Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.
Itu lah yang di alami oleh Rania
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Wanita ambisius
Saat ini lintang tengah berada di salah satu cafe di Jakarta, setelah pergi begitu saja dari hadapan wanita tersebut dan sang mama yang marah marah ketika dirinya pergi begitu saja Tampa mau menemani wanita asing itu.
Bukan tanpa alasan Lintang pergi begitu saja. itu ia lakukan karena dirinya tidak menyukai wanita yang hendak dijodohkan dengan dirinya sedangkan dirinya sendiri saat ini sudah menikah dengan wanita lain walaupun dirinya tidak mencintai wanita tersebut.
Apalagi saat melihat dandanan serta pakaian yang dikenakan wanita itu, Lintang sudah tidak srek dan tidak menyukai nya. sangat berbeda jauh dengan wanita yang kini telah menjadi istrinya itu. selalu berpenampilan sederhana dan sopan kemana mana.
Lagi lagi lintang selalu memikirkan wanita itu. yang tidak ia anggap sampai saat ini sebagai istri.
”Lintang stop, ngapain Lo banding bandingin dia dan wanita itu kaya gak ada pekerjaan aja." gumam lintang dengan memukul kepalanya dengan pelan. hala tersebut pun membuat seorang pria yang baru saja datang mengerutkan keningnya saat melihat tingkah laku temenya itu.
”Hayo lagi ngapain sampai mukul kepala sendiri." kata pria tersebut mengagetkan Lintang yang lagi memejamkan kedua matanya karena terkejut ditepuk pundaknya oleh pria tersebut yang tidak lain adalah temannya sendiri.
”Mau mati kau Bimo!" kata lintang dengan menatap pria tersebut dengan tajam karena menagetinya.
” Santai bro lagian kuperhatikan dari datang tadi kaya Sedang ada masalah aja." ujar pria tersebut yang bernama Bimo yang kini duduk di hadapan lintang berada.
”Apa kabar loh lintang, sejak lulus kuliah hingga kini banyak yang berubah dari loh ya." kata Bimo pada temenya itu.
”Apa yang berubah, kayanya gue gini terus." jawab lintang dengan biasa, sambil menyeruput kopi miliknya.
”Iya loh kelihatan makin tua karna belum menikah, alias jomblo karatan." ejek bimo membuat lintang tersedak kopi yang ia minum.
Uhukk
Uhukk
Uhukk
”Pelan pelan kali minumannya bro, gak akan gue ambil kok kopi Lo itu." lanjut bimo saat temenya tersedak kopi yang diminumnya sambil tertawa-tawa.
Lalu dengan cepat Lintang pun mengambil air mineral yang berada di dalam botol miliknya juga dan meminumnya kembali agar menetralkan rasa sakit yang ada di tenggorokannya karena tersedak tadi.
Setelah itu mendingan lintang pun kini menatap tajam Bimo yang masih tertawa.
”Gak lucu, Lu sendiri nggak nyadar kalau usia lo pun juga udah tua bukan gue aja." balas lintang tak mau kalah oleh Bimo.
” Ya kalau gue kan karena belum menemukan wanita yang pas makanya gue masih jomblo. lagian gue lebih mudah kali daripada lu jadinya sudah sepatutnya lu nikah dulu jangan sampai tuh pedang bener bener karatan nantinya dan gak bisa buat masa depan yang comel comel." sahut Bimo sambil memakan kentang goreng milik Lintang, Tampa disuruh pemiliknya.
”Gue udah punya istri ya sekarang." batin lintang Tampa sadar menyebut dirinya sudah beristri.
Jadi bintang dan Bimo al fatih sebenarnya adalah teman sejak SMP hingga SMA. namun mereka berbeda tempat kuliah membuat mereka jarang bertemu, namun saat Lintang kemarin habis pulang dari luar negeri sempat beberapa kali mereka bertemu untuk apapun membicarakan tentang bisnis bersama.
Dan saat tau lintang ada di Jakarta bimo pun minta ketemuan karna sudah lumayan lama mereka tidak saling mengobrol, walaupun masih sering berkontekan sesekali melalui handphone.
*
Sedangkan di rumah utama mama sita sedang menghibur Syifa karena kelakuan lintang yang tidak bersikap baik kepada perempuan tersebut.
"Sayang tente minta maaf ya soal sikap lintang yang seperti itu sama kamu tadi." kata mama sita pada Syifa yang hanya tersenyum saja. namun dalam hatinya sudah ingin mengamuk karna tidak sama sama sekali di lihat oleh pria berwajah datar dan dingin itu.
Dengan wajah terpaksa Syifa pun tersenyum seolah dirinya baik-baik saja padahal dalam hatinya sudah ingin marah.
” Nggak papa kok Tante, Syifa memaklumi mungkin karena Syifa masih baru makanya Lintang bersikap seperti itu sama Syifa yang baru pertama kali bertemu." kata Syifa dengan lemah lembut, serta dengan senyuman seolah-olah dirinya baik-baik saja dengan sikap Lintang yang cuek terhadapnya.
” Tante janji akan secepatnya menyuruh lintang untuk melamar kamu sayang. karena Tante sudah tidak sabar ingin menjadikan kamu sebagai menantu tante." ujar mama Dita pada syifa.
”Iya Tante makasih ya, Syifa juga berharap dan bahagia banget kalo Tante bakal jadi mertua Syifa." ucap Syifa dengan raut bahagia karena tante sita sudah membicarakan soal lamaran yang artinya tidak akan lama lagi pria dingin tersebut akan menjadi milikmu.
Walaupun Syifa diperlakukan seperti tadi oleh pria tampan itu, namun dirinya masih tetap ingin memiliki lintang dan menjadikan miliknya seutuhnya apapun yang terjadi harus menjadi milik dirinya tidak ada perempuan lain yang boleh merebutnya kalau itu sampai terjadi sifat tidak akan tinggal diam saja.
*
Kembali lagi ke cafe di mana lintang dan Bimo masih berada di sana,berbincang-bincang tentang masa sekolah mereka dan juga tentang pekerjaan.
Saat Bimo masih berbincang-bincang dengan lintang, tidak lama kemudian ponselnya pun berdering menandakan panggilan masuk..lalu ia pun meminta izin kepada lintang untuk mengangkat telepon terlebih dahulu.
” Gue ngangkat telepon dulu ya dari kakak gue." ujar Bimo berpamitan untuk mengangkat telepon sebentar kepada lintang.
”Iya silakan." kata lintang pada Bimo, sambil mengotak-ngetik ponselnya.
Bimo sendiri kini sedikit menjauh dari lintang untuk mengangkat panggilan dari sang kakak yang menghubunginya.
”Halo kak ada apa nelpon." tanya Bimo pada sang kakak di sebrang sana.
”Kamu jadi pulang gak kesini pas ulang tahun suami kakak." tanya seorang wanita dari sebrang sana pada sang adiknya itu.
”Iya kak besok aku bakal pulang, lagian jaraknya juga gak Oalah jauh kok dari Jakarta." balas Bimo pada kakaknya itu.
”Yaudah, tapi kalo kamu gak datang kakak bakal.marah sama kamu. apa lagi kamu udah lama gak pulang kesini sejak ibu pergi." lanjut wanita itu pada adik bungsunya itu dari sebrang sana.
”Iya kak aku bakal pulang. lagian Bimo pergi juga supaya dapat melupakan Tetang ibu di rumah itu. kalo gak ya Bimo bakal teringat terus tetang ibu."jawab Bimo pada sang kakak yang merepet dari seberang sana.
”Ya udah kalau gitu Kakak tungguin kedatangan kamu besok awas aja kalau sampai kamu nggak datang." kata sang kakak lalu mengakhiri sambungan teleponnya dengan sang adik.
Setelah selesai menelpon Bimo pun kembali ke hadapan temannya tersebut yang masih bermain ponsel.
” Maaf ya lama Lintang tadi kakak gue nelpon suruh pulang karena abang ipar gue besok ulang tahun." kata-kata Bimo setelah sampai di tempat duduknya pada lintang.
”Iya santai aja." jawab lintang dengan santai, dan tidak bertanya lebih lanjut tentang keluarga dari Bimo.