Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 : Penjaga Alam
"Akhhh kenapa ini?, energi alam sama sekali tidak mau di serap olehku, mereka hanya berkeliling di sekitar ku, apakah Alam membenciku?".
Ucap Radit yang sudah sangat pasrah dengan apa yang terjadi, Seharian dia bermeditasi tapi tidak membuahkan hasil apapun, energi alam sama sekali tidak di serap olehnya, sangking prustasi nya, Radit sampai beranggapan kalau Alam tidak menyukai nya.
"Axell, katakan sesuatu" Ucap Radit sambil meneteskan air mata, memanggil Dewi pengetahuan itu.
"Alam tidak mungkin membenci orang, Tuan, Alam menyayangi setiap makhluk, namun tidak semua makhluk menyayangi Alam" Ucap Axell.
"Jadi maksudmu aku tidak menyayangi Alam?" Tanya Radit.
"Kemungkinan Besar iya, mungkin ada perbuatan mu dahulu yang membuat alam mengingat mu, dan menganggap kalau kau tidak menyayangi Alam" Ujar Axell.
"Tidak Mungkin, memangnya apa yang sudah ku perbuat?" tanya Radit.
"Coba kau ingat-ingat apakah kau dulu pernah berbuat kerusakan Alam?"
Axell, bertanya kepada Radit, Kemudian Radit diam memikirkan apakah dia di masa lalu pernah berbuat kerusakan Alam, karna seingatnya dia tidak pernah merusak Alam.
"ohh iyaa aku ingat!, dulu aku pernah bekerja sebagai penebang kayu, aku menebang kayu di hutan, karna Lahan nya ingin di buat sebuah Lahan pertanian, apakah itu termasuk?" Ucap Radit sambil bertanya, perbuatan nya itu salah atau tidak.
"Tentu saja itu termasuk, merusak hutan demi kepentingan pribadi adalah kesalahan yang fatal, Alam akan terus mengingat itu, pantas saja kau tidak bisa menyerap energi Alam, dan seharusnya kau sudah di penjara 10 tahun atas perbuatanmu" Jelas Axell.
"Enak aja 10 tahun, yang korupsi 271 T aja penjaranya cuma 6,5 tahun, ya kali nebang pohon secara illegal aja 10 tahun, yang bener aje, Rugi dong" Ucap Radit tidak Terima dengan perkataan Axell.
"korupsi 271T Penjara 6,5 tahun? Kau pasti mendongeng, dasar pendongeng handal" Ucap Axell.
"ya sudahlah lupakan, sekarang bagaimana caranya agar Alam memaafkan ku?" Tanya Radit sedikit resah dan gelisah.
"ada dua cara, cara pertama kau harus memperbaiki kesalahanmu, dengan cara menanam kembali pohon-pohon yang sudah kau tebang, tapi itu akan butuh waktu yang lama, dan cara kedua, kau harus meminta maaf kepada Dewi penjaga Alam" Ucap Axell.
"Meminta maaf?, tapi bagaimana caranya berjumpa dengan Dewi Penjaga Alam?" Tanya Radit.
"Aku punya no wa nya, Nanti akan ku hubungi biar datang kesini, atau kita hubungi sosial medianya aja ada Instagram, Facebook, tiktok" Ucap Axell sedikit menggoda Radit.
" Woy yang seriuslah" Ucap Radit.
"Haha aku hanya sedikit menggodamu, kau hanya perlu meditasi seperti tadi, aku akan mengundang nya ke dalam alam bawah sadar mu" Ucap Axell.
"Baiklah, aku akan meditasi sekali lagi"
Radit kemudian duduk bersila sambil memejamkan matanya, kembali melakukan meditasi seperti sebelumnya, tak lama kemudian Radit kembali masuk ke dalam ruangan gelap dan hampa, ruangan yang sama saat ia pertama kali bertemu dengan Axell, Radit melihat sesekiling, Axell berdiri tepat di sebelahnya, tidak berselang lama, muncullah sesosok tunggu kiris, Tunggu kurus, Tinggi kurus, melayang ke arah Radit dan juga Axell, sosok itu berbentuk perempuan berwajah cantik, memakai jubah berwarna hijau serta menggunakan anting berbentuk seperti daun anggur.
"mengapa kau memanggilku Axell?" Ucap Sosok itu Berbicara kepada Axell.
"Terimakasih kau sudah datang, Aqila"
"Ohh jadi namanya Aqila ya?, ternyata Axell kenal dengan sosok ini, apa mungkin dia Dewi penjaga Alam? apa semua dewi di dunia ini saling mengenal satu sama lain nya?" Ucap Radit di dalam hati nya.
"jadi apa tujuan mu memanggil ku kesini?, dan siapa pemuda ini?" tanya Dewi itu kepada Axell sambil melihat ke arah Radit.
"Pemuda ini bernama Radit, dia adalah manusia pilihan Tuhan selanjutnya, ada yang ingin dia bicarakan denganmu" Ucap Axell.
"Pilihan Tuhan ya?, Baguslah ternyata Tuhan sudah memilih Manusia lagi" Ucap sang Dewi penjaga alam itu.
"Lagi?, apa maksudnya itu?" tanya Radit keheranan.
"Apa kau tidak menceritakan semuanya kepada pemuda ini Axell?" Tanya Dewi itu kepada Axell, namun Axell hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"baiklah jika begitu, biar aku saja yang menceritakan nya kepada mu" lanjut nya.
Dewi itu melayang menjauhi Radit dan juga Axell, kemudian ia memancarkan sebuah cahaya berwarna putih yang berasal dari tangan kanannya, dan melemparkan ke depan mereka bedua, seketika tercipta lah semacam hologram, hologram itu berbentuk manusia yang jumlahnya cukup banyak.
"ini semua adalah manusia pilihan Tuhan yang di tugaskan untuk membunuh Raja Iblis, Namun mereka semua tidak cukup kuat, mereka semua kebanyakan bersifat Naif, Dan berakhir Tewas mengenaskan di tangan sang Raja Iblis" Ucap sang Dewi penjaga alam itu.
"apakah aku akan berakhir seperti itu juga?" Tanya Radit ingin tahu.
"kemungkinan terburuknya iya, tapi sama saja jikalau kau takut akan takdir mu dan memilih untuk tidak berurusan dengan Raja Iblis, kami, para Malaikat yang di dalam semesta ini akan membunuhmu, agar tercipta nya manusia pilihan Tuhan yang baru, dan berharap dia bisa membunuh sang raja Iblis" Ucap Dewi itu, kata katanya sedikit menyeramkan.
"Malaikat? bukan nya kalian adalah Dewi? Tanya Radit kembali.
"Kami ini termasuk ke dalam Ras Malaikat, di dalam dunia ini ada terdapat beberapa Ras di antaranya ada Ras Malaikat, Ras Manusia, Ras Iblis, Ras manusia setengah Hewan atau para wibu menyebutnya Furry, Ras manusia Ikan, dan Ras yang paling kejam adalah Ras Iblis. Perbedaan dalam Ras Malaikat ada pada jenis kelamin, jika yang berjenis kelamin laki-laki maka di sebut sebagai Dewa dan untuk yang perempuan di sebut sebagai Dewi"
"Lantas Mengapa tidak kalian saja para Malaikat menggabungkan kekuatan untuk membunuh sang Raja Iblis?" Tanya Radit kepada Kedua Dewi itu.
"kami para Malaikat tidak di izinkan oleh Tuhan untuk membunuh atau melakukan kerusakan di muka Bumi, kami memiliki tugas masing-masing, namun Ras Malaikat di perbolehkan untuk membantu Umat manusia untuk membinasakan Ras yang suka melakukan kerusakan di Muka bumi ini" Ucap Axell.
"Jadi kalian hanya dapat membantuku mengalahkan Raja iblis? Tanya Radit.
"yap, kurang lebih seperti itu, namun bantuan yang dapat kami berikan juga tidak bantuan secara langsung, contoh nya seperti ikut serta dalam pertempuran, itu akan sangat menyalahi, kami hanya bisa membantu mu dari belakang" Ucap Dewi Alam itu.
"Baiklah itupun sudah lebih dari cukup, aku tidak peduli sekuat apa Raja Iblis itu, aku akan membalaskan dendam kedua orang tua ku"
Ucap Radit dengan semangat yang membara-bara sambil mengangkat tangan kanan nya ke arah atas, menggunakan pose Bapak-bapak Jerman kumisan yang di tolak kelas Seni.
"aku hargai semangat mu, akan ku bantu kau sebisaku, jadi apa keinginan mu? oh iya aku lupa memperkenalkan diri, Perkenalkan nama ku Aqila Aku penjaga Alam di muka Bumi ini".
"Senang bertemu dengan mu Aqila, mohon bantuannya ya mulai sekarang" Ucap Radit.
"Bukan kah tidak sopan jika ada orang yang memperkenalkan dirinya tapi dirimu tidak memperkenalkan dirimu kepadanya?" Ujar sang Dewi penjaga Alam itu.
"oh iya maaf hehe, perkenalkan namaku Radit Sebastian, umur ku 18 tahun, Aku bercita-cita menjadi orang kuat yang bisa mengalahkan Raja Iblis agar bisa membalaskan dendam kedua orang tua ku" Ucap nya.
"Apakah Orang tuamu di bunuh Raja Iblis?" Tanya Aqila.
"Tidak, orang tuaku di bunuh oleh Iblis biasa"
"lantas mengapa kau ingin membunuh Raja iblis?, padahal yang membunuh orang tua mu hanya Iblis biasa, mengapa tidak kau bunuh saja Iblis yang membunuh orang tua mu itu? Ucapan Dewi itu ada benarnya juga.
"Tidak! akar dari semua ini ada pada sang Raja, aku tidak ingin banyak orang menderita karna ulah Iblis, aku tidak ingin banyak anak kecil kehilangan keluarga nya karna Iblis, maka dari itu aku akan membasmi Iblis sampai ke akar akarnya" Ucap Radit.
"Baiklah, alasanmu cukup masuk akal, Sekarang sebutkan apa keinginanmu?" Tanya sang Dewi penjaga Alam, Aqila.
"Aku ingin kau menghapus kutukan Alam pada diriku, aku bersalah dulu pernah merusak Alam, jadi aku ingin meminta maaf kepadamu, dan memohon agar kau menghilangkan kutukan Alam pada diriku" Ujar Radit.
"hanya itu?, itu sangat mudah untuk di lakukan"
Aqila mengulurkan tangan nya, seketika tangannya mengeluarkan cahaya berwarna Hijau, Dia menghempaskan tangannya ke arah Dada Radit, membuat Radit tersentak, ketika Dewi itu menarik tangan nya sebuah Aura berwarna hitam di tarik keluar oleh tubuh Radit.
"Apa itu?" Tanya Radit.
"ini adalah Kutukan yang di berikan Alam kepadamu, mulai sekarang kau sudah bisa menggunakan energi Alam" Ucap Aqila.
"serius?, baiklah akhirnya aku akan bisa menggunakan energi Alam" Ucap Radit dengan sangat senang dan bersemangat.
"baiklah jika itu saja yang kau inginkan, sebelum aku pergi, aku ingin memberikan mu sebuah hadiah berupa Kemampuan spesial, kemampuan akan membuatmu dapat merasakan energi Alam tanpa harus melakukan meditasi terlebih dahulu itu terlalu merepotkan, jadi akan mempermudah mu menyerap mana jika suatu saat kau terlibat dalam sebuah pertempuran".
Dewi itu kemudian meletakkan tangannya di atas kepala Radit dan menyalurkan sebuah energi berwarna putih ke atas Kepala nya, seketika energi itu menyebar ke seluruh tubuh Radit.
"Baiklah, itu saja yang bisa aku berikan, sisanya ku serahkan kepadamu, semoga beruntung, Pahlawan" Ucap Dewi itu yang kemudian pergi menghilang di balik gelapnya ke hampaan, meninggalkan Radit dan juga Axell.