya nanti saat pergantian shift jangan lupa oper data pasien sama partner mu" Bening mengingatkan.

"Eh... iya bu" ucap sang asisten yang terbangun dari lamunannya.

Dan tak lama mobil pun berjalan meninggalkan area rumah sakit, dan ikut meramaikan jalanan kota tersebut, jarak rumah Awan dan rumah sakit tersebut memang cukup jauh dan akan memakan waktu lebih lama, karena ada beberapa titik kemacetan menuju daerah rumah tersebut, sebenarnya bila menggunakan motor jarak tempuh nya tak terlalu lama karena Awan bisa melewati jalan pintas lain namun jalan tersebut hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja, sedangkan saat ini mereka menaiki mobil dan harus melewati jalan utama yang harus dengan sabar karena ada daerah tertentu yang memang rawan kemacetan.

Dan satu jam perjalanan pun akhirnya berlalu dan mereka berdua pun akhirnya tiba di rumah Awan, rumah sederhana namun di samping kanan dan kiri rumah di kelilingi kebun yang di tanam berbagai macam tanaman buah-buahan malau dari mangga, jambu air, jambu biji pisang, pepaya dan juga nangka.

Dan terlihat juga di belakang rumah terdapat ladang singkong, dan seperti tujuan Awan mengajak Bening ke rumahnya ini yaitu dirinya diminta alnya untuk memanen singkong dan juga buah nangka, namun sayang Bening tak suka dengan kedua hasil bumi tersebut, tapi dengan percaya dirinya Awan tadi mengatakan kalau Bening akan suka olahan singkong buatan emaknya, olahan apa itu dan apakah benar Bening akan menyukai itu?.

"Assalamu'alaikum mak... " Awan memberikan salam sebelum dirinya masuk kedalam rumah.

"Waalaikumsalam" terdengar suara emak dari dalam rumah.

Emak berjalan dari arah dapur dan saat melihat Bening bersama Awan wajah sumringah emak nampak dengan jelas karena kedatangan menantunya.

"Bening ikut juga? " tanya emak antusias.

"Iya mak" jawab Bening lembut dan sopan bahkan dia juga menyalami tangan emak dengan sopan.

"Ih... si Awan nggak bilang mau ajak kamu kesini, kalo bilang bisa emak siapin makanan yang enak" ucap emak.

"Tadi Awan kan bilang mak Awan lagi di rumah sakit sama Bening emak nya ajah yang nggak peka" Awan ceplas ceplos.

"Ya nih anak elu juga sama kaga pernah peka" emak membalas.

"Siapa yang nggak peka? awan mah peka mak" Awan mengelak.

"Lah itu dulu elu di demenin sama anak tetangga tapi nggak pernah peka" emak. keceplosan.

Bening langsung memasang wajah penuh tanda tanya pada Awan.

"Mak ada Bening mak jangan bahas itu" bisik Awan.

"Astaghfirullah gue lupa" emak sampai menepuk dahinya sendiri.

1
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!