Jasmine yang di jual oleh Ibu Tiri nya kepada Madam Grace sang Mucikari, berusaha melarikan diri, dia tidak menyangka hidupnya menjadi luar biasa saat dia berhasil pergi dan menjadi pengemis di jalanan.
Namun, satu bulan berlalu Jasmine sudah tidak tahan lagi hidup dalam pelariannya, di kejar-kejar dan di buru, ia selalu di rundung ketakutan akan tertangkap oleh Madam Grace dan Van Elrond, saat berada di hutan Jasmine menemukan jalan rahasia yang menuju suatu tempat dan ternyata jalan itu membawanya ke sebuah mansion mewah bak kastil besar seperti Istana.
Jasmine menyelinap masuk ke dalam kamar lalu ia mandi dengan di penuhi busa yang sangat banyak, melihat pakaian indah dan mewah Jasmine pun memakai nya dan pada saat yang bersamaan kepala pelayan masuk.
Jasmine terkejut, ia takut dirinya akan di penjara karena menyusup masuk ke dalam mansion.
Namun, kepala pelayan itu justru memanggilnya "Nyonya" dan menundukkan kepala.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion itu? Kenapa Jasmine mendadak menjadi Nyonya di mansion mewah yang sangat besar tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 21
“Aku penasaran kenapa kau menyusuri hutan.” Kata Aland kemudian.
“Ada sesuatu yang ku cari.”
“Apa itu? Pengkhianat?” Tanya Aland.
“Bukan. Sesuatu yang indah lepas dari sangkar ku.”
Aland menaikkan salah satu alisnya.
Elrond tersenyum.
“Aku membeli seorang pelacuur dari Grace, dengan harga yang sangat mahal. Awalnya ku pikir dia pelacurr biasa yang cantik. Setelah bertemu… Aku benar-benar terpesona, dia bukan hanya cantik tapi luar biasa cantik, kecantikannya itu unik. Berbeda dari yang lain.”
Aland menggelengkan kepalanya.
“Lalu?” Tanya Aland.
“Dia kabur.” Jawab Elrond.
“Kau masih saja bermain wanita.”
“Aku janji pada diriku, jika aku mendapatkannya, aku tidak akan lagi bermain wanita.”
Aland langsung tersenyum sinis.
“Dulu, saat kau mendapatkan pelacurr yang cantik, kau bilang akan berhenti, nyatanya kau bosan hanya dalam waktu satu minggu.”
“Yang kali ini berbeda. Dia benar-benar seperti bidadari, malaikat dan dewi kecantikan, yang paling penting, dia masih perawan. Sangat sulit di era sekarang para wanita masih perawan. Aku yakin para wanita bangsawan yang sok suci dan memuakkan karena berlagak bermartabat, aslinya mereka tidak ada yang masih perawan. Aku penasaran, apakah selama ini gadis yang ku beli, hidup di dalam goa hingga dia bisa menjaga keperawanannya.” Kata Elrond.
Aland terdiam mendengar perkataan Elrond, dan keheningan menerpa sesaat.
“Jadi… Dari keluarga mana istrimu…” Tanya Elrond yang kemudian menaruh gelasnya di atas meja.
“Kau sangat penasaran?” Aland mulai tidak senang.
“Bukan begitu… Aku hanya tidak mau kau di tipu wanita.”
“Bukan urusanmu, aku di tipu atau tidak.” Kata Aland.
Elrond mengangguk pelan, dan berhenti bertanya karena Aland sudah menunjukkan ketidaksenangannya.
“Gadis yang tadi benar-benar mirip sekali dengan Jasmine. Tapi tidak mungkin….” Elrond terdiam dalam pikirannya sendiri.
Melihat Elrond hanya diam dan termangu, Aland pun menendang kaki Elrond.
“Kau sudah mabuk?”
“Hah?!” Elrond terkejut.
“Sepertinya kau mabuk, pulang lah.” Kata Aland berdiri.
Elrond mengangguk pelan.
“Aku belum mabuk, tapi aku memang akan pulang, ada sesuatu yang harus ku urus.” Kata Elrond.
Aland mengangguk.
“Besok malam kau akan datang ke acara perjamuan para mafia bersama istrimu?” Tanya Elrond.
“Ya aku akan datang dengan istriku.” Kata Aland.
“Baiklah aku mengerti.”
Aland pun mengantar Elrond hingga di depan Mansion, di sana Max sudah datang menunggu dengan membawa mobil range rover untuk menjemput Tuannya. Elrond masuk ke dalam mobil, dan Max menutup pintu mobilnya, tiba-tiba Elrond membuka kaca jendela mobil dan mengatakan sesuatu pada Aland.
“Aku akan datang ke perjamuan besok malam.” Kata Elrond tiba-tiba.
Aland cukup terkejut, karena Elrond tidak pernah datang ke acara-acara pesta para mafia. Elrond lebih sering menghabiskan waktunya di Club-Club bersama para wanita penghibur, dan Elrond memang bukan tipe pria yang suka dengan acara-acara pesta kalangan atas yang formal dengan setelan jas untuk pria dan gaun yang mewah untuk para wanita.
Elrond membenci para wanita di acara-acara perjamuan, karena bagi Elrond para wanita-wanita itu hanya menjual kecantikan yang di balut dengan sikap sok suci dan sok bermartabat aslinya mereka hanya lah ular berbisa, mereka para wanita bangsawan selalu merasa paling suci dan saling memandang rendah wanita lain, Elrond justru lebih menerima wanita-wanita para penghibur, karena mereka apa adanya, mereka sadar siapa mereka dan tidak ada kepalsuan. Mereka tahu bahwa menjadi wanita penghibur sudah rendah dan tidak ada yang harus di tutupi lagi.
Maka dari itu, saat melihat Jasmine yang di beli dari Madam Grace dan sikap Jasmine sok jual mahal, Elrond pun merasa jijik, dan memandang rendah Jasmine, biasanya mereka para wanita yang di belinya akan langsung menggoda atau langsung merayu Elrond.
Tapi saat itu Elrond tidak tahu bahwa Jasmine masih perawan, dan kini setelah Elrond mengetahuinya, dia harus mendapatkan Jasmine kembali, karena dirinya sudah tidak bisa kembali lagi. Pikirannya di penuhi Jasmine, dan tidak berselera dengan wanita penghibur lainnya.
Bagi Elrond, Jasmine sempurna, cantik, dan memiliki sesuatu yang berharga yaitu, dia masih perawan.
“Kenapa tiba-tiba ingin datang?” Tanya Aland.
“Sepertinya akan ada hal yang menarik di sana.” Kata Elrond tersenyum dan kemudian menutup kaca jendelanya.
Max pun melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan mansion.
“Ada yang mencurigakan. Harvest, cari tahu apa yang sebenarnya Elrond cari hingga dia masuk ke dalam hutan dan menyusuri hutan, kecil kemungkinannya dia bertindak sejauh itu hanya untuk mencari pelacurrnya yang kabur. Bukan sifatnya, dia selalu ingin pelacurr baru, dia tidak akan peduli dengan pelacurrnya yang kabur atau pun merengek, justru sebaliknya, dia akan memberikan kesempatan bagi para pelacurrnya untuk pergi jika di rasa tidak bisa memuaskannya.” Kata Aland.
“Mungkin saja karena Tuan Elrond membeli pelacurr dengan harga mahal, dan ternyata masih perawan Tuan. Tadi Tuan Elrond mengatakan demikian, tapi saya akan tetap mencari tahu, untuk berjaga-jaga. Saya khawatir itu semua hanya alasan dan alibinya semata untuk mengecoh kita, dan sebenarnya dia hanya ingin mengambil wilayah hutan dan wilayah Kota B.” Kata Harvest.
Aland mengangguk pelan.
“Jika itu benar terjadi, perang besar tak kan terelakkan.”
Harvest mengangguk mengerti.
Aku akan kembali ke kamar.” Kata Aland.
“Baik tuan.”
Aland pun pergi masuk ke dalam mansion, dan menuju kamar.
Namun, anehnya saat itu pintu kamarnya ternyata terkunci.
Grek!
Grek! Grek!
Grek!
Aland mencoba membukanya namun tidak bisa.
Tok Tok Tok!!
“Kau sudah tidur?” Tanya Aland.
Namun, tidak ada jawaban.
“Buka pintunya atau aku akan menghukummu.” Kata Aland.
Tak berapa lama. Pintu pun akhirnya di buka.
Sesaat yang lalu, Jasmine cukup di buat hampir pingsan karena ia takut bahwa yang mencoba masuk ke dalam kamarnya adalah Elrond.
“Maa… Maaf… Aku tidak sengaja menguncinya.” Kata Jasmine.
Aland pun masuk ke dalam kamar dengan acuh.
“Terlambat satu menit aku berniat menghukummu lagi.”
Jasmine langsung meremas bajunya yang menutupi dadanya.
“Tidurlah dengan tenang, besok malam kita harus pergi ke acara perjamuan.”
“Ehmmm… Ap… Apa… Tamu yang barusan sudah pergi?” Tanya Jasmine.
Saat itu Aland sudah berbaring di atas ranjang, ia sudah memejamkan matanya, namun mendengar pertanyaan Jasmine, Aland langsung membuka kedua matanya, dan duduk bersandar memandangi Jasmine yang berdiri dengan wajah pucat dan terlihat memikirkan sesuatu karena pandangan matanya tertuju ke arah lain.
“Apa yang kau pikirkan?” Tanya Aland.
“Ti… Tidak.”
“Kau mengintip dari balik jendela dan memata-matai suamimu.”
Jasmine sontak terkejut dan langsung melihat ke arah Aland.
“Kenapa kau makin terkejut. Jelaskan alasannya.”
“A.. Aku… Aku… Hanya mengkhawatirkanmu…”
Aland tersenyum sinis.
“Kau tidak pandai berbohong. Belajarlah lagi. Kau pikir kau berbohong pada siapa. Aku mafia. Semua gelagatmu mudah di baca. Kau mengkhawatirkan ku? Atau kau berharap aku mati.” Kata Aland kemudian merebahkan diri dan menarik selimut.
“Bu… Bukan begitu…”
Jasmine masih berdiri di dekat ranjang dengan perasaan tidak nyaman.
“Jika kau tidak tidur sekarang aku akan menghukummu lagi.” Kata Aland sambil memejamkan matanya.
Mendengar kalimat itu Jasmine langsung bergegas naik ke atas ranjang dan merebahkan diri, ia memaksa kedua matanya untuk menutup.
Bersambung\~
untuk moey,,, sumpah lu g tahu malu bangett sumpah gedek bangey sama lu ,,, g ada harga dirinya sama sekaliii