Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
"Kenapa harus mama, kamu saja yang bodoh" Dena tidak mau di salahkan, padahal semua ide untuk menjebak Kevin itu berasal dari dirinya.
"Terus bagaimana kalau Kevin tidak mau menikahi ku mah? bagaimana nanti dengan papa dan juga oma? pasti mereka akan mengusir ku karena sudah merusak nama baik keluarga kita" Sora khawatir nasibnya akan sama dengan Aurora, di kucilkan oleh keluarganya sendiri.
"Tinggal gugurkan saja bereskan, atau kamu jebak saja si Jordan" ucap Dena tanpa beban.
Sora tidak percaya dengan apa yang mamanya katakan, membuat dirinya seperti wanita jal*ng yang tidak memiliki harga diri.
"Aku takut mah kalau harus aborsi" lirih Sora.
"Kamu tenang saja, nanti mama yang akan meyakinkan papa kamu. Biarkan papa mu membantu kita untuk membujuk Aurora, agar mengizinkan suaminya untuk menikahimu" ucap Dena yang masih belum menyerah.
Dena mengemudikan mobilnya sambil terus berdebat dengan putrinya. dia tidak akan menyerah sebelum Kevin menikahi Sora, putrinya. Gila memang? Tapi begitulah orang kalau otaknya sudah di penuhi dengan ambisi. Ia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
"Kita harus cari CCTV hotel itu mah" usul Sora.
"Kamu benar, kita ke hotel itu sekarang" ucap Dena.
Dena memutar balik arah mobilnya, ia menjalankan mobilnya menuju ke Hotel Xx tempat Sora merayakan ulang tahun kemarin.
Tiba di hotel, Dena dan Sora langsung menuju ke bagian resepsionis. Mereka ingin meminta bukti rekaman CCTV pada waktu itu.
"Siang nyonya, ada yang bisa kami bantu" sapa resepsionis ramah.
"Saya ingin melihat rekaman CCTV sekitar satu bulan yang lalu" pinta Dena langsung.
"Maaf, ada kepentingan apa anda meminta rekaman CCTV kami" tanya resepsionis.
Pihak hotel tidak akan mengijinkan seseorang untuk melihat rekaman CCTV kecuali ada hal yang darurat.
"Saya hanya ingin tahu siapa yang sudah masuk ke dalam kamar 303 pada malam minggu tgl 26 juni pukul 22.00wib." ucap Dena.
"Maaf, kita tidak bisa memberikan apa yang nyonya minta, karena itu menyangkut privasi pengunjung di hotel ini, nyonya." tolak resepsionis.
Tiba-tiba Dena membuka dompetnya lalu memberikan sejumlah uang kepada resepsionis tersebut, namun pihak resepsionis menolaknya. Dia tidak mau mengambil resiko....Dia bisa di pecat jika manager hotel mengetahuinya.
Kevin tidak pernah main-main memberikan hukuman kepada karyawannya yang melakukan kecurangan dalam bekerja.
Dena dan Sora akhirnya pergi dari hotel tersebut. Mereka benar-benar marah karena tak bisa mendapatkan bukti itu, mereka juga tidak tahu kalau hotel itu salah satu aset milik Kevin. .
"Sial, mereka tidak bisa di suap oleh uang" umpat Dena kesal.
"Terus kita harus bagaimana ma" tanya Sora yang sudah cukup lelah seharian ini mengikuti rencana mamanya, terlebih dia lagi hamil muda.
"Terpaksa kita akan meminta tolong papa, dulu dia saja mau ketika di suruh menikah dengan Kevin" ucap Dena yang mengetahui kelemahan Aurora.
"Terserah mama saja, aku sudah capek ma" pasrah Sora sambil menyandarkan tubuhnya di jok mobil.
Tak lama mobil mereka sampai di rumah, Dena dan Sora keluar dari dalam mobil dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.
"Kalian darimana saja" tanya Bimo.
"Kami dari kantor Kevin pa" jawab Dena seraya mendudukan dirinya di samping suaminya.
Bimo mengeryitkan keningnya mendengar jawaban istrinya.
"Ngapain mama ke kantor Kevin" tanya Bimo penuh selidik.
Dena menarik nafas dalam, dan menghembuskannya secara perlahan.
"Sora hamil anak Kevin pa" cicit Dena dengan wajah di buat sesedih mungkin.
Brakkk
Bimo langsung naik pitam mendengar ucapan istrinya. Di perusahaan juga sedang ada masalah, dan sekarang dia harus mendengar putri kesayangannya hamil di luar nikah.
"Kamu jangan asal bicara ma" sentak Bimo.
"Yang mama bilang benar pa, Sora memang sedang hamil" sela Sora sambil menunjukkan bukti USG yang dia bawa dari rumah sakit.
Bimo mengambil hasil USG tersebut dengan tangan gemetar. Ia tak menyangka putri yang selama ini ia sayangi malah mencoreng nama baiknya.
"Bukankah kamu tahu Sora, kalau Kevin itu suami kakak kamu hah" bentak Kevin dengan wajah merah padam.
"Sora di jebak sama kak Kevin pa" ucap Sora bohong, dia takut melihat kemarahan papanya.
"Bagaimana mungkin Kevin menjebakmu" sahut Bimo tidak percaya.
"Saat ulang tahunku, Kevin sengaja memasukkan obat perangsang kedalam minumanku pa" ucap Sora memutar balikkan fakta, padahal dia sendiri yang menyuruh orang untuk menjebak Kevin. Namun justru dia sendiri yang terjebak dengan permainannya sendiri.
"Lalu kita harus bagaimana?, Kevin tidak mungkin menikahi kamu" ucap Bimo memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.
Masalah perusahaannya saja belum selesai, kini ada masalah lagi tentang kehamilan putrinya.
"Papa harus temui mereka, papa bujuk Aurora supaya Kevin mau menikahi Sora, pa" ucap Dena
"Apa kamu yakin, kalau Aurora akan mengijinkan suaminya menikah lagi" tanya Bimo ragu.
"Kita tidak akan tahu kalau belum menemuinya pa" ucap Dena terus mendesak suaminya.
"Terus bagaimana dengan Jordan?, bukankah dia kekasih mu, Sora?" tanya Bimo sambil menatap ke arah putrinya.
"Papa tidak usah memikirkan Jordan, lebih baik Sora menikah dengan Kevin, yang mampu menyelamatkan perusahaan papa" bukan Sora yang menjawab melainkan Dena.
Sebenarnya kasihan sama Sora, dia juga korban dari keserakahan ibunya, selama ini dia hanya di anggap anak tiri oleh papanya dan juga oleh publik. Dan sekarang dia harus mengandung akibat dari ulah ibunya sendiri.
Sora memang sudah sering melakukannya dengan Jordan, namun mereka selalu memakai pengaman.
Memang yang terakhir kali jordan lupa tak memakai pengaman, makanya Sora bingung anak yang di kandung itu anak Kevin atau anak kekasihnya.
"Benar juga apa yang di bilang Dena, kalau Sora jadi istri Kevin pasti dia akan kembali menginvestasikan uangnya ke perusahaan ku, dengan begitu perusahaan ku akan kembali jaya" batin Bimo.
"Istirahatlah, nanti malam kita akan datang ke mansion Kevin." titah Bimo.
Sarah tersenyum penuh kemenangan, ternyata bukan hal yang sulit membujuk suaminya itu.
"Baik pa" Sahut Sora, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya, ia naik ke atas menuju kamarnya.
Sora langsung merebahkan tubuhnya di ranjang empuk miliknya.
*****
Kevin sedang mengganggu istrinya yang sedang memasak, dia terus memeluk Aurora dari belakang. Kemanapun istrinya bergerak ia akan mengikutinya.
"Sayang duduklah, lama kalau kamunya seperti ini" kesal Aurora dengan tingkah suaminya yang terus menempel.
"Masak tinggal masak baby, aku hanya memelukmu bukan mengganggumu" ucap Kevin santai seraya menaruh dagunya di bahu Aurora.
Aurora mendengus kesal, ingin radanya dia menggetok kepala suaminya menggunakan centong nasi.
masa lalu
dena tahu diri sedikit kenapa sih😤😤😤😤