NovelToon NovelToon
Tumbal Pasung Perjanjian Gaib

Tumbal Pasung Perjanjian Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horror Thriller-Horror / Suami Hantu / Iblis / Roh Supernatural / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tumbal
Popularitas:821
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Hal yang mengejutkan dialami oleh Nurhalina, gadis penjaga toko swalayan. Ia menjadi korban penculikan dan dijadikan tumbal untuk sebuah perjanjian dengan sebelas iblis. Namun ada satu iblis yang melanggar kesepakatan dan justru mencintai Nurhalina.

Hari demi hari berlalu dengan kasih sayang dan perhatian sang iblis, Nurhalina pun menaruh hati padanya dan membuatnya dilema. Karena iblis tidak boleh ada di dunia manusia, maka dia harus memiliki inang untuk dirasukinya.

Akankah cinta mereka bertahan selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diskusi Gaib

Hidungnya bagus tak terlalu mancung tapi sangat indah menghiasi wajahnya. Bibirnya natural, tipis, basah dan sedikit mengeluarkan gigi kelinci saat dia panik, lucu banget. Pipinya putih , halus, dilumuri keringat dari dahi yang nampak terangkat sedikit.

Sungguh baru kali ini aku menemui wanita seperti dia, mirip Kim Ji-Won di serial Queen of Tears, cuma yang satu ini, versi yang memakai kerudung.

Dan sayangnya pemandangan itu hanya berlangsung dalam tiga detik, sebelum dia mengaitkan kembali maskernya dengan sempurna menutupi wajahnya kembali.

"Iya, sama-sama. Tapi Mas gak perlu pegang-pegang!" ujarnya tertunduk. "Maaf, saya harus lanjut kerja. Di sini banyak CCTV, jadi lebih baik mas lebih hati-hati bersikap!"

"Oh, Ma—ma'af!" jawabku.

Ternyata, selain cantik.

Dia juga dingin.

Oke, Nurhalina. Kita lihat seberapa cepat gunung es itu mencair.

"Panca." begitu tanganku menawarkan diri, dia justru ngeloyor masuk ke kasir. "Mbak!" Aku pun mengekor di belakangnya, tapi dia tetap jual mahal.

Aku menunggunya melayani seseorang di meja pembayaran, pura-pura mengambil kinderjoy dan menaruhnya kembali tapi mereka belum juga selesai. Dan aku coba berjalan memutar ke rak minuman melihat-lihat dan terus kembali ke kasir.

Dia sudah menghilang. Di komputer kasir sudah berdiri seorang laki-laki, sambil mengatakan "Selamat datang selamat berbelanja!"

Ke mana dia?

Kim Ji-Won ku?

Dari pada aku harus menanggung malu kedua kalinya, aku memutuskan untuk keluar dengan sebotol kopi tiga ribuan.

Begitu menyeramkannya, kah, aku ini?

Padahal Yoana bilang aku punya tampang yang baby-face, jadi aku harus percaya diri kalau-kalau lagi deketin cewek. Dan kali ini aku coba untuk percaya diri, hasilnya?

Malah dia kayak habis lihat setan.

"Hey, babi ngepet!" sentak Bayu mengejutkan lamunanku, "jaga lilin aja terus, kita berdua yang keliling!"

"Oh, Bay!" jawabku tergesa-gesa. "Jaga kopi, nih!"

"Orangnya tiga, cuma beli satu?" timpal Yoana yang tiba-tiba muncul dari belakang bahu Bayu. "Dasar!"

"Gimana? Udah ketemu sama yang kalian cari?" tanyaku, sambil melemparkan senyum kecut.

"Udah, dari makhluk-makluk yang memakan darah sisa kecelakaan kemarin...." jawab yoana, sambil menunjuk ke arah seberang, "Ini ada kaitannya dengan Kamis-Wage dan neton kam—"

"Ya udah, yuk pulang!" potongku. "Aku juga udah menemukan yang aku cari."

Mereka berdua diam. Sebelum bersama-sama mengatakan, "Hah?"

Aku menunjuk seseorang yang sedang menghidupkan motor maticnya. Dia menggendong tas kecil di belakang, ada boneka beruang warna merah muda yang ikut meramaikan tas itu.

Si cantik berseragam kasir.

Nurhalina.

Jadi jam 18.00 jadwal dia pulang?

Dari cara dia menaiki motor, membenarkan jilbabnya di spion, sungguh anggun sekali. Tapi akan lebih anggun lagi kalau dia melepaskan maskernya, tapi itu tidak terjadi. Secepat kilat, dia menghilang di pertigaan.

"Jangan bilang, kamu naksir Mbak-mbak Indomarket?" ucap Bayu, sambil menepuk pundakku. Meraih sisa kopi yang kuminum. "Gila!"

"Serius, Panca?" timpal Yoana yang kemudian ikut duduk di sebelahku. "Ingat. Kamu harus tanya wetonnya dulu, Panca. Kamu harus konsultasikan sama Mbahmu dulu. Karena weton kamu itu rawan, dan nggak semua weton cocok sama kamu."

"Yoana, bahkan aku baru mulai naksir." kesalku, frustasi. Aku menunduk melihat kaki kita bertiga.

"Apalagi jika sampai dia berweton Kamis-Wage, kamu akan dalam bahaya besar, Panca! Hati-hati, ini serius, kita punya weton yang sama, begitu pun si Mbah. Kalau hal itu sampai terjadi, bahkan kita bertiga yang akan menjadi korbannya." jelas Yoana Panjang Lebar. "Please, Panca. Jangan abaikan itu!"

Begitulah kami berakhir. Di teras ini, di meja bundar dan di kursi-kursi besi. Kami berdiskusi tentang darah, tentang weton, tentang apa yang mungkin terjadi, dan semua tentang mistik.

Dan aku?

Seperti biasa, menjadi satu-satunya audience setia dari dua host yang cerewet ini.

1
Ani
Sungguh wanita bodoh, sudah ada peluang utkmkabur, masih sja mau menuruti aturan. Rasakan, itu krn kebodohan mu, wanita bodoh.
Ani
Bodoh sekali wanita ini, jelas2 dia sudah mendengar tadi bahwa dia mau di jadikan tumbal, ada kesempatan utk. Lari, eh malah mikir nya berulang - ulang, berarti dia memang mau mati percuma, di jadikan tumbal. Dasar wanita bodoh.
Yuli a
loh kk,, disini lagi...
Yuli a: oh... sip lah... biar bisa baca lagi...🥰
Tya 🎀: iya balik lagi, di sebelah nge bug sistemnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!